Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa itu Indirect Labor Cost?

Indirect Labor Cost atau Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung merupakan bagian penting pada pembukuan. Meskipun biaya untuk tenaga kerja ini tidak berhubungan secara langsung dengan proses produksi.

Seperti namanya, biaya tenaga kerja tidak langsung tidak memiliki kaitan dengan produksi barang maupun layanan yang diberikan. Biaya ini merupakan upah untuk tenaga kerja yang tidak berhubungan dengan produksi. Melainkan membuat proses produksi maupun layanan yang diberikan menjadi mungkin. Berbeda dengan Direct Labor Cost yang diasosiasikan dengan unit tersendiri, biaya tenaga kerja tidak langsung tidak memiliki asosiasi ini.

Tenaga kerja yang masuk ke dalam golongan Indirect Labor ini yang berhubungan dengan bagian manajerial dan juga staff administrasi. Mulai dari supervisor, akuntan, petugas kebersihan dan keamanan, dan sebagainya.

Untuk memahami lebih jauh mengenai Indirect Labor Cost atau biaya tenaga kerja tidak langsung, berikut ini merupakan ulasan secara mendalam.

Pengertian Indirect Labor

Dalam proses produksi, tenaga kerja menjadi elemen krusial yang berhubungan langsung dengan biaya. Baik itu biaya pengeluaran maupun pemasukan. Tenaga kerja dalam artian ini dibedakan menjadi Direct atau Langsung dan Indirect atau Tidak Langsung.

Tenaga kerja Langsung atau Direct Labor merupakan mereka yang berkaitan langsung dengan produksi. Tanpa Direct Labor proses produksi barang maupun layanan jasa tidak bisa dilakukan. Sehingga perusahaan juga tidak bisa melakukan penjualan. Contoh dari tenaga kerja langsung ini misalnya penjahit untuk perusahaan konveksi, dan juga sopir pada perusahaan jasa transportasi.

Selain Direct Labor, perusahaan juga sangat membutuhkan tenaga kerja dari golongan lain, yaitu Indirect Labor. Tenaga kerja tidak langsung ini memang tidak turun langsung pada proses produksi barang maupun jasa. Meski tanpa mereka, proses produksi barang dan jasa mungkin tidak akan berjalan lancar. Indirect Labor merupakan tenaga kerja di golongan yang memudahkan dan melancarkan proses pekerjaan untuk Direct Labor.

Sehingga nantinya proses produksi barang maupun jasa berlangsung cepat serta lancar. Tugas dari Indirect Labor meski tidak secara langsung berhubungan dengan produksi tidak kalah penting bagi perusahaan.

Di perusahaan, contoh Indirect Labor diantaranya seperti:

  1. Manager kantor, staff, dan karyawan lain
  2. Staff bagian administrasi
  3. Staff legal
  4. Akuntan dan juga staff bagian finansial
  5. Staff untuk Quality Control
  6. Supir pengiriman barang
  7. Tenaga kebersihan
  8. Penjaga Keamanan
  9. Runner dan packer
  10. dan sebagainya

Tenaga kerja tidak langsung secara umum berkaitan dengan kelangsungan dan pengaturan bisnis dalam perusahaan. Tidak berkaitan dengan produksi untuk barang dan jasa.

Pengertian Indirect Labor Cost

Setelah memahami mengenai Indirect Labor di atas, sepertinya tidak akan sulit mendefinisikan apa itu Indirect Labor Cost. Indirect Labor Cost merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membayar indirect labor. Biaya ini tentu saja berupa gaji yang dibayarkan oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu untuk para tenaga kerja.

Menghitung biaya untuk tenaga kerja tidak langsung berbeda dengan cara perhitungan biaya pada tenaga kerja langsung. Biaya untuk tenaga kerja langsung nantinya akan dibebankan kepada produksi. Mengingat tenaga kerja langsung akan memberikan hasil unit produk dan jasa, sehingga pembayaran mereka bisa diperhitungkan.

Misalnya saja perusahaan dengan produksi harian 1000 produk baju memiliki 100 penjahit. Ini berarti dalam satu hari, 1 penjahit yang merupakan direct labor memproduksi 10 baju. Perhitungan biaya untuk direct cost juga bisa dihitung berdasarkan satuan unit baju yang dihasilkan setiap harinya.

Konsep perhitungan biaya pada direct labor tidak bisa digunakan untuk indirect labor. Pasalnya tidak ada satuan produksi yang bisa dihasilkan dari indirect labor. Sehingga untuk Indirect Labor Cost akan membutuhkan cara perhitungan tersendiri.

Cara Menghitung Indirect Labor Cost

Cara menghitung biaya tenaga kerja tidak langsung dalam akuntansi tidak jauh berbeda dengan penghitungan biaya tidak langsung lain, yaitu dianggap sebagai biaya overhead. Biaya tersebut nantinya akan dibebankan untuk periode tertentu maupun dialokasikan pada objek biaya dengan tarif overhead yang sudah ditentukan.

Untuk biaya tenaga kerja tidak langsung memang berbeda dengan cara menghitung tenaga kerja langsung, seperti disinggung di atas. Bila Indirect Labor Cost menggunakan overheard, maka Direct Labor Cost akan menggunakan part of prime cost. Indirect Labor Cost juga tidak bisa dipisahkan maupun ditelusuri hingga menjadi bagian dari biaya produksi. Sedangkan Direct Labor Cost bisa dipisahkan menjadi unit cost, cost, atau cost center.

Untuk menentukan biaya tenaga tidak langsung, akan dibutuhkan dua hal ini:

  1. Jumlah jam kerja untuk tenaga kerja tidak langsung. Jumlah jam kerja ini diperhitungkan sesuai waktu pemberian gaji. Misalnya saja bulanan, mingguan, sampai harian.
  2. Waktu yang dihabiskan oleh tenaga kerja untuk cuti sakit, libur, maupun untuk seminar dan pelatihan.

Dari dua hal di atas, waktu yang tersisa merupakan total waktu yang digunakan oleh tenaga kerja sebagai indirect labor.

Misalnya saja seorang karyawan A total bekerja sebanyak 5 hari dalam seminggu dan 20 hari dalam satu bulan. Pada waktu tersebut, karyawan cuti sakit 2 hari dan pelatihan 1 hari. Berarti total jam kerja yang diperhitungkan dalam Indirect Labor Cost merupakan 17 hari atau 136 jam dalam satu bulan.

Indirect Labor Cost merupakan bagian dari Conversion Costs. Dimana Conversion Costs sendiri terdiri atas Direct Labor ditambah dengan Manufacturing Overhead. Biaya untuk tenaga kerja tidak langsung akan masuk ke dalam kategori Manufacturing Overhead.

Sedangkan mengenai pengelompokan biaya Indirect Labor Cost sebagai Fixed atau Variable Cost, akan bergantung pada jenis tenaga kerja itu sendiri.

Fixed Cost merupakan biaya tetap untuk perusahaan. Tidak akan bergantung pada banyak atau sedikitnya produksi. Tenaga kerja seperti manajer, accounting dan staff administrasi akan mendapatkan upah yang tetap meskipun produksi sedang menurun. Sehingga biaya untuk tenaga kerja ini akan masuk ke dalam Fixed Cost.

Sedangkan tenaga kerja seperti runner atau packer masih akan bergantung pada jumlah produksi. Sehingga upah untuk mereka akan masuk untuk kategori Variable Cost.

Menentukan biaya tenaga kerja tidak langsung memiliki banyak peranan. Salah satunya juga untuk menentukan harga produk maupun layanan yang diberikan. Semoga ulasan di atas membantu semakin memahami lebih jauh tentang Indirect Labor Cost.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang apa itu indirect labor cost, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Cara Membiayai Kuliah dan Hidup di Luar Negeri
Mengenal Apa Itu Total Cost, Marginal Cost dan Hubungannya
Cara Menghemat Biaya Pengeluaran di Rumah
Cara Menghitung Weighted Average Cost
Apa itu Opportunity Cost? Definisi Opportunity Cost
Cara Menghitung Average Fixed Costs & Average Variable Costs
10 Kota Paling Murah Biaya Hidupnya 2019
Apa itu Biaya Overhead? Cara Menghitung Biaya Overhad?
Definisi Biaya Variabel dan Cara Menghitungnya
Apa itu Variable Cost?


Bagikan Ke Teman Anda