5 Kesalahan Umum Perempuan dalam Mengelola Keuangan
Setiap perempuan membutuhkan dan perlu memiliki hubungan yang sehat dan sukses dengan keuangan mereka. Namun ternyata ada beberapa hal yang menjadi kebiasaan perempuan, yang dirangkum dan diperoleh dari hasil observasi, tentang pola perilaku yang nampak pada mereka tentang mengapa mereka menyabotase kondisi keuangan mereka sendiri sehingga menghambat kesuksesan serta kemandirian finansialnya. Mengapa begitu banyak perempuan yang meski tumbuh dengan ajaran dari orangtuanya tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam menangani keuangan justru mengambil banyak keputusan yang salah saat mereka dewasa?
Menurut pakar keuangan dan penulis buku Nice Girls Don’t Get Rich, Lois Frankel, hal ini karena saat para perempuan tumbuh dewasa, mereka menangkap banyak pesan yang bercampur aduk sehubungan dengan finansial. Pada satu sisi perempuan diharapkan untuk belajar tentang bagaimana cara menangani keuangan dan mengelolanya dengan bijak serta menabung untuk masa depan. Tapi di sisi lain, mereka juga diharapkan untuk menunjukkan kebaikan, kemampuan mengasuh, serta kooperatif. Para perempuan kerap diharapkan untuk memiliki kesemua sifat ini dan hal ini berpengaruh terhadap bagaimana cara mereka mengelola keuangan di masa depan.
Berikut kami paparkan kelima kesalahan umum perempuan dalam mengelola keuangan, baik pada mereka yang masih single atau sudah menikah:
1. Tidak membuat budget
Kata budget memang terdengar ketat dan penuh disiplin. Tapi sebagai sebuah alat finansial, budget dapat Anda gunakan untuk tetap berjalan sesuai jalur yang Anda tetapkan di awal demi mencapai tujuan finansial. Para ahli finansial kerap memuji efek budget untuk membantu Anda mengetahui ke mana tepatnya setiap rupiah yang Anda miliki mengalir dan menetapkan seberapa banyak Anda bisa menghabiskannya untuk hiburan atau sekadar makan di luar rumah.
Budget ini dapat memberi Anda gambaran tentang pendapatan serta pengeluaran Anda, sehingga Anda tahu berapa banyak sisanya yang dapat diinvestasikan. Untuk membuat budget, kurangi pendapatan Anda dengan biaya-biaya yang harus Anda keluarkan setiap bulannya. Ahli finansial menganjurkan untuk menyisihkan 20-30% jumlah pendapatan Anda untuk ditabung, diinvestasikan, atau membayar hutang.
2. Menyerah pada tekanan sosial
Bila Anda terus melihat “rumput tetangga yang lebih hijau”, sudah pasti ini akan menggiring Anda pada kegagalan finansial. Bila Anda terus berfokus pada apa yang orang lain miliki, membandingkan diri Anda dengan mereka, hal ini akan membuat Anda kerap merasa bahwa apa yang Anda miliki tidak cukup.
Bila Anda tidak sanggup memiliki gaya hidup yang tinggi namun kerap bergaul dengan orang-orang yang gemar belanja, Anda sedang melakukan kesalahan yang besar. Bila Anda menghabiskan banyak waktu dengan orang yang gemar menghambur-hamburkan uang, maka lambat laun Anda juga akan menjadi orang yang sama. Inilah sifat dasar manusia tanpa kita sadari, kita adalah makhluk yang mudah ditaklukkan dan menyerah pada tekanan sosial.
Lihatlah sekeliling Anda dan cermati orang-orang di sekitar Anda. Bila Anda kerap menghabiskan banyak uang saat bersama dengan orang-orang tertentu, hindarilah mereka. Cari cara untuk menghabiskan waktu dengan mereka yang merupakan kebalikannya. Ketimbang berlomba-lomba untuk mencapai gaya hidup yang bukan milik Anda, fokuslah pada diri Anda sendiri. Dalam hal keuangan, berkompetisilah dengan diri Anda sendiri, bukan dengan orang lain.
3. Tidak memprioritaskan kesejahteraan finansial
Perempuan kerap mendahulukan kepentingan orang lain, seperti anak, suami, orangtua, sahabat, teman kerja ketimbang kepentingan mereka sendiri. Dan mereka merupakan orang yang ahli dalam memprioritaskan orang lain ketimbang diri mereka sendiri. Namun saat para perempuan tidak memprioritaskan kondisi finansialnya, mereka justru melewatkan kesempatan untuk meningkatkan kekayaan serta mengamankan kondisi finansial mereka di masa depan.
Taruh dalam alam sadar tentang berapa banyak waktu yang Anda habiskan dan prioritaskan kesejahteraan finansial Anda mulai saat ini. Ingat kata pepatah bahwa waktu adalah uang. Sisihkan sedikit waktu setiap bulannya untuk mereview kembali kondisi keuangan dan tujuan-tujuan finansial Anda. Selalu periksa apakah Anda sudah berada di jalur yang tepat dan sudah memenuhi target.
Uang memang memberi Anda banyak pilihan dan mengizinkan Anda untuk mandiri sencara finansial, yang dapat berujung pada kehidupan yang bahagia dan terjamin. Namun Anda juga harus tahu apa yang dapat Anda lakukan untuk mencapainya.
4. Tidak bisa bernegosiasi
Bila Anda tidak bernegosiasi, bisa jadi Anda melewatkan banyak kesempatan dan kehilangan banyak uang. Entah Anda bernegosiasi tentang rumah, mobil, pekerjaan, gaji yang lebih tinggi, atau bahkan belanja di pasar tradisional, lakukanlah demi mendapatkan penawaran terbaik dan Anda dapat menghemat pengeluaran.
Tahukah Anda bahwa pria dengan posisi dan job description yang sama mendapatkan bayaran yang lebih tinggi ketimbang perempuan? Di Indonesia, perempuan mendapatkan gaji 42% lebih rendah dari para pria dengan posisi yang sama. Bila Anda tidak yakin tentang berapa gaji yang layak untuk pekerjaan Anda, cari tahu saja secara online dan gabungkan dengan pengalaman kerja Anda. Ingat, hargai posisi Anda dan seberapa berharga kompetensi Anda saat bernegosiasi soal kenaikan gaji atau promosi.
Negosiasi bukanlah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang saat mereka lahir. Para perempuan dapat belajar untuk bernegosiasi dan menjadi ahli dalam hal ini. Kemampuan ini akan memberikan keuntungan pada Anda selama seumur hidup bila Anda dapat menggunakannya dengan maksimal.
5. Menunda atau tidak berinvestasi
Ada perbedaan mendasar antara menabung dan berinvestasi. Menabung identik dengan menyisihkan sebagian uang pada rekening khusus untuk mendapatkan bunga dalam jumlah tetap, sedangkan berinvestasi merupakan cara melipatgandakan uang yang membutuhkan strategi dan tentunya memiliki risiko.
Banyak perempuan yang tidak berinvestasi karena kurang memahami hal ini. Ditambah para perempuan juga cenderung untuk menghindari tindakan yang berisiko ketimbang para pria. Namun terlalu berhati-hati, khawatir soal kondisi pasar modal, atau tidak berinvestasi secara teratur atau sedini mungkin, Anda justru melewatkan kesempatan untuk melipatgandakan uang Anda. Compounding (melipatgandakan) adalah membuat uang Anda tumbuh secara berkelanjutan dengan cara menginvestasikan kembali setiap pemasukan Anda.
Semakin lama Anda berinvestasi, akan semakin besar jumlah yang Anda investasikan dan bertambah pula pendapatan Anda, karena uang Anda akan melipatgandakan dirinya sendiri. Pendapatan ini termasuk bunga, dividen, dan capital appreciation (kenaikan harga modal). Jangan takut bila pasar modal mengalami penurunan. Terimalah kondisi naik turunnya pasar modal sebagai bagian dari investasi dan tetaplah berinvestasi dalam jangka waktu panjang.
Berikut tadi adalah sebagian kesalahan umum perempuan dalam mengelola keuangan serta sedikit tips tentang bagaimana mengatasinya. Memang ada banyak pula perempuan yang tidak melakukan kesalahan-kesalahan dalam mengelola keuangan seperti yang kami sebutkan di atas dan justru memiliki kondisi keuangan pribadi yang tokcer. Yang patut diingat oleh para perempuan adalah untuk tidak mengeluarkan atau membelanjakan uang secara emosional dan jangan jatuh ke dalam jebakan perbandingan tadi. Para perempuan yang kerap mengulangi kesalahan sama seperti di atas, cobalah untuk memperbaiki kondisi Anda dan mulailah bertanggung jawab dalam mengelola keuangan Anda mulai saat ini.
Artikel Terkait
- Pilih Mana Arisan vs Menabung?
- Pilih Mana Tabungan Rencana atau Deposito?
- Gadai Abal-abal di Pinggir Jalan
- Akal Bulus Modus Perusahaan Pelunasan Kredit
Demikianlah artikel tentang 5 kesalahan umum perempuan dalam mengelola keuangan, semoga bermanfaat bagi Anda semua.