Mengapa Orang Kaya Lebih Memilih Mobil Bekas?
Semakin kaya semakin sederhana. Itulah yang ditunjukkan oleh orang-orang yang benar-benar kaya seperti Mark Zuckerberg, Bill Gates, Warren Buffett, dan masih banyak lagi yang lainnya. Secara finansial tak perlu diragukan lagi mereka jelas mampu untuk hidup mewah. Faktanya mereka lebih memilih gaya hidup sederhana.
Golongan orang yang benar-benar kaya cenderung berhati-hati dalam mengelola finansialnya, terutama untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif dan tidak memiliki nilai plus di masa mendatang, termasuk dalam memilih mobil. Satu yang unik dari kaum borjuis ini yaitu mereka lebih memilih untuk membeli mobil bekas dibandingkan dengan mobil baru.
Dari segi finansial jelas orang-orang kaya mampu untuk membeli mobil keluaran terbaru. Namun hal tersebut tidak mereka lakukan. Mengapa? Banyak alasan yang mendasari orang-orang kaya lebih memilih membeli mobil bekas. Berikut beberapa di antaranya.
- Menghindari pajak yang tinggi
Mobil baru merupakan salah satu aset dengan tarif pajak tinggi mencapai jutaan rupiah. Apalagi jika mobil tersebut tergolong mewah, tarif pajak yang dikenakan bisa mencapai ratusan juta rupiah. Seperti Lamborghini misalnya. Pajak tahunan mobil asal pabrikan Italia ini di Indonesia paling murah mencapai Rp 550 juta. Sangat fantastis bukan?
Meski memiliki kekayaan yang berlimpah, namun orang-orang kaya justru merasa sayang jika uang sebanyak itu hanya untuk membayar pajak mobil saja. Mereka tentu lebih memilih untuk menginvestasikannya ke sektor-sektor bisnis yang menguntungkan, daripada lenyap tak berbekas untuk pajak mobil.
Terkait dengan urusan pajak ini, tak hanya tarif tahunannya yang tinggi, tetapi juga berisiko dikenai sanksi berupa denda bahkan penyitaan mobil apabila diketahui sang pemilik menunggak pembayaran pajak. Diakui atau tidak, mobil-mobil baru dan mewah yang berseliweran di jalanan kota-kota besar menjadi target operasi polisi bekerja sama dengan otoritas pajak.
Sebab itulah, orang kaya cenderung lebih memilih membeli mobil bekas untuk menghindari tingginya tarif pajak. Mobil bekas pun tetap dikenai pajak, hanya saja tarifnya tak setinggi mobil baru dan mewah. Dengan begitu, mereka bisa lebih menghemat uangnya untuk pajak mobil.
- Terdepresiasi setiap tahun
Banyak orang membeli mobil baru dengan dalih untuk investasi. Sejatinya investasi bertujuan menghasilkan suatu keuntungan di masa mendatang. Mobil baru dan mewah bukanlah pilihan bijak untuk berinvestasi. Alasannya, karena mobil mengalami depresiasi setiap tahun yang berakibat pada nilai jual yang menurun.
Mobil identik dengan simbol status sosial. Mereka yang termasuk golongan OKB (Orang Kaya Baru) cenderung lebih mudah tergoda untuk membeli mobil baru tanpa mempertimbangkan kerugian depresiasi setiap tahunnya. Berbeda dengan orang yang benar-benar kaya, mereka lebih tertarik untuk mengalokasikan uangnya pada hal-hal yang bermanfaat dari sekadar membeli mobil baru yang tidak menguntungkan secara ekonomi setelah beberapa tahun pemakaian.
Mobil bekas lebih dipilih karena tidak lagi terdepresiasi. Apalagi mobil kuno atau klasik yang dibuat beberapa puluh tahun lalu yang performanya masih bagus. Selain tak lagi terdepresiasi, mobil-mobil bekas kuno dan klasik yang terawat dan masih berfungsi dengan baik justru lebih berpotensi mengalami kenaikan nilai jual sebagai barang antik.
- Biaya perawatan yang mahal
Memiliki mobil baru apalagi mewah memang menyenangkan. Namun, seolah banyak yang mengabaikan konsekuensi dari mobil baru dan mewah yakni biaya perawatan yang mahal. Agar bisa berfungsi secara maksimal dengan performa yang baik, mobil harus senantiasa dirawat. Mulai dari servis rutin, ganti oli dan radiator, melengkapi interior termasuk kaca film, dan lain sebagainya. Untuk mobil baru, servis rutinnya saja sudah menelan biaya jutaan, apalagi mobil yang tergolong dalam kategori mewah seperti Mercedez, Lamborghini, Ferrari, dan lainnya.
Mahalnya biaya perawatan inilah yang menjadi salah satu alasan orang-orang kaya enggan untuk membeli mobil baru dan lebih memilih mobil bekas. Bukankah bekas lebih membutuhkan biaya lebih banyak untuk perawatan? Mobil bekas pun membutuhkan perawatan. Namun jika ditotal biaya perawatan dan pemeliharaan mobil baru cenderung lebih mahal dibandingkan dengan mobil bekas.
Mobil baru wajib menggunakan bahan bakar non subsidi pemerintah yang harganya lebih mahal. Sementara mobil bekas masih dimungkinkan untuk menggunakan bahan bakar bersubsidi pemerintah. Selain itu, premi asuransi mobil baru juga lebih mahal dibandingkan mobil bekas.
- Menghindari sasaran kriminalitas
Mobil baru nan mewah umumnya menyita perhatian publik, utamanya pelaku aksi kejahatan. Pelaku kriminal tak mempertimbangkan siapa korbannya, asal memiliki kesempatan maka mereka akan melakukan aksi jahatnya seperti merampok, menculik, dan lainnya. Hal ini disadari betul oleh orang-orang yang benar-benar kaya, sehingga mereka tak begitu antusias untuk memamerkan kekayaannya, bahkan cenderung menerapkan gaya hidup sederhana.
Orang-orang kaya tak membutuhkan pengakuan publik bahwa mereka kaya. Mereka tak disibukkan dengan status sosial, tetapi lebih terfokus pada kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan bisnisnya. Sebab itulah mereka tak suka memamerkan harta bendanya dengan bergonta-ganti mobil baru dan mewah. Menggunakan mobil bekas dinilai lebih memberikan rasa aman dan dapat meminimalisir sasaran aksi kriminalitas.
Selain rasa aman, tingkat kecemasan membeli mobil bekas lebih rendah dibandingkan mobil baru. Ketika orang memiliki mobil baru apalagi mewah, mereka cenderung was-was mobilnya mengalami goresan, penyok, dan kecelakaan. Hal ini sedikit banyak akan mengurangi kenyamanan dalam menggunakan mobil tersebut. Berbeda dengan mobil bekas, meski penggunaannya juga tetap harus hati-hati demi keselamatan, namun kekhawatiran akan tergores baik disengaja maupun tidak cenderung lebih rendah, sehingga berkendara menjadi lebih nyaman.
Secara fungsional, mobil memang memberikan manfaat guna memperlancar mobilitas setiap aktivitas dari satu tempat ke tempat lainnya. Apalagi orang-orang kaya biasanya memiliki mobilitas tinggi. Jadi, peran dari mobil sangatlah penting dan peran tersebut tak harus dijalankan oleh mobil baru dan mewah, mobil bekas pun bisa. Selain lebih murah dalam hal pajak dan biaya perawatan, mobil bekas juga mampu meminimalisir sasaran kejahatan.
Artikel Terkait
- Orang Kaya Tahu Ini, Makanya Jadi Sukses
- Ingin Laku, Ini Trik Penjual Mobil dalam Menjual
- Benda Apa yang Sebaiknya Beli Bekas?
- Orang Kaya Memakai Kartu Kredit? Kenapa Tidak Bayar Tunai?
Demikianlah artikel tentang orang kaya lebih memilih mobil bekas, semoga bermanfaat bagi Anda semua.