Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Untung Rugi Mengganti Nama Usaha

Brand atau nama dalam sebuah usaha adalah hal yang sangat penting. Nama usaha adalah hal pertama yang akan diingat oleh para konsumen. Pemilihannya pun harus dilakukan dengan hati-hati. Nama usaha tidak hanya mencerminkan bidang usaha yang digeluti, tetapi juga harus mudah diingat, unik, dan mengena di hari masyarakat.

Namun demikian, banyak usaha yang mengalami pergantian nama meski telah meraih kesuksesan. Memutuskan untuk mengganti nama brand sebuah usaha bukanlah hal yang mudah.

Tujuan dari mengganti nama usaha atau rebranding adalah menciptakan citra atau image baru perusahaan yang akan membawa keuntungan lebih besar pada mereka. Rebranding termasuk salah satu strategi pemasaran yang cukup dilakukan, baik itu dengan mengganti logo, melakukan modifikasi terhadap logo usaha, atau yang paling ekstrim adalah mengganti brand usaha dengan nama yang baru.

Tentu saja ada banyak faktor yang mendasari keputusan sebuah perusahaan untuk mengganti nama usaha mereka. Entah itu karena mereka akan meluncurkan produk baru, ingin lebih mendekat dengan konsumen mereka, atau adanya peristiwa penting lainnya.

Sama seperti semua keputusan yang dibuat dalam dunia bisnis, mengganti nama usaha memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Dalam artikel ini akan dikupas secara tuntas apa saja untung rugi mengganti nama usaha.

Sejarah Penggantian Nama Usaha di Dunia

Mengganti nama usaha adalah hal yang sangat umum dilakukan. Banyak yang berhasil, namun tidak sedikit yang gagal. Salah satu perusahaan kelas dunia yang mengalami pergantian nama adalah Nike. Apparel kenamaan dunia ini dulunya bernama Blue Ribbon Sports ketika didirikan pertama kali pada tahun 1964. Karena tidak kunjung menemui kesuksesan, pada 1971 namanya diubah menjadi Nike dan kini menjelma menjadi salah satu perusahaan terbesar di seluruh dunia.

Cerita sukses lain setelah mengganti nama datang dari Google. Pada tahun 1996, Google didirikan dengan nama BackRub. Dua tahun kemudian, namanya diganti menjadi Google, diambil dari kata “googol”, sebuah istilah matematika yang artinya angka 1 diikuti dengan 100 nol di belakangnya.

Upaya rebranding tidak selalu membuahkan hasil. Seperti yang dialami oleh Gap, brand fashion ternama yang terkenal dengan produk streetwear-nya. Meski tidak mengambil langkah ekstrim dengan mengganti nama brand, keputusan Gap untuk mengganti logo mereka pada Oktober 2010 mengundang kemarahan para pelanggan setianya. Karena respon buruk yang terus berdatangan, Gap kembali ke logo lama mereka hanya 1 minggu setelah mengumumkan penggantian tersebut.

Di Indonesia sendiri pergantian nama usaha juga bukan hal yang asing. Contoh teranyar adalah T-Cash, aplikasi fintech milik pemerintah yang berganti nama menjadi LinkAja. Pergantian nama ini bertujuan untuk memperkenalkan produk dan layanan baru yang lebih beragam agar LinkAja dapat bersaing dengan fintech milik swasta lainnya. Pelayanan yang semakin baik dan lengkap membuat nama ini cepat familiar di telinga publik dan dapat diterima dengan baik.

Untung Rugi Mengganti Nama Perusahaan

Anda yang bergelut di bidang bisnis, memiliki usaha sendiri, atau bekerja di sebuah perusahaan yang sudah punya nama besar pasti tahu betapa pentingnya nama atau merek usaha. Meski pergantian nama usaha diiringi dengan harapan akan adanya perubahan yang lebih baik, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan.

Berikut adalah keuntungan dan kerugian jika mengganti nama atau merek usaha.

Keuntungan

  1. Menarik lebih banyak pelanggan

Keuntungan pertama setelah mengganti nama usaha adalah potensi untuk menarik pelanggan baru yang semakin besar. Masyarakat pasti punya rasa ingin tahu yang besar dengan munculnya nama baru ini, sehingga mereka akan menggali informasi sebanyak-banyaknya.

