Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa Itu Spin Off dalam Perusahaan / Bisnis?

Apa itu spin off perusahaan? Di dunia bisnis, istilah ini mungkin tak sepopuler merger, akuisisi, dan konsolidasi perusahaan. Namun, realitanya praktik spin off cukup banyak terjadi pada perusahaan-perusahaan skala menengah besar, multinasional, bahkan internasional. Lantas, apa yang dimaksudkan dengan spin off itu?

Pengertian spin off perusahaan

Spin off perusahaan merupakan tindakan atau perbuatan hukum yang dilakukan oleh perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) untuk memisahkan usaha secara parsial atau sebagian sehingga mengakibatkan sebagian aktiva dan passiva perusahaan tersebut beralih karena hukum kepada dua perseroan atau lebih. Secara sederhana spin off perusahaan dapat dipahami sebagai pemisahan sebagian perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas secara hukum menjadi dua atau lebih perusahaan baru.

Pemisahan sebagian perusahaan ini (spin off) menimbulkan konsekuensi hukum berupa pengalihan sebagian aktiva dan passiva dari perusahaan induk (lama) ke perusahaan baru. Dalam istilah ekonomi bisnis, spin off perusahaan disebut juga sebagai pemisahan tidak murni, karena hanya sebagian aktiva dan passiva perusahaan induk saja yang dialihkan. Artinya, proses spin off perusahaan tidak menghapus atau menghilangkan eksistensi perusahaan induk secara hukum. Perusahaan induk yang melakukan spin off tetap eksis dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Perusahaan yang melakukan pemisahan tidak murni (spin off) bisa tetap menjalin kerja sama dengan perusahaan baru hasil pemisahan yang telah berdiri sendiri. Namun, bisa juga masing-masing perusahaan yang telah mandiri atau berdiri sendiri secara hukum tersebut menjalankan kegiatan usahanya masing-masing tanpa menjalin kerja sama.

Tujuan spin off perusahaan

Tujuan umum dari perusahaan dalam menjalankan usaha tentunya untuk bertumbuh dan berkembang sehingga memiliki peluang untuk memperoleh tingkat keuntungan yang lebih besar. Harus diakui untuk mencapai tujuan tersebut tentunya tidak mudah, dibutuhkan riset pasar yang mendalam sehingga perusahaan mampu merumuskan strategi yang jitu.

Perumusan dan implementasi strategi antar-perusahaan tak selalu sama, karena tergantung pada variabel yang berbeda, termasuk pangsa pasar yang dituju. Beragam strategi yang umum diterapkan adalah inovasi, diversifikasi, dan lainnya. Di saat perusahaan berhasil bertumbuh dan berkembang semakin besar, keinginan untuk menghasilkan nilai perusahaan yang lebih tinggi dalam jangka panjang tentunya semakin besar pula. Di sinilah peran dari strategi spin off perusahaan mulai dimainkan. Perusahaan yang telah berkembang menjadi besar harus kembali menjadi kecil untuk mencapai hasil yang jauh lebih besar.

Spin off perusahaan sebagai salah satu strategi usaha dilakukan dalam rangka restrukturisasi perusahaan. Adapun tujuan utamanya yakni meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan. Ada kalanya unit usaha suatu perusahaan kurang mampu berkembang maksimal, karena terpaku dengan arahan dan suplai sumber daya dari perusahaan induk. Namun, setelah dilakukan spin off di mana unit usaha telah menjadi perusahaan baru memiliki kebebasan untuk menentukan langkah dan mengeksekusi strateginya sendiri, sehingga peluang untuk bertumbuh dan berkembang lebih besar.

Dari perspektif perusahaan induk, unit usaha yang dinilai kurang relevan dan menguntungkan justru akan menghambat implementasi strategi untuk bertumbuh dan berkembang. Dengan melakukan spin off unit usaha tersebut menjadi perusahaan baru, perusahaan induk dapat lebih fokus dalam menentukan arah strateginya.

Tahapan spin off perusahaan

Spin off perusahaan dapat dikatakan gampang-gampang susah, karena keputusannya harus melibatkan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Selain itu, terdapat banyak pihak yang harus dijamin agar tidak menderita kerugian atas keputusan spin off perusahaan, yaitu karyawan, kreditur, dan nasabah bagi perusahaan perusahaan. Sebab itulah spin off perusahaan harus dipersiapkan dengan matang melalui beberapa tahapan sebagai berikut.

  • Persiapan

Persiapan merupakan tahapan awal dari spin off perusahaan. Pada tahapan ini, perusahaan yang akan melakukan spin off harus membuat rancangan pemisahan (spin off) perusahaan. Setelah rancangan spin off disusun, kemudian dipublikasikan kepada khalayak melalui surat kabar harian yang beredar secara nasional, juga pada karyawan serta kreditur dan mitra usaha paling lambat 30 hari sebelum penyelenggaraan RUPS. Berkenaan dengan adanya keberatan atas rencana spin off perusahaan terkait oleh kreditur atau mitra usaha, maka dapat mengajukannya paling lambat 14 hari sejak pengumuman yang terbit di surat kabar. Jika keberatan yang diajukan tidak bisa diselesaikan oleh direksi, maka akan diserahkan pada keputusan RUPS. Selama keberatan dari kreditur belum dapat diselesaikan, maka spin off tidak dapat dilakukan.

  • Penyelenggaraan RUPS

Apabila pada tahap persiapan tidak ditemui adanya kendala, maka tahap berikutnya adalah penyelenggaraan RUPS. Berkenaan dengan pengambilan keputusan spin off, RUPS sekurang-kurangnya harus dihadiri oleh ¾ dari seluruh pemegang saham dengan hak suara yang sah. Jika kuorum tidak terpenuhi, di mana tak semua menyetujui rancangan spin off, maka pengambilan keputusan dilakukan dengan sistem voting. Jika dalam RUPS belum dihasilkan kata sepakat atau persetujuan dari kuorum yang disyaratkan, maka spin off belum bisa dilakukan. Sebaliknya, jika kuorum RUPS terpenuhi dan semuanya menyetujui rancangan yang disusun, maka spin off bisa segera ditindaklanjuti.

  • Proses spin off

Setelah seluruh atau sebagian besar pemegang saham perusahaan setuju dan tidak ada keberatan yang diajukan dari pihak kreditur atau mitra usaha, maka tahap berikutnya masuk pada realisasi spin off perusahaan. Pada tahap ini dilakukan pendirian perusahaan baru berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang disertai dengan pemindahan atau pemisahan sebagian aktiva dan passiva dari perusahaan induk yang sudah ada.

  • Pengesahan spin off perusahaan dengan akta notaris

Untuk mendapatkan status secara hukum, maka spin off yang dilakukan perusahaan harus disahkan dengan akta notaris. Notaris yang ditunjuk akan membuat Akta Pemisahan yang menerangkan pendirian perusahaan baru sekaligus peralihan aktiva dan passiva dari perusahaan induk (lama) ke perusahaan baru secara hukum.

Aturan spin off perusahaan

Spin off perusahaan sebagai salah satu upaya restrukturisasi perusahaan dapat dilakukan dengan mengacu pada dua aturan perundang-undangan, yaitu Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Untuk jenis perusahaan selain perbankan, spin off mengacu pada Undang-Undang Perseoran Terbatas (UUPT). Sementara spin off perusahaan perbankan mengacu pada Undang-Undang Perbankan Syariah (UUPS).

Berdasarkan UUPT, perusahaan baru hasil spin off harus mendapatkan izin dan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Jika telah mengantongi izin dari Kementerian Hukum dan HAM, maka bisa perusahaan baru hasil spin off tersebut bisa segera melakukan kegiatan usahanya. Namun, khusus untuk perusahaan perbankan syariah, izin dan pengesahan tak hanya dari Kementerian Hukum dan HAM saja, tetapi juga pemegang otoritas tertinggi perbankan, yaitu Bank Indonesia. Meski suatu perusahaan bank syariah telah mendapatkan izin dan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM, tetapi belum mendapat ‘restu’ dari Bank Indonesia, maka perusahaan bank syariah tersebut belum dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Spin off perusahaan merupakan tindakan pemisahan yang dilakukan perusahaan untuk semakin memperbesar skala usahanya. Akibat dari spin off adalah adanya perusahaan baru yang didirikan dengan pemindahan seluruh atau sebagian aktiva dan passiva dari perusahaan induk atau lama ke perusahaan baru. Secara hukum, spin off perusahaan merupakan tindakan yang legal asal dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang spin off dalam perusahaan/bisnis, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Contoh Model Bisnis Kanvas
Tips Bisnis dari Jack Ma
Contoh-Contoh Bisnis Kecil Yang Berpeluang Untuk Sukses Di Masa Covid-19
Perbedaan EBIT vs EBITDA
Waspada! Ini Penyebab Bisnis Kecil Tidak Berkembang
Tip Menentukan Nama Brand Pakaian / Distro
Apa itu Bottom Line?
7 Aplikasi Akuntansi Android Sederhana untuk Bisnis Pemula
Apa Itu PO (Purchase Order)?
Kesalahan dalam Jualan Online


Bagikan Ke Teman Anda