Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa Itu Aset Tidak Berwujud

Aset merupakan sebuah hal yang pastinya dimiliki oleh tiap perusahaan. Pengaruh aset begitu besar bagi keberadaan sebuah perusahaan. Jenis aset atau aktiva ini ada dua macam, yaitu berwujud dan tidak berwujud. Kali ini akan dibahas apa itu aset tidak berwujud. Mulai dari definisi, karakteristik, contoh, dan lain sebagainya akan diulas berikut ini.

Aset Tak Berwujud Menurut PSAK

Aset tak berwujud bisa disebut dengan istilah intangible asset atau aktiva tidak berwujud. Jenis aset ini sangat penting pengaruhnya bagi perusahaan, terutama yang skalanya sudah multinasional. Jika dilihat dari namanya, jenis aset ini berarti tidak memiliki wujud.

Jika dilihat dari definisi dari PSAK No.19 IAI, 2002:19.5 (Revisi 2000), aset tak berwujud memiliki 4 macam pengertian, yaitu:

  • Sebuah aset yang bisa diketahui nilai, jenis, dan diidentifikasi, hingga dapat dikategorikan.
  • Aset tidak berwujud berarti sebuah aktiva atau aset yang tidak berwujud fisik.
  • Dimiliki agar bisa digunakan untuk kebutuhan atau tujuan adminitratif lain.
  • Sumber daya yang dikeluarkan memiliki tujuan, yaitu untuk memperoleh sumber daya tidak berwujud.

Berdasarkan pengertian aset tak berwujud menurut PSAK diatas, bisa disimpulkan bahwa jenis aset ini merupakan sebuah aktiva atau set yang wujudnya tak terlihat, tetapi masih memiliki nilai bagi perusahaan. Tidak hanya nilai, tetapi umur ekonomis juga dimiliki setidaknya lebih dari satu tahun. Keberadaannya pun memiliki pengaruh, terutama untuk jangka panjang.

Karakteristik Aset Tak Berwujud

Aset atau aktiva tidak berwujud, pada dasarnya memiliki 2 macam karakteristik, yakni karakteristik utama dan pendukung. Karakteristik utama terdiri atas 3 macam, sedangkan karakteristik pendukung terdiri atas 5 macam.

Adapun karakteristik utama aset tak berwujud terdiri dari:

  • Eksistensi secara fisik cukup kurang.
  • Bukan termasuk instrumen ruangan. Nilai dihasilkan dari klaim untuk menerima kas maupun ekuivalen kas di masa mendatang.
  • Sifatnya jangka panjang dan bisa diamortisasi.

Sementara untuk karakteristik pendukung aset tak berwujud, terdiri dari:

  • Nilai pada perusahaan dimilikinya.
  • Umur ekonomis tidak ditentukan.
  • Dipengaruhi kuat oleh kegiatan kompetitor.
  • Digunakan sebagai operasional perusahaan secara tidak langsung.
  • Dibeli secara terpisah atau menjadi satu dengan aset yang lainnya.

Awal perolehan aset tak berwujud harus diakui harganya sebesar harga perolehannya. Sementara periode berikutnya, aset tak berwujud dilaporkan dengan nilai sebesar nilai tercatatnya.

Harga perolehan jenis aktiva ini ditentukan melalui cara perolehannya. Pembelian kas bisa dilakukan untuk mendapatkan aset tak berwujud. Jika dengan cara demikian, maka harga perolehannya sebesar uang yang dibayarkan. Namun jika jenis aset ini didapatkan dengan cara menukarkan dengan aset lain, berarti nilai perolehannya sama besarnya dengan perkiraan harga pasar dari aset yang ditukar.

Contoh Aset Tak Berwujud

Aset tak berwujud ini memang tidak memiliki nilai fisik. Akan tetapi contohnya cukup bervariasi. Ini dia beberapa contoh dari aset tidak berwujud.

  1. Paten

Paten merupakan sebuah hak yang sifatnya eksklusif inventor atas invensi di bidang teknologi dalam kurun waktu tertentu. Hak paten di Indonesia diberikan selama 20 tahun pada sebuah perusahaan. Sementara itu, untuk hak paten sederhana diberikan selama 10 tahun.

