Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Mengenal Tentang Analisis Pestle

Pemasaran dapat dipahami sebagai suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa hingga ke tangan konsumen. Sebagai sistem kegiatan bisnis, pemasaran memiliki peran yang penting bagi perusahaan. Pemasaran turut andil dalam menentukan berhasil tidaknya suatu bisnis memasuki pasar dan bersaing merebut pangsa pasar di kancah industri.

Harus disadari bahwa kesuksesan pengelolaan perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Faktor internal mencakup sumber daya manusia, finansial, keunggulan manajemen, dan lainnya tentu akan dapat mudah dikendalikan perusahaan. Namun tidak dengan faktor-faktor eksternal, yang tentu keberadaan dan dampaknya tidak dapat dikendalikan perusahaan.

Lantas, bagaimana perusahaan bisa mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh faktor-faktor eksternal terhadap kegiatan bisnisnya? Memang cukup sulit, tetapi bukan mustahil dilakukan. Setiap perusahaan dapat mengkaji peluang dan ancaman yang kemungkinan muncul dan berdampak pada profitabilitas dan kelangsungan operasionalnya melalui analisis PESTLE.

Apa itu analisis PESTLE?

Analisis PESTLE merupakan suatu kerangka kerja yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor kunci terdiri dari politik, ekonomi, sosial, teknologi, hukum, dan lingkungan yang mempengaruhi perusahaan secara eksternal. Analisis ini melibatkan wawasan profesional dari orang-orang yang ahli dan berkompeten untuk menilai dan mengevaluasi tentang faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perusahaan tersebut. Hasil dari analisis ini dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan strategis perusahaan.

Secara lebih detail, analisis PESTLE dipahami sebagai suatu alat manajemen strategis yang digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengatur, dan memantau faktor-faktor eksternal utama yang dapat berdampak pada perusahaan baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Sebagai suatu alat manajemen strategis, analisis PESTLE mengkaji kemungkinan adanya peluang sekaligus ancaman yang muncul dari kekuatan faktor eksternal mencakup politik, ekonomi, sosial, teknologi, hukum, dan lingkungan. Hasil dari kajian tersebut kemudian diberikan kepada pihak internal perusahaan untuk dihadikan sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan strategis.

Dalam pemahaman yang lebih konkret, analisis PESTLE merupakan salah satu konsep dalam prinsip pemasaran, yang bertujuan untuk melacak faktor-faktor eksternal yang berpengaruh terhadap lingkup operasi bisnis perusahaan. Umumnya perusahaan membutuhkan analisis ini ketika berencana untuk meluncurkan produk, layanan, atau proyek baru ke pasar.

Pentingnya analisis PESTLE

Sebesar apapun skala perusahaan, tetap saja akan sulit untuk mengendalikan faktor-faktor eksternal, karena keberadaannya di luar jangkauan perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan perlu melakukan analisis PESTLE agar memahami pasar dan posisi bisnisnya dengan lebih baik. Tak hanya itu, perusahaan juga dapat menyusun perencanaan strategis, dan melakukan riset pasar ketika akan memasuki pasar baru, meluncurkan produk atau layanan baru, atau ekspansi bisnis. Maka dari itu, analisis PESTLE sangat penting bagi perusahaan karena memiliki kerangka kerja sebagai berikut.

  • Mendorong pemikiran strategis dan membantu perusahaan dalam mengevaluasi kesesuaian antara strategi yang telah ditetapkan dengan lingkungan bisnis yang lebih luas.
  • Memberikan gambaran umum mengenai pengaruh eksternal yang penting bagi perusahaan.
  • Memungkinkan jajaran pemimpin perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih tegas, berpengatahuan, dan tentunya strategis.

Faktor-faktor kekuatan dalam analisis PESTLE

Analisis PESTLE menitikberatkan pada enam faktor kekuatan eksternal yang paling utama dalam mempengaruhi perusahaan. Berikut keenam faktor kekuatan tersebut.

  • Politik (Politic)

Faktor kekuatan eksternal yang pertama adalah politik. Faktor ini jelas berhubungan dengan kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi ekonomi atau industri tertentu. Contoh sederhananya adalah pengenaan bea atau pajak oleh pemerintah kepada seluruh struktur organisasi yang bisa berpengaruh pada perubahan tingkat penghasilan atau profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi pajak yang dikenakan, jelas akan mengurangi penghasilan dan keuntungan perusahaan.

Kekuatan faktor politik mencakup kebijakan pajak, kebijakan fiskal, tarif perdagangan, dan lain sebagainya. Berbagai kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pungutan-pungutan pada tahun fiskal akan dapat mempengaruhi lingkungan bisnis atau ekonomi secara luas.

