Melindungi Diri Anda dari Penipuan
“Seorang yang jujur tidak akan dapat ditipu”. Sayang sekali, ucapan tersebut tidak terbukti benar adanya. Yang ada justru kejujuran tidak dapat melindungi siapa pun dari tindakan kejahatan berupa penipuan. Siapa saja dapat ditipu atau menjadi korban penipuan, termasuk orang yang jujur. Pelaku tindakan penipuan merupakan orang-orang cerdik yang telah menyusun cara sedemikian rupa untuk mengambil uang Anda. Bahkan ada seorang penulis yang menyatakan bahwa beberapa tindakan penipuan telah direncanakan dengan amat baik, sehingga justru merupakan suatu kebodohan bila Anda tidak tertipu olehnya.
Ada beberapa poin yang dapat kami sampaikan sehubungan dengan hal tersebut, yakni bagaimana Anda dapat melindungi diri Anda dari penipuan. Berikut akan kami paparkan keempat poin tersebut:
1. Pentingnya menjaga informasi pribadi
Data pribadi berupa nama, alamat lengkap, tempat/tanggal lahir, nomor identitas, serta nomor rekening dan kartu kredit adalah hal yang patut Anda jaga kerahasiannya. Jangan sampai data-data penting ini Anda berikan pada sembarang orang kecuali Anda benar-benar mengenal mereka dan percaya bahwa mereka tidak akan menyalahgunakan informasi penting dari Anda ini.
Bayangkan bila seseorang memiliki semua hal tadi, apa yang dapat mereka lakukan dengannya? Ya, mereka bisa saja berpura-pura menjadi Anda dengan mengklaim identitas Anda dan memanfaatkannya untuk hal-hal yang tidak diinginkan. Bahkan mereka bisa saja melakukan tindakan kriminal atas nama Anda tanpa sepengetahuan Anda, terutama bila mereka memiliki nomor kartu kredit atau informasi akun bank Anda. Bila Anda memang perlu membeli atau membayar sesuatu, baru Anda bisa memberikan nomor kartu kredit Anda pada seseorang.
Para pelaku tindak penipuan pun biasanya akan melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan informasi tentang calon korbannya. Jangan sepelekan lembar-lembar tagihan atau surat apa pun yang mengandung informasi pribadi Anda, lebih baik Anda merobeknya terlebih dahulu sebelum membuangnya karena bisa saja para penipu yang menemukannya dalam keadaan utuh memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi mereka. Aplikasi kartu kredit yang tidak disetujui pun baiknya dihancurkan untuk menghindari hal-hal serupa.
2. Jangan mudah tergiur
Pernahkah Anda menemukan iklan atau tawaran investasi yang menjanjikan kembali modal atau pendapatan dengan laba berkali-kali lipat yang terdengar menggiurkan? Teliti kembali iklan dan tawaran tadi, karena hampir pasti ada hal yang janggal di baliknya. Ingatlah bahwa mendapatkan uang dengan cuma-cuma atau dengan cara yang kelewat mudah merupakan hal yang terlalu indah untuk jadi nyata.
Penipuan berkedok cara-cepat-menjadi-kaya tersebut hampir selalu disertai dengan iming-iming hasil yang tidak realistis. Masih dengan investasi berupa “Pohon Emas”? Atau skema apa pun dari investor yang menjanjikan hasil jutaan hanya dengan merekruit anggota sebanyak-banyaknya ke dalam komunitasnya—semacam multilevel marketing. Hal-hal seperti ini patut Anda curigai karena dari sekian banyak pengalaman yang ada, anggotanya justru kehilangan uang yang mereka tanamkan sebagai modal karena dibawa lari oleh para investor palsu tadi.
