Fakta Tentang Inflasi yang Harus Kamu Tahu
Ketika kita bicara soal kondisi perekonomian, kata inflasi adalah yang paling ditakuti. Terjadinya inflasi bisa menyebabkan penurunan daya beli di masyarakat yang pada akhirnya bisa merusak kondisi perekonomian sebuah neraca. Tetapi apakah hanya sebatas itu hal-hal yang perlu kita tahu tentang inflasi?
Tentu saja tidak. Masih ada banyak hal tentang inflasi hingga bisa membuat ekonomi sebuah negara negara chaos. Berikut penjelasan selengkapnya:
- Mencerminkan Penurunan Daya Beli
Inflasi didefinisikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa dalam waktu tertentu. Saat harga naik, uang untuk membeli barang dan jasa sedikit. Hal ini membuat inflasi merupakan cerminan penurunan daya beli.
Kehilangan daya beli akan membuat seseorang membeli lebih sedikit. Bayangkan jika hal tersebut terjadi untuk semua orang? Perusahaan yang memproduksi barang dan jasa akan kehilangan pasarnya. Pada akhirnya risiko bangkrut pun tidak terelakan.
- Mencetak Uang Banyak Bukanlah Solusi
Waktu kecil pasti kamu pernah berpikir mengapa sebuah negara tidak mencetak uangnya sendiri dan membagikannya agar semua bisa membeli apapun yang dimau. Pemikiran tersebut sebenarnya sederhana, akan tetapi efek yang ditimbulkan begitu mengerikan.
Mencetak uang banyak-banyak bukanlah solusi. Hal ini disebabkan jika uang yang beredar di pasaran meningkat maka akan meningkatkan permintaan. Permintaan yang banyak akan membuat harga barang dan jasa merangkak naik hingga tidak terkendali.
Menaikkan harga akan menyebabkan daya beli berkurang. Di sisi lain, biaya produksi harus tetap tercover sehingga yang terjadi justru akan membuat kondisi perekonomian menjadi chaos.
- Bank Sentral Memiliki Peran
Tiap negara pasti memiliki bank sentral. Sebenarnya peran bank sentral adalah sebagai pengendali peredaran uang. Ambil contohnya Bank Sentral Eropa. Tugasnya sebagai pengontrol agar daya beli mata uang Euro tetap terjaga.
Bank Sentral Eropa harus membuat mata uang Euro tetap stabil di kawasan tersebut. Mata uang tersebut harus terjaga dari inflasi di bawah. Minimal mendekati 2% dalam jangka menengah.
- Dikendalikan Oleh Kebijakan Moneter
Faktanya, inflasi merupakan hal yang bisa dikendalikan. Yang mengendalikannya adalah kebijakan moneter. Di Amerika Serikat, inflasi secara tidak langsung dikendalikan oleh Federal Reserve.
Saat inflasi tinggi, The Fed akan menganggap kondisi ekonomi terlalu panas dan memungkinkannya untuk menaikkan suku bunga agar gejolak inflasi melambat. Jika inflasi rendah, suku bunga akan diturunkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
- Permintaan dan Penawaran Harus Seimbang
Penyebab inflasi yang paling mudah dipahami adalah adanya ketidakseimbangan permintaan dan penawaran. Inflasi ditentukan oleh interaksi permintaan total dan penawaran dalam ekonomi.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, jika permintaan lebih banyak dibandingkan penawaran, produksi akan kesulitan mengimbangi dan menyebabkan harga naik. Sebaliknya jika pasokan banyak tetapi permintaan sedikit, akan membuat harga anjlok.
Keduanya merupakan kondisi yang buruk bagi perusahaan. Inflasi yang terus berlanjut akan membuat keseimbangan ekonomi suatu negara buruk. Pada akhirnya, mata uang lokal seolah menjadi tidak berharga.
- Upah Naik Tidak Selama Baik
Kenaikan inflasi sangat berdampak pada masyarakat umum. Walaupun upah naik, harga di pasar pun sama meroketnya. Seharusnya ketika upah pekerja naik, seseorang memiliki daya beli yang baik. Akan tetapi jika diimbangi dengan naiknya harga di pasar, tentu daya beli akan terkikis.
