Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa Itu Nilai Buku

Nilai buku atau book value adalah istilah yang sering ditemukan dalam pembukuan akuntansi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nilai buku adalah nilai aset perusahaan yang tertera pada catatan (informasi) akun-perakunan, umumnya tidak sama dengan nilai pasar; biasanya, yang dicatat adalah harga ketika aset tersebut dibeli; setiap tahun nilai aset tersebut dikurangi atau didepresiasikan dan pengurangan nilai tersebut dibebankan pada pendapatan perusahaan; nilai buku adalah biaya dikurangi akumulasi depresiasi.

Singkatnya, nilai buku adalah nilai yang dimiliki oleh sebuah aset dalam neraca keuangan atau pembukuan. Apabila nilai sebuah aset mengalami penyusutan, maka nilai buku dari aset tersebut sama dengan harga beli dikurangi akumulasi penyusutannya.

Nilai buku = Nilai aset – akumulasi penyusutan aset

Nilai buku untuk satu jenis aset yang sama dalam periode tertentu jumlahnya bisa berbeda antara satu perusahaan dengan yang lainnya. Penyebabnya adalah nilai buku sebuah aset dipengaruhi oleh metode penyusutan yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan.

Perusahaan yang menggunakan metode penyusutan aset garis lurus akan mempunyai hasil yang berbeda dengan perusahaan dengan metode penyusutan saldo menurun. Meski pada pencatatan awal nilai aset tersebut sama, nantinya bisa berbeda jauh setelah mengalami penyusutan.

Tujuan Nilai Buku

Penetapan nilai buku untuk sebuah aset tentu bukan tanpa tujuan yang jelas. Dalam akuntansi, ada 2 tujuan utama nilai buku, yaitu:

  • Menunjukkan nilai rupiah aset sebuah perusahaan, yang nantinya akan diterima oleh pemilik jika perusahaan tersebut suatu saat harus dilikuidasi.
  • Saat dibandingkan dengan nilai pasar, nilai buku dapat memberikan gambaran tentang apakah sebuah perusahaan dijual dengan harga di atas atau justru di bawah harga pasar.

Nilai buku tidak hanya bisa diterapkan pada keuangan perusahaan saja, tetapi juga untuk keuangan pribadi, terutama untuk menghitung investasi. Nilai buku adalah harga investasi yang dibayarkan untuk mendapatkan aset. Saat perusahaan melakukan transaksi saham, harga jual yang dikurangi dengan nilai buku merupakan untung atau rugi atas investasi tersebut.

Tahapan Menghitung Nilai Buku

Penghitungan nilai buku memang terlihat sederhana, namun memerlukan ketelitian yang tinggi. Jangan sampai ada unsur yang terlewat atau salah perhitungan sehingga hasil akhirnya tidak sesuai harapan. Berikut beberapa tahapan yang harus dilalui saat menghitung nilai buku.

  • Memahami konsep nilai buku

Setelah membaca definisi dan berbagai pengertian tentang nilai buku, Anda harus memahami lebih dalam tentang bagaimana cara kerja nilai buku dan bagaimana cara menghitungnya. Rumus yang sederhana tentu adalah nilai aset yang tercatat dalam pembukuan kemudian dikurangi dengan nilai penyusutan.

Mustahil nilai sebuah aset bisa terus stagnan tanpa perubahan sama sekali. Itulah mengapa ada istilah penyusutan. Besarnya penyusutan sendiri tidak sama antara satu aset dengan yang lainnya.

  • Menentukan biaya

Langkah kedua adalah menentukan angka-angka atau biaya yang akan dihitung sebagai unsur nilai buku. Pertama yang harus ditentukan adalah nilai awal dari aset tersebut. Yaitu jumlah yang harus dibayarkan untuk mendapatkan aset tersebut pada periode tertentu.

