Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apakah Keuangan Kamu Sehat? Berikut Cara Mengukurnya

Bukan hanya tubuh, keuangan pun perlu diperiksa apakah sudah dalam kategori sehat dan tentunya harus terus dijaga kesehatannya. Kesehatan keuangan menunjukkan bagaimana kondisi keuangan saat ini dan kemampuan Anda untuk membayar kebutuhan serta kewajiban secara finansial. Keuangan yang sehat sedikit banyak berpengaruh kepada kenyamanan dan kebahagiaan hidup Anda beserta keluarga.

Untuk mengetahui apakah keuangan Anda dalam kondisi yang sehat atau tidak, perhatikan hal-hal dibawah ini:

1. Pendapatan Bersih (Net)

Hal pertama yang paling tepat digunakan untuk mengukur kesehatan keuangan adalah pendapatan bersih atau net. Cara sederhana menghitung net adalah mengurangi penghasilan dan aset yang dimiliki dengan hutang yang harus dibayar. Idealnya, semakin bertambah jumlah net maka semakin sehat pula kondisi finansial Anda. Atau jika penghasilan dan aset tetap namun hutang berkurang, maka kondisi itu pun termasuk ke dalam keuangan yang sehat.

Namun kalaupun net Anda berkurang, Anda perlu meninjau lagi mengapa hal tersebut bisa terjadi. Jika net berkurang karena harga naik yang membuat pengeluaran lebih besar, maka itu berarti faktor eksternal yang tak dapat dihindari. Sedangkan jika yang menyebabkannya adalah faktor internal seperti pembelian impulsif yang diluar budget atau hutang yang tidak produktif, maka Anda perlu mengevaluasi dan mengubah kebiasaan buruk tersebut.

2. Pengeluaran Rumah Tangga

Hal selanjutnya yang menjadi aspek kesehatan keuangan adalah pengeluaran rumah tangga, dimana bukan saja mencakup urusan dapur namun juga hal-hal seperti bayar kontrakan, biaya sekolah anak, hingga pajak kendaraan dan harta benda. Kondisi keuangan Anda bisa dikatakan sehat jika pengeluaran rumah tangga sejumlah 28% dari total pendapatan rutin. Jika bisa lebih sedikit dari itu tentu akan sangat bagus, namun jika melebihi persentase tersebut maka perlu dilakukan evaluasi lagi.

Pertama adalah apa saja yang membuat pengeluaran rumah tangga melebihi dari persentase tersebut, dan garis bawahi pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu. Jika Anda mencatat dengan rutin setiap pengeluaran yang dilakukan, maka akan lebih mudah untuk mengecek mana yang perlu dan tidak perlu. Kedua, pertimbangkan untuk mengurangi pengeluaran atau menambah pemasukan jika memang sudah benar-benar tidak bisa dikurangi lagi ke depannya.

3. Rasio Hutang

Hutang yang dimiliki merupakan salah satu acuan untuk melihat apakah kondisi keuangan Anda berada dalam kategori sehat atau tidak. Idealnya, pembayaran hutang dan cicilan tiap bulannya tidak melebihi dari batas 36% atas total pendapatan rutin Anda. Hutang ini termasuk tagihan kartu kredit, cicilan rumah, cicilan mobil, dan lain sebagainya. Jika ternyata hutang telah melebihi batas tersebut, maka Anda perlu mencari alternatif cara untuk dapat segera mengurangi hutang-hutang tersebut.

4. Tabungan

Dalam keuangan yang sehat setidaknya harus terdapat tabungan untuk keperluan mendadak (emergency funds) dan tabungan pensiun. Anda perlu tabungan yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk setidaknya 6-12 bulan. Tabungan ini sebagai bentuk jaga-jaga atas sesuatu yang mendadak seperti pemberhentian kerja, kecelakaan, atau musibah lainnya.

