Tips Mengelola Keuangan Di Masa Pandemi Virus Corona
Dunia baik-baik saja sampai virus corona jenis Covid-19 mulai ditemukan di Wuhan, Cina dan menyebar ke seluruh dunia hingga menjadi pandemi, termasuk Indonesia. Tak hanya memakan banyak korban jiwa, tetapi memporak-porandakan perekonomian global. Banyak negara yang terpaksa mengambil keputusan untuk melakukan lockdown guna mencegah virus Covid-19 masuk dan menyebar menginfeksi setiap warganya. Sebut saja Italia, India, Australia, Inggris, dan masih banyak yang lainnya.
Banyak pihak yang terdampak dengan pandemi virus Covid-19 ini. Tak hanya pelaku usaha mikro dan kecil, bahkan perusahaan berskala menengah dan besar juga tak mampu mempertahankan kegiatan bisnisnya, sehingga terpaksa harus melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) pada pekerjanya.
Perubahan kondisi ekonomi yang begitu drastis. Banyak orang yang tiba-tiba kehilangan pendapatan dan pekerjaan. Tentu bukan situasi yang mudah untuk dihadapi. Di satu sisi, kebutuhan dasar harus tetap dipenuhi. Namun, di sisi lain ruang gerak untuk mencari penghasilan dibatasi bahkan tertutup sama sekali. Padahal, WHO (World Health Organization) memprediksikan bahwa kemungkinan besar pandemi Covid-19 di seluruh dunia akan berlangsung dalam jangka waktu lama. Organisasi ini pun memperingatkan adanya risiko yang terjadi akibat tekanan sosial-ekonomi di masing-masing negara.
Dampak yang paling signifikan dirasakan oleh masyarakat kebanyakan adalah perubahan kondisi finansial, di mana pendapatan berkurang akibat pengurangan jam kerja, dan bahkan hilang sama sekali karena PHK. Untuk mendukung keuangan masyarakat, terutama yang terdampak pandemi virus Covis-19, pemerintah memberikan bantuan berupa bahan makanan dan uang tunai. Namun, masyarakat tentu tidak bisa hanya bergantung dari bantuan tersebut.
Pandemi virus Covid-19 tidak serta merta menurunkan biaya hidup dan pelunasan utang secara otomatis. Meski ada dispensasi atau keringanan, utang tetap harus dibayar dan dilunasi serta segala macam kebutuhan tetap harus dipenuhi. Lantas, bagaimana cara mengatur dan mengelola keuangan di masa pandemi virus corona ini? Berikut tips yang bisa diterapkan untuk membantu Anda mengelola keuangan selama masa pandemi.
- Analisis sumber daya yang tersedia
Kita sepakat bahwa pandemi virus Covid-19 merugikan banyak pihak baik secara ekonomi maupun kesehatan. Meskipun demikian, pastilah ada hikmah di balik musibah. Artinya, ada sisi positif yang bisa diambil dari masa pandemi ini, yaitu banyaknya program bantuan yang ditawarkan untuk membantu masyarakat agar tetap sehat, baik secara fisik maupun finansial.
Berkenaan dengan banyaknya program bantuan yang ditawarkan, Anda dapat mengidentifikasi berbagai sumber daya yang tersedia dan memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan Anda. Selain tabungan yang Anda sisihkan untuk keadaan darurat, banyaknya bantuan yang ditawarkan dari berbagai pihak baik lembaga swasta, partai politik, komunitas, atau bahkan perorangan akan dapat menjembatani kesenjangan pendapatan sementara.
Tergantung pada situasi yang Anda hadapi, bisa jadi Anda memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan tunai dari pemerintah. Selain itu, jika Anda memiliki track record perbankan yang baik, Anda bisa mengajukan atau bahkan mendapat penawaran pinjaman dengan syarat mudah sebagai bentuk bantuan bagi nasabah yang terdampak pandemi virus Covid-19.
- Buat rencana pengeluaran berbasis prioritas
Sebelum pandemi, Anda mungkin tidak mengalami kesulitan finansial sehingga Anda memiliki kebebasan dalam mengatur pengeluaran. Namun kondisinya tentu tidak akan sama setelah pandemi terjadi. Anda dituntut untuk lebih berhati-hati dalam mengatur dan mengelola keuangan, terutama pengeluaran Anda.
Jika Anda telah berhasil mengidentifikasi sumber daya yang memenuhi syarat, maka lanjutkan dengan mengevaluasi anggaran dan membuat rencana pengeluaran berbasis prioritas. Artinya, pengeluaran hanya diperuntukkan bagi hal-hal penting saja. Pertimbangkan seluruh sumber pendapatan yang tersedia dan buatlah daftar realisasi pengeluaran bulanan, tentu dengan memprioritaskan yang sifatnya urgent, yakni kebutuhan yang memang harus segera dipenuhi.
Pos-pos pengeluaran yang diprioritaskan mencakup makanan, utilitas, sewa, transportasi, dan pengobatan. Jika sudah, lakukanpenghitungan. Apabila jumlah pendapatan yang Anda peroleh kurang dari total pengeluaran bulanan, maka lakukan cek dan ricek dengan menunda pembelian barang-barang yang bukan prioritas, hingga pandemi virus Covid-19 berakhir dan situasi keuangan Anda kembali normal.
- Ajukan penangguhan cicilan utang
Hampir semua orang terdampak dengan pandemi virus corona dan mengalami kesulitan finansial, apalagi jika Anda memiliki cicilan utang yang harus dibayar setiap bulan. Namun, Anda tidak perlu khawatir, sebab banyak lembaga keuangan seperti perbankan atau yang lainnya memberikan kelonggaran pembayaran cicilan sebagai wujud perhatian dan bantuan kepada nasabah yang terdampak pandemi virus corona.
Kelonggaran pembayaran cicilan tentu tidak berlaku otomatis. Jika Anda memang benar-benar tidak mampu memenuhi kewajiban dalam membayar cicilan utang, maka hubungi bank Anda untuk mengajukan penangguhan pembayaran cicilan. Terkait dengan pandemi virus corona ini, umumnya perbankan memiliki program khusus yang disiapkan untuk membantu nasabah mengatasi kesulitan finansial yang dihadapi.
Pengajuan penangguhan pembayaran utang ini tidak hanya berlaku untuk pinjaman di bank saja, tetapi juga kredit mobil, kartu kredit, biaya sewa, termasuk utang kepada perorangan. Jika pengajuan penangguhan pembayaran utang tersebut disampaikan secara baik-baik, maka pihak yang memberikan pinjaman akan memahami kondisi dan situasi sulit yang sedang Anda hadapi.
- Membuat rencana pemulihan keuangan
Pandemi virus corona memaksa semua orang untuk tinggal di rumah saja, bekerja dari rumah, dan membatasi aktivitas di luar. Bagi Anda yang bekerja di instansi atau perusahaan, masih memungkinkan untuk mendapatkan penghasilan dari gaji. Namun, bagi Anda yang harus keluar rumah untuk mencari nafkah, seperti pedagang kaki lima, pedagang di pasar tradisional, atau lainnya tentu akan merasakan sekali hantaman pandemi virus corona ini terhadap finansial Anda.
Untuk menghadapi keadaan darurat di tengah pandemi virus corona yang sedang berlangsung, Anda bisa membuat rencana pemulihan keuangan agar kembali normal. Hal ini dimaksudkan agar Anda lebih siap untuk menghadapi keadaan darurat berikutnya yang mungkin muncul.
Tinjau kembali anggaran bulanan Anda dan menabunglah secara rutin untuk membangun kembali dana darurat Anda. Anda bisa memulainya secara bertahap dan menetapkan tujuan untuk berhemat. Teruslah menabung meski dirasa begitu berat hingga nilai nominal tabungan Anda mencapai minimum jumlah biaya hidup selama tiga bulan. Dengan jumlah tersebut, setidaknya Anda akan lebih siap jika keadaan darurat kembali menghadang.
- Batalkan tagihan barang yang tidak perlu
Memantau dan merencanakan tabungan serta pengeluaran bulanan tidaklah mudah. Sebab, Anda dituntut untuk lebih selektif dan mampu menentukan prioritas atas sederetan barang yang Anda suka.
Dalam melakukan pemantauan dan perencanaan pengeluaran, sering kali Anda menemukan pos-pos pengeluaran yang terlalu besar, sehingga mengarah pada pemborosan. Trik yang bisa Anda lakukan adalah dengan memecah apa yang ingin Anda capai menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, dan mulailah dari yang paling mudah untuk dipenuhi.
Tak hanya itu, pos-pos pengeluaran yang terlalu besar dapat diatasi dengan menghilangkan tagihan yang tidak diperlukan. Untuk mengetahui hal tersebut, Anda harus melacak tagihan-tagihan Anda baik untuk transaksi kartu kredit maupun laporan bank. Dari laporan tersebut, Anda bisa menemukan tagihan yang dinilai tidak dibutuhkan dan langsung dibatalkan. Misalnya biaya layanan streaming TV yang tidak Anda tonton, biaya kartu kredit perjalanan atau maskapai penerbangan dengan biaya tahunan yang besar. Jika memungkinkan, Anda bisa menghubungi pihak bank penerbit kartu kredit untuk mengubahnya ke versi tanpa biaya.
- Tetapkan biaya pengeluaran bulanan
Kebanyakan orang abai dengan anggaran, sehingga mereka dapat dengan mudah melakukan pengeluaran tanpa batas, hingga menghabiskan seluruh pendapatan tanpa ada sisa untuk tabungan. Selama pandemi virus corona, hal tersebut harus bisa diantisipasi dan diatasi karena dapat semakin memperburuk kondisi finansial Anda.
Trik sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan menyusun kembali anggaran yang harus dikeluarkan dalam sebulan. Mau tidak mau, trik ini harus dilakukan agar finansial Anda dapat selamat selama masih berlangsungnya masa pandemi. Anda akan merasa lebih baik jika menetapkan jumlah yang dapat dibelanjakan dengan aman setiap bulannya.
Untuk menetapkan biaya pengeluaran setiap bulan, Anda bisa memanfaatkan aplikasi sehingga proses pembuatan rencana pengeluaran menjadi lebih mudah. Salah satunya adalah Simplifi. Aplikasi ini mampu memperkirakan jumlah pendapatan yang akan Anda hasilkan dalam sebulan dan kemudian menguranginya dengan jumlah utang dalam biaya tetap atau berulang. Selanjutnya, Anda bisa memasukkan jumlah yang ingin dihemat. Secara otomatis, aplikasi ini akan membantu menghitung jumlah khusus untuk dibelanjakan selama sisa bulan tanpa harus berutang. Aplikasi ini sesuai untuk Anda yang ingin mengendalikan keuangan Anda.
- Membangun dana darurat
Dana darurat akan sangat terasa sekali manfaatnya di kala krisis seperti pandemi virus corona sekarang ini. Oleh sebab itu, membangun dana darurat sangat penting agar bisa tetap bertahan hidup selama krisis.
Pembangunan dana darurat dapat dilakukan dengan menabung atau menyisihkan sebagian pendapatan gaji. Hal ini mungkin terasa berat, apalagi jika Anda belum pernah melakukannya. Namun sekarang, mau tidak mau Anda harus mulai membangun dana darurat untuk membantu meredakan lonjakan dan penurunan pendapatan setiap tahun.
Membangun dana darurat bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi Anda yang tidak memiliki gaji stabil setiap bulannya. Meski tak mudah, namun bukan berarti tidak mungkin diwujudkan. Anda harus memiliki komitmen yang kuat untuk bisa membangun dana darurat. Sebab, menabung untuk dana darurat harus dibiarkan mengendap minimum 6 bulan atau sampai jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup selama 6 bulan.
- Simpan uang yang tidak dibelanjakan
Meski di satu sisi memberikan dampak buruk terhadap ekonomi, namun pandemi virus corona juga memiliki hikmah positif yang bisa diambil. Ketika Anda dipaksa untuk di rumah saja, bekerja dari rumah, dan membatasi aktivitas di luar, maka akan ada uang yang telah dianggarkan tetapi tidak terealisasi pengeluarannya, sehingga tergolong sebagai uang yang tidak dibelanjakan. Misalnya saja, biaya transportasi, biaya makan, dan lain sebagainya.
Bekerja dari rumah dan tinggal di rumah saja jelas dapat menghemat pengeluaran untuk pembelian bahan bakar minyak untuk kendaraan pribadi. Selain itu, Anda juga akan jarang makan di luar, karena Anda ‘dipaksa’ untuk mengolah makanan sendiri yang hiegenis dan tetap sehat. Artinya, pengeluaran untuk makan di luar pun dapat dihemat.
Dari penghematan pengeluaran, Anda bisa menyimpan uang yang tidak dibelanjakan. Hal ini dapat membantu Anda untuk membelanjakan uang dengan lebih bijaksana. Tentu, Anda dapat menghemat uang dengan tidak pergi keluar dan melakukan aktivitas di luar rumah.
- Hindari pembelian panik
Untuk bisa bertahan hidup di tengah masa pandemi virus corona, aturlah pengeluaran dan berbelanjalah secara bijak. Tidak perlu melakukan pembelian panik, yang justru dapat menguras habis tabungan Anda untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak banyak Anda butuhkan. Tidak perlu menimbun barang sebagai persediaan. Belilah barang yang Anda butuhkan secukupnya.
Dengan menghindari pembelian panik, keuangan Anda tidak akan terbebani. Selain itu, Anda mendukung pasokan barang terus berlanjut, sehingga tidak terjadi kelangkaan. Tanpa membeli secara panik, berarti Anda turut berbagi dengan orang-orang yang mungkin lebih membutuhkan barang tersebut.
Artikel Terkait
- 12 Hal yang Bisa Dilakukan Untuk Pensiun Dini
- Cara Mengelola Keuangan Selama Pandemi COVID-19
- Mengenal Seluk-Beluk Dompet Digital
- Mengapa Makan Sehat Jauh Lebih Mahal?
Demikianlah artikel tentang tips mengelola keuangan di masa pandemi virus corona, semoga bermanfaat bagi Anda semua.