Ini sangat baik untuk sebuah usaha yang produk atau layanannya sudah sangat kama beredar di pasar hingga mereka mulai merasakan adanya stagnansi. Belum lagi dengan munculnya pesaing baru yang lebih inovatif dan menawarkan ragam produk yang lebih bervariasi. Jika usaha Anda terus menerus menawarkan produk yang sama, maka bukan tidak mungkin masyarakat akan merasa bosan.

Dengan memperkenalkan nama baru, sebuah usaha akan melihat prospek yang lebih cerah di masa depan, diiringi dengan harapan baru yang dibawa oleh calon pelanggan.

  1. Membantu mencapai tujuan baru

Salah satu alasan terbesar sebuah usaha mengalami pergantian nama atau rebranding adalah karena mereka ini mengubah fokus pada tujuan yang baru dan target-target apa saja yang ingin dicapai.

Meski sebuah perusahaan sudah bertahan dalam waktu lama dan mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat, mereka tetap harus meningkatkan kualitas dan layanan, serta menghadirkan produk-produk baru yang mengikuti perubahan zaman dan kebutuhan para pelanggannya.

Urgensi rebranding harus disesuaikan dengan tujuan seperti apa yang ingin dicapai perusahaan. Apakah sekedar melakukan peningkatan pada produk-produk yang sudah ada, mengembangkan produk baru yang sama sekali berbeda, atau menginginkan partisipasi lebih dari para karyawan dalam mempromosikan dan meracik produk perusahaan.

  1. Meningkatkan keterikatan dengan pelanggan

Pada setiap gebrakan baru yang dilakukan, selalu ada harapan akan perubahan yang lebih baik di sana. Termasuk ketika melakukan pergantian nama sebuah usaha. Kesempatan ini bisa digunakan untuk meningkatkan keterikatan dengan pelanggan dan masyarakat yang lebih luas lagi.

Salah satunya adalah dengan menjadikan perubahan ini topik hangat untuk dibicarakan di sosial media dan membuat headline berita di mana-mana. Ada kesempatan luas bagi usaha Anda untuk menjangkau lapisan masyarakat yang belum tersentuh sebelumnya karena ketertarikan mereka terhadap perubahan ini.

Hal ini merupakan perubahan yang sangat positif, karena selain meningkatkan keterikatan (engagement) juga dapat meningkatkan kehadiran brand Anda di tengah-tengah masyarakat. Anda dapat menggunakan kesempatan ini untuk menunjukkan pada masyarakat kelebihan brand Anda dan apa yang bisa mereka dapatkan jika menjadi pelanggan Anda.

  1. Memungkinkan jangkauan usaha yang lebih luas

Suatu produk yang sudah sangat dipercaya oleh masyarakat memiliki basis pelanggan masing-masing. Pelanggan seperti ini akan tetap setia pada produk tersebut apapun yang terjadi. Di satu sisi, keberadaan mereka adalah sebuah keuntungan. Namun di sisi lain produk tersebut sulit untuk berkembang.

Anda perlu mencari basis pelanggan lain dengan cara melakukan rebranding. Jangkauan usaha akan semakin luas sehingga nama usaha atau produk Anda pun akan semakin di kenal di kalangan masyarakat yang lebih besar lagi. Ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan angka penjualan perusahaan.

Selain itu, perusahaan juga akan terselamatkan dari “krisis identitas” dengan melakukan perubahan besar terhadap nama mereka. Mungkin saja dengan langkah ini Anda akan menarik minat segmen pasar yang tidak pernah Anda duga sebelumnya. Dalam jangka panjang, langkah ini akan memberikan keuntungan yang besar.

  1. Tidak perlu melakukan perubahan yang menyeluruh

Kelebihan lain dari mengganti nama usaha atau rebranding adalah Anda tidak perlu melakukan perombakan besar-besaran. Misalnya di jajaran direksi atau memecat karyawan. Untuk mendapatkan identitas baru, Anda cukup mengganti warna logo, mengganti bentuk atau model hurufnya, atau menciptakan nama yang benar-benar baru.

