Pro dan Kontra Bekerja di Singapura
Siapa yang tidak tahu tentang Singapura? Sebuah negara yang dikenal sebagai surga belanja. Singapura merupakan salah satu negara yang secara geografis terletak di wilayah Asia Tenggara, yang berbatasan dengan Malaysia dan Indonesia.
Tak hanya sebagai surga belanja, Singapura juga menjadi ‘gudangnya’ ekspatriat dari berbagai negara. Negara ini menawarkan prospek karir yang fantastis, terutama di sektor keuangan. Tak heran, sebab negara ini menjadi basis utama dari perusahaan-perusahaan multinasional sehingga membuka kesempatan lebar bagi ekspatriat untuk bekerja di negara yang bersimbol patung Merlion ini.
Bekerja di Singapura sebagai ekspatriat cukup menjanjikan. Di negara ini, gaji ekspatriat dapat dikategorikan tergolong tinggi. Menurut survei HSBC pada tahun 2015, 25% ekspatriat yang berbasis di Singapura memperoleh gaji rata-rata $ 200 ribu per tahun, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ekspatriat secara global. Menggiurkan bukan?
Singapura selalu menarik, karena memiliki iklim tropis, populasi yang multikultural, dan ruang hijau yang dirancang di dalam gedung pencakar langit. Jika Anda menjadikan Singapura sebagai tujuan bekerja, maka artinya Anda pun harus siap pindah ke negara tersebut.
Namun sebelumnya, ada banyak hal yang harus Anda ketahui tentang Singapura baik keunggulan maupun kelemahan atau kekurangannya. Secara visual, Singapura sering kali digambarkan sebagai negara yang bersih, tertib, dan aman. Tak heran jika banyak ekspatriat dari berbagai belahan dunia tertarik untuk bekerja dan pindah menetap di sana.
Benarkah Singapura merupakan negara dengan segala keunggulan tanpa keburukan? Tentu saja tidak. Ada saja celah yang menjadi kelemahan Singapura meskipun kerap dikesankan sempurna. Apa saja keunggulan dan kelemahan Singapura sebagai negara tujuan bekerja? Simak pro dan kontrak bekerja di Singapura, di mana pro merepresentasikan keunggulan, sedangkan kontra merepresentasikan kelemahannya.
Hal-hal yang pro untuk bekerja di Singapura
Singapura tampak seperti negara yang sempurna. Begitu terjaga kebersihan, ketertiban, dan juga keamanannya. Kehidupan modern dengan infrastruktur dan sarana transportasi canggih seakan memberikan kenyamanan tak hanya bagi warga negaranya, tetapi juga setiap pengunjung yang datang ke negara ini, baik sebagai ekspatriat maupun wisatawan. Fasilitas kota yang memadai tentu saja akan mendukung mobilitas dan kelancaran dalam bekerja. Berikut hal-hal yang pro untuk bekerja di Singapura.
- Tempat bagi beragam etnis dan agama
Singapura awalnya merupakan pusat perdagangan yang senantiasa terus berkembang menjadi negara kosmopolitan modern. Populasi negara ini sebagian besar merupakan non-pribumi. Negara ini menjadi tujuan para imigran dari seluruh Asia. Tak heran jika penduduk di negara ini berkembang dengan beragam etnis dan agama. Keragaman ini memiliki keunikan tersendiri. Sebab, seluruh penduduk Singapura umumnya taat hukum negara tanpa membedakan etnis dan agamanya.
Kehidupan modern bersanding selaras dengan budaya dan agama. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya rumah-rumah peribadatan baik kuil, masjid, maupun gereja yang berdampingan dengan gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi. Tak ada diskriminasi yang berbau SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) diantara penduduknya, semua saling menghormati dan menjaga toleransi.
Keragaman di Singapura tak hanya mencakup penduduknya, tetapi juga bisnisnya. Sejak abad ke-19, perdagangan di Singapura semakin berkembang, sehingga menarik minat imigran dari seluruh Asia untuk berbondong-bondong pindah ke negara ini. Perdagangan yang semakin berkembang tentu saja berimbas pada perekonomian yang semakin maju. Benar saja, Singapura saat ini merupakan salah satu negara yang dijadikan sebagai basis utama bagi banyak perusahaan multinasional dan holding company. Tak mengherankan jika pekerja di Singapura berasal dari multi etnis dan agama, karena memang banyak ekspatriat dari seluruh Asia.
- Banyak pilihan akomodasi
Akomodasi menjadi salah satu hal penting yang harus dipikirkan dan dipertimbangkan ketika memutuskan untuk bekerja dan pindah ke Singapura. Singapura memang berkembang menjadi negara dan kota metropolitan modern. Segala infrastruktur dan fasilitas publik yang dibangun di negara ini memiliki sentuhan modernitas yang tidak ditemukan di negara lainnya.
Bicara tentang akomodasi, Singapura lebih banyak memiliki bangunan-bangunan vertikal sebagai tempat tinggal dibandingkan dengan bangunan properti horizontal. Tak heran, sebab wilayah Singapura tak begitu luas, bahkan negara ini memiliki kelangkaan ruang. Untuk memenuhi kebutuhan papan dari penduduk dan pendatang, Singapura lebih memprioritaskan membangun perumahan dengan konsep vertikal. Perumahan di Singapura lebih banyak berupa kondominium atau apartemen, dibandingkan dengan rumah.
Meskipun perumahan berkonsep vertikal, namun tetap ada ruang hijau dan taman di setiap bangunan tempat tinggal tersebut. Ada banyak pilihan akomodasi, baik flat milik pemerintah maupun swasta. Sebagian besar kondominium dan apartemen di Singapura telah dilengkapi dengan fasilitas seperti kolam renang, taman bermain, pusat kebugaran, dan ruang serba guna. Dengan demikian, penghuni tidak perlu keluar gedung untuk beraktivitas yang berkaitan dengan kebutuhan pribadinya, seperti olahraga atau hiburan.
- Perjalanan terkoneksi ke banyak negara
Tak hanya menjadi basis bisnis dari banyak perusahaan multinasional, Singapura juga menjadi negara transit. Artinya, Singapura memiliki sistem perjalanan yang terkoneksi ke banyak negara. Anda bisa bepergian ke luar negeri dari Singapura dengan penerbangan reguler yang cukup singkat dan relatif lebih murah, misalnya saja ke India, Cina, Thailand, Malaysia, bahkan Australia.
Singapura merupakan pintu gerbang ke seluruh Asia dengan penerbangan pendek. Sistem yang dibangun terkait dengan koneksi perjalanan di negara ini begitu canggih. Hal ini tampak pada sistem layanan yang terdapat di bandara internasional Singapura yang menjadi salah satu bandara terbaik di dunia. Jadi, selalu ada alasan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri selama bekerja dan tinggal di Singapura.
- Keamanan terjamin
Singapura tidak begitu luas, bahkan negara ini cenderung merupakan negara atau kota kecil. Hal ini memudahkan pemerintah setempat untuk mengawasi secara ketat setiap gerak-gerik dan perilaku dari warganya. Pengawasan ini dilakukan dengan memasang kamera pengintai di setiap sudut jalan. Oleh sebab itu, keamanan di negara ini sangat terjamin dan tingkat kejahatan rendah.
Ditinjau dari segi keamanannya, Singapura memang menjadi salah satu negara teraman di dunia. Jadi, setiap warga negara dan ekspatriat baik laki-laki maupun perempuan bebas bepergian sendirian. Keberadaan kamera pengintai yang dipasang di setiap sudut jalan di negara ini efektif untuk mengurangi jumlah kejahatan.
Untuk menekan tingkat kejahatan, Singapura memiliki hukum tersendiri yang berbeda dengan hukum di kebanyakan negara di dunia. Di sini, tidak ada toleransi dalam hal narkoba. Ancaman hukuman bagi mereka yang terlibat dalam peredaran narkoba adalah hukuman mati. Tak hanya itu, isu LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender) yang di banyak negara dilegalkan dan ditolerir, tapi tidak di Singapura. Homoseksual dianggap ilegal di Singapura, sehingga keberadaan dan aktivitasnya dilarang sebagaimana termaktub dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Singapura. Bagi mereka yang melanggar akan diancam hukuman penjara lebih dari 2 tahun.
- Transportasi umum yang modern dan andal
Singapura telah memiliki sistem transportasi publik yang modern dan andal. Setiap wilayah di negara ini terhubung dan terlayani dengan Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit Train (LRTT). Otoritas setempat lebih memprioritaskan penggunaan transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi. Selain MRT dan LRTT, Singapura juga menyediakan layanan bus yang ada di seluruh kota dan antar Singapura dengan Malaysia.
Setiap transportasi umum didukung dengan infastruktur dan fasilitas yang memadai, sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para penggunanya. Tak hanya itu, transportasi umum di Singapura juga terpelihara dengan baik. Keunggulan lainnya adalah transportasi umum di Singapura relatif murah.
- Layanan kesehatan berkualitas dan terjangkau
Layanan kesehatan di Singapura merupakan salah satu yang terbaik di Asia. Banyak pasien dari luar negeri yang sengaja berobat di rumah-rumah sakit di Singapura. Selain berkualitas, layanan kesehatan di negara bekas jajahan Inggris ini juga terjangkau. Bahkan bagi mereka yang bukan penduduk permanen pun, perawatan kesehatan di negara ini tergolong cukup murah.
Hal-hal yang kontra untuk bekerja di Singapura
Benarkah Singapura negara yang sempurna? Di balik modernitas dan segala keunggulannya, Singapura tetap saja memiliki kelemahan yang menjadikannya kontra. Hal-hal kontra ini penting untuk diperhatikan oleh para ekspatriat yang bekerja di sana. Berikut hal-hal kontra di Singapura.
- Biaya hidup mahal
Modernitas dan kecanggihan teknologi di setiap infrastruktur dan fasilitas publik di Singapura menimbulkan konsekuensi pada tingginya biaya hidup di negara tersebut. Singapura dinobatkan sebagai salah satu negara termahal di dunia untuk ditinggali. Bahkan biaya hidup di Singapura 50% lebih tinggi dibandingkan dengan New York yang notabene sebagai kota metropolis dan pusat bisnis dunia.
Meski ekspatriat di Singapura bergaji tinggi, namun mahalnya biaya hidup di negara ini tentu akan menggerus kantong apabila tak pandai-pandai dalam mengelola keuangannya. Bahkan, kekayaan dan kesejahteraan di Singapura pun tidak merata. Artinya, tetap ada ketimpangan ekonomi diantara warganya, sehingga Singapura sebagai negara metropolis pun tidak lepas dari kemiskinan.
- Variasi hiburan terbatas
Singapura dibangun sedemikian rupa untuk memberikan fasilitas publik yang nyaman, sehingga mampu menjadi tujuan menetap dan berwisata yang mengasyikkan. Namun, Singapura bukanlah negara besar dengan wilayah yang luas. Tak sedikit ekspatriat yang mengeluhkan tentang terbatasnya variasi hiburan yang ditawarkan. Mereka yang berkunjung ke Singapura telah melihat seluruhnya hanya dalam waktu seminggu saja. Mereka telah melihat mal-mal, tempat-tempat wisata, dan juga tempat-tempat hiburan lainnya di Singapura. Hal ini tentu cukup mengecewakan bagi para traveller yang memiliki ekspektasi terlalu tinggi pada Singapura, karena bisa mengeksplorasi negara ini dalam waktu singkat. Bahkan bisa dikatakan kurang menantang.
- Tingkat kepadatan tinggi
Sebagai suatu negara maju dan modern, Singapura memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Luas wilayah negara ini tak sebanding dengan jumlah penduduknya. Populasi di Singapura saat ini mencapai sekitar 5,6 juta jiwa. Tak heran jika kepadatan terjadi di mana-mana. Terkait dengan hal itu, Anda tak perlu heran apabila melihat dan menemukan kerumunan di setiap tempat, baik di jalan raya, jalan setapak, pusat perbelanjaan, dan juga angkutan umum. Kerumunan tersebut tentu saja akan berimpas pada panjangnya antrian ke mana pun Anda pergi.
- Ancaman hukuman di ruang publik
Bicara tentang hukum, otoritas Singapura memiliki ketegasan dan aturan ketat yang berbeda dari negara lain. Hukum di Singapura tak hanya mengatur kriminalitas saja, tetapi juga perilaku di ruang publik. Di negara ini, merokok di depan umum merupakan tindakan ilegal, demikian pula menjual permen karet dan memberi makan merpati. Selain itu, meninggalkan toilet tanpa disiram dan mengakses WiFi seseorang tanpa izin juga dapat diancam hukuman penjara, bahkan denda sebesar $ 10.000 karena melanggar UU tentang Penyalahgunaan Komputer dan Keamanan Siber. Agar terhindar dari ancaman hukuman di ruang publik, maka Anda harus berperilaku sesuai dengan aturan mereka.
- Keamanan bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda buruk
Tingkat keamanan di Singapura terhadap tindak kejahatan memang terjamin, namun tidak dalam hal berlalu lintas, terutama bagi pengguna jalan baik pejalan kaki maupun pengendara sepeda. Di Singapura tidak ada jalur khusus pengendara sepeda, sehingga pejalan kaki harus berbagi trotoar yang sempit dengan pengendara sepeda. Hal ini tentu berbahaya, karena berisiko besar terjadinya kecelakaan baik bagi pengendara sepeda maupun pejalan kaki. Namun dalam perkembangannya, jumlah pengendara sepeda di Singapura semakin banyak. Hal ini diakomodir oleh otoritas setempat dengan membangun jalur khusus bagi pengendara sepeda.
- Biaya sewa akomodasi mahal
Banyak kondominium dan apartemen yang dibangun sebagai tempat tinggal di Singapura, baik milik pemerintah maupun swasta. Meski demikian, keterbatasan dan kelangkaan lahan di Singapura menjadikan biaya sewa akomodasi perumahan di negara ini begitu mahal. Apalagi jika lokasi perumahan dekat dengan kawasan pusat bisnis dan lingkungan lain yang populer, dapat dipastikan kondominium dan apartemennya dihargai sangat tinggi. Bagaimana dengan rumah? Bangunan rumah horizontal dengan ruang hijau dan taman kecil pun harga sewanya tentu lebih tinggi dibandingkan dengan kondominium dan apartemen.
- Kepemilikan mobil sulit dan mahal
Ingin memiliki mobil di Singapura? Sebaiknya Anda pikirkan ribuan kali, kecuali Anda adalah seorang jutawan bahkan miliarder yang bergelimang harta. Sebab, untuk memiliki mobil di Singapura sangatlah sulit dan mahal. Pemilik mobil harus memiliki dan membayar Sertifikat Hak, bea cukai, pajak, dan biaya asuransi yang tidak murah. Bahkan sebuah mobil di Singapura harganya bisa dua kali lipat dari ongkos untuk mobil yang sama di Amerika Serikat. Tak hanya itu, pemilik mobil juga masih dibebani dengan biaya tol dan parkir di setiap tempat umum, termasuk juga pusat-pusat perbelanjaan di Singapura.
Artikel Terkait
- Negara-Negara dengan Biaya Hidup Termurah
- 10 Kota Paling Murah Biaya Hidupnya 2019
- 15 Negara Penghasil Ikan Terbesar di Dunia
- 10 Mata Uang dengan Nilai Terendah di Dunia
Demikianlah artikel tentang pro dan kontra bekerja di Singapura, semoga bermanfaat bagi Anda semua.