Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

10 Negara Terkorup di Dunia, Apakah Termasuk Indonesia?

Setiap tahunnya sejak 1995, Transparency International menerbitakan Corruption Perceptions Index (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi. CPI memuat daftar negara-negara yang masuk ke dalam penilaian berikut urutan peringkatnya. Dalam melakukan penelitian, Transparency International bekerja sama dengan lembaga survei profesional dan 12 lembaga internasional di antaranya World Bank, Economist Intelligence Unit, Freedom House, dan World Economic Forum.

Tahun 2019 CPI juga mengeluarkan daftar yang sama. Di bawah ini adalah 10 negara yang korupsinya dinilai paling parah, dimulai dari urutan ke 10. Angka atau skor menunjukkan tingkat persepsi yang semakin rendah skor, maka negara tersebut dinilai semakin parah tingkat korupsinya. Urutan keberapakah Indonesia?

  1. Gunea-Bissau

Guinea-Bussau adalah negara di Afrika Barat yang berbatasan dengan Sudan dan Senegal. Hingga tahun 1973, wilayah ini masih menjadi jajahan Portugis sampai akhirnya mendeklarasikan kemerdekaan. Bussau adalah ibukota negaranya. Nama tersebut ditambahkan ke nama Guinea agar menghindari kebingungan dengan negara tetangganya, Guinea, yang dulunya jajahan Perancis. Sejak kemerdekaan, Guinea-Bissau selalu diwarnai konflik internal baik antarsuku maupun pandangan politik. Tercatat hanya ada satu Presiden saja yang berhasil menjabat hingga masa baktinya selesai. Lainnya selalu diturunkan sebelum jangka waktu lima tahun. Skor CPI Guinea-Bissau menunjuk pada angka 18.

  1. Libya

Libya menjadi negara merdeka pada tahun 1951. Saat itu bentuk negaranya masih kerajaan, sebelum dikudeta oleh militer dan diubah menjadi republik. Pimpinan kelompok kudeta militer, yaitu Muammar Gaddafi, diangkat menjadi presiden seumur hidup sampai akhirnya dipaksa turun dalam perang sipil tahun 2011. Perang sipil inilah yang kemudian memulai Arab Spring, dimana banyak negara Arab yang dipimpin diktator kemudian memulai perlawanan. Sejak 2011 hingga saat ini, situasi di Libya masih cukup tegang antara militer dan sipil. Kericuhan terus-menerus membuat Libya mendapatkan skor 18 dalam CPI, bersisian dengan Guinea-Bissau.

  1. Korea Utara

Sejak Perang Korea yang berlangsung tahun 1950 – 1953, Korea Utara menjadi negara yang militeristik. Selain dipimpin oleh tokoh militer, 37% penduduknya terlibat dalam organisasi militer negara. Presiden Korea Utara disebut sebagai Panglima Tertinggi dan menjabat seumur hidup. Sistem sentralistik dan budaya KKN yang melibatkan keluarga dan rekan-rekan dekat pejabat politik di Pyongyang  menimbulkan kesenjangan ekonomi yang tinggi. CPI memberi skor 17 untuk Korea Utara.

  1. Venezuela

Venezuela adalah negara federal yang masih termasuk kelompok negara berkembang di Amerika Selatan, dekat Laut Karibia. Sejak ditemukannya sumber cadangan minyak mentah terbesar di wilayahnya, Venezuela mengubah ekonominya dari berbasis agrikultur ke pertambangan minyak. Venezuela sangat bergantung pada ekspor minyak. Meski ekspor minyak ini mendatangkan pendapatan yang besar bagi negara, kekayaan hanya berputar di birokrasi dan kalangan atas. Sedangkan di tataran akar rumput, masyarakatnya yang sebagian besar adalah petani hidup miskin karena tidak banyak mendapat dukungan dari pemerintah untuk pengolahan lahan pertanian. Ketergantungan akan ekspor minyak juga membuat Venezuela bergantung pada ekonomi global. Hal ini juga yang mendorong Venezuela menanggung utang luar negeri yang sangat banyak. Skor CPI Venezuela adalah 16.

  1. Afghanistan

Afghanistan di abad 18 dan 19 adalah pintu yang menghubungkan Uni Soviet dan Eropa ke negara-negara di Asia Barat dan Selatan. Karenanya ketika ada kekuatan global baru yang muncul, Afghanistan jadi tempat berlangsungnya konflik. Dalam situasi konflik, yang diuntungkan adalah pejabat-pejabat tinggi yang memegang kekuasaan dan akses terhadap pengambilan keputusan. Sedangkan penduduk Afghanistan menderita kemiskinan dan hak-hak dasarnya sebagai manusia dan warna negara banyak diabaikan. Badan Pengawas Kriminal dan Obat-Obatan Terlarang dari PBB menyatakan bahwa 23% dari total GDP Afghanistan habis diserap untuk sogok-menyogok. Tahun 2019 CPI memberi skor 16, bersisian dengan Venezuela dan Sudan.

