Awas! Perhatikan Hal-hal Berikut Sebelum Meminta Kenaikan Gaji!
Meski uang bukanlah segalanya, tak bisa ditampik bahwa uang penting bagi kehidupan kita. Dengan uang, kita bisa mendapatkan berbagai kebebasan dalam hidup. Karenanya anda bekerja untuk mendapatkan uang. Entah sebagai freelancer, wiraswasta atau menjadi karyawan di perusahaan.
Bagi anda yang bukan karyawan, besaran penghasilan anda dapat berubah tergantung banyak sedikitnya project yang anda kerjakan. Namun jika anda pegawai negeri sipil atau pegawai BUMN, penghasilan anda sudah bisa diperkirakan besarannya setiap bulan. Gaji anda juga bisa meningkat setiap tahunnya, dengan kenaikan sekurang-kurangnya berada diatas nilai inflasi.
Namun lain halnya jika anda bekerja di sebuah perusahaan swasta. Anda bisa melakukan bargain untuk kenaikan gaji. Bahkan jika gaji tak kunjung naik, anda bisa mengajukan kenaikan gaji, lho. Tapi bagaimana cara yang elegan dalam meminta kenaikan gaji?
1. Riset Lebih Dulu
Orang Jawa bilang, jangan ujug-ujug. Jangan ujug-ujug meminta kenaikan gaji. Coba anda lakukan riset terlebih dahulu. Apakah di industri yang sama dengan jabatan yang sama mereka menetapkan gaji yang sama? Apakah ada gap yang jauh? Apakah gap tersebut terlalu jauh?
Jika memang terdapat gap yang cukup jauh, anda dapat menggunakan data ini sebagai bahan pembicaraan ketika akan meminta kenaikan gaji. Dengan cara ini, secara tidak langsung anda menginformasikan kepada perusahaan anda bahwa kompetitor mereka membayar karyawan lebih baik daripada perusahaan anda.
Jika memang anda adalah karyawan yang berkualitas, seharusnya perusahaan akan memikirkan permintaan anda. Bukankah mereka takut kehilangan orang terbaik mereka? Apalagi jika mereka khawatir jika anda tergoda untuk pindah ke perusahaan kompetitor. Perusahaan manapun pasti tidak ingin hal ini terjadi.
2. Perhatikan Masa Kerja Anda
Setelah melakukan riset, anda bisa menilik masa kerja anda. Apakah sudah layak untuk mendapatkan kenaikan gaji? Jika anda baru bekerja sekira – satu tahun, besar kemungkinan perusahaan akan menolak permintaan kenaikan gaji anda.
Hal ini karena dengan masa kerja yang demikian, perusahaan belum bisa memperkirakan loyalitas anda kepada perusahaan. Tunggulah hingga setahun hingga dua tahun lagi. Jika perusahaan tetap tidak menunjukkan gelagat akan menaikkan gaji anda, maka anda bisa mengajukan kenaikan gaji.
3. Daftar Kontribusi
Jika anda sudah melakukan riset dan memang terdapat gap, bahan selanjutnya yang dapat anda sertakan dalam permintaan kenaikan gaji adalah daftar kontribusi anda kepada perusahaan selama ini. Mungkin saja, perusahaan perlu diingatkan kembali akan besarnya peranan anda dalam memajukan perusahaan. Maklumi saja, mungkin perusahaan terlalu sibuk memperhatikan target-target tahunan yang harus dicapai sehingga lupa memberlakukan kenaikan gaji kepada karyawannya yang sudah bekerja keras.
4. Perhatikan Waktu yang Tepat
Bagaimanapun meminta kenaikan gaji merupakan pembicaraan sensitif yang perlu dipikirkan oleh atasan anda. Jika anda merasa atasan telah mengalami banyak kejadian tak mengenakkan di kantor, maka bersabarlah hingga keadaan sudah baik-baik saja. Hal ini karena dengan suasana yang kondusif dan emosi yang positif, atasan anda akan lebih jernih dalam berfikir dan mempertimbangkan kenaikan gaji anda.
Perhatikan juga kondisi perrusahaan anda. Apakah perusahaan sedang dalam kondisi keuangan yang mumpuni? Jika ya, maka anda bisa mengajukan kenaikan. Sebaliknya, anda sebaiknya tidak mengajukan keuangan ketika perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan, karena besar kemungkinan anda akan mendapatkan jawaban : Tidak.
5. Bicarakan secara Baik-baik
Temui atasan anda. Bicarakan dengan baik-baik. Tidak perlu merasa tinggi hati, pun jangan pula merasa rendah diri. Anda memperjuangkan yang merupakan hak bagi anda. Dan beberapa perusahaan memang senang apabila karyawannya meminta kenaikan gaji yang dirasa layak bagi mereka.
6. Jangan Membuat Diri Anda Dikasihani
Sebelum anda melakukan kesalahan ini, ada baiknya anda ketahui bahwa meminta kenaikan gaji berbeda dengan minta dikasihani. Carilah alasan-alasan yang berhubungan dengan produktivitas dan kinerja anda kepada perusahaan. Hindari alasan seperti anda butuh kenaikan gaji untuk mengobati anak yang sakit dan sebagainya
7. Tetap Berdedikasi
Atasan anda memerlukan waktu untuk mempertimbangkan permintaan anda. Selama atasan anda mempertimbangkan apakah anda layak untuk kenaikan gaji ataukah tidak, pertahankan dedikasi anda kepada perusahaan. Tetap berfikir positif, dan jangan patah semangat karena besar kemungkinan atasan anda tetap memperhatikan anda sembari mempertimbangkannya.
8. Promosi
Jika perusahaan anda lalu memberi alasan bahwa gaji anda belum bisa naik karena anda masih stuck di jabatan yang sekarang, maka mintalah untuk promosi. Anda katakan saja sejujurnya bahwa anda bersedia memberikan lebih kepada perusahaan dalam bentuk tanggung jawab yang lebih pula. Memang pada beberapa perusahaan, gaji akan naik seiring dengan naiknya jabatan.
9. Resign
Jika segala hal telah anda lakukan, termasuk bekerja dengan lebih keras dan dedikasi lebih besar kepada perusahaan namun anda tetap tidak mendapatkan kenaikan gaji, bukankah sudah waktunya anda berpindah ke lain hati?. Terutama jika anda telah menemukan perusahaan lain yang lebih menghargai anda dengan memberikan salary yang lebih tinggi. Lagipula, waktu anda terbatas. Jangan habiskan waktu anda di perusahaan yang hanya ingin mendapatkan untung, namun tidak mau menghargai karyawan mereka. Resign lebih baik rasanya daripada disia-siakan, bukan?
Artikel Terkait
- Buku yang Wajib Dibaca oleh Entrepreneur
- Orang Seperti Apa yang Seharusnya Tidak Menjadi Enterpreneur
- Bagaimana Cara Seorang Introvert Bisa Menjadi Enterpreneur Sukses?
- Alasan Ini yang Membuat Kebanyakan Bisnis Baru Gagal
Demikianlah artikel tentang hal-hal sebelum meminta kenaikan gaji semoga bermanfaat bagi Anda semua