Sementara itu, Anda tetap bisa mempertahankan orang-orang lama. Jika ini yang Anda inginkan, maka Anda harus bisa menginternalisasi nilai-nilai dan tujuan baru yang ingin dicapai dengan perubahan ini.

  1. Menguatkan posisi usaha dalam pasar

Bukan sesuatu yang asing dalam dunia bisnis ketika sebuah perusahaan meluncurkan berbagai macam produk dengan nama yang berbeda-beda. Meski hal ini terdengar unik, namun berpotensi menimbulkan ketidaktahuan pasar.

Hasilnya, mereka akan sangat familiar dengan nama produk tersebut tanpa pernah tahu perusahaan apa yang membuatnya. Pergantian nama usaha dapat menjadi titik balik untuk menguatkan posisi dan eksistensi perusahaan dengan memberikan satu nama yang sama untuk ragam produk yang dijual.

Tampilkan gaya atau ciri khas tertentu agar masyarakat dapat dengan mudah mengenali produk yang dijual hanya dengan sekilas pandang saja.

  1. Membantu bisnis selalu up-to-date

Usia sebuah perusahaan melebihi usia hidup manusia. Sebagai contoh, saat ini ada lebih dari 5000 perusahaan di seluruh dunia yang sudah beroperasi selama lebih dari 200 tahun. Dalam jangka waktu tersebut, baik nama maupun produk perusahaan tersebut telah banyak dikenal oleh masyarakat.

Kongo Gumi adalah perusahaan tertua di dunia yang bergerak di bidang konstruksi kuil Buddha. Berdiri sejak tahun 578, perusahaan tersebut masih beroperasi hingga kini. Kedua ada Nishiyama Onsen Keiunkan, bisnis penginapan milik keluarga Jepang sejak 705.

Jika sebuah bisnis sudah berjalan sangat lama, diperlukan penyegaran tertentu agar produk atau layanannya selalu up-to-date. Rebranding adalah langkah yang paling banyak diambil untuk mencapai hal tersebut.

Saat mendengar sebuah nama perusahaan yang sudah sangat tua, bukan tidak mungkin masyarakat modern akan menganggapnya kuno dan ketinggalan zaman hanya karena mereka tidak melakukan inovasi baru yang mengakomodasi gaya hidup dan kebutuhan masyarakat masa kini.

  1. Mendorong munculnya pemikiran baru

Alasan seseorang membeli produk tertentu adalah keterikatan emosional yang mereka rasakan saat melihat produk tersebut. Adanya kesamaan nilai-nilai antara produk dengan pembeli menjadi faktor pendorong seseorang untuk mendapatkan produk tersebut.

Inilah yang bisa ditawarkan oleh perusahaan yang melakukan rebranding terhadap produk mereka. Kehadiran nama baru dan image yang baru diharapkan bisa menumbuhkan pemikiran baru pada masyarakat sehingga mereka bisa menangkap nilai apa yang berusahan ditampilkan oleh perusahaan melalui produk tersebut.

  1. Mendukung pengenalan merek

Pada banyak kasus, orang yang baru memulai bisnis mereka cenderung memilih nama yang unik meski tidak berkaitan dengan bidang yang mereka jalani. Tujuannya tentu membuat brand mereka berbeda dengan brand lain yang sudah ada dan agar lebih mudah dikenali oleh masyarakat.

Seiring berjalannya waktu, bisnis pun semakin berkembang dan mendorong Anda untuk mengambil langkah strategis terkait dengan branding perusahaan. Mengganti nama perusahaan bisa termasuk di dalamnya, terlebih jika nama yang Anda gunakan saat ini tidak mencerminkan bisnis itu sendiri.

Memilih nama yang sesuai dengan brand Anda membuat masyarakat lebih mudah dalam mengingatnya dan langsugn bisa mengenali bidang apa yang Anda geluti tanpa penjelasan lebih jauh lagi. Kelebihan lainnya, nama tersebut bisa membuat Anda lebih menonjol dibandingkan para pesaing.

Kerugian

  1. Membingungkan publik

Yang datang bersamaan dengan rasa penasaran publik adalah kebingungan mereka. Ketika mereka sudah terbiasa dengan nama usaha yang lama, kemudian muncul nama baru, mereka akan bertanya-tanya apa yang menyebabkan hal ini terjadi.

