Rahasia Orang-orang yang Berhasil Berhemat dalam Jumlah Banyak
Menjadi kaya merupakan impian banyak orang di seluruh penjuru bumi, sebab dengan menjadi kaya, orang dapat merasa aman dengan barang-barang yang mereka miliki. Ada beberapa pilihan yang dapat ditempuh seseorang untuk menjadi kaya, salah satunya adalah hidup dengan hemat, menghabiskan jauh lebih sedikit uang dibandingkan uang yang diperoleh.
Hidup hemat ini mungkin sepintas terlihat sebagai satu-satunya pilihan halal yang dapat ditempuh untuk menjadi kaya. Tapi nih, di dunia yang serba mendewakan uang kayak gini, kira-kira seberapa banyak yang bisa bertahan dengan menghabiskan uang “sedikit”?
Makanya, daripada galau sendiri, lebih baik kita belajar dari mereka yang sudah sukses berhemat dalam jumlah banyak. Lima rahasia pada artikel ini dijamin bakal membuat laporan keluar-masuknya kas kalian menjadi makin seimbang. Mari kita cek apa saja rahasianya:
1. Seimbangkan Pendapatan dengan Pengeluaran
Acap kali bila diperhadapkan dengan masalah keuangan, kita cenderung hanya melihat pada satu pos, yakni pengeluaran. Di satu sisi, kita lupa kalau pendapatan juga menjadi salah satu elemen pembentuk laporan keuangan yang penting. Karena itu, kunci pertama dari hidup hemat adalah menyeimbangkan “dua sisi koin” laporan keuangan, yakni pendapatan dan pengeluaran.
Dalam hal ini, kalau kita tidak dapat menekan pengeluaran demi kebutuhan hidup, paling tidak kita harus menemukan cara untuk menaikkan pendapatan kita. Cara untuk menaikkan pendapatan dapat dilakukan dengan berbagai macam, misalnya dengan melakukan negosiasi gaji (atau fee bagi yang kerja paruh waktu atau freelance), menaikkan harga jual (bagi yang profesinya penjual), atau menambah kerja sampingan.
Mengenai negosiasi gaji dan kenaikan harga jual, kita tahu kalau keduanya akan memancing orang lain untuk mengeluarkan uang lebih demi barang atau jasa yang kita tawarkan. Tahu sendiri, dong, kalau orang tidak akan sembarangan mengeluarkan uang berlebih tanpa alasan dan tujuan yang jelas? Atas dasar ini, kita perlu mengekspresikan secara jelas mengenai alasan-alasan dan bukti-bukti yang menguatkan argumen kita mengenai mengapa mereka harus mencurahkan uang lebih bagi kita. Tentunya, semua ini dilakukan dengan cara yang santun agar tidak melukai perasaan siapapun.
Di satu sisi, menambah kerja sampingan mungkin akan membuat beban kerja makin berat, namun apadaya saat kita membutuhkan uang lebih? Toh, dengan adanya situs-situs seperti FJB Kaskus, OLX, dan berbagai online marketplace terkemuka di Indonesia juga akan mengakomodasi kebutuhan untuk cari penghasilan tambahan sesuai waktu yang kita tentukan sendiri.
2. Ketahui dengan Jelas Tren Angka Pengeluaran dan Pendapatan Kita
Setahu saya, urusan uang tidak pernah merupakan urusan yang “meraba-raba”. Ketika ini terjadi, maka kita akan menjadi orang-orang yang meremehkan salah satu bagian terpenting dalam dunia, yang berujung pada melambungnya pengeluaran tanpa kita ketahui sebelumnya. Celakanya, hal ini bukan hanya terjadi pada anak-anak, namun juga untuk orang dewasa.
Karena itu, kita tidak cukup hanya mengetahui hari ini atau kemarin sudah belanja apa saja dan berapa banyak, namun kita juga perlu melakukan tindakan nyata untuk mengetahui secara jelas tren pengeluaran kita dibandingkan dengan tren pendapatan. Supaya dapat diperbandingkan dengan jelas, maka kita butuh data kurang lebih 3 bulan terakhir.
Dalam hal ini, kita dapat memanfaatkan 2 cara yang berbeda untuk mengamati tren pengeluaran kita. Umumnya, orang-orang yang saya ketahui di Indonesia menggunakan program tradisional seperti Excel untuk mencatat pengeluaran sekaligus penghasilan dalam beberapa bulan terakhir. Namun, tidak jarang juga yang menggunakan software atau aplikasi tracker keuangan yang dapat diunduh secara gratis lewat berbagai platform, seperti Google Play Store yang viral itu.
