Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

10 Inovasi dalam Bidang Usaha Agar Tak Gulung Tikar Saat Pandemi dan Adaptasi Kebiasaan Baru

WHO sudah memperingatkan bahwa pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Padahal dampaknya sudah sangat terasa di semua lini kehidupan. Pemerintah kita pun telah melakukan beragam kebijakan demi mengurangi efek pandemi. Mulai dari meningkatkan daya beli masyarakat, meringankan beban bagi usaha terdampak, pelatihan keterampilan dan masih banyak lagi.

Tetapi tak bisa dipungkiri, 70% pelaku usaha bakal gulung tikar. Setidaknya itu yang diungkapkan oleh Ketua Jaringan Pengusaha Nasional Jawa Barat pada Juni bulan lalu. Jika kita adalah pelaku usaha, tentu berharap menjadi bagian yang 30 persen. Yaitu mereka yang mampu bertahan di tengah situasi ini.

Apa yang Bisa Dilakukan?

Untuk bisa bertahan dengan situasi yang sedang ‘kacau’ seperti ini, tentu harus ada perubahan. Termasuk juga melakukan beragam inovasi dan terobosan agar mampu berjalan berdampingan dengan pandemi hingga akhirnya tercipta adaptasi kebiasaan baru. Berikut beberapa diantaranya:

  1. Mengindentifikasi Kelangsungan Bisnis

Perencanaan kelangsungan bisnis merupakan strategi yang dilakukan untuk mengurangi dampak dari suatu bencana terhadap aktivitas bisnis. Tindakan pertama yang harus dilakukan adalah menilai apa saja yang dianggap kurang efisien saat pandemi ini.

Jika merasa kesulitan, lakukan survey dengan koresponden karyawan atau konsumen yang terlibat dalam bisnis. Masalah yang menyebabkan bisnis berjalan kurang efisien sudah ditemukan, maka telusuri penyebabnya. Selanjutnya, lakukan perubahan sistem agar usaha lebih kompetitif dan meningkatkan kepercayaan konsumen. Oleh karena itu, segeralah bertindak supaya pendapatan tetap berjalan.

Dampak pandemi Covid-19 sendiri tidak dapat diprediksi, sehingga perlu adanya rencana cadangan. Perubahan sistem strategi bisnis bisa saja tidak sesuai dengan kondisi saat ini. Membuat usaha berjalan dengan efisien bukan perkara yang mudah, akan tetapi melakukan perbaikan segera lebih dari pada tidak melakukan pergerakan sama sekali.

  1. Mengutamakan Kenyamanan Pelanggan

Sebagian besar perusahaan menetapkan kebijakan Work From Home (WFH), sehingga karyawan yang bekerja dari rumah membutuhkan alat bantu untuk mengalokasikan tugas dan berkomunikasi dengan rekan satu tim melalui aplikasi perangkat lunak untuk jarak jauh. Mungkin beberapa perusahaan tidak memiliki anggaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Pelaku bisnis yang bergerak dalam bidang teknologi dapat memanfaatkan kondisi ini dengan menawarkan aplikasi secara gratis, atau memberikan potongan harga hingga 50% dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tindakan baik dan solidaritas sesama pelaku bisnis.

Harapannya tidak lain adalah ketika kondisi kembali normal, pengguna tetap setia dengan aplikasi tersebut. Mengambil kerugian jangka pendek dengan menawarkan fitur dan sumber daya premium secara gratis, pengembang perangkat lunak dapat meningkatkan kesadaran merk dan mengamankan pertumbuhan jangka panjang.

Seperti contohnya, pengembang e-learning mendorong konsumen untuk mempelajari ketrampilan baru setiap hari dengan menawarkan kursus pelatihan online gratis selama krisis. Beberaoa diantaranya bahkan membuat kode promo sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat menengah ke bawah yang ingin maju dan berkembang.