  1. Hak Cipta

Hak cipta merupakan sebuah hak yang sifatnya eksklusif hanya untuk pencipta atas hasil karya yang dibuatnya. Hak cipta ini bisa diperjual-belikan atau bisa dipakai oleh orang lain, sesuai kesepakatan yang berlaku.

  1. Goodwill

Nilai tak berwujud yang melekat pada perusahaan, yang dihasilkan melalui ketrampilan atau pengetahuan manajemen perusahaan merupakan definisi goodwill. Goodwill umurnya tidak terbatas dan dicatat dengan dasar harga perolehan. Sifat dari jenis aset ini melekat sehingga tidak dapat dibeli secara terpisah dengan perusahaan, melainkan harus dibeli seluruhnya.

  1. Leasehold

Jika merujuk pada pengertian menurut ilmu akuntansi, leasehold merupakan aset yang bisa disewakan. Umumnya sebuah leasehold bisa memberikan keuntungan pada perusahaan, sehingga tidak sering diamortisasi. Biaya perawatan atau perbaikan kemudian dicatat dalam perbaikan aktiva yang disewa.

  1. Franchises

Franchises merupakan sebuah lisensi yang bisa memberikan penerima sebuah franchises atau waralaba akses ke bisnis, proses, serta merk dagang. Biasanya franchises diperoleh dengan cara membayar biaya awal atau bisa juga biaya tahunan kepada pemilik resmi waralaba.

  1. Merk Dagang

Merk dagang merupakan sebuah hak kekayaan intelektual, seperti halnya hak cipta atau hak paten. Merk dagang ini digunakan pada sebuah produk yang diperjual-belikan. Rupa dari jenis aset tak berwujud ini bisa termasuk logo, simbol, desain, atau ekspresi yang mewakili karakteristik perusahaan.

Merk dagang ini berguna untuk memberikan nilai suatu produk, terutama nilai jual. Masa kegunaannya tidak terbatas, sehingga cukup jarang diamortisasi.

Perlakuan Perpajakan Untuk Aset Tak Berwujud

Meski secara fisik tidak terlihat, bukan berarti aset tak berwujud tidak bisa dikenai pajak. Justru ada beberapa model perpajakan yang bisa dikenakan:

  1. Amortisasi

Amortisasi yakni alokasi sistematis untuk jumlah tersusutkan dalam aset tak berwujud, selama periode umur manfaatnya. Biaya amortisasi ini dihitung dengan rumus:

% dari tarif x harga perolehan aset tak berwujud.

Biaya amortisasi dibebankan setiap periode. Untuk praktik akuntansi komersial menggunakan metode garis lurus. Amortisasi ini digunakan untuk memperoleh harta tidak berwujud dan pengeluaran lainnya. Termasuk di dalamnya hak guna bangunan, hak pakai, muhibah, hak guna usaha, hingga goodwill.

  1. Nilai Kapitalisasi Aset Tak Berwujud

Penilaian kapitalisasi sebuah aset tak berwujud berguna sebagai dasar pembuatan alokasi nilai untuk berbagai macam aset, serta bermanfaat untuk penyusunan kembali laporan keuangan.

Penilaian aset tak berwujud berdasaran pada nilai pasar atas semua komponen dalam neraca bisnis, sehingga sesuai standar akuntansi. Perlakuan akuntansi untuk aset tak berwujud membahas kriteria yang harus dipernuhi agar bisa diakui sebagai aset.

Demikian penjelasan mengenai aset tak berwujud. Walaupun bentuknya tidak tampak secara fisik, nyatanya nilai dari jenis aset ini sangat berharga dan sebagai salah satu komponen penting perusahaan.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang apa itu aset tidak berwujud, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Contoh Surat Balasan Kunjungan
Surat Balasan Izin Observasi / Surat Keterangan Izin Observasi
Contoh Surat Izin Observasi
Contoh Surat Permohonan Izin Peminjaman Tempat
Contoh Surat Balasan Peminjaman Tempat
Contoh Surat Balasan Penawaran Barang
Contoh Surat Balasan Penawaran Jasa
Contoh Surat Balasan Penawaran Kerjasama
Contoh Surat Permohonan Izin Mengadakan Penelitian
Contoh Surat Balasan Izin Penelitian


Bagikan Ke Teman Anda