Cara Menghitung Inventory Turnover Ratio
Inventory Turnover Ratio atau Rasio Perputaran Persediaan merupakan ukuran penting dari seberapa baik persediaan yang berhasil dijual oleh suatu perusahaan. Dengan begitu bisa diketahui apakah penjualannya efektif atau tidak dan juga bisa diketahui apakah biayanya bisa dikendalikan atau tidak. Sebelum membahas lebih lanjut tentang inventory turnover ratio, akan kita bahas terlebih dahulu tentang inventaris atau persediaan. Sebenarnya apakah inventaris itu?
Apa itu Inventory?
Inventory atau inventaris merupakan daftar semua barang persediaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Barang yang dimaksud antara lain yaitu bahan baku, bahan yang masih dalam proses pembuatan, dan barang jadi yang akan dijual nantinya. Contoh inventory jika di perusahaan garmen yaitu kain untuk membuat pakaian, kain yang sedang dibuat pakaian, dan pakaian sudah jadi yang siap dijual.
Apa itu Inventory Turnover Ratio?
Di penjelasan di atas sudah sedikit disinggung tentang inventory turnover ratio. Kini kita akan bahas lebih jelasnya. Jadi inventory turnover atau perputaran persediaan adalah jumlah barang yang berhasil dijual dan menggantikan stok yang ada selama satu periode. Perputaran persediaan memberikan informasi tentang bagaimana sebuah perusahaan mengelola biaya dan seberapa efektif upaya penjualan yang telah dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Dalam perputaran persediaan, anda juga bisa menemukan beberapa keterangan seperti
- Semakin tinggi perputaran persediaan, semakin baik. Hal tersebut dikarenakan perputaran persediaan tinggi menunjukkan bahwa suatu perusahaan mampu menjual barang dengan sangat cepat dan memang ada permintaan akan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
- Berlaku juga kebalikannya, saat inventory turnover atau perputaran persediaan rendah, maka kemungkinan mengindikasikan tingkat penjualan yang lebih lemah dan permintaan akan produk perusahaan menurun.
- Inventory turnover atau perputaran persediaan memberikan pandangan tentang pengelolaan persedian suatu perusahaan apakah sudah benar dan baik atau belum. Dengan adanya inventory turnover maka suatu perusahaan mengetahui tingkat penjualan produk mereka serta tingkat permintaan masyarakat sehingga bisa menyesuaikan persediaan. Hal ini membuat perusahaan tidak kehilangan peluang peningkatan penjualan saat permintaan produk terlalu tinggi serta jumlah pembeli terlalu banyak.
- Inventory turnover juga menunjukkan apakah penjualan dan pembelian di suatu perusahaan sinkron. Idealnya, persediaan harus sesuai dengan penjualan. Jika terdapat persediaan yang tidak ditujukan untuk dijual maka perusahaan pasti mengeluarkan lebih banyak biaya. Menggunakan sedikit persediaan juga mampu meningkatkan perputaran persediaan. Karena itulah perputaran persediaan menjadi salah satu indikator penting untuk menilai efektivitas suatu penjualan dan juga menilai pengelolaan biaya operasi.
Inventory Turnover Ratio bisa juga dikatakan sebagai pengukuran jumlah penjualan suatu perusahaan yang dibandingkan dengan persediaan rata-rata nya dalam satu tahun. Misalnya yaitu suatu perusahaan memiliki persedian rata-rata senilai 10 juta rupiah dan berhasil mendapatkan penjualan 100 juta maka bisa dikatakan perusahaan tersebut telah menjual 10 kali lipatnya.
Perbandingan ini cukup penting karena total turnover tergantung pada dua komponen utama kinerja suatu perusahaan. Komponen yang dimaksud adalah persediaan dan penjualan. Apabila jumlah persediaan yang berhasil terjual besar, maka perusahaan biasanya akan meningkatkan jumlah persediaan. Dan apabila jumlah yang terjual tergolong sedikit maka perusahaan harus mengeluarkan biaya pengeluaran dan biaya penyimpanan lainnya.
Kunci Pokok Inventory Turnover Ratio
Dari beberapa ulasan di atas, bisa diambil beberapa kesimpulan pokok seperti
- Inventory adalah daftar semua barang persediaan yang dimiliki suatu perusahaan yang meliputi bahan baku, bahan yang dalam proses pembuatan, dan barang jadi atau produk akhir yang akan dijual.
- Inventory turnover adalah jumlah barang yang berhasil dijual oleh suatu perusahaan yang menggantikan stok barang selama satu periode.
- Untuk menghitung rasio perputaran persediaan yaitu dengan membagi harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata untuk periode yang sama (satu periode).
Cara Menghitung Inventory Turnover Ratio
Cara menghitung rasio perputaran persediaan sama seperti menghitung rasio perputaran biasa karena perputaran persediaan memang merinci jumlah persediaan yang terjual selama satu periode. Menghitungnya dengan membagi harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata untuk satu periode.
Inventory turnover ratio = harga pokok penjualan / persediaan rata-rata
atau
Inventory turnover ratio = penjualan / persediaan
Persediaan rata-rata dalam bentuk rasio atau perbandingan karena suatu perusahaan memiliki jumlah persediaan yang lebih tinggi atau lebih rendah di waktu-waktu tertentu dalam satu tahun. Misalnya untuk perusahaan sirup, kemungkinan akan memiliki persediaan yang lebih tinggi saat bulan ramadhan, syawal dan persedian lebih rendah setelah bulan syawal.
Harga pokok penjualan (HPP) atau cost of good sold (COGS) merupakan ukuran biaya produksi barang dan jasa yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Biaya yang termasuk dalam biaya HPP antara lain yaitu biaya bahan, biaya tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan barang yang diproduksi, serta biaya pengeluaran tambahan atau biaya tetap yang digunakan untuk memproduksi barang.
Days Sales of Inventory (DSI)
Selain Inventory Turnover Ratio, ada juga yang namanya Days Sales of Inventory (DSI) atau Days Inventory yang mengukur jumlah hari yang dibutuhkan agar persediaan berubah menjadi penjualan. DSI juga dikenal sebagai persediaan hari, yang penghitungannya dengan cara mengambil kebalikan dari rasio perputaran persedian lalu dikalikan dengan 365. Rumus lebih jelasnya yaitu (persediaan rata-rata / harga pokok penjualan) x 365.
Contoh Penghitungan Inventory Turnover Ratio
Semisal laporan penjualan tahunan suatu perusahaan sebesar 600 juta rupiah, inventory akhir tahun sebesar 50 juta, dan harga pokok penjualan barang 375 juta rupiah. Maka perputaran persediaan perusahaan tersebut selama satu tahun adalah 375 juta / 50 juta = 7,5. Sedangkan Days Sales of Inventory (DSI) nya sebesar (1 / 7,5) x 365 = 48,7 hari.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mampu menjual seluruh persediaanya dalam waktu 48 hari. Hal yang perlu digaris bawahi dari penjelasan di atas antara lain yaitu
- Rasio perputaran persediaan merupakan ukuran efektif dari seberapa baik suatu perusahaan mengubah persediaan menjadi penjualan. Penghitungan rasio yang didapat akan menunjukkan seberapa baik manajemen mengelola biaya yang berhubungan dengan persediaan. Selain itu bisa juga untuk mengetahui apakah persediaan yang dibeli jumlahnya terlalu banyak atau sedikit.
- Perputaran persediaan menunjukkan seberapa baik suatu perusahaan menjual barang atau produknya. Perputaran persediaan yang tinggi menunjukkan penjualan dan kinerja perusahaan sedang tinggi jadi banyak perusahaan yang ingin mendapatkan hasil penghitungan rasio perputaran persediaan dengan nilai tinggi.
Namun kadang rasio persediaan yang sangat tinggi bisa menyebabkan penjualan menurun drastis karena tidak adanya persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan pembeli dan pelanggan. Jadi membandingkan rasio perputaran persediaan dengan tolok ukur industri tergolong sangat penting karena dapat menilai apakah suatu perusahaan berhasil mengelola persediaannya atau tidak.
Demikian tadi sedikit ulasan tentang Inventory Turnover Ratio beserta cara menghitung Inventory Turnover Ratio. Semoga bisa bermanfaat untuk anda.
Artikel Terkait
- Definisi Polis Asuransi
- Perbedaan Opportunity Cost vs Real Cost
- Definisi Bank Wakaf Mikro
- Apa Itu Stabilitas Sistem Keuangan?
Demikianlah artikel tentang cara menghitung inventory turnover ratio, semoga bermanfaat bagi Anda semua.