3. Buang Pos-pos Biaya yang Tidak Perlu
Nah, ini dia salah satu cara berhemat yang kerap didengungkan orang-orang tua kepada anak-anak dan cucu-cucu mereka. Sayangnya, perbedaan tren jaman membuat seolah-olah kebutuhan yang sekunder menjadi primer. Parahnya, tersier pun bisa menjadi primer.
Beberapa contoh yang saat ini beredar misalnya adalah smartphone. Kemarin yang sedang tren Samsung Galaxy Note 3, terus tahun depannya tahu-tahu sudah keluar Galaxy Note 8. Belum cukup sampai di sana, ada barang-barang kebutuhan pokok seperti sayur dan buah-buahan yang bentuk dan rasanya sama, hanya saja di supermarket satu dengan yang lain beda harganya seperti langit dan bumi. Belum lagi nanti kalau di Indonesia muncul Batmobile seperti di film Batman, bisa-bisa semua minta dibelikan Batmobile. Hiii, ngeri!
Andai saja kita dapat meluangkan waktu untuk tidak memikirkan hal-hal yang bersifat sementara, maka kita akan sangat banyak menghemat biaya-biaya yang tidak perlu. Singkatnya, beli mentega untuk roti sarapan pagi besok itu lebih penting dibandingkan membeli produk perawatan yang kita tidak tahu efek samping kimianya dalam jangka panjang apa dan dampak tren ke depannya bagaimana, sudah begitu mahal pula.
Dengan demikian, kita akan mampu berhemat dalam jangka panjang. Ujung-ujungnya, kita pun tidak perlu memusingkan pengeluaran, karena secara finansial kita telah menjadi orang yang seimbang.
4. Manfaatkan Fasilitas Tabungan
Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas tabungan sebagai salah satu cara mengembangkan penghasilan yang aman dan membandingkannya dengan arisan. Poin pada artikel ini akan memberikan “cahaya” yang beda dalam hal menabung, yakni gabungan antara memanfaatkan autodebet dan mengalokasikan aset-aset pada produk perbankan yang berkaitan.
Kita dapat memanfaatkan autodebet pada pos-pos pengeluaran yang sangat perlu, misalnya zakat atau perpuluhan, pembayaran pajak, atau iuran kartu kredit yang sudah sering kita bahas. Autodebet yang tanggal dan bulannya sudah ditetapkan ini akan mempermudah kita untuk mengalokasikan pengeluaran-pengeluaran selanjutnya yang juga penting dan menaruh ke dalam masing-masing skala prioritasnya.
Bila kita telah lama menjadi nasabah sebuah tabungan, kita juga akan beruntung dengan memanfaatkan produk-produk perbankan seperti menjual-belikan saham, obligasi, reksadana, atau valas. Produk-produk perbankan ini selain aman juga akan melipatgandakan pendapatan kita sehingga itu semua akan berimbang dengan pengeluaran yang terjadi selama periode berjalan dan seterusnya.
5. Basmi Setan Bernama “Uang Panas”!
Mengapa saya namakan “setan”, dan ada apa dengan “uang panas”? Sederhananya, ini adalah kondisi di mana kita mendapatkan uang yang sangat besar lalu kita belanjakan berbagai macam hal dari yang penting banget sampai yang geje punya, tahu-tahu uangnya habis dan besok-besok kita tidak punya uang sebesar yang kita dapatkan.
Makanya, “setan” bandel satu ini harus dibasmi dengan menabung secara berulang-ulang. Maksudnya, mungkin saat kita mendapat sejumlah uang pertama kita akan menabung, melakukan autodebet, atau apapun itu seperti yang ada di poin keempat. Selanjutnya kalau masih ada sisa, tabunglah lagi. Dengan demikian, kita tidak perlu lagi memusingkan pendapatan “ekstra”, karena uang itu akan datang mencari kita untuk membantu kita membangun masa depan yang lebih baik.
Artikel Terkait
- Langkah untuk Terbebas dari Hutang di Masa Pensiun
- Nasehat Keuangan yang Akan Membuat Kalian Lebih Dewasa Soal Keuangan
- Melindungi Diri Anda dari Penipuan
- Kejahatan Berupa Pencurian Identitas (Identity Theft)
Demikianlah artikel tentang rahasia orang-orang yang berhasil berhemat dalam jumlah banyak, semoga bermanfaat bagi Anda semua.