Efek inflasi pada konsumen sangatlah buruk. Saat harga naik, orang harus membayar lebih untuk barang atau jasa. Walaupun ada kenaikan upah pun, harga di pasaran yang melonjak akan terasa sama saja bahkan lebih buruk.
Bisa ditarik kesimpulan bahwa menaikkan upah pekerja saat inflasi memang bisa mengatasi masalah, tetapi tidak untuk jangka panjang.
- Inflasi Memengaruhi Pasar Saham
Secara historis, inflasi bisa memberikan dampak negatif di pasar saham. Kondisi demikian membuat kemampuan bank sentral terbatas dalam mengambil tindakan. Bisa diambil contoh The Fed Amerika Serikat mampu melonggarkan kebijakan moneter pasca pasar saham jatuh.
Selain itu, The Fed bisa menangani krisis keuangan global tahun 2008 silam dan carut marutnya ekonomi Amerika ketika pandemi. Akan tetapi, saat inflasi meningkat, The Fed tidak memiliki kebebasan menerapkan kebijakan moneter ekspansif. Hal ini sangat berpengaruh terhadap harga saham yang menurun.
Ketika inflasi melonjak, pasar saham seolah tidak pasti. Investor tidak memiliki gambaran terhadap kebijakan moneter pemerintah. Pada akhirnya saham pun akan anjlok karena investor enggan membeli saham.
Saat inflasi terjadi, solusi yang dilakukan adalah menaikkan suku bunga secara mendadak. Walaupun dalam waktu dekat investor memungkinkan mendapat pengembalian tinggi, nyatanya pasar saham akan berantakan karena ketidakpastian ekonomi.
- Pemerintah Berperan Penting
Saat inflasi terjadi, kemungkinan besar penyelesaian masalah tersebut adalah dengan menaikkan suku bunga. Selain itu, kebijakan moneter ekspansif pun akan dilonggarkan. Penyelesaian tersebut memang akan menangani masalah. Akan tetapi tidak sepenuhnya memulihkan ekonomi.
Kondisi ekonomi akan tertatih-tatih sampai benar-benar stabil jika menggunakan solusi demikian. Jika stimulus dari pemerintah berlebihan, dampaknya bagi ekonomi pun tidak akan baik. Untuk itulah, peran pemerintah haruslah aktif dalam mengeluarkan kebijakan yang bisa mengontrol lonjakan inflasi.
- Utang Nasional Bisa Menjadi Penyebab
Tidak hanya seputar permintaan-penawaran yang bisa menjadi penyebab inflasi. Utang nasional pun bisa menjadi penyebab lain. Saat utang sebuah negara meningkat, pemerintah harus menaikkan pajak atau mencetak uang dalam jumlah banyak.
Jika pajak naik, tentu akan membuat perusahaan barang atau jasa menaikkan harga jual produksinya. Pada akhirnya akan menyebabkan harga-harga melonjak dan daya beli menurun.
Sementara jika mencetak lebih banyak uang, jumlah mata uang lokal akan meningkat di pasaran. Tinggal menunggu giliran terjadinya peningkatan harga yang pada akhirnya juga menyebabkan inflasi.
Dari sejumlah fakta tentang inflasi di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa peran penting pemerintah begitu dibutuhkan dalam mengontrol ekonomi negara. Selain itu, ketidakseimbangan pasar ternyata dapat berdampak buruk bahkan bisa menyebabkan ekonomi negara ambruk.
Artikel Terkait
- Apa Itu Big Mac Index?
- Apa Itu Pagu Harga? Yuk Simak Penjelasan Lengkapnya
- Mengenal Lebih Detail Apa Itu Jumlah Uang Beredar
- Memahami tentang Negara Gagal (Failed State) dan Penyebabnya
Demikianlah artikel tentang fakta tentang inflasi, semoga bermanfaat bagi Anda semua.