Pada titik ini, publik akan terbelah menjadi dua sisi: setuju dan tidak setuju. Perubahan membuat mereka berada dalam sebuah ketidakpastian dan bukan tidak mungkin akan meragukan hasil dari perubahan ini.

Ketika Anda mengenalkan sebuah nilai baru, rasa kebingungan yang hadir dalam benak masyarakat dan pelanggan akan sama besarnya dengan rasa penasaran mereka akan perubahan tersebut.

Membangun reputasi dalam bisnis tidak dapat dilakukan hanya dalam waktu semalam saja. Mengganti nama usaha sama saja dengan kembali ke titik nol, membangun reputasi dari awal lagi dan kembali berusaha memenangkan hati para pelanggan lama. Satu hal lagi, belum tentu perubahan ini didengar oleh semua orang. Selalu ada kemungkinan bahwa beberapa orang tidak tahu adanya perubahan tersebut dan Anda mungkin harus merelakan mereka.

  1. Kehilangan pelanggan setia

Hal terbesar yang ditakuti oleh semua pelaku bisnis adalah kehilangan pelanggan setia mereka. Ini mungkin terjadi ketika para pelanggan sudah nyaman dengan brand yang ada, kemudian perusahaan memutuskan untuk mengganti namanya. Pada setiap rebranding atau perubahan nama perusahaan, resiko kehilangan pelanggan selalu ada, termasuk para pelanggan setia yang sudah lama bersama mereka.

Bahkan meski dalam masa transisi ini Anda sudah melangkah dengan sangat hati-hati, tidak membuat kesalahan, dan meningkatkan kualitas produk atau layanan Anda, akan selalu ada orang-orang yang tidak sependapat dengan perubahan ini dan memutuskan untuk tidak berpihak pada perusahaan Anda lagi.

Menurut versi Anda, pergantian nama ini mungkin sesuatu yang lebih baik, mencapai tujuan yang lebih besar, dan bisa menguntungkan pelanggan sendiri. Namun bagi mereka yang sudah terlanjur nyaman dengan brand lama Anda, pembaruan ini bukan sesuatu yang mereka inginkan.

Ini adalah tantangan yang harus Anda taklukkan. Jika memang mereka pelanggan yang sangat berarti untuk Anda, berusahalah untuk memenangkan kembali hati mereka.

  1. Penolakan dari masyarakat

Level yang paling ekstrim dari kehilangan pelanggan adalah mengalami penolakan dari masyarakat. dalam setiap perubahan, selalu ada respon positif dan negatif yang akan diterima. Namun jika perubahan tersebut dirasa terlalu berlebihan, maka masyarakat tidak segan menolaknya.

Kasus yang terjadi pada Gap adalah contoh utama. Setelah menggunakan logo asli mereka selama lebih dari 20 tahun, Gap ingin mengganti logo dengan desain yang lebih modern. Logo Gap yang awalnya sangat ringkas dan tegas, tertulis dalam bingkai persegi gelap berubah drastis menggunakan font yang lebih modern dengan bingkai persegi yang dikecilkan dan tersembunyi di pojok atas tulisan.

Alih-alih disambut hangat, masyarakat umum dan para pelanggan setia mereka menunjukkan reaksi keras dan menolak pergantian ini. Akibatnya, Gap memutuskan menggunakan logo lama mereka kembali hanya dalam waktu seminggu setelah pengumuman tersebut.

  1. Biaya yang besar

Rebranding atau pergantian nama usaha memerlukan biaya yang besar. Pada setiap elemen yang mungkin terkena dampak perubahan ini, Anda harus menyiapkan dana untuk menyesuaikannya dengan brand baru. Belum lagi biaya desain, pembuatan kampanye iklan yang baru, konten-konten baru, dan masih banyak lagi.

Dengan semua biaya tersebut, tidak ada garansi bahwa perubahan nama ini akan membawa kesuksesan bagi Anda. Inilah mengapa penggantian nama usaha bukanlah sesuatu yang bisa diputuskan hanya dalam waktu semalam saja. Pertimbangkan dengan baik apakah perubahan ini perlu dan apakah masyarakat akan bisa menerimanya dengan tangan terbuka.

Jika belum benar-benar yakin, sebaiknya simpan biaya yang mungkin Anda keluarkan untuk melakukan hal lain yang lebih bermanfaat.

  1. Proses yang rumit dan sulit

Ketika Anda memutuskan untuk menggunakan nama usaha yang baru, Anda harus menghubungi banyak pihak. Mulai dari pemerintah setempat, kantor perpajakan, hingga bank. Anda juga perlu mendaftarkan nama bisnis baru ini.

Proses yang dilalui untuk mengganti nama perusahaan bisa sangat panjang dan rumit. Selama itu berlangsung, energi, biaya, dan waktu akan jelas tersita. Bisa-bisa kegiatan operasional Anda harus dihentikan sementara waktu dalam masa transisi ini hingga sistem dan format yang baru siap digunakan.

Sebelum mengganti nama, identifikasi dulu sektor-sektor apa saja yang mungkin terdampak dan susunlah rencana matang tentang bagaimana dampak tersebut bisa diminimalisir.

  1. Kecurigaan publik

Perubahan sekecil apapun yang akan dibuat oleh suatu perusahaan harus dikomunikasikan terlebih dahulu pada para pelanggan dan masyarakat umum. Jangan memberi kesan bahwa perubahan ini terlalu mendadak.

Jika tujuannya adalah untuk melakukan penyegaran, membuat perusahaan terlihat lebih modern, dan menghadirkan produk atau layanan baru yang lebih berkualitas maka masyarakat akan bisa memahami perlunya perubahan tersebut. Karena mereka telah dilibatkan dalam proses ini sejak awal, pergantian nama perusahaan tidak akan dipandang sebagai sesuatu yang mendadak.

Berbeda halnya jika perubahan dilakukan secara tiba-tiba tanpa adanya pengumuman. Tanpa bisa dihindari publik akan merasa curiga dengan sebab dibalik ini semua. Sebagai akibatnya mereka akan memberikan tanggapan negatif yang bisa mempengaruhi pelanggan potensial yang baru.

  1. Sulit untuk kembali lagi

Semua biaya yang dikeluarkan untuk mengganti nama perusahaan tidak bisa dikembalikan lagi. Jika berhasil, Anda bisa menutup biaya tersebut dengan keuntungan yang mungkin diperoleh di masa depan. Namun jika tidak, maka biayanya bisa membengkak dua kali lipat.

Ketika masyarakat tidak menyambut perubahan ini dengan baik, pilihan terbaik adalah membatalkan perubahan tersebut. Pembatalan ini juga menghabiskan dana yang tidak kalah besar.

Bayangkan saja, logo yang ditampilkan di semua produk harus dibuang. Jika tuntutan pelanggan lebih besar lagi, maka mau tidak mau perusahaan harus membuang semua logo yang terlanjut dicetak.

Mengganti nama usaha adalah cara yang efektif untuk menarik lebih banyak perhatian pada produk atau layanan yang sudah lama ada di masyarakat tanpa perlu melakukan perubahan secara total dan menyeluruh. Meski ada resiko-resiko yang tidak mungkin dihindari, keuntungan yang dijanjikan oleh perubahan ini juga sangat menggoda.

Namun tetap saja keputusan untuk mengganti nama usaha harus dilakukan dengan sangat hati-hati melalui banyak pertimbangan matang.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang untung rugi mengganti nama usaha, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Apa itu Demonetisasi? Apa Untung Ruginya?
Tak Hanya Unik, 10 Ide Nama Hotel Ini Dijamin Buat Penasaran Traveler
Tip Ide Nama Podcast
Ini Dia Cara Bank Mengambil Untung dari Transaksi Kartu Kredit
Tip Menentukan Nama Brand Pakaian / Distro
Ide Nama Catering yang Menjual, Dijamin Sukses
Macam Usaha Kuliner yang Menguntungkan dan Modal Kecil
Tips Menemukan Ide Nama Fanbase
Mengapa Banyak Usaha Kecil yang Gagal?
Apa Untung Rugi Monopoli? Berikut Keuntungan dan Kerugian Persaingan Monopolistik


Bagikan Ke Teman Anda