  • Ekonomi (Economy)

Faktor ekonomi mengacu pada kinerja dan kondisi ekonomi yang secara langsung berdampak pada perusahaan. Bahkan bisa jadi faktor ekonomi ini menimbulkan gelombang kejut yang luar biasa sehingga memiliki efek jangka panjang terhadap kegiatan bisnis perusahaan.

Contohnya, tingkat inflasi yang tinggi akan mempengaruhi cara perusahaan dalam menentukan harga produk dan layanannya. Tak hanya itu, inflasi yang tinggi juga akan berdampak pada daya beli konsumen, sehingga mengubah model permintaan dan penawaran untuk perekonomian tersebut.

Agar bisa bertahan dari ancaman faktor ekonomi, perusahaan perlu mengkaji dan menganalisis tentang tingkat inflasi, suku bunga, nilai tukar mata uang asing, pola pertumbuhan ekonomi, dan lain sebagainya. Selain itu, analisis ini juga memperhitungkan investasi asing langsung, tergantung pada industri tertentu yang melakukannya.

  • Sosial (Social)

Diakui atau tidak, tren pembelian konsumen terhadap suatu produk atau layanan dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang mengacu pada lingkup sosial. Sebut saja budaya, tingkat populasi, demografi, dan lainnya. Sebab itu, perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor sosial ini agar dapat memanfaatkan momentum untuk memasuki pasar.

Misalnya, tren pembelian di Indonesia umumnya tingkat permintaan tinggi terjadi ketika menjelang hari raya keagamaan dan musim liburan. Momentum ini bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memberikan penawaran terbaik guna menarik minat konsumen agar melakukan pembelian.

  • Teknologi (Technology)

Di masa modern dan serba digital seperti sekarang ini, teknologi merupakan faktor penting yang harus selalu menjadi perhatian utama bagi setiap perusahaan. Sejauh mana perusahaan mampu mengadopsi teknologi akan berpengaruh pada eksistensinya di mata pasar.

Faktor teknologi mengacu pada inovasi dalam teknologi yang dapat mempengaruhi operasi industri dan pasar, apakah menguntungkan atau bahkan merugikan. Teknologi ini berkaitan dengan otomatisasi, penelitian dan pengembangan, tingkat kesadaran pasar terhadap teknologi, dan lain sebagainya.

Ketika pasar telah siap bahkan mampu mengadopsi teknologi, tetapi perusahaan justru tidak mampu memfasilitasi produk dan layanannya dengan teknologi tersebut, maka bisa dipastikan pangsa pasar perusahaan lambat laun akan tergerus.

Misalnya, teknologi dalam industri perbankan saat ini sudah demikian canggih. Bahkan untuk membuka rekening tabungan baru pun bisa dilakukan secara online melalui aplikasi yang diinstal dalam smartphone, sehingga nasabah tidak perlu datang ke kantor bank dan mengantre. Jika suatu perusahaan yang bergerak di industri perbankan tidak mampu menyediakan fasilitas dan layanan berteknologi tersebut, maka ancamannya adalah ditinggalkan oleh nasabah yang beralih ke layanan bank lain yang lebih canggih.

  • Hukum (Law)

Faktor hukum terkait dengan perundang-undangan yang dapat mempengaruhi lingkungan bisnis. Kekuatan faktor hukum ini memiliki sisi internal sekaligus eksternal, di mana terdapat undang-undang tertentu yang mempengaruhi lingkungan bisnis, dan ada kebijakan tertentu yang dianut oleh perusahaan sendiri.

Analisis faktor kekuatan hukum memperhitungkan kedua sudut, dan kemudian memetakan strategi berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. Misalnya saja peraturan perundang-undangan tentang konsumen, standar keselamatan, ketenagakerjaan, investasi, dan lain sebagainya.

  • Lingkungan (Environment)

Faktor kekuatan dalam analisis PESTLE yang terakhir adalah lingkungan. Analisis terhadap faktor kekuatan ini penting bagi industri tertentu seperti pariwisata, pertanian, dan lainnya. Faktor-faktor dari analisis lingkungan bisnis tidak hanya terbatas pada iklim, cuaca, lokasi geografis, perubahan iklim global, dan penyeimbangan lingkungan saja, tetapi juga hal-hal lain.

Analisis terhadap lingkungan bisnis memungkinkan perusahaan untuk mengetahui kondisi pasar yang akan atau sudah dimasukinya. Dengan demikian, perusahaan dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat dalam kaitannya dengan peluncuran produk atau layanan baru dalam situasi dan kondisi yang tepat pula.

Manfaat analisis PESTLE

Analisis PESTLE dilakukan untuk mencari fakta yang lebih luas. Hasil dari analisis ini dapat membantu perusahaan dalam menetapkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi keputusan yang dibuat secara internal.

