Sekolah Tutup, Ini Dia Tips Belajar di Rumah untuk Anak
Di kuartal pertama tahun 2020 ini, dunia dikejutkan dengan serangan Novel Coronavirus, bentuk virus terbaru yang berasal dari Wuhan, sebuah kota di Provinsi Hubei, Tiongkok. Awalnya, wabah ini hanya menyerang masyarakat China saja di akhir Desember 2019.
Namun kemudian diketahui bahwa virus baru ini termasuk dalam kategori highly contagious atau sangat mudah menular. Tidak perlu waktu lama, Coronavirus menjadi wabah yang menyerang seluruh dunia. Organisasi kesehatan dunia WHO bahkan telah menetapkan COVID-19 (penyakit yang disebabkan oleh Coronavirus) sebagai pandemi global.
Per Maret 2020, Coronavirus telah menyerang lebih dari 189 negara di seluruh dunia. Penyakit yang telah mewabah di seluruh dunia ini memaksa banyak orang untuk menghentikan aktivitas mereka. Misalnya para pekerja yang dianjurkan untuk bekerja dari rumah hingga anak sekolah yang harus belajar dari rumah.
COVID-19 mudah menular melalui sentuhan, sehingga masyarakat dianjurkan untuk menjauhi kerumunan. Tetapi dalam hal ini, anak-anak tentu akan mudah bosan jika tidak boleh keluar dari rumah. Oleh karena itu, orang tua haru kreatif dalam membuat daftar kegiatan untuk anak selama mereka di rumah.
Jika Anda sedang kehabisan ide untuk mencegah anak dari kebosanan, berikut beberap tips belajar dari rumah untuk anak-anak.
1. Diskusikan rutinitas baru ini dengan anak
Sebagai orang dewasa, Anda jelas memahami betapa berbahayanya jika keluar rumah dalam kondisi saat ini. Resiko tertular Coronavirus sangat besar, terlebih jika di lingkungan atau kota tempat Anda tinggal sudah ditemukan kasus positif.
Namun tidak demikian dengan anak-anak. Jangan sampai mereka menganggap belajar dari rumah adalah liburan yang berarti mereka bisa bersantai dan bersenang-senang setiap hari. Anda sebagai orang tua memiliki kewajiban untuk mengedukasi mereka tentang bahaya Coronavirus dan mengapa mereka harus belajar dari rumah.
Melibatkan anak sejak awal sangat penting untuk memberi mereka pemahaman bahwa mereka hanya berpindah tempat belajar saja dan ini bukan saatnya liburan. Jelaskan bahwa sedang ada penyakit yang merajalela sehingga mereka tidak boleh keluar dari rumah dan bermain bersama teman-teman mereka.
Jika anak sudah paham akan kondisi saat ini, akan lebih mudah bagi Anda menyusun jadwal belajar mereka.
2. Ciptakan lingkungan belajar yang nyaman
Sekolah dan rumah jelas dua tempat yang sangat berbeda. Meski belajar dari rumah, Anda harus bisa menciptakan suasana yang nyaman bagi anak. Misalnya menyiapkan satu kamar khusus untuk mereka belajar.
Pastikan lingkungan belajar mereka bebas dari gangguan. Jauh dari suara televisi atau orang-orang yang lalu lalang. Sebisa mungkin jangan biarkan anak belajar di dalam kamar mereka. Mereka akan tergoda untuk bermain dan bermalas-malasan.
Anda juga bisa melibatkan anak dalam setiap keputusan yang dibuat. Biarkan mereka menentukan di mana mereka ingin belajar dan mengerjakan tugas sambal diberi arahan tempat yang ideal untuk belajar. Bila perlu gunakan dekorasi secantik mungkin agar anak betah berlama-lama di dalam ruang belajarnya.
3. Buat daftar kegiatan harian
Yang tidak kalah penting adalah membuat jadwal harian untuk anak. Ingat bahwa ini bukan liburan, sehingga anak harus menjalankan rutinitas seperti biasa. Anda bisa memberikan beberapa toleransi seperti membiarkan mereka bangun lebih siang dari biasanya, namun jangan biarkan mereka bermalas-malasan.
