Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Cara Menghitung Profit Margin

Salah satu tujuan utama dalam penjualan adalah untuk mendapatkan keuntungan setinggi-tingginya. Tingkat keuntungan tentu harus diukur untuk melihat apakah keuntungan yang telah didapat sudah memenuhi target yang ditetapkan oleh penjual. Keuntungan dari penjualan tidak bisa dihitung langsung dari hasil penjualan atau keuntungan kotor dari penjualan. Hal ini dikarenakan dua indikator tersebut tidak bisa menjelaskan secara spesifik dan secara tepat sasaran untuk menjelaskan tingkat keuntungan dari penjual. Lalu, apa indikator yang bisa menjelaskan dengan lebih mantap?

Ada satu indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat laba penjualan yang tingkat perhitungannya dapat lebih tepat sasaran. Indikator tersebut adalah profit margin atau margin laba. Profit margin adalah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk suatu tingkat kegiatan penjualan. Perhitungan profit margin dirumuskan sebagai:

Profit Margin = Laba Bersih (atau Penghasilan) / Penjualan Bersih (atau Pendapatan)

Atau bisa juga ditulis dengan

Profit Margin = (Penjualan Bersih – Biaya) / Penjualan Bersih

Atau juga bisa dirumuskan dengan

Profit Margin = 1- (Beban / Penjualan Neto)

Hasil perhitungan dari profit margin merepresentasikan tingkatan laba yang diperoleh dari penjualan dengan memerhatikan jumlah penjualannya. Kuantitas dan kualitas penjualan dari tiap skala perusahaan tentu berbeda-beda, sehingga sangat sulit membandingkan laba kotor saja. Maka dari itu, adanya rumus profit margin ini sangat membantu penjual untuk membandingkan tingkatan laba dari penjualannya.

Interpretasi dari hasil perhitungan tersebut adalah, jika seandainya nilai profit margin sebesar 35%, maka dapat diartikan bahwa pejual memperoleh 0,35 rupiah keuntungan di tiap nilai 1 rupiah nilai penjualan. Hal ini senada dengan jika jumlah penjualan seorang penjualan adalah sebesar satu juta rupiah, dengan nilai profit margin sebesar 35% hal ini menandakan bahwa keuntungan dari penjualan bersih tersebut adalah bernilai 350 ribu rupiah.

Contoh perhitungan dari margin profit tertera pada kasus berikut ini.

Seorang penjual melakukan rekapan hasil penjualan selama satu bulan yang telah dilalui. Penjual tersebut berhasil memperoleh hasil penjualan bersih sebesar 10 juta rupiah. Pada satu bulan sebelumnya, ia telah menghabiskan biaya sebesar 8 juta rupiah untuk menutupi pengeluaran kepentingan toko. Berapa profit margin yang diperoleh penjual ersebut?

Jawab:

Profit Margin  = 1 – (Rp 8.000.000/Rp 10.000.000)

                        = 1 – 0,8

                        = 0,2

Dari perhitungan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa nilai profit margin dari pedagang tersebut adalah sebesar 0,2 atau 20%. Hal ini menunjukkan bahwa pada setiap 1 rupiah penjualan bersih, penjual tersebut memperoleh keuntungan sebesar 0,2 rupiah.

Untuk mengevaluasi hasil penjualan, seorang penjual bisa menghitung nilai profit margin secara mingguan, bulanan, bahkan harian. Periode perhitungan profit margin tergantung pada keinginan penjual untuk menilai tingkat keuntungan dari penjualan untuk mengambil strategi pemasaran lebih lanjut. Namun untuk penjualasan pada bisnis besar, pelaku bisnis diharuskan membuat laporan profit margin secara periodik. Laporan tersebut berguna untuk memberi laporan kepada peminjam dana pada bisnis serta untuk para investor.

Dari penjelasan yang telah dijabarkan, tentu besar keinginan dari penjual untuk memperbesar nilai profit margin. Memperbesar nilai profit margin dapat dilakukan dengan cara mengurangi biaya pembayaran yang dilakukan oleh bisnis serta memertinggi penjualan bersih dari bisnis. Hal ini berdasarkan pada rumus untuk menghitung profit margin.

