Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Bagaimana Menyiapkan Keuangan Pribadi Saat Menghadapi Resesi?

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kondisi global saat ini mempunyai pengaruh yang luar biasa terhadap berbagai bidang kehidupan umat manusia. Bukan hanya di bidang kesehatan dan sosial, tetapi juga ekonomi. Salah satu hal yang menjadi kekhawatiran tersendiri bagi manusia adalah resesi yang besar kemungkinan akan melanda dunia.

Apa itu Resesi?

Secara umum resesi dapat diartikan sebagai perlambatan kegiatan ekonomi yang terjadi selama minimal dua kuartal atau enam bulan secara berturut-turut. Perlambatan ekonomi ini diukur dengan produk domesti bruto (PDB). Akibatnya seluruh aktivitas ekonomi mengalami penurunan baik dalam bidang investasi, pekerjaan, hingga laba perusahaan.

Menurut The National Bureau of Economic Research (NBER) atau Biro Riset Ekonomi Nasional juga menyatakan pendapat mengenai resesi secara lebih luas. Menurut biro tersebut resesi merupakan penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan pada seluruh aspek perekonomian.

Penurunan aktivitas ekonomi tersebut terjadi selama beberapa bulan dan dapat diukur dengan melihat PDB riil, lapangan kerja, pendapatan, hasil produksi industri, serta penjualan secara eceran dan grosir. Resesi mulai terjadi pada saat ekonomi berada di puncak aktivitasnya dan akanĀ  berakhir ketika ekonomi telah mencapai palung.

Selain itu NBER juga berpendapat bahwa menyatakan kondisi ekonomi sedang resesi tidak harus terjadi selama dua kuartal atau setengah tahun secara berturut-turut. Sebagai contoh pada bulan Desember 2007 hingga empat bulan pertama 2008 PDB mengalami penurunan dan kemudian naik lagi tiga bulan berikutnya, lalu kembali turun hingga awal 2009.

Cara Menghadapi Resesi

Pada dasarnya resesi memang sulit untuk diprediksi sedang terjadi atau tidak, karena ekonomi makro mempunyai tingkat fleksibiltas yang cukup bervariasi. Walaupun begitu jika mengingat kondisi saat ini sudah sepatutnya setiap orang mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi resesi. Berikut ini adalah beberapa cara menghadapi resesi:

  1. Segera Lunasi Hutang yang Dimiliki

Salah satu dampak yang ditimbulkan oleh resesi adalah besarnya peluang untuk kehilangan pekerjaan. Meski begitu tidak perlu khawatir, karena siklus resesi memang akan sampai pada kondisi tersebut. Akan tetapi yang perlu dilakukan untuk menyikapi kemungkinan itu adalah dengan segera melunasi hutang yang dimiliki.

Mengapa hal tersebut menjadi penting di atas segalanya? Kehilangan pekerjaan tentu akan sedikit banyak mengganggu pikiran, sehingga untuk mengurangi sedikit beban tersebut sebaiknya segera lunasi hutang. Sederhananya dari mana kamu akan memperoleh uang untuk membayar hutang jika tidak bekerja?

Usahakan untuk memprioritaskan hutang yang jumlahnya besar dan khususnya pinjaman kredit. Setelah itu beralihlah untuk melunasi hutang lain seperti cicilan mobil dan cicilan rumah. Jika agak kesulitan mengatur keuangan, tidak masalah untuk memanfaatkan bantuan software atau situs keuangan.

  1. Renungkan Resiko Pekerjaan

Memang benar bahwa selama masa resesi jumlah pengangguran akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dan kamu tentu juga mempunyai peluang untuk kehilangan pekerjaan. Tetapi sebelum itu terjadi apakah kamu hanya akan diam berpangku tangan? Tentu saja kamu masih memiliki peluang sebagai segelintir pekerja yang bertahan.

Akan tetapi sebelum itu cobalah untuk merenungkan seberapa besar resiko resesi terhadap pekerjaanmu. Khususnya pengaruh terhadap kondisi keuangan pekerjaan tersebut. apalagi jika kamu bekerja pada perusahaan produsen suatu produk. Perhatikan tingkat kebutuhan konsumen terhadap produk tersebut selama masa resesi.

Jika pekerjaanmu menghadapi pengaruh yang cukup besar, maka pertimbangan untuk berhenti bukanlah sesuatu yang salah. Walaupun begitu kamu juga bisa belajar untuk melihat diri sendiri. Apakah kamu sudah memenuhi kualifikasi agar tetap dipertahankan? Jika belum maka jalan satu-satunya untuk bertahan adalah meningkatkan kualitas diri.

  1. Tingkatkan Nominal Tabungan

Kehilangan pekerjaan juga dapat berimbas pada sulitnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Oleh sebab itu selagi masih bekerja sisihkanlah dana khusus sebagai tabungan. Apabila sebelumnya kamu sudah terbiasa menabung misalnya 20% dari gaji, maka tingkatkan nominal gaji yang kamu sisihkan untuk tabungan.

Bahkan ketika kamu sedang fokus untuk melunasi hutang, sebisa mungkin jangan mengabaikan tabungan. Pasalnya tabungan tersebut akan menjadi dana darurat ketika kamu tiba-tiba kehilangan pekerjaan. Sebaiknya perkirakan agar tabungan yang kamu miliki cukup untuk memenuhi kebutuhan selama enam bulan.

  1. Sisihkan Tabungan ke Investasi Lebih Aman

Kalau kamu kebetulan telah memiliki tabungan yang cukup besar dan sudah lebih dari cukup untuk memenuhi keperluan hidup selama masa resesi, maka cobalah mempertimbangkan untuk menyisihkan sebagaian tabungan tersebut ke investasi yang lebih aman, seperti deposito bank dan surat utang negara.

Ada dua manfaat utama yang bisa kamu peroleh dengan menyisihkan sedikit dari jumlah tabungan ke dalam deposito dan surat utang negara khususnya ketika kondisi perekonomian sedang melemah. Pertama suku bunga yang ditawarkan oleh deposito dan surat utang negara jauh lebih tinggi dibandingkan suku bunga dari bunga bank tabungan biasa. Hal ini akan menguntungkan saat menarik uang.

Keuntungan kedua yaitu uangmu lebih aman dari masalah ekonomi, karena deposito dilindungi oleh LPS dan surat utang negara dilindungi oleh negara. Jadi uang kamu akan aman.

  1. Mulailah Menekan Pengeluaran

Salah satu cara untuk menghadapi resesi pada masa depan adalah dengan mulai belajar menekan pengeluaran. Dengan begitu penghasilan yang kamu miliki sedikit lebih aman. Metode ini tentunya sedikit lebih efektif agar kamu bisa lebih cepat melunasi hutang dan nominal gaji yang kamu tabung juga bisa ditingkatkan.

Menekan pengeluaran dapat dilakukan dengan mengklasifikasi daftar kebutuhan yang dimiliki. Umumnya ada tiga jenis kebutuhan yaitu item diskresioner yang merupakan kebutuhan mutlak baik saat ini bahkan di masa yang akan datang, item yang harus dimiliki, dan item yang tidak diperlukan.

Keuntungan dari membuat klasifikasi kebutuhan seperti itu adalah membantu untuk menetukan tingkat prioritas kebutuhan. Jadi kamu terlebih dahulu sebaiknya memenuhi kebutuhan diskresioner yang sudah pasti bermanfaat dalam jangka panjang, kemudian kebtuhan yang memang harus dipenuhi, dan kebutuhan yang tidak begitu penting.

  1. Bertahan pada Prospek Jangka Panjang

Berbicara tentang prospek ekonomi jangka panjang tidak akan lepas dari investasi. Pada saat resesi berlangsung, setidaknya selama setahun, kamu mungkin akan mengalami kekhawatiran akan kehilangan seluruh penghasilan yang dimiliki. Dan dalam beberapa kasus hal tersebut mungkin memang akan menjadi kenyataan.

Resesi mau tidak mau adalah situasi yang cukup berat apalagi pengaruhnya terhadap investasi. Meski begitu kamu tidak harus lantas mengubah strategi investasi dalam sekejap untuk menghadapinya. Benar bahwa saham akan turun setidaknya 30% hingga 40%, tetapi terus bertahan dipercaya mampu membuat roda pasar akan memberi keuntungan nanti.

  1. Cari Pekerjaan Sampingan

Cara selanjutnya untuk menyikapi resesi yang terjadi adalah mulai mencari pekerjaan sampingan. Ada banyak sekali pekerjaan sampingan yang bisa kamu lamar di era modern seperti saat ini. Dan itu tidak harus dilakukan seperti bekerja part time pada suatu bisnis, melainkan kamu bisa bekerja santai dari rumah saja.

Salah satu pekerjaan yang cukup banyak menarik perhatian, tetapi tidak begitu berat adalah bekerja secara freelance. Ada banyak sekali situs online yang menjadi platform penyedia lowongan kerja freelance. Kamu bisa mulai mengunjunginya untuk mencari jenis lowongan yang sesuai dengan kualifikasimu.

Beberapa contoh pekerjaan freelance yang banyak dibutuhkan saat ini adalah content writing, admin sosial, edit foto, dan masih banyak lagi. Keuntungannya lokasi kerja bersifat fleksibel, lapangannya sangat luas, dan pendapatan yang bisa diperoleh juga bisa dijadikan sebagai tabungan menghadapi resesi.

  1. Atur Ulang Rencana Tabungan Pensiun

Pada masa resesi suku bunga akan mengalami penurunan dan pasar saham juga mulai melemah. Kondisi perekonomian saat itu mungkin tidak bisa diprediksi apakah dapat segera berakhir atau akan tetap bertahan seperti itu. Dan salah satu aspek yang sering medapatkan imbas dari resesi adalah tabungan pensiun.