Tentukan kapan anak mulai belajar, kapan mereka istirahat, kapan mereka bisa menonton TV, dan kapan mereka bisa melakukan apa saja yang mereka inginkan. Sekali lagi, anak juga harus terlibat dalam proses penyusunan kegiatan harian ini.
Daftar kegiatan anak tidak terbatas pada kegiatan belajar saja. Susun kegiatan mulai dari mereka bangun tidur hingga waktunya tidur lagi di malam hari. Jangan lupa untuk menyesuaikan semua kegiatan anak dengan kegiatan Anda sendiri.
Jaga agar anak tidak bosan tetapi Anda juga bisa menjalankan pekerjaan dari rumah. Tentukan kapan Anda beraktivitas masing-masing dan kapan Anda mengisi waktu berkualitas bersama.
4. Gunakan sistem yang berbeda dengan sekolah
Serinci apapun daftar kegiatan yang Anda buat untuk anak, ingat bahwa rumah bukanlah sekolah. Anda tidak bisa memaksakan anak untuk menaati aturan yang sama dengan saat ia di sekolah. Selain menciptakan suasana yang lebih nyaman, Anda juga harus lebih kreatif dalam menyusun jadwal kegiatan mereka.
Selipkan berbagai macam aktivitas yang asyik dan menyenangkan agar anak merasa betah. Anak-anak yang sangat aktif tentu akan sulit disuruh berdiam diri di rumah saja. Jika kondisi ini diperparah dengan beban belajar yang tidak mereka sukai, bisa-bisa anak malah stress dan tugas sekolah mereka akan terbengkalai.
Tanyakan kepada anak pada jam berapa mereka mau belajar dan mengerjakan. Usahakan untuk meluangkan waktu-waktu tertentu, misalnya saat tayangan kartun kesukaan mereka tayang di televisi.
5. Kenali kebutuhan anak
Ini adalah hal yang sangat penting, terutama jika Anda punya lebih dari satu anak. Membuat jadwal belajar bersamaan mungkin ide yang bagus dan lebih efisien dari segi waktu. Tetapi Anda juga harus bisa mengenali kebutuhan mereka.
Antara satu anak dengan yang lain memiliki kebutuhan yang berbeda. Baik itu dari segi materi yang dipelajari hingga suasana yang mereka inginkan. Orang tua yang kini memainkan peran sebagai guru anak-anak di rumah harus bisa memahami hal ini.
Penuhi kebutuhan masing-masing anak agar proses belajar mereka di rumah dapat berjalan maksimal layaknya di sekolah.
6. Ajak anak keluar rumah
Pada situasi seperti, tentu sangat tidak bijaksana mengajak anak ke tempat umum. Namun mustahil juga untuk mengurung mereka di dalam rumah sepanjang waktu. Solusinya adalah mengajak anak beraktivitas di luar rumah.
Tidak perlu bepergian jauh, cukup di halaman rumah saja agar mereka mendapatkan suasana baru. Ajak anak untuk melakukan olahraga ringan setiap pagi atau merawat tumbuh-tumbuhan yang ada di halaman rumah.
Aktivitas seperti ini sangat baik untuk jiwa dan raga siapa saja, tidak terkecuali anak-anak. Jika Anda kebetulan tinggal dekat dengan taman atau sungai, berjalan-jalan sebentar sambal berjemur juga ide yang baik. Tetapi ingat untuk menjaga diri agar tidak terpapar Coronavirus di luar rumah.
7. Beri mereka waktu sendiri
Tidak hanya orang dewasa yang membutuhkan waktu sendiri. Anak-anak juga ingin memiliki waktu sendiri dimana mereka tidak terganggu oleh orang lain dan bisa melakukan segala yang mereka sukai.
Bagi anak-anak, belajar dari rumah perubahan yang sangat tidak familiar bagi mereka. Bersiaplah untuk banyak “perlawanan” dan “protes” kepada Anda sebagai orang tua. Masa-masa ini bisa jadi menjadi sangat sulit bagi mereka.
Tidak bisa keluar dari rumah dan bertemu dengan teman-teman, dilanda kebosanan karena harus mengerjakan tugas setiap hari adalah hal-hal yang akan sering Anda temui.
Jika anak sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kebosanan dan kehilangan fokus secara perlahan, tidak perlu memaksakan diri. Biarkan mereka meninggