Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Waspada! Ini Penyebab Bisnis Kecil Tidak Berkembang

Bisnis yang besar pasti dimulai dari bisnis yang kecil. Dari tangan-tangan terampil dari para pengusaha, bisnis kecil tersebut kemudian akan bermetamorfosis menjadi bisnis yang besar. Segenap usaha rela dilakukan oleh sejumlah pengusaha agar bisnis kecil yang dijalaninya dapat berkembang pesat dan menghasilkan banyak keuntungan. Namun sayangnya, ada pula bisnis kecil yang tidak berkembang dan terus menjadi bisnis kecil. Berikut ini beberapa penyebab bisnis atau usaha kecil menjadi tidak berkembang.

1. Memang Pilihannya

Dipercaya atau tidak, ada sebagian pemilik bisnis yang memang sudah tidak ingin mengembangkan bisnisnya lagi. Biasanya penyebabnya adalah mereka sudah merasa puas dengan hasil yang telah diberikan oleh bisnis kecilnya. Keinginan untuk mengembangkan bisnis kemudian hilang seiring dengan kepuasan yang dimiliki pebisnis tersebut.

Rasa kepuasan memang salah satu penghalang seseorang untuk terus berkembang. Umumnya, pengusaha-pengusaha sukses yang memiliki bisnis besar adalah orang-orang yang ambisius serta tidak mudah puas dengan hasil keringatnya. Semangat dan ambisi para pengusaha sukses tersebut perlu dicontoh pengusaha-pengusaha kecil agar bisnisnya tidak mandek dan bisa berkembang lebih besar.

2. Kurangnya Skalabilitas dan Kapabilitas

Kurangnya skalabilitas dan kapabilitas dari pemilik usaha akan membuat pemilik bisnis menjadi takut untuk berkembang. Ketakutan tersebut muncul karena pemilik bisnis tidak tahu bagaimana cara mengelola finansial dalam bisnis, takut untuk kehilangan modal demi memperbesar cakupan bisnis, hingga takut kalah dengan saingan.

Rasa takut itulah yang menghalangi seorang pebisnis untuk melebarkan sayap bisnisnya. Rasa takut pula yang memperkecil skalabilitas dan kapabilitas dari bisnis yang sedang dijalankan. Maka dari itu, pebisnis harus mempunyai rasa berani, bahkan terkadang harus mempunyai modal nekat untuk mengambil keputusan di dunia bisnis. Namun keberanian serta kenekatan tersebut harus dilakukan dengan dasar ilmu dan perhitungan yang matang.

3. Buta Finansial

Banyak pengusaha yang terjebak dalam bisnis kecil karena terlalu fokus untuk memperoleh laba besar dalam bisnis. Sebenarnya, bukan begitu cara mengatur finansial dalam bisnis yang benar. Rumus yang benar adalah dengan memfokuskan kepada perputaran uang, bukan kepada keuntungan yang didapat.

Saat mendapatkan banyak keuntungan, ada pebisnis yang lebih memilih untuk menghabiskan keuntungan tersebut untuk membeli keperluan pribadinya seperti sepeda motor, mobil, hingga cicilan rumah. Inilah letak kesalahannya. Saat mendapat keuntungan yang besar, jangan habiskan keuntungan tersebut untuk kebutuhan pribadi, namun alokasikan sejumlah dana dari keuntungan tersebut untuk mengembangkan bisnis. Cara mengembangkan bisnis tersebut bisa dengan cara memperbesar bangunan toko agar muat bayak barang dagangan, membuat iklan-iklan promosi, atau dengan cara merekrut karyawan-karyawan baru.

4. Terlalu Banyak Mempekerjakan Karyawan

Saat suatu bisnis mulai berkembang, tentu saja pemilik bisnis memerlukan karyawan baru. Karyawan-karyawan tersebut diperlukan untuk membantu pelayanan bisnis agar lebih efisien serta membuat konsumen meraih kepuasan maksimal.

Namun hal ini akan berbalik menjadi boomerang saat karyawan yang direkrut oleh pemilik bisnis terlalu banyak. Karyawan yang terlalu banyak justru akan membuat kerja menjadi tidak efisien. Hal ini terjadi karena jumlah pekerja yang tersedia jauh lebih banyak dibanding dengan jumlah pekerjaan yang bisa dikerjakan. Alhasil, akan banyak karyawan yang menganggur. Keadaan ini juga akan menyebabkan pemiliki menjadi kehilangan banyak uang karena harus menggaji karyawan yang terlalu banyak.

5. Kekurangan Sumber Daya

Saat bisnis kecil mulai merangkak dan memasuki fase menuju bisnis besar, tentu dibutuhkan banyak sumber daya pendukung. Sumber daya tersebut meliputi karyawan untuk membantu pekerjaan, modal untuk memperbesar usaha, serta barang dagangan yang dijual dalam sebuah bisnis. Kurangnya sumber daya tentu akan menghambat perkembangan dari bisnis kecil itu sendiri.

Contoh kasus, misalnya ada sebuah toko yang sudah mempunyai modal berupa banyak uang untuk memperbesar tokonya. Dalam usahanya tersebut, ia memerlukan tambahan suplai barang dagangan. Namun di daerah tersebut minim pedagang grosir yang menyediakan barang dagangannya. Alhasil, barang dagangannya susah didapat sehingga barang dagangan yang dijual tidak bertambah. Ujungnya, usaha kecil yang dijalaninya akan tetap menjadi kecil dan sulit berkembang.

6. Pemilihan Lokasi yang Kurang Strategis

Pemilihan lokasi usaha atau bisnis akan mempengaruhi sasaran konsumen. Seseorang yang membuka usahanya di dekat jalan raya tentu akan berpeluang mendapatkan pelanggan yang lebih banyak daripada seseorang yang membuka usahanya di samping jalan setapak, atau di samping gang kecil.

Selain faktor sasaran konsumen, lokasi juga mempengaruhi faktor kompetitor. Mau tidak mau, saat seorang konsumen memutuskan pilihannya, konsumen akan menganalisis perihal keunggulan dari masing-masing tempat usaha yang berdekatan. Umumnya konsumen sudah memiliki satu tempat usaha andalan yang menjadi tujuan. Di titik inilah, seorang pengusaha sebaiknya menghindari membangun tempat usaha yang berdekatan dengan kompetitor tersebut. Jika tetap dipaksakan membangun tempat usaha yang dekat dengan kompetitor, resikonya adalah pemilik tempat usaha baru akan mengalami kesulitan dalam hal persaingan. Hasilnya, bisnis akan menjadi sulit berkembang.

7. Pelayanan yang Tidak Ramah

Dalam berbelanja, konsumen pasti ingin mendapatkan tingkat kepuasan tertinggi. Tingkat kepuasan konsumen tidak hanya dipengaruhi oleh kualitas barang, namun juga oleh pelayanan penjual. Jika penjual bersikap ramah serta dapat membuat konsumen dihargai, tingkat kepuasan konsumen tentu akan menjadi maksimal. Saat kepuasan konsumen maksimal, maka konsumen tersebut akan datang kembali dan menjadi pelanggan setia.

Pelanggan setia itulah yang menjadi kunci dari berkembangnya suatu usaha. Tanpa adanya pelanggan atau konsumen, maka transaksi tidak akan terjadi. Akibatnya, bisnis akan macet. Untuk mempertahankan pelanggan setia tersebut, pelayanan dalam bisnis harus dibuat maksimal. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memberi pelayanan yang ramah kepada konsumen. Banyak pengusaha baru yang mengabaikan hal ini, dan hasilnya pelanggan menjadi tidak nyaman berbelanja di sana dan memilih berbelanja di kompetitior lain.

Jika ditarik gambaran umum, maka suatu bisnis bisa berkembang karena dimulai dari keingingan pemilik bisnis untuk berkembang. Saat pemilik bisnis sudah memiliki keinginan untuk berkembang, tentunya pemilik bisnis tersebut akan melakukan serangkaian usaha untuk memajukan bisnisnya. Jadi, langkah pertama untuk mengembangkan bisnis adalah memperbaiki niat.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang penyebab bisnis kecil tidak berkembang, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Mengapa Orang Pintar Gagal Berbisnis?
Cara Menghitung Weighted Average
8 Tantangan yang Dihadapi Bisnis Baru
Cara Membedakan Emas Asli Atau Palsu, Nomor 3 Tanpa Alat Apapun!
Deretan Ide Bisnis yang Punya Prospek Bagus Saat New Normal
Tip Berbisnis dari Para Milyarder
7 Prinsip Bisnis Ala Mafia
Cara Membuat Marketing Plan
Apa Itu Benchmarking?
Apa itu EBITDAR?


Bagikan Ke Teman Anda