Perusahaan jelas tidak dapat mengendalikan faktor-faktor kekuatan eksternal. Pun sebaliknya, faktor-faktor eksternal yang dikaji dalam analisis PESTLE tidak dapat secara langsung mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Meskipun demikian, dengan memahami berbagai faktor eksternal tersebut, perusahaan dapat memaksimalkan peluang dan meminimalkan ancaman yang muncul. Dengan melakukan analisis strategis, artinya perusahaan berusaha untuk memindai lingkungan eksternalnya sehingga dapat mendeteksi dan memahami tren jangka panjang.

Sebagai kerangka kerja, analisis PESTLE memiliki banyak manfaat dalam ‘membaca’ berbagai situasi perencanaan bisnis. Adapun manfaatnya mencakup hal-hal berikut.

  • Perencanaan strategis bisnis

Laporan analisis PESTLE bermanfaat ketika perusahaan akan memulai proses perencanaan bisnis. Dokumen hasil analisis tersebut akan memberikan informasi kontekstual kepada tim manajemen mengenai arah bisnis, target pertumbuhan, branding, dan risiko yang dapat menurunkan produktivitas. Tak hanya itu, hasil analisis ini juga dapat membantu menentukan validitas produk dan layanan yang ada, serta pengembangan produk baru.

  • Perencanaan tenaga kerja

Perencanaan tenaga kerja merupakan proses bisnis untuk menyelaraskan strategi bisnis dengan sumber daya manusia. Hasil analisis PESTLE dapat membantu mengidentifikasi perubahan model bisnis yang kemungkinan berdampak besar pada lanskap ketenagakerjaan di masa mendatang. Misalnya, perubahan angkatan kerja, kesenjangan keterampilan, penciptaan peran pekerjaan, pengurangan atau perpindahan pekerjaan.

  • Pengembangan produk

Analisis PESTLE melibatkan wawasan dan opini dari ahli yang berkompeten, yang memberikan pandangan dan pendapat berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya tentang faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perusahaan. Sebab itu, analisis ini dapat membantu perusahaan dalam memutuskan untuk memasuki atau meninggalkan pasar, menentukan apakah produk atau layanan perusahaan masih memenuhi kebutuhan pasar, atau kapan harus meluncurkan produk baru.

Cara melakukan analisis PESTLE

Meski tampak rumit, namun sebenarnya analisis PESTLE sangatlah sederhana. Untuk melakukan analisis ini, pertama-tama harus memikirkan dan merencanakan prosesnya terlebih dahulu. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.

  • Mengidentifikasi ruang lingkup penelitian, yang mencakup skenario saat ini dan kemungkinan masa depan, yang berlaku untuk area di mana tempat bisnis perusahaan beroperasi.
  • Memutuskan metode pengumpulan informasi dan pihak yang akan melakukannya. Semakin banyak pihak yang mengumpulkan data, maka akan semakin baik. Sebab, data yang dikumpulkan oleh banyak orang cenderung lebih kaya konten dan variatif, jika dibandingkan dengan data yang dikumpulkan oleh satu orang saja.
  • Mengidentifikasi sumber informasi yang sesuai, bisa berupa pemangku kepentingan atau orang-orang profesional yang secara khusus menangani masalah tertentu.
  • Menganalisis temuan yang berhasil dikumpulkan.
  • Mengidentifikasi opsi khusus bisnis sebagai solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah.
  • Menulis laporan dalam bentuk dokumen untuk diberikan kepada pemangku kepentingan agar dapat didiskusikan lebih lanjut.
  • Memutuskan tindakan yang perlu diambil, dan tren yang perlu dipantau secara berkelanjutan.

Analisis PESTLE akan efektif apabila dilakukan secara rutin dan berkelanjutan. Perusahaan yang secara teratur dan sistematis melakukan analisis ini akan dapat melihat tren lebih dulu dibandingkan perusahaan lain, sehingga memberikan keunggulan kompetitif.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang analisis Pestle, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



6 Alasan Bisnis Baru Banyak yang Gagal
Tip Menentukan Nama Brand Pakaian / Distro
5 Alasan Mengapa Bisnis Baru Sering Gagal
Mengenal Analisis Lima Kekuatan Porter (Porter Five Force)
Cara Membuat Bisnis Level Internasional
Skill Bisnis Yang Dapat Dipelajari dari Pendidikan di Kemiliteran
Perbedaan Evolusi & Revolusi, Mana yang lebih Cocok untuk Bisnis Kamu?
Ragam Ide Bisnis yang Bisa Dikembangkan di Lokasi Sekitar Bandara
10 Sekolah Bisnis di Indonesia Selain SBM ITB
7 Bisnis Waralaba Bebek yang Bisa Dicoba


Bagikan Ke Teman Anda