Mengapa Kelas Menengah Susah Menjadi Kelas Atas
Pernahkah Anda berpikir mengapa masyarakat dari kelas menengah sulit untuk naik tingkat menjadi kelas atas? Mereka memang memiliki kehidupan yang layak dan berkecukupan, tapi mengapa sepertinya terlalu sulit bagi mereka untuk naik level menjadi kelas atas?
Nah, fenomena ini bukan terjadi tanpa sebab. Ada beberapa faktor utama mengapa sebagian besar dari mereka stay di kelas menengah. Bagi Anda yang penasaran, berikut ini telah kami rangkum 8 penyebab kelas menengah sulit menjadi kelas atas.
1. Berjiwa Konsumtif
Salah satu penyebab mengapa masyarakat kelas menengah sulit untuk menjadi kelas atas adalah karena jiwa konsumtif yang mereka miliki. Mereka kurang mampu mengkalkulasikan anggaran yang seharusnya mereka keluarkan dan simpan. Selain itu, pengendalian diri mereka juga kurang. Alhasil, mereka mudah dan cepat mengeluarkan uang untuk membeli sesuatu. Jadi, penghasilan yang mereka dapatkan habis untuk memenuhi gaya hidup mereka. Berbeda dengan orang yang benar-benar kaya yang mampu menahan diri, tahu prioritas, dan mampu menyeimbangkan antara bersenang-senang dan bekerja.
2. Kurang Ambisi
Mungkin Anda sering mendengar pandangan orang bahwa orang kaya akan semakin kaya dan orang miskin semakin miskin. Mengapa pandangan tersebut bisa muncul? Orang miskin yang mayoritas kurang teredukasi sulit menjadi kaya karena mereka tidak tahu cara menjadi kaya. Dan orang kaya semakin kaya karena mereka mampu memanfaatkan peluang yang ada untuk maju.
Lalu bagaimana dengan orang dari kelas menengah, mengapa mereka stay menjadi kelas menengah? Alasannya yaitu karena mereka kurang berambisi. Masyarakat kelas menengah sudah merasa nyaman dengan keadaan mereka saat ini, mereka merasa apa yang mereka nikmati saat ini sudah membuat mereka bahagia. Alhasil, masyarakat dari kelas ini merasa tidak memiliki urgent untuk meningkatkan kelas sosial mereka.
3. Takut Bermimpi
Mungkin ada sebagian orang yang berasal dari kelas menengah ingin menjadi kaya, hanya saja mereka takut bermimpi. Mereka berpikir bahwa untuk menjadi kaya akan sangat sulit dan cenderung tidak mungkin. Selain itu, mereka juga sudah merasa nyaman dengan kehidupan mereka saat ini. Oleh karena itu, mereka memilih tidak berusaha dan tetap berada di zona nyaman.
Berbeda dengan beberapa kasus dimana orang yang benar-benar miskin dan ingin keluar dari jerat kemiskinan. Mereka berani mengambil risiko karena tidak memiliki apapun untuk dipertaruhkan. Mereka juga lebih berani dan tertantang. Oleh karena itu, ada banyak orang miskin yang berhasil dan justru menjadi orang kaya.
4. Fokus untuk Menyimpan Uang
Mengapa kelas menengah terlihat begitu-begitu saja? Salah satu alasannya yaitu karena prinsip yang mereka miliki bahwa menabung akan membuat mereka menjadi kaya. Padahal, kenyataannya bukan seperti itu cara kerja uang. Meskipun sebenarnya, menabung adalah hal bagus, hanya saja usaha tersebut tidak akan membuat mereka naik level menjadi kelas atas. Sebab, uang yang mereka kumpulkan tidak akan melebihi penghasilan mereka. Sehingga kesannya, kehidupan mereka ya begitu-begitu saja.
Berbeda dengan orang kaya yang tidak bergantung pada uang yang mereka simpan, melainkan fokus pada perkembangan dan investasi, baik investasi pada diri sendiri dengan meningkatkan skill maupun investasi pada bisnis. Oleh karena itu, orang kaya tidak takut mengeluarkan banyak uang asalkan dia tahu tujuan dan faedahnya.
5. Bekerja untuk Uang
Sebagian orang kelas menengah masih memiliki pemikiran yang konvensional, yaitu mereka bekerja untuk mendapatkan uang. Alhasil, ekonomi mereka sulit berkembang karena mereka bergantung pada penghasilan bulanan yang mereka dapatkan. Sedangkan orang kaya, mereka selalu mencari cara bagaimana meningkatkan pendapatan dengan cara seefektif mungkin. Dan membangun aset adalah cara yang paling efektif dan menguntungkan. Mereka tidak sepenuhnya bergantung pada pekerjaan karena aset yang dimiliki sudah mampu menghasilkan uang untuk mereka.
6. Lingkungan Sosial
Faktor umum mengapa kelas menengah sulit menjadi kelas atas yaitu karena lingkungan sosial yang mereka miliki. Lingkungan sosial sangat berpengaruh karena menentukan cara berpikir kita. Dan kebanyakan, kelas menengah bergaul dengan orang-orang yang berasal dari kelas sosial yang sama, dimana mayoritas dari mereka sudah merasa nyaman dan aman dengan kehidupan mereka saat ini. Oleh karena itulah, mereka tidak memiliki motivasi kuat untuk keluar dari zona nyaman. Toh, orang-orang di sekeliling mereka juga memiliki kehidupan yang sama. Mereka hanya bisa termotivasi apabila mereka memiliki panutan atau motivator dari orang-orang kaya.
7. Bergaul dengan Semua Orang
Nah, poin ketujuh ini sangat berkaitan dengan poin ke enam. Salah satu yang membedakan orang dari kelas menengah dan orang dari kelas atas adalah cara bergaul mereka. Orang dari kelas menengah cenderung bergaul dengan semua orang. Meskipun kedengarannya hal baik, tetapi cara bergaul seperti itu juga bisa berdampak negatif. Negatifnya, Anda bisa terbawa arus dan tidak memiliki arah yang jelas.
Sedangkan orang kaya biasanya mengelilingi diri dengan orang-orang positif, yang berpikiran maju dan optimis. Hal ini bukan karena mereka ingin membeda-bedakan teman, hanya saja mereka berusaha bijak agar nilai-nilai positif yang ada di sekeliling menular ke mereka. Selain itu, lingkungan yang sehat dan kompetitif juga membuat mereka semakin termotivasi.
8. Kurang Paham tentang Investasi
Orang kaya paham betul mana barang yang menguntungkan untuk mereka. Orang kaya enggan membuang uang hanya untuk membeli mobil baru, elektronik baru, gadget baru apabila barang-barang tersebut tidak terlalu dibutuhkan. Mereka sadar bahwa membeli barang-barang semacam itu hanya membuang-buang uang, sebab harganya akan turun jauh ketika barang tersebut dijual kembali. Daripada membeli barang-barang semacam itu hanya untuk show off atau pamer, mereka lebih suka menanamkan uang pada investasi saham yang kira-kira menguntungkan.
Sebaliknya, masyarakat dari kelas menengah justru enggan untuk mencoba hal-hal seperti investasi. Mereka kurang pengetahuan sehingga tidak yakin apakah investasi benar-benar bisa menguntungkan. Jadi, mereka lebih memilih barang-barang elektronik yang jelas fisiknya, manfaatnya, dan tentunya jelas bisa membuat mereka senang.
Nah, mungkin sekian artikel kali ini mengenai alasan-alasan mengapa masyarakat kelas menegah sulit menjadi kelas atas. Semoga rangkuman di atas dapat memberikan pengetahuan dan pandangan baru yang membangun.
Artikel Terkait
- Mengapa Ada Orang “Yang Sukses” dan “Yang Tidak Sukses”?
- 10 Pelajaran Hidup yang Sering Datang Terlambat
- Sifat-sifat Umum yang Dimiliki Orang Kaya
- Bagaimana agar Tetap Termotivasi untuk Bekerja Keras?
Demikianlah artikel tentang alasan mengapa kelas menengah susah menjadi kelas atas, semoga bermanfaat bagi Anda semua.