7 Cara untuk Memulai Mengajari Anak Mengelola Keuangan
Finansial merupakan maslaah yang krusial dalam hidup. Banyak yang sudah tua tapi masih susah untuk mengelola keuangan. Orang tua tidak ingin membuat anaknya kelak tidak bisa mengatur kuangan sendiri. Ketidakmampuan mengelola keluangan akan menjadikan anak jatuh dalam kesengsaraan seperti terlilit banyak utang atau bahkan jatuh miskin dan hidup serba susah.
Setelah menyadari pentingnya kemampuan mengelola keuangan, maka orang tua haruslah mulai mengajari anaknya untuk melek keuangan. Cara-cara yang bisa diterapkan oleh para orang tua adalah:
1. Ajari Anak Strategi Pengeluaran
Dalam mengajari mengelola keuangan, anak harus diajari hal-hal yang dasar terlebih dulu. Salah satu hal dasar dalam mengelola keuangan adalah strategi pengeluaran. Sedini mungkin, anak harus diajari perihal strategi keuangan. Strategi keuangan tersebut bisa dilakukan dengan mengajari anak untuk membagi uang saku yang diberikan kepada 3 keperluan, yaitu keperluan menabung, keperluan beramal, dan keperluan untuk kebutuhan. Porsi dari masing-masing keperluan adalah 10% untuk menabung, 20% untuk beramal, dan 70% untuk kebutuhan.
Misalnya, seorang Ibu memberikan uang saku kepada anaknya sebesar 100 ribu untuk seminggu. Saat memberikan uang saku, Si Ibu baiknya menjelaskan bahwa uang tersebut adalah uang sakunya selama seminggu. Sebanyak 10 ribu harus disisihkan untuk menabung, 20 ribu untuk beramal, dan 70 ribu untuk membeli kebutuhannya selama seminggu, seperti membeli buku tulis, pensil, penghapus, serta jajanan sehari-hari.
2. Ajari Anak Pentingnya Menabung
Orang tua tentu telah merasakan bagaimana pentingnya menabung. Semakin bertambah usia, tentu semakin banyak kebutuhan tak terduga yang datang. Tabungan tentu sangat membantu memenuhi kebutuhan-kebutuhan tak terduga tersebut. Untuk itu, sedini mungkin anak perlu diajari tentang pentingnya menabung. Terapkan kebiasaan menabung sedari kecil, dan jelaskan manfaat-manfaat yang bisa didapat saat seseorang menabung. Sebisa mungkin, tanamkan mindset bahwa menabung itu mengasyikkan ke kepala anak.
3. Ajari Anak untuk Beramal
Siapa bilang bahwa beramal tidak berguna dalam hal mengelola keuangan? Beramal justru sangat berguna untuk mengajarkan anak tentang pentingnya mengelola keuangan. Beramal akan membuka mata anak bahwa banyak orang di luar sana yang hidup jauh di bawah Si Anak. Kesusahan orang-orang tersebut akan mengajarkan Si Anak pentingnya arti uang, dan masih banyak orang yang membutuhkan uang di luar sana. Kesadaran tersebut akan membuat anak untuk mengelola uangnya dengan baik, serta akan menumbuhkan rasa sungkan untuk menghambur-hamburkan uang. Daripada menghambur-hamburkan uang, anak akan berfikir lebih baik uang tersebut ditabung atau digunakan untuk beramal.
4. Ajari Anak untuk Menulis Laporan Rancangan Pengeluaran
Laporan rancangan pengeluaran adalah hal yang paling esensial dalam mengelola keuangan. Rancangan berguna sebagai panduan serta rem agar pengeluaran yang dilakukan sudah terususun rapi serta tidak melebihi batas kemampuan finansial.
Untuk permulaan, jangan memberatkan anak dengan mengharuskan membuat laporan rancangan pengeluaran dalam rentang waktu yang panjang, misalnya satu bulan. Semakin panjang rentang waktu yang ditetapkan, maka akan semakin banyak kebutuhan anak yang harus ditulis dan direncanakan. Hal tersebut akan memberatkan Si Anak. Lebih baik, mulailah dengan mengajari anak untuk membuat rancangan pengeluaran dalam jangka waktu 1 minggu. Satu minggu dinilai sebagai waktu yang ideal bagi anak untuk menulis laporan rancangan pengeluarannya.
5. Ajari Anak untuk Menulis Laporan Realisasi Pengeluaran
Setelah membuat rancangan, anak haruslah diajarkan untuk membuat laporan realisasi pengeluaran dari rancangan pengeluaran tersebut. Laporan Realisasi Pengeluaran akan membuat anak sadar akan pengeluaran yang telah dilakukannya, serta sebagai media monitoring untuk pengeluaran Si Anak. Beri anak pujian saat realisasi pengeluarannya kurang dari atau sama dengan rancangan pengeluarannya. Jangan lupa beri semangat saat realisasi pengeluaran lebih besar daripada rencana pengeluarannya. Pujian dan semangat adalah wujud dukungan orang tua bagi Si Anak.
6. Biarkan Anak Mengambil Keputusan Sendiri
Sama dengan orang tua, anak tentu punya keinginan untuk membeli barang-barang keinginannya. Saat ingin membeli suatu barang impiannya, biarkan anak untuk belajar mengambil keputusannya sendiri. Tak jarang banyak orang tua yang meremehkan pilihan Si Anak, hingga melarang keras pilihan barang Si Anak. Kedua hal tersebut justru bukanlah hal yang baik
Salah satu kemampuan yang terkait kuat dalam mengelola keuangan adalah mengambil keputusan membeli suatu barang. Baiknya, sejak kecil anak harus diajarkan untuk mengambil keputusan sendiri. Saat mengambil keputusan, tentu dibutuhkan bimbingan dari orang tua, sehingga anak juga bisa belajar bagaimana cara mengambil keputusan finansial yang benar.
7. Beri Anak Hadiah
Sebuah pencapaian perlu dirayakan. Begitupun keberhasilan anak dalam belajar melek dan mengelola keuangan. Dalam belajar mengelola keuangan, tentu akan banyak tugas yang diberikan orang tua, seperti tugas untuk menabung, beramal, membuat rencana pengeluaran, hingga membuat realisasi pengeluaran. Bagi anak tentu hal-hal semacam itu bukanlah hal yang mudah.
Tentunya, saat anak berhasil melampaui tugas-tugas yang diberikan dengan baik, orang tua haruslah memberi anak hadiah sebagai bentuk apresiasi. Hadiah tersebut bisa berupa barang yang disukai anak, atau tambahan uang saku bagi anak. Sebaliknya, saat anak tidak berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka anak tidak akan mendapat hadiah. Aturan pemberian hadiah tersebut akan memacu semangat Si Anak dalam hal belajar mengelola keuangan dengan lebih giat.
Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu, sedangkan belajar di waktu tua bagaikan mengukir di atas air. Usia anak-anak adalah waktu yang sangat tepat untuk mengajarkan anak berbagai macam hal, termasuk kemampuan mengelola keuangan. Karena uang adalah hal yang sulit dilepaskan dari kehidupan manusia.
Artikel Terkait
- 8 Kesalahan-kesalahan Merencanakan Keuangan Keluarga
- 8 Kebiasaan yang Harus Ditanamkan pada Anak Agar Sukses
- Efek Smartphone Sering Diberikan Kepada Anak
- Cara Mengajari Anak Hidup Sederhana
Demikianlah artikel tentang 7 cara untuk memulai mengajari anak mengelola keuangan, semoga bermanfaat bagi Anda semua.