Arti dari Angka-angka yang Tertera pada Kartu Kredit
Perkembangan teknologi pembayaran saat ini sudah semakin canggih. Produk-produk perbankan semakin mudah diakses dan digunakan untuk melakukan transaksi non-tunai. Salah satunya adalah kartu kredit. Kartu kredit merupakan alat pembayaran non-tunai dalam bentuk kartu yang diterbitkan bank guna memudahkan para nasabahnya bertransaksi.
Kartu kredit bukanlah sembarang kartu. Sebagai alat pembayaran non-tunai, kartu ini dilengkapi dengan fitur-fitur yang menjamin keamanan nasabah dalam bertransaksi. Jika diperhatikan secara seksama, terdapat deretan angka tertentu yang tertera pada kartu kredit. Deretan angka tersebut tentu bukan hanya sebatas hiasan kartu, melainkan memiliki fungsi dan juga arti khusus yang harus dipahami.
Membedah anatomi kartu kredit
Meski diterbitkan oleh bank yang berbeda, namun bentuk fisik dan ukuran kartu kredit pada prinsipnya sama. Hanya saja, desain dan format penempatan bagian-bagian dalam kartu yang bisa jadi berbeda, tergantung dari masing-masing bank. Walau demikian, bagian-bagian yang tertera di semua kartu kredit tidaklah berbeda.
Kartu kredit terdiri dari dua sisi yang setiap sisinya menampilkan bagian yang berbeda. Berikut anatomi kartu kredit pada bagian depan.
- Nama bank penerbit
Bank penerbit adalah pihak lembaga keuangan berbentuk bank yang menerbitkan kartu kredit bagi nasabah terpilih secara prioritas atau nasabah yang mengajukan permohonan pembuatan kartu kredit. Bank penerbit ini yang menentukan detail manfaat dan fasilitas kartu kredit, seperti nominal limit, biaya administrasi per tahun, dan lain sebagainya. Bagian nama bank penerbit umumnya menempati posisi kiri atas.
- Nama kartu kredit
Setiap bank umumnya tak hanya menerbitkan satu jenis kartu kredit. Bank biasanya memiliki beberapa produk kartu kredit dengan nama yang berbeda. Perbedaan nama ini berpengaruh pada perbedaan fasilitas dan manfaat yang diberikan. Dalam anatomi kartu kredit, nama kartu kredit mengikuti nama bank penerbit, misalnya Syariah Gold, Platinum, Wave, dan lainnya.
- Chip
Chip merupakan teknologi sekaligus metode alternatif yang digunakan untuk menyimpan informasi dari pemegang atau pemilik kartu. Fungsinya kurang lebih sama dengan pita magnetik, hanya saja teknologi chip dinilai jauh lebih aman dan modern. Teknologi chip ini mampu memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap tindak fraud atau penipuan. Dalam penggunaannya bertransaksi, chip menawarkan dua opsi yakni signature dan PIN. Untuk chip signature membutuhkan tanda tangan untuk menyelesaikan transaksi. Sementara chip PIN menggunakan nomor PIN yang dibuat seperti halnya kartu debit.
- Nomor kartu kredit
Nomor kartu kredit berupa deretan angka yang umumnya berjumlah 16 digit. Nomor ini berfungsi sebagai identitas kartu. Cara kerja dari nomor ini berkaitan dengan pitak magnetik, di mana ketika kartu kredit digesekkan pada terminal atau mesin pembaca (EDC), maka nomor kartu akan memberikan informasi mengenai jaringan kartu kredit dan penerbitnya. Nomor kartu kredit diberikan oleh American National Standards Institute dan ISO (International Standards Organization) sebagai nomor yang unik. Sebab, dari banyaknya kartu kredit yang diterbitkan dari bank-bank di seluruh dunia tidak ada memiliki nomor yang sama.
- Nama pemilik kartu
Di dalam kartu kredit juga tercantum nama dari pemilik atau pemegang yang berhak menggunakan kartu tersebut untuk melakukan transaksi non-tunai.