Ada banyak sekali hal-hal terkait finansial yang harus kamu kelola pada saat akan menghadapi resesi. Bukan hanya tentang menyiapkan tabungan dan membayar hutang saja, tetapi juga rencana alokasi tabungan pensiun. Sedikit banyak resesi akan mempengaruhi rencana penggunaan tabungan pensiun yang sudah kamu persiapkan.

Maka dari itu segeralah pahami kondisi ekonomi saat ini dan nantinya. Dan bahkan jika ekonomi cepat keluar dari masa resesi, tidak ada salahnya kamu mulai mengatur kembali rencana tabungan pensiun. Setidaknya rencana tersebut dapat mernjadi plan B. Pertimbangkan langkah apa yang harus kamu ambil untuk menebus masalah akibat resesi.

  1. Melanjutkan Pendidikan atau Membangun Keterampilan

Cara berikutnya untuk menyikapi resesi adalah dengan kembali melanjutkan pendidikan atau mengasah keterampilan. Telah disebutkan sebelumnya bahwa pada masa resesi ada banyak orang yang akan kehilangan pekerjaan khususnya yang memiliki kualifikasiĀ  pendidikan rendah. Oleh sebab itu manfaatkanlah kondisi saat ini dengan sebaik-baiknya.

Mungkin memang sedikit sulit untuk melanjutkan pendidikan pada situasi global seperti sekarang. Akan tetapi kamu masih memiliki alternatif lain yaitu mengasah keterampilan yang dimiliki. Dan kamu bisa melakukannya di mana dan kapan saja, bahkan dari rumah. Membangun keterampilan juga akan menjamin peluang kerjamu di masa mendatang.

  1. Belajar Skill Baru Secara Online

Kamu tidak hanya cukup dengan membangun keahlian yang sudah dimiliki saja. Apalagi saat situasi akibat pandemi seperti sekarang besar kemungkinan membuatmu enggan untuk keluar rumah. Maka dari itu cobalah hal baru dengan mulai mempelajari skill baru secara online. Ada banyak sekali skill yang bisa kamu coba melalui tutorial via internet.

Skill tersebut bisa berupa keahlian yang cukup dipraktekkan dengan mengikuti tutoriak atau instruksi via online seperti resep makanan dan edit foto. Kamu juga bisa bergabung dalam kelas online yang secara khusus mengajarkan keahlian tertentu. Contoh penerapannya adalah kelas menulis, kelas desain, kelas membaca, dan kelas belajar bahasa.

  1. Identifikasi Resiko Keuangan

Mulai melakukan identifikasi terhadap resiko keuangan yang mungkin dialami adalah hal yang juga penting untuk dilakukan. Bahkan akan lebih bagus lagi jika kamu memanfaatkan jasa penasehat keuangan, setidaknya jika keuanganmu tidak memadai cukup identifikasi sendiri saja.

Pelajari resiko apa saja yang mungkin akan terjadi selama masa resesi mulai dari seberapa banyak resiko yang kamu hadapi selama bertahan dalam kondisi tersebut hingga resiko jika mencairkan investasi. Mengetahui semua resiko tersebut akan membantumu untuk lebih berhati-hati dalam memutuskan langkah apa yang patut diambil.

  1. Hidup Sesuai Kemampuan Finansial

Godaan untuk terus membelanjakan uang yang dimiliki memang terasa sangat berat. Akan tetapi bukan berarti kamu harus memperturutkan godaan tersebut. Kamu bisa mengontrolnya dengan menerapkan cara hidup yang sesuai dengan kemampuan finansial. Peneliti umumnya berpendapat bahwa total pengeluaran kebutuhan pilihan kurang 30%.

Akan lebih bagus lagi jika kamu membuat rencana anggaran pengeluaran bulanan. Dan pastikan untuk mematuhi rencana tersebut agar pengeluaranmu tidak terlalu besar. selain itu kurangilah mengeluarkan uang untuk hal-hal yang tidak begitu penting seperti makan di luar dan kebutuhan mewah lainnya.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang menyiapkan keuangan pribadi saat menghadapi resesi, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Tips Mengatur Uang dari Dave Ramsey, Mulai dari Nol!
10 Kesalahan Mengatur Keuangan Pribadi yang Harus Dihindari
Kesalahan dalam Menyimpan Uang
Cara Orang Kaya Tetap Kaya
15 Kesalahan yang Biasa Dilakukan Saat Menyiapkan Tabungan Pensiun
Pentingnya Literasi Keuangan Dan Cara Meningkatkannya
Evaluasi Kesehatan Keuangan Anda? Ini Dia Caranya!
Apa itu Resesi Ekonomi? Apa Indikatornya?
6 Cara Menjadi Kaya Ala Orang Yahudi
Cara Mempersiapkan Tabungan Darurat Buat Yang Punya Utang


Bagikan Ke Teman Anda