Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa Itu Minimum Viable Product (MVP)?

Pengembangan produk adalah fase terpenting bagi perusahaan. Namun hal ini bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Diperlukan banyak biaya untuk mengembangkan dan menciptakan produk, dengan segala resiko kegagalan yang muncul. Namun tentu saja ada banyak strategi pengembangan produk dengan keuntungan maksimal dan resiko yang bisa ditekan seminimal mungkin.

Salah satunya adalah minimum viable product atau yang sering disebut dengan MVP. Perusahaan startup dengan modal yang masih terbatas banyak menggunakan strategi ini. Ini karena startup memiliki resiko yang sangat besar sata akan meluncurkan produk pertama mereka. Tidak ada jaminan produk mereka akan langsung diterima oleh calon konsumen dan masyarakat.

Ada banyak kendala yang mungkin muncul ketika produk baru pertama kali diluncurkan. Misalnya, tidak user friendly, sering mengalami error, dan tidak bisa memuaskan pelanggan secara umum. Ini bukan hasil yang diharapkan karena perusahaan sudah banyak mengeluarkan biaya dalam proses pengembangannya.

Menurut Forbes, MVP adalah produk dengan fitur-fitur dasar yang menarik perhatian pengguna dan mampu memenuhi kebutuhan mereka, memiliki nilai guna yang tinggi meski bentuknya belum terlalu canggih.

Istilah ini sendiri pertama kali dipopulerkan oleh Eric Ries, pengusaha dan konsultan startup asal Amerika melalui bukunya, Lean Startup. Ries mendefinisikan MVP sebagai “versi dari produk baru yang memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan respon kepuasan konsumen dengan upaya dan biaya yang paling minimal.”

Alur Presentasi MVP

Proses pembuatan produk harus melalui serangkaian alur yang terstruktur. Berikut ini adalah 3 alur pengembangan produk yang biasa dilakukan oleh perusahaan, untuk lebih memahami konsep dan penggunaannya.

  • Prototype

Prototype atau prototipe adalah langkah pertama pengembangan produk sebelum dilempar kepada para konsumen. Ini merupakan gambaran akhir dari produk yang akan diciptakan, namun belum merupakan bentuk final. Ini artinya, perusahaan mungkin melakukan beberapa perubahan untuk menyempurnakan produk.

Namun prototipe sudah mengandung elemen-elemen dasar dan elemen penting yang akan digunakan dalam produk akhir.

  • MVP

Langkah selanjutnya adalah membuat MVP dari prototipe yang sudah jadi. Namun MVP hanya mengandung elemen-elemen utama dari sebuah produk, tanpa adanya tambahan elemen pelengkap lainnya. MVP memberikan gambaran yang sangat jelas tentang nilai guna dan manfaat utama dari produk yang bersangkutan.

MVP tidak hanya menjadi bahan evaluasi bagi perusahaan saja, tetapi mulai diluncurkan kepada para konsumen untuk mengetahui tanggapan mereka.

  • Product

Alur terakhir dari pengembangan produk adalah diciptakannya produk akhir, yang tidak hanya berisi elemen-elemen dasar saja tetapi juga elemen pendukung lainnya. Perusahaan bisa melanjutkan pengembangan produk menjadi produk akhir setelah mendapatkan feedback dari pelanggan setelah melakukan evaluasi dasar melalui MVP.

Keuntungan MVP

MVP memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, ini dia keuntungan yang bisa didapatkan dengan adanya MVP.

  1. Mempercepat peluncuran produk

Perusahaan tidak bisa meluncurkan produk begitu saja. Pemilihan waktu alias timing ikut menentukan sukses atau tidaknya produk tersebut diterima di pasaran. MVP memudahkan perusahaan untuk meluncurkan produknya tepat waktu, secepat mungkin yang diinginkan.

Karena sudah ada feedback dan evaluasi yang diperoleh dari MVP, maka produk akhir yang diluncurkan memiliki bentuk yang mendekati sempurna.

  1. Menguji produk pada pengguna yang sebenarnya

Sebelum produk secara resmi dipasarkan, perusahaan pasti sudah melakukan testing terlebih dahulu. Hanya saja, hasilnya mungkin berbeda jika produk diujikan langsung kepada calon penggunanya. Konsep MVP berbeda dengan testing.

Testing untuk sebuah produk yang akan diluncurkan tidak bisa dilakukan secara menyeluruh dan biasanya tidak melibatkan pengguna sungguhan. Namun dengan menggunakan strategi MVP, perusahaan bisa mendapatkan feedback yang nyata dan dapat melakukan evaluasi pada produk yang akan diluncurkan.

  1. Menghemat biaya pengembangan produk

Bukan tanpa alasan mengapa MVP menjadi salah satu strategi yang sangat disukai oleh startup. Dengan adanya MVP, perusahaan seperti startup yang sumber dananya masih terbatas tidak perlu menambah biaya untuk melakukan testing produk.

Mereka bisa menciptakan dan menjual produk, sekaligus mendapatkan bahan untuk evaluasi pengembangan produk melalui MVP. Sehingga jika memang perlu dilakukan penyempurnaan produk, biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar karena sudah mendapatkan penghasilan dari hasil penjualan MVP.

  1. Meminimalisir resiko kegagalan

 Resiko menjadi bagian dari berbisnis yang tidak bisa dihindari. Namun resiko bisa diminalisir dengan penerapan strategi MVP ini. MVP adalah produk yang lebih matang dibandingkan dengan prototipe, namun belum sempurna seperti produk akhir.

Hanya saja karena MVP sudah mengandung elemen-elemen dasar dari produk itu sendiri, maka perusahaan bisa memprediksi kegagalan atau kesuksesan produk yang bersangkutan, sehingga meminimalisir resiko yang mungkin ditanggung.

Elemen Penting dalam MVP

Sebagai bentuk “setengah jadi” dari produk akhir yang akan dilempar ke pasaran, MVP harus memiliki empat elemen utama berikut ini:

  • Fitur yang ditawarkan oleh MVP harus memiliki nilai guna bagi calon pelanggan atau target pasar tertentu yang dijadikan sasaran.
  • Meskipun belum merupakan bentuk final, desain MVP harus sesuai dengan standar industri yang ada.
  • Standar kualitas yang dibahas pada poin sebelumnya harus melalui proses seleksi dan pengujian yang ketat.
  • MVP harus ramah terhadap pengguna, tidak sebatas memiliki kegunaan saja.

Itu dia penjelasan lengkap mengenai MVP. Strategi MVP harus dipahami oleh siapa saja yang menjual produk kepada orang lain untuk memastikan bahwa produk mereka mampu memenuhi kebutuhan pelanggan sekaligus mendatangkan keuntungan.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang apa itu minimum viable product (MVP), semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Contoh Surat Balasan Kunjungan
Surat Balasan Izin Observasi / Surat Keterangan Izin Observasi
Contoh Surat Izin Observasi
Contoh Surat Permohonan Izin Peminjaman Tempat
Contoh Surat Balasan Peminjaman Tempat
Contoh Surat Balasan Penawaran Barang
Contoh Surat Balasan Penawaran Jasa
Contoh Surat Balasan Penawaran Kerjasama
Contoh Surat Permohonan Izin Mengadakan Penelitian
Contoh Surat Balasan Izin Penelitian


Bagikan Ke Teman Anda