Ada pula yang memiliki modus memancing korbannya dengan imbauan tentang pemenang undian tertentu. Bila kelak Anda dihubungi oleh oknum semacam ini, ingat-ingat apakah Anda memang pernah mengikuti undian tersebut. Bila tidak, maka hampir pasti imbauan tadi adalah penipuan. Terutama bila Anda diminta untuk menransfer sejumlah uang di muka, biasanya diakui sebagai biaya administrasi atau pajak hadiah sebelum mereka mengirimkan hadiahnya pada Anda. Bila sudah begitu, jangan hiraukan iming-iming tersebut dan bergeminglah.
3. Perhatikan reputasi
Orang yang pandai berjualan baik yang jujur maupun tidak, memiliki kemampuan persuasif yang tinggi. Mereka tidak hanya pandai menjual barang dagangan tapi juga menjual diri mereka. Kemampuan mereka berkata-kata dan meraih kepercayaan klien merupakan senjata andalan mereka dalam berbisnis. Dan hal ini tidak berbeda dengan para pelaku tindak penipuan.
Dalam hal ini, tidak berarti Anda barus mencurigai setiap orang yang menawarkan kerjasama dengan Anda. Ada dua hal yang dapat Anda jadikan pegangan saat mengira-ngira apakah Anda berhadapan dengan salah satu di antaranya, yaitu: (1) apakah tawaran mereka nampak “terlalu indah untuk jadi nyata”, dan (2) apakah mereka mendesak Anda agar mengambil keputusan secepatnya?
Jangan pernah berikan identitas pribadi atau nomor kartu kredit pada orang asing yang menghubungi Anda, baik melalui telepon dan mengaku sebagai telemarketer atau dalam format spam yang biasa masuk ke surat elektronik Anda. Bila seorang telemarketer mengaku terkait dengan perusahaan/bank tertentu dan Anda tertarik dengan apa yang mereka tawarkan, selalu tanyakan nama dan nomor telepon mereka serta tanyakan apakah nomor dan identitas mereka dapat dikonfirmasikan ke perusahaan/bank terkait. Bila tidak dan jawaban mereka berbelit-belit, segera akhiri percakapan di telepon, jangan berlama-lama berurusan dengan orang asing yang mungkin sedang mencoba menipu Anda.
4. Pastikan ada hitam di atas putih
Sebelum membuat investasi besar, selalu tuliskan detil investasi dan kerjasama ke dalam bentuk tulisan untuk mencegah adanya penipuan dan kesalahpahaman. Meski sudah begitu, tidak ada yang menjamin investasi akan berjalan sesuai rencana. Sehingga bila terjadi sesuatu di masa mendatang dan partner Anda lari dari tanggung jawab karena tidak ingin mengalami kerugian materi, Anda punya dokumen yang berisi kesepakatan awal tentang tugas-tugas dan tanggung jawab setiap orang yang terlibat dalam investasi tersebut.
Ingat bahwa tidak ada investasi yang bebas risiko. Maka dari itu, poin-poin yang kami berikan di atas merupakan prinsip dasar agar Anda tidak terlalu rapuh dan mudah diperdaya oleh tindakan penipuan. Bila Anda sudah terlanjur menjadi salah satu korban penipuan, Anda dapat meluangkan waktu untuk menyesali pilihan Anda.
Tidak apa-apa bila Anda merasa malu dan marah. Bila Anda merasa salah, akuilah hal tersebut. Semua ini merupakan bagian dari proses moving on, kembali menjalankan hidup Anda. Selanjutnya, Anda harus sadar bahwa ada masanya semua ini menjadi bagian dari masa lalu dan Anda harus kembali mencanangkan cita-cita finansial yang positif dan bekerja keras untuk meraihnya.
Artikel Terkait
- Kejahatan Berupa Pencurian Identitas (Identity Theft)
- 5 Kesalahan Umum Perempuan dalam Mengelola Keuangan
- Modus Penipuan KTA dan Tips Menghadapinya
- Akal Bulus Modus Perusahaan Pelunasan Kredit
Demikianlah artikel tentang melindungi diri dari penipuan, semoga bermanfaat bagi Anda semua.