Sejatinya, untuk mendapatkan nilai penjualan bersih yang tinggi, seorang penjual dapat melakukannya dengan cara meningkatkanharga jual atau menambah kuantitas produk dagangan. Sementara itu, seorang penjual dapat mengurangi biaya yang harus ia bayarkan dengan cara melakukan review pembayaran dan memangkas apa saja biaya yang dirasa tidak berguna.

Profit margin sering dugunakan untuk mengukur keuntungan penjualan karena memiliki segenap keuntungan, diantaranya:

  • Sebagai indikator investor untuk menanamkan modalnya pada suatu bisnis serta untuk membandingkan dua bisnis yang menjadi calon penerima investasi.
  • Sebagai indikator untuk para pemberi pinjaman utang untuk pertimbangan pemberian utang.
  • Untuk bisnis yang berskala kecil, margin profit berguna untuk mencari pinjaman dari bank atau peminjam yang lain.
  • Berguna untuk mempelajari pola musiman dari penjualan serta kinerja bisnis dalam yangka waktu yang berbeda.
  • Digunakan untuk mengatasi masalah operasional berkaitan dengan meningkatkan kinerja bisnis.

Walaupun memiliki berbagai keuntungan, profit margin juga memiliki kerugian dalam penggunaannya. Profit margin tidak bisa secara mutlak digunakan untuk membandingkan tingkat laba dari berbagai bisnis. Beberapa jenis bisnis memang pada dasaranya memiliki nilai profit margin yang lebih rendah daripada jenis bisnis yang lain. Namun situasi ini tidak berarti bahwa profit margin dari suatu bisnis buruk.

Contohnya adalah pada penjualan emas. Satu perhiasan akan memiliki nilai jual yang relatif rendah dengan keuntungan yang tinggi. Dengan jumlah penjualan yang sama, penjual ayam potong tentu tidak akan mendapatkan profit margin yang lebih tinggi daripada penjual emas. Hal ini disebabkan karena profit dari penjualan ayam potong tidak setinggi profit emas dibanding dengan harga jualnya.

Contoh yang lebih konkrit adalah pada perusahaan Microsoft dan Walmart. Dua perusahaan ini bergerak pada bidang yang berbeda. Microsoft bergerak di bidang teknologi, sedangkan Walmart bergerak di bidang perbelanjaan, tepatnya di department store. Microsoft memperoleh profit margin periode triwulanan dua digit lebih tinggi dibanding dengan Walmart yang hanya mencapai angka satu digit. Namun hal ini tidak menandakan bahwa profit margin Walmart lebih buruk dari profit margin Microsoft.

Profit margin tinggi biasanya diperoleh oleh perusahaan yang bergerak di bidang bisnis barang mewah, perusaahaan software, perusahaan game, perusahaan obat-obatan, dan sejenisnya. Sedangkan jenis bisnis yang biasanya memiliki nilai profit margin yang rendah adalah bisnis tranrportasi, bisnis pertanian, serta bisnis mobil.

Itulah penjelasan lengkap mengenai cara menghitung profit margin. Dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang ia punya, profit margin bisa menjadi satu indikator yang dapat digunakan untuk menghitung tingkat laba dari sebuah bisnis.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang cara menghitung profit margin, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Cara Menghitung Weighted Average Cost
Cara Menghitung Internal Return Rate
Cara Menghitung Total Revenue, Marginal Revenue, dan Average Revenue
Cara Menghitung Profit di UKM yang Benar
Menghitung Beban atau Pendapatan Bunga Menggunakan Metode Simple Interest Rate
Apa Itu Cash Flow? Pengertian, Jenis Hingga Cara Menghitungnya
Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan
Cara Menghitung Zakat Deposito Syariah
Apa Itu EBIT dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Apa Itu Profit Perusahaan dan Cara Menghitungnya


Bagikan Ke Teman Anda