Sedangkan tabungan pensiun perlu dipersiapkan sedini mungkin, karena tidak berarti kebutuhan akan berkurang saat sudah tidak bekerja nanti. Menabung untuk persiapan pensiun bisa dimulai saat Anda mulai bekerja supaya dapat menjadi kebiasaan baik. Anda juga bisa mengikuti program simpanan pensiun jika tempat bekerja memilikinya sehingga dapat membuat Anda secara otomatis menyisihkan uang untuk hal ini.

5. Asuransi

Ada mindset yang perlu dirubah mengenai asuransi, bahwa hal itu bukanlah pengeluaran namun bentuk simpanan dan investasi atas hal-hal yang mungkin terjadi di masa depan. Anda sekarang mungkin merasa keberatan mengeluarkan uang untuk jaminan hal-hal yang belum tentu terjadi, seperti kecelakaan atau kebakaran. Namun bagaimana jika hal-hal tersebut benar-benar terjadi? Keuangan Anda bisa langsung collapse dalam sekejap mata.

Memiliki asuransi berarti Anda memiliki kondisi keuangan yang sehat, karena ada jaminan secara finansial saat Anda menghadapi situasi yang buruk. Untuk menghindari dana yang hangus karena tidak diklaim, Anda bisa mengikuti asuransi yang memungkinkan Anda untuk mengklaimnya di kemudian hari. Meski tentu preminya lebih besar, namun apa salahnya untuk jaga-jaga dan menghindari kerugian. Anda juga bisa mengikuti asuransi untuk membantu kebutuhan di masa depan seperti asuransi pendidikan anak.

6. Tujuan Dasar Hidup Anda

Pada akhirnya, semuanya kembali lagi pada pertanyaan, “Apakah Anda bahagia sekarang?”

Kesehatan keuangan memang berhubungan erat dengan uang dan aset yang Anda miliki, namun semua itu harus selaras pula dengan tujuan dasar dalam hidup Anda. Jika Anda senang melakukan traveling, maka jangan sampai Anda punya uang tapi sama sekali tidak pernah pergi jalan-jalan dalam setahun. Atau jangan sampai keluarga Anda makan kekurangan dan berpakaian tidak layak, padahal Anda punya uang untuk membeli semua itu. Bukankah Anda mengumpulkan uang, menabung, dan berinvestasi untuk membahagiakan diri sendiri dan keluarga?

Yang terpenting adalah jangan sampai apa yang Anda keluarkan atas nama tujuan dasar hidup menjadi sesuatu yang berlebihan, bahkan membuat Anda harus memiliki banyak hutang. Bukankah kalau punya hutang yang tidak produktif justru akan membuat Anda dikejar perasaan khawatir tidak bisa membayar dan akhirnya malah tidak merasa bahagia? Karena itu sangat penting untuk menyeimbangkan berbagai aspek finansial, mulai dari pendapatan, pengeluaran, investasi, hingga pemenuhan tujuan dasar hidup Anda.

Demikianlah hal-hal yang menjadi aspek dalam menghitung dan melihat kesehatan keuangan Anda. Kondisi keuangan memang tidak bisa terlepas dari pasang surut, baik disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Namun jangan panik jika hal itu terjadi, dan tetaplah melakukan evaluasi untuk melihat dimana letak kesalahannya serta berusaha memperbaiki supaya hal tersebut dapat berkurang atau bahkan tidak terjadi lagi. Semoga informasi ini bermanfaat!

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang mengukur kesehatan keuangan, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Cara Mendidik Anak untuk Belajar Mengatur Keuangan
9 Tip Mengelola Keuangan yang Bisa Kita Pelajari dari Orang China
Aspek Keuangan yang Sering Terlupa dan Harus Diperhatikan
Apa itu Tabungan Rencana? Apa Manfaatnya?
13 Cara Membuang-membuang Uang
Besar Pasak daripada Tiang, Berikut Ini Tanda-tandanya
Tanda-Tanda Kamu Sudah Jago Mengelola Keuangan dengan Baik
Apa Itu Wealth Management?
Tips Menabung Ketika Keuangan Terbatas
Menghemat Uang Ketika Punya Bayi


Bagikan Ke Teman Anda