Setelah menentukan jumlah nilai aset, kini yang harus dihitung adalah nilai penyusutannya. Nilai penyusutan adalah faktor penting untuk mendapatkan hasil akhir dari nilai buku ini. Beban penyusutan aset bisa ditemukan di akun Akumulasi Penyusutan dalam buku besar. Di sini Anda harus berhati-hati. Jika akumulasi penyusutan dihitung secara keseluruhan untuk semua jenis aset, maka Anda harus menghitung lagi secara spesifik untuk menemukan nilai penyusutan dari aset yang dimaksud.

  • Menentukan metode penyusutan

Penyusutan merupakan beban usaha yang bisa mengurangi jumlah penghasilan dan beban pajak. Besarnya penyusutan tidak hanya tergantung pada jenis aset, tetapi juga metode penyusutan yang digunakan. Metode garis lurus menjadi cara penghitungan penyusutan yang paling umum. Namun ada juga metode lainnya sepeti saldo menurun yang bisa digunakan.

    • Metode garis lurus adalah yang paling sering digunakan untuk menjaga beban penyusutan agar tidak semakin membesar dan konsisten di sepanjang masa guna aset tersebut.
    • Metode saldo menurun dan jumlah angka tahun dapat digunakan untuk menghitung nilai penyusutan aset yang dianggap paling bermanfaat dan paling produksi di awal masa guna, namun semakin berkurang saat mendekati akhir masa gunanya. Metode ini banyak diterapkan pada mesin produksi yang kemampuannya semakin lama semakin menurun.

Perbedaan Nilai Pasar dengan Nilai Buku

Banyak yang beranggapan bahwa nilai pasar sama dengan nilai buku. Padahal keduanya sama sekali berbeda. Nilai pasar atau market value adalah nilai sebuah aset menurut pasar saham. Oleh karena itu, jumlah yang didapatkan dari nilai buku tidak selalu akurat dan mencerminkan nilai pasar yang sesungguhnya.

Tujuan dari penghitungan nilai buku sendiri sesungguhnya adalah memberikan pemahaman pada pemilik aset tentang berapa banyak beban penyusutan yang harus ditanggung selama kepemilikan dan penggunaan aset tertentu.

Sementara nilai pasar sendiri sifatnya lebih praktis, yaitu harga yang dibayarkan pembeli pada penjual untuk sebuah barang. Nilai buku bisa lebih tinggi dari nilai pasar, begitu pula sebaliknya. Contohnya, Anda memiliki handphone merek A yang dibeli dengan harga Rp 10.000.000. Setelah digunakan selama 4 tahun, Anda berniat untuk menjualnya. Menurut penghitungan nilai buku, jumlah yang disusutkan adalah sebesar Rp 4.000.000. Kini dalam pembukuan, nilai barang Anda adalah Rp 6.000.000.

Namun saat Anda menjualnya, harga handphone Anda ditawar sangat jauh karena sudah tergantikan oleh banyaknya handphone baru dengan teknologi yang lebih canggih. Nilai pasar untuk barang Anda hanya Rp 2.000.000 saja.

Itulah penjelasan tentang nilai buku. Perlu diingat bahwa nilai buku hanyalah jumlah informatif untuk memberikan gambaran pada Anda atas penyusutan aset yang Anda miliki, bukan menggambarkan harga sesungguhnya di pasar.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang apa itu nilai buku, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Dampak Kesalahan Laporan Keuangan
Apa itu Variable Cost? Definisi Variable Cost
Cara Menghitung Weighted Average Cost
Apa itu Utang Hipotek?
Contoh Laporan Keuangan untuk Semua Usaha, Kafe, Restoran dan Lainnya
Ketahui Apa Itu Aset Lancar, Jenis dan Manfaatnya
Apa Itu Price Earning Ratio (PER)?
Apa Itu Jurnal Khusus?
Apa itu Horizontal Analysis?
Apa itu Budget dan Budgeting? Definisi Budget dan Budgeting


Bagikan Ke Teman Anda