Kunci dari cara ini adalah menghindari bentuk penjualan secara langsung. Akan tetapi, langkah yang diambil adalah sebaliknya, lakukan promo dalam berbentuk dukungan. Banyak barang yang disalurkan ketika dibutuhkan seperti sekarang, suatu saat akan berubah menjadi aliran pendapatan ekonomi.

  1. Mempelajari dan Memenuhi Kebutuhan Pelanggan

Cari tahu apakah penawaran yang dilakukan saat ini menjadi solusi paling tepat bagi pelanggan. Di masa krisis seperti sekarang, pekerjaan sekecil apapun menjadi tantangan besar bagi sebagian besar karyawan yang bekerja dari rumah. Memberikan kemudahan dalam situasi seperti ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.

Upayakan untuk selalu memberi tahu kepada konsumen terkait bonus atau penawaran promosi. Seperti contohnya, layanan pesan antar makanan masih diragukan karena dianggap kurang higienis. Dalam hal ini, pelaku usaha yang bergerak dibidang sama  harus memberikan layanan tambahan, seperti keamanan agar tidak terpapar virus corona selama di perjalanan.

Manfaatkan media sosial untuk lebih dekat dengan pelanggan. Fokus pada konten dan cerita untuk membantu konsumen menemukan informasi yang dibutuhkan. Sebagian besar orang memilih toko berdasarkan pelayanannya. Penjual memiliki etika kurang baik akan kehilangan pelanggannya.

Coba adakan event give away dengan melibatkan follower. Saat ini, masker dan handsanitizer produk paling dibutuhkan. Meskipun bisnis yang dijalankan tidak berhubungan dengan produk tersebut, tidak ada salahnya memberikan sesuatu yang memiliki nilai guna.

Selain itu, aktif mengisi konten dengan tips-tips hidup sehat di tengah pandemi Covid-19, cara agar tidak bosan di rumah selama PSBB, memberikan contoh kegiatan bermanfaat selama PSBB, dan masih banyak lagi.

  1. Menjaga Karyawan

Mempertahankan karyawan merupakan keputusan yang benar. Dimasa krisis ini, masyarakat memberikan penilaian terhadap perusahaan dengan melihat seperti apa mereka memperlakukan karyawan selama pandemi Covid-19. Perusahan yang menjaga karyawan dengan baik akan mendapat apresiasi atas kesetiaannya.

Misal, pemilik restaurant tidak dapat mempekerjakan karyawan karena tidak ada pengunjung yang datang. Coba cari cara dengan mengganti posisi pelayan menjadi kurir pengantar makanan. Alokasikan tenaga mereka dengan aktivitas berbeda. Sehingga, tidak terlalu banyak karyawan yang dirumahkan.

Banyak ide kreatif yang dapat digunakan untuk menjaga bisnis tetap berjalan dan bertahan selama pandemi Covid-19. Hal yang paling diperhatikan adalah mengutamakan kepentingan karyawan. Jika perusahaan dapat mengindari merumahkan karyawan dan tetap dapat memberikan gaji, itu artinya tindakan yang dilakukan sangat bagus.

Namun, jika perusahaan tidak memiliki cukup pekerjaan dan pemerintah mengeluarkan pendanaan khusus untuk karyawan, lebih baik rumahkan para pekerja sementara waktu. Menemukan cara untuk bekerja menuju tujuan bersama dapat membantu melewati masa sulit ini bersama.

  1. Mendalami Ilmu Bisnis Lagi

Luangkan sedikit waktu untuk fokus pada beberapa hal yang dapat mendorong binsis dalam jangka panjang. Misalnya, gunakan periode ini untuk membuat konten baru yang segar. Buat skrip webinar menarik, membuat poster dengan gambar menarik, dan masih banyak lagi. Lakukan riset mengenai SEO dan kurasi konten berdasarkan kata kunci relevan.

Menentukan tujuan, pikirkan kembali tentang layanan atau fitur yang akan ditawarkan kepada konsumen. Serta buat rencana strategis mencakup tonggak penting yang perlu dicapai perusahaan dalam jangka panjang. Intinya layanan baru tersebut tidak hanya berlaku selama pandemi Covid-19 saja.

