Apa itu Cost of Carry?
Pernahkah anda mendengar istilah Cost of Carry? Secara literal Cost of carry dapat diartikan sebagai biaya angkut. Dalam akuntansi, istilah biaya angkut digunakan untuk mendeskripsikan biaya yang harus dikeluarkan oleh produsen agar barang yang dijual sampai ke konsumen dan biaya yang harus dikeluarkan oleh produsen ketika mengambil bahan baku produksi.
Hampir sama dengan akuntansi, Cost of carry atau biaya angkut dalam istilah trading dan investasi dapat diartikan biaya lain lain yang harus diperhitungkan oleh seorang trader atau investor agar dia mendapatkan keuntungan maksimum[i].
Biaya-biaya ini seperti biaya bunga obligasi, margin account[ii], dan bahkan opportunity cost yaitu biaya yang harus dikorbankan oleh seorang investor atau trader ketika memilih sebuah produk keuangan dibanding produk keuangan yang lain. Jika produk keuangan yang dipilih oleh investor atau trader tersebut berhubungan dengan komoditas fisik, maka komponen Cost of carry juga mencakup biaya penyimpanan dan pengantaran barang tersebut.
Dalam pasar derivatif, terutama untuk kontrak futures, Cost of carry adalah salah satu biaya yang sangat penting untuk diperhitungkan. Sebab dengan memperhitungkan biaya ini, trader atau investor dapat terhindar dari overshooting return sehingga trader atau investor tersebut lebih akurat menghitung return yang akan dia dapatkan.
Beberapa komponen Cost of carry
Berikut ini beberapa biaya yang harus anda perhitungkan agar return investasi yang anda peroleh tidak overshooting dan akurat baik jika posisi anda sebagai seorang trader atau investor:
- Suku bunga investasi. Untuk mendapatkan nilai net return dari investasi anda, anda harus mengurangkan pendapatan kasar anda dengan pajak dan suku bunga investasi;
- Opportunity Cost aka biaya peluang. Biasanya trader atau investor akan menggunakan imbal balik investasi (bisa dividend) yang telah lalu sebagai patokan biaya peluang ketika trader atau investor tersebut ingin menjual produk keuangan miliknya dalam jangka pendek (short selling);
- Suku bunga pinjaman lain. Biaya ini harus anda perhitungkan jika anda menggunakan uang hasil pinjaman untuk membeli produk keuangan di bursa. Karena mau tidak mau suku bunga pinjaman ini akan mengurangi net return anda;
- Biaya administrasi trading;
- Biaya penyimpanan, pengantaran dan asuransi barang. Biaya ini perlu anda keluarkan jika investasi yang anda miliki berkaitan dengan fisik sebuah barang.
Tidak semua dari 5 biaya tersebut harus anda perhitungkan karena bisa jadi anda berinvestasi menggunakan uang anda sendiri dan investasi anda tidak berkaitan secara langsung dengan komoditas fisik tertentu.
Cost of carry pada kontrak Futures
Cost of carry adalah komponen penting yang harus diperhitungkan jika anda ingin membeli sebuah produk dengan kontrak derivatif terutama kontrak futures. Kontrak futures adalah kontrak jual beli komoditas baik keuangan maupun non keuangan yang mewajibkan pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual beli pada harga tertentu dan tanggal tertentu di masa depan.
Penghitungan Cost of carry penting dalam kontrak derivatif jenis ini karena nilai Cost of carry akan berpengaruh terhadap harga produk keuangan yang anda inginkan di masa depan.Hal ini disebabkan oleh beban suku bunga dan biaya penyimpanan komoditas yang menjadi salah satu unsur Cost of carry akan semakin mahal dari waktu ke waktu.
Belum lagi jika memperhitungkan volatilitas harga komoditas. Tentu harga komoditas yang lebih stabil akan memiliki future price yang lebih rendah daripada komoditas yang memiliki trend harga yang tidak pasti.
Dilansir dari laman economictimes.com[iii], berikut ini formula sederhana untuk mencari future price menggunakan Cost of carry:
Future price= Spot Price+Cost of Carry
Sedangkan Cost of carry dihitung dengan mengalihkan Spot Price (harga produk yang anda inginkan saat ini) dengan suku bunga dalam jangka waktu tertentu.
Contoh:
Anda ingin membeli satu kwintal beras untuk berjaga jaga saat lebaran tiba. Pada saat anda membeli beras ke pedagang, harga beras per kilogram masih Rp. 12.000.,00 atau total Rp. 120.000.,00 untuk satu kwintal beras. Namun karena anda tidak memiliki tempat penyimpanan beras di rumah anda, maka anda meminta pedagang tersebut untuk menyimpannya untuk anda dengan upah berupa suku bunga penyimpanan dalam waktu satu bulan.
Karena diketahui besaran suku bunga BI7DRR sebesar 4%, maka future price dari beras yang anda beli sebesar:
Future price = 120.000+ 120.000(0,04*30/365)= 120.000+394,5= 120.394,5.
Dari contoh diatas, Cost of carry yang harus anda bayarkan kepada pedagang tersebut adalah sebesar 394,5.
Artikel pada laman investopedia.com, memberikan formula yang lebih rinci mengenai cara mendapatkan future price ini. Formula tersebut adalah sebagai berikut:
Future price = Se ((r+s-c)*t)
S= spot Price
e= natural logs (ln) biasanya bernilai 2,718
r= suku bunga komoditas terkait
s= biaya penyimpanan, ditulis sebagai persentase tertentu dari spot price
c= hasil (yield) yang diinginkan
t= waktu durasi kontrak.
Selain menggunakan formula di atas, future price dapat dihitung menggunakan formula lain yang mencantumkan variabel-variabel tambahan seperti tingkat volatilitas dari Spot Price. Namun demikian pada umumnya Cost of carry seperti suku bunga dan biaya penyimpanan komoditas tetap diperhitungkan sebagai komponen penting dalam menentukan future price.
[i] https://www.investopedia.com/terms/c/costofcarry.asp. Di akses pada tanggal 31 Oktober 2020.
[ii] Margin account adalah biaya yang harus dibayarkan oleh investor ketika investor tersebut meminjam uang dari broker untuk membeli sebuah surat berharga (https://www.investopedia.com/terms/m/marginaccount.asp. Di akses pada tanggal 31 Oktober 2020).
[iii] https://economictimes.indiatimes.com/definition/cost-of-carry. Di akses pada tanggal 31 Oktober 2020.
Artikel Terkait
- Apa Itu Currency Depreciation?
- Apa itu Apresiasi dan Depresiasi Mata Uang?
- Apa itu Universal Basic Income?
- Apa Itu Net Income?
Demikianlah artikel tentang apa itu cost of carry, semoga bermanfaat bagi Anda semua.