- Masa kedaluwarsa
Kartu kredit tidak berlaku seumur hidup. Artinya ada masa kedaluwarsa untuk penggunaan kartu tersebut. Masa kedaluwarsa bukan berarti penutupan akun kredit, melainkan perlu adanya penggantian kartu baru. Kartu kredit yang telah kedaluwarsa akan diganti dengan kartu baru yang memiliki kode CVV baru pula.
- Logo jaringan kartu kredit
Jaringan kartu kredit menunjukkan tingkat dan cakupan layanan yang terkait dengan kartu tersebut. Di Indonesia terdapat lima jaringan kartu kredit, yaitu MasterCard, Visa, Union Pay, BCA, dan JCB. MasterCard dan Visa merupakan jaringan kartu kredit terbesar di dunia dengan jangkauan layanan yang luas. Artinya kartu kredit dengan logo kedua jaringan ini dapat digunakan di banyak negara.
Tak hanya bagian depan saja yang memiliki anatomi, bagian belakang kartu kredit juga. Berikut anatomi kartu kredit di bagian belakang.
- Pita magnetik (magnetic stripe)
Pita magnetik ini berupa pita hitam yang menampung semua informasi mengenai akun kredit pemilik kartu. Ketika bagian pita magnetik ini digesekkan pada terminal atau mesin pembaca kartu, maka informasi terkait dengan data akun pemilik dapat diketahui dan digunakan untuk memproses transaksi.
- Kotak tanda tangan (signature box)
Fungsi dari kotak tanda tangan adalah sebagai tempat untuk membubuhkan tanda tangan pemilik kartu kredit. Tanda tangan pemilik kartu ini sebenarnya merupakan alat pencegahan kejahatan, tetapi sering kali diabaikan dalam setiap proses transaksi. Merchant jarang memeriksa ada tidaknya tanda tangan pada kartu kredit dan mencocokkannya dengan data untuk memastikan bahwa pengguna kartu kredit benar-benar pemilik dari kartu kredit tersebut.
- Kode keamanan CVV
Kode keamanan CVV (Card Verification Value) terdiri dari nomor dengan jumlah digit yang berbeda tergantung pada jaringan kartu kreditnya, di mana untuk Visa dan MasterCard adalah 3 digit. Kode CVV merupakan fitur keamanan kartu kredit yang digunakan untuk mencegah penipuan. Perlu diketahui bahwa kartu kredit dapat digunakan tanpa memerlukan keberadaan kartu secara fisik. Misalnya untuk berbelanja secara online, pembayaran dengan kartu kredit tidak menggunakan PIN tetapi kode CVV. Oleh sebab itu, kerahasiaan kode CVV penting dijaga agar tidak diketahui orang lain. Sebab, dengan mengetahui nomor kartu dan kode CVV, orang lain bisa membobol kartu kredit Anda.
- Informasi tentang kartu kredit
Bagian ini berisi informasi mengenai kartu kredit, termasuk imbauan untuk mengembalikan kartu pada bank penerbit apabila ditemukan oleh pihak lain yang bukan pemilik dari kartu tersebut.
- Fitur keamanan hologram
Hologram merupakan fitur keamanan untuk mencegah penggandaan kartu kredit secara fisik. Fitur ini menampilkan beberapa lapisan gambar pada sudut yang berbeda, sehingga memberikan ilusi beberapa gerakan. Adanya fitur ini kecil kemungkinan kartu kredit bisa disalin dan digandakan secara fisik.
Arti setiap digit pada nomor kartu kredit
Harus diakui bahwa penggunaan kartu kredit dapat mempermudah transaksi non-tunai. Anda bisa membeli barang-barang yang diinginkan hanya dengan menggesek atau memasukkan kartu kredit ke dalam mesin EDC (Electronic Data Capture) dengan tagihan yang dibayar kemudian. Namun, pernahkah Anda merasa penasaran bagaimana kartu kredit itu bekerja?
Coba Anda perhatikan, di setiap kartu kredit pasti tercantum deretan nomor yang menjadi identitas kartu tersebut. Deretan nomor pada kartu kredit tersebut sebenarnya bukan sekadar sebagai identitas tanpa makna, justru nomor-nomor itulah yang bekerja sehingga Anda bisa bertransaksi non-tunai secara aman.
Deretan nomor kartu kredit berfungsi sebagai kombinasi algoritma terenkripsi yang bekerja mengikuti pola yang sangat spesifik. Setiap angka pada nomor kartu kredit merepresentasikan suatu kode yang memiliki arti berbeda. Sederhananya, setiap angka mengidentifikasi hal-hal berbeda, seperti provider kartu, identitas bank penerbit, identitas pemilik atau pengguna, nomor cek, dan lainnya. Berikut representasi dari setiap digit nomor kartu kredit.
- Digit pertama merepresentasikan provider kartu kredit
Provider kartu kredit merupakan jaringan penyedia layanan kartu kredit yang disebut juga dengan Major Industry Identifier (MII). Provider kartu kredit tak harus selalu lembaga keuangan perbankan, tetapi juga non-bank. Sebab itu, setiap provider memiliki kode masing-masing yang dicantumkan pada digit pertama deretan nomor pada kartu kredit. Adapun kode provider kartu kredit yakni sebagai berikut.
-
- 0 = ISO/TC 68 dan industri terkait
- 1 = Perusahaan penerbangan
- 2 = Perusahaan penerbangan dan industri terkait
- 3 = Perusahaan travel dan hiburan
- 4 = Bank dan lembaga keuangan
- 5 = Bank dan lembaga keuangan
- 6 = Perusahaan perdagangan dan bank
- 7 = Perusahaan perminyakan
- 8 = Perusahaan telekomunikasi dan industri terkait
- 9 = Lembaga nasional terkait
Untuk Indonesia, semua produk kartu kredit diterbitkan oleh lembaga keuangan bank dan non-bank. Berkenaan dengan hal tersebut kode angka yang dicantumkan pada kartu kredit yang terbit di Indonesia selalu diawali dengan angka 4 atau 5.
- Digit 2-6 merepresentasikan identitas bank penerbit
Bank penerbit adalah lembaga keuangan bank yang menerbitkan kartu kredit untuk nasabahnya. Identitas bank penerbit ini dicantumkan pada kode angka mulai dari digit ke-2 hingga ke-6.
- Digit 7 hingga n-1 merepresentasikan identitas pengguna
Penerbitan kartu kredit dilakukan agar bisa digunakan oleh nasabah. Artinya, kartu kredit ada pengguna atau pemiliknya. Identitas pengguna dari kartu kredit direpresentasikan pada digit ke-7 hingga n-1. Digit n-1 merupakan satu angka sebelum angka terakhir pada nomor kartu kredit. Disebut dengan n-1 karena tak semua kartu kredit memiliki jumlah digit yang sama. Misalnya saja untuk Visa dan MasterCard memiliki jumlah digit yang sama yakni 16, sedangkan American Express nomor kartu kreditnya hanya berjumlah 15 dan Maestro nomornya bisa mencapai 12 hingga 19 digit.
- Digit terakhir merepresentasikan nomor cek atau pemeriksaan
Nomor pemeriksaan yang direpresentasikan angka terakhir pada deretan nomor kartu kredit berfungsi untuk memastikan nomor kartu kredit valid. Penempatan nomor cek pada digit terakhir untuk memastikan bahwa nomor kartu kredit telah melalui algoritma pengecekan, sehingga dapat dideteksi keaslian kartu kredit saat digunakan.
Artikel Terkait
- Alasan Bank Umum Harus Menyimpan Saldo Minimal pada Bank Sentral
- 10 Bank yang Kolaps Setelah Adanya Rush Money (Bank Run)
- Tanya Jawab Seputar Kredit Mobil
- Cara Mengambil Uang Orang yang Sudah Meninggal di Bank
Demikianlah artikel tentang arti dari angka-angka yang tertera pada kartu kredit, semoga bermanfaat bagi Anda semua.