Untuk memperluas jangkauan marketing, buat daftar influencer dan afiliasi yang dapat dijangkau. Tujuan dilakukan cara ini tidak lain untuk memperkenalkan produk. Ketika produk atau jasa ditinjau oleh infuencer atau afiliasi, mendorong banyak calon konsumen mengunjungi situs web dan meningkatkan penjualan secara online.

Jalankan iklan bertarget dengan memanfaatkan layanan dari Google yaitu Google Ads. Pasang iklan situs web di Google ke tempat-tempat yang mudah dijangkau dalam pengiriman produk. Layanan dari Google tersebut dapat mempersempit iklan pada radius geografis tertentu.

  1. Mencari Tahu Dampak dari Operasi Bisnis

Apa yang akan terjadi pada bisnis selama krisis terjadi? Untuk membantu pertanyaan tersebut, lakukan studi kasus untuk dampak buruk dan baik. Kemudian kembangkan rencana kontingensi untuk masing-masing skenario. Sertakan perencanaan waktu dalam penilaian ini, misalnya tiga bulan, enam bulan, atau satu tahun.

Seperti contohnya, jika salah satu personel perusahaan mengalami sakit parah, atau mengalami gangguan lain yang mengakibatkan tidak dapat bekerja, maka segera melakukan akomodasi perubahan. Coba mengidentifikasi orang dari lingkungan bisnis untuk turun tangan menggantikan posisi untuk sementara waktu, seperti contohnya anggota keluarga, pekerja lepas, kontraktor, dan lain sebagainya.

Lalu, bagaimana jika konsumen mengalami penurunan minat beli dalam beberapa waktu yang cukup lama? Apabila hal ini terjadi, otomatis berdampak pada pendapatan dan siklus penjualan. Jika otoritas pemerintah mengharuskan beberapa pelaku bisnis menghentikan atau menyesuaikan operasi, maka segera lakukan penyesuaian untuk melindungi karyawan, pendapatan, dan pelayanan maksimal untuk pelanggan.

Tidak sedikit bisnis justru meroket selama pandemi Covid-19. Pengusaha-pengusaha inilah yang dapat digunakan sebagai acuan pemilik starup dan usaha kecil. Menerapkan kebijakan bekerja dari rumah dan memanfaatkan teknologi  merukapakan kolaborasi yang tepat dan aman.

  1. Beradaptasi dengan Kondisi Baru

Covid-19 merubah hidup semua orang dengan cara dan skala yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Rencana bisnis yang dirancang beberapa bulan lalu tidak berlaku untuk saat ini. Oleh karena itu, diperlukan rencana untuk menyesuaikan dan mengkonfigurasi ulang bisnis.

Seperti ketika menghadapi masalah jangka pendek, perusahaan perlu memotong biaya, meminimalkan pengeluaran variabel, tidak membuka lowongan untuk karyawan baru, mengurangi perjalanan bisnis, dan masih banyak lagi. Apabila bisnis yang dijalankan terdampak langsung oleh wabah virus corona, cari cara untuk mendukung kebutuhan klien.

Ambil contoh perusahaan e-commerce yang menjaga pendapatan tetap mengalir dengan cara kreatif. Beberapa diantaranya memberikan layanan kemudahan berbelanja dengan menawarkan gratis ongkir, diskon harga dalam jumlah pembelian tertentu, dan lainnya. Ada pula yang memberikan kemudahan dan fasilitas yang dibutuhkan anak-anak untuk melakukan kegiatan sekolah di rumah.

  1. Mengevaluasi Keuangan

Apapun rencana darurat yang dipilih harus tetap memperhitungkan resiko dan dampak keuangan. Perbaruhi dan lacak perkiraan arus kas secara teratur dan cari peluang untuk mengurangi pengeluaran tidak penting. Jangan lupa meninjau piutang perusahaan dan nilai resiko kreditnya.

Normalnya, setiap pelaku usaha memiliki jaring pengaman finansial yang dapat digunakan. Setiap perusahaan past memiliki tabungan yang digunakan untuk kebutuhan tak terduga. Pilihan lainnya adalah mengamankan lini bisnis kredit, sehingga dapat digunakan saat pandemi seperti ini.

Alternatif lainnya, pertimbangkan program bantuan keuangan bisnis kecil untuk membantu menutupi pengeluaran perusahaan. Saat ini, beberapa bank menawarkan bantuan seperti keringanan bunga untuk nasabah yang mengajukan pinjaman. Batas pembayarannya pun jangka panjang, hingga 30 tahun. Program pinjaman ini juga dilindungi oleh badan hukum.

Selain pinjaman dari bank, pemerintah mengimbangi dengan memberikan bantuan selama pandemi Covid-19 seperti bantuan untuk pelaku UMKM, kartu prakerja, subsidi gaji, dan jenis bantuan lainnya. Bantuan ini dapat dimanfaatkan untuk mempertahankan bisnis selama krisis.

  1. Lihat Lalu Lintas Offline untuk Menstabilkan Finansial

Kondisi seperti saat ini, pendapatan utama adalah melalui penjualan online. Sementara solusi offline sesekali dapat dilakukan untuk mempertahankan pendapatan agar tetap stabil. Cara terbaik untuk melakukan solusi ini adalah dengan memasarkan produk di tingkat lokal.

Saat ini, seluruh dunia membatasi mobilitas dalam berbagai sektor. Dengan adanya peraturan ini, penyedia jasa dan barang lokal menjadi lebih penting. Seperti contohnya, pelaku bisnis kue rumahan. Lakukan pemasaran di lokasi terdekat dengan memberikan layanan antar. Bisa juga bekerja sama kurir yang beroperasi di wilayah tempat tinggal, atau menggunakan layanan ojek online.

Kemitraan ini juga dapat menghasilkan banyak peluang bisnis di masa depan. Pelaku usaha membuat koneksi lokal dan menjadi bagian dari integritas komunitas. Hubungan lokal semacam ini penting untuk dibangun meskipun tidak memberikan aliran dana secara langsung.

  1. Tidak Ada Putus Asa, Lakukan Perubahan

Pemilik perusahaan dan pelaku bisnis yang melakukan langkah-langkah di atas untuk memulihkan operasi selama Covid-19, mungkin akan menjadi peristiwa besar yang merbah segalanya.  Cara tersebut dapat mebawa banyak peluang bagi para pemula dan pemilik usaha kecil.

Coba untuk mencari keuntungan langsung seperti menegosiasi kembali kontrak dengan pemasok dan vendor. Cari tahu apa yang paling dibutuhkan masyarakat luas saat ini, kemudian dapatkan solusi untuk melayani mereka. Temukan cara untuk memperkenalkan efisiensi yang lebih besar ke dalam bisnis.

Tidak pernah ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, apakah akan terjadi pandemi lagi suatu saat nanti. Namun, memiliki perencanaan bisnis sangat berguna untuk menghadapi musibah tidak terduga seperti saat ini, serta memastikan bisnis tetap berada pada posisi yang kuat setelah keadaan darurat berlalu.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang 10 inovasi dalam bidang usaha saat pandemi dan adaptasi kebiasaan baru, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Cara Membuat Bisnis Anda Lebih Menonjol dari Pesaing
Tip Usaha Warung Kopi
Prospek Bagus, 10 Ide Nama Minuman Kekinian Ini Layak Kamu Pilih
Apa itu Stock Opname?
Rasio Solvabilitas: Definisi, Jenis, dan Cara Menghitungnya
Cara Membuka Lapak di Bukalapak
10 Sekolah Bisnis di Indonesia Selain SBM ITB
Cara Membuat Business Plan untuk Startup
Apa itu Bottom Line?
Apa itu Piutang Usaha (Account Receivable)?


Bagikan Ke Teman Anda