Apa itu Demonetisasi? Apa Untung Ruginya?
Para pengamat ekonomi berpendapat bahwa India bakal menjadi kekuatan besar di dunia di masa mendatang bersama dengan sejumlah negara seperti Cina dan Rusia. Hal ini bukanlah isapan jempol belaka karena Narendra Modi selaku Perdana Menteri negara tersebut tergolong agresif melakukan berbagai perombakan di bidang finansial dan moneter. Tujuannya tak lain adalah membuat India semakin kuat secara perekonomian. Namun, langkah tersebut kurang popular di mata sejumlah pihak. Salah satu program yang ditempuhnya adalah demonetisasi yang sudah berjalan setahun sejak dicanangkan pada 8 November 2016 lalu. Apa hasilnya?
Analis ekonomi yang mengikuti perkembangan India mengatakan bahwa kebijakan Modi tersebut gagal menarik uang haram hasil korupsi dan semacamnya dari pasar. Meski demikian, mereka berpendapat bahwa demonetisasi tersebut bakal meraup sukses dalam waktu tak lama lagi. Salah satu yang memperkuat dalih mereka adalah penerimaan pajak mengalami peningkatan; begitu juga dengan semakin maraknya penggunaan digital payment di tengah masyarakat India. Data yang ditunjukkan oleh Reserve Bank of India (RBI), yang juga bank sentral negara tersebut, memperlihatkan bahwa sekitar 15,28 triliun rupee – atau senilai 239 miliar dolar AS – uang dengan nominasi tinggi berhasil diambil dari pasar dan ditukar dengan uang baru hanya dalam waktu 10 bulan semenjak demonetisasi dicanangkan.
Walau begitu, mereka yang ada di kubu oposisi menuduh Modi merusak perekonomian India dan juga kredibilitas negara tersebut di dalam dan luar negeri. Misalnya, RBI sendiri harus mengeluarkan uang sebesar 79,65 miliar rupee hanya untuk mencetak mata uang pengganti 500 rupee dan 1.000 rupee. Tidak hanya itu, GDP India selama kuartal pertama 2017 mengalami penurunan menjadi 5,7 persen dari 7,9 persen pada tahun sebelumnya. Namun, selalu ada kontroversi yang mengiringi perubahan kebijakan, dan butuh waktu untuk benar-benar mencapai kestabilan.
Di luar itu semua, apa itu demonetisasi? Apa juga untung dan rugi melakukan demonetisasi?
Secara praktis, demonetisasi merupakan proses di bidang ekonomi dimana sejumlah mata uang yang tadinya sah tidak lagi berlaku untuk menjadi alat tukar. Pada kasus India, mata uang yang pada tahun lalu diputuskan tidak berlaku lagi adalah uang kertas nominal Rs. 500 dan Rs. 1.000. Yang menjadi alasan pemerintahan Narendra Modi untuk melakukan demonetisasi adalah pemberlakuan mata uang baru, pemberantasan perdagangan gelap, tingkat korupsi yang tinggi, dan berbagai kejahatan ekonomi yang merugikan India secara nasional maupun global. Dari serangkaian sebab, yang menjadi alasan utama Modi adalah maraknya mata uang palsu di negara itu, dan mendorong Modi untuk menarik sekitar 86 persen dari total mata uang yang beredar di skala nasional.
Hanya saja, langkah Modi ini kurang populer karena menimbulkan dampak yang tidak kecil meski beberapa di antaranya cenderung positif, seperti:
- Inflasi
Pasar mengalami deflasi karena mereka yang mendapatkan uang secara illegal akan ogah membelanjakan uang mereka. Alasannya sederhana, yakni khawatir dihukum oleh departemen keuangan karena sumber pendapatan yang meragukan
- Rendahnya mata uang yang beredar
Dengan adanya penarikan uang dari masyarakat, maka cadangan uang di tengah rakyat berkurang sementara jumlah komoditas dan barang di pasar tidak berkurang. Tentu saja, ini membuat nilai uang meningkat tajam dan harga barang ambruk.
- Dana tunai mengendap di bank
Uang yang berhasil dikumpulkan secara legal mengendap di bank dalam bentuk dana tunai. Hal ini mempermudah bank untuk memberi pinjaman.
Adapun keuntungan diberlakukannya demonetisasi antara lain adalah:
- Korupsi dan pasar gelap berkurang drastis
- Pembatasan nominal penarikan tunai membuat transaksi berbasis kartu bakal menggantikan transaksi tunai
- Ketika pertukaran uang hanya bisa dilakukan di bank, maka akan mudah bagi bank untuk mendeteksi aliran uang dan menurunkan peluang pencucian uang
Sementara kerugian dari adanya demonetisasi adalah:
- Pertukaran uang membuat bank sentral India mengeluarkan uang tidak sedikit
- Mereka yang tidak punya akses ke perekonomian dan transaksi berbasis kartu akan merasa kesulitan, yang mana dalam kasus India hal ini dialami oleh lebih dari setengah populasi
- Mereka yang selama ini terlibat dalam pasar gelap masih mungkin menyimpan kekayaan dalam bentuk mata uang asing, emas, dan juga property
- Banyak yang kehilangan mata pencaharian karena penarikan uang dari masyarakat membuat para pekerja rentan tidak digaji, petani sulit menjual hasil panen mereka dengan harga pantas, dan tidak ada uang mencukupi untuk membeli bibit dan pupuk.
Bukan hal mudah untuk melakukan demonetisasi bagi sebuah pemerintahan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah demonetisasi akan menciptakan kerusuhan sosial jika pemerintah tidak mengambil langkah yang diperlukan untuk mensirkulasikan uang secara benar. Demonetisasi bukanlah keputusan popular karena risikonya tidak kecil, dalam artian dibutuhkan waktu untuk mencapai titik yang dikehendaki.
Artikel Terkait
- Tidak Ada Uang? Jual Beli dengan Barter? Apa yang Terjadi?
- Apa Beda antara Pelit dan Hemat?
- Apa itu Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Persyaratan KUR yang Harus Dipenuhi
- Bahaya Deflasi dan Akibat Deflasi Bagi Ekonomi
Demikianlah artikel tentang demonetisasi dan untung ruginya, semoga bermanfaat bagi Anda semua.