  1. Sudan

Sudan mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1956 dan sejak itu pula negara ini terus-menerus dilanda konflik antar faksi pemerintah dan militer sebagai oposisi. Diterapkannya hukum syariah sebagai landasan legal negara mendorong konflik antara masyarakat muslim di Sudan Utara dan masyarakat penganut animisme dan Kristen di bagian selatan sampai akhirnya Sudan Selatan memisahkan sendiri. Karena banyaknya perbedaan etnis dan bahasa, penerapan hukum di Sudan praktiknya beragam. Ketidakpastian hukum mendorong praktik-praktik korupsi yang menjamur di kalangan birokrasi dan pelaku ekonomi. Skor CPI Sudan sejajar dengan Venezuela dan Afghanistan di angka 16.

  1. Yaman

Negara lain dengan tingkat persepsi korupsi paling parah adalah Yaman. Krisis politik sejak tahun 2011 memperparah keadaan Yaman yang sudah menderita akibat konflik sekte. Seperti halnya negara yang dirundung konflik lainnya, kegiatan sogok-menyogok dan penggelapan uang baik di tingkat birokrasi, militer, maupun masyarakat sipil terjadi di luar kendali. Bahkan Yaman masuk ke dalam kategori “negara gagal” karena sebagai negara Yaman dianggap sudah tidak mampu lagi bertanggung jawab atas keamanan dan kesejahteraan rakyatnya. Global Data American Funds for Peace memasukkannya ke dalam daftar Fragile State Index (Indeks Negara Rentan) dan sejumlah pihak menyataan bahwa apa yang terjadi di Yaman adalah bencana kemanusiaan terparah di era modern. Indeks persepsi korupsinya sendiri berada di skor 15.

  1. Suriah

Suriah memproklamasikan kemerdekannya di tahun 1945. Proklamasi ini sekaligus juga penanda lepasnya Suriah dari Mandat Perancis. Seperti halnya negara-negara yang baru merdeka, konflik internal perebutan kekuasaan terjadi antara pihak militer, politisi, dan masyarakat sipil. Partai Ba’ath menjadi pemenang tetap Pemilu dan Presiden dari partai tersebut diangkat sebagai Presiden seumur hidup. Pengangkatan Presiden sumur hidup ini membuka jurang kesenjangan ekonomi dan represi atas kebebasan berpendapat. Tahun 2011, terpengaruh oleh Arab Spring di Libya, militer melakukan kudeta dan konflik di Suriah berlangsung hingga sekarang. Status quo (tetap, statis) akibat pengangkatan Presiden sumur hidup membuat praktik KKN di Suriah jadi budaya yang lumrah di kalangan birokrasi dan militer. Indeks CPI Suriah berada di skor 13.

  1. Sudan Selatan

Sudan Selatan baru saja mendeklarasikan kemerdekaannya dan berpisah dari Republik Sudan tahun 2011 melalui referendum. Negara ini otomatis menjadi negara paling baru dan termuda yang mendapatkan pengakuan internasional. Konflik prebutan kekuasaan merebak segera setelah Sudan Selatan mendapatkan kemerdekaannya. Baru tahun 2020 ini dua kelompok besar di Sudan Selatan akhirnya menandatangani kesepakatan damai dan berkoalisi sehingga konflik cukup mereda. Namun kondisi Sudan Selatan masih membuatnya masuk ke dalam Indeks Negara Rentan seperti halnya Yaman, bahkan mendapat skor kerentanan paling tinggi. Sedangkan untuk indeks korupsi, Sudan Selatan mendapatkan skor CPI 12.

  1. Somalia

Sejak lepas dari koloni Inggris sekitar tahun 1960, Somalia berjuang dalam mencari bentuk negara dan sistem pemerintahan yang sesuai. Namun dengan akar konflik antar sekte yang cukup kuat, perjuangan tersebut diwarnai banyak konflik yang memakan korban jiwa. Saat ini Somalia berbentuk negara federasi yang dikukuhkan tahun 2012. Namun Somalia belum independen secara ekonomi. Regulasi-regulasi masih dalam proses perumusan di sela-sela konflik antarsekte baik religius dan tradisional yang terus-menerus terjadi. Saat ini Somalia bergantung pada cadangan makanan dalam negeri, perusahaan komunikasi domestik, dan remitens dari orang-orang Somalia yang bekerja di luar negeri. Lemahnya regulasi dan banyaknya konflik membuat Somalia menjadi negara dengan indeks korupsi paling parah sedunia di tahun 2019 dengan skor 9.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Negara kita menempati rangking 89 dari daftar negara paling bersih. Artinya dari 100 rangking yang ada, Indonesia adalah urutan ke 11 dalam rangking negara terkorup di dunia. Angka korupsi yang diukur oleh Transparency International adalah korupsi di sektor publik, yang artinya berhubungan dengan pajak, pemerintah, dan segala aspek birokrasi. Semoga tahun depan Indonesia bisa mendapatkan skor lebih baik ya!

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang 10 negara terkorup di dunia, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Di Dunia Cuma Ada Satu Mata Uang Tunggal? Apa yang Akan Terjadi?
Cara Negara Berkembang Supaya Jadi Negara Maju
15 Negara Penghasil Ikan Terbesar di Dunia 
Untung Rugi Devaluasi, Mengapa Negara Perlu Melakukannya?
10 Negara Pengguna Ganja Terbesar
15 Negara HIV/AIDS Terbesar
10 Negara Pencetak Buku Terbanyak di Dunia
Mengapa Barang Dari China Murah?
10 Negara Paling Suka Minum Bir
10 Negara dengan Utang Tertinggi di Dunia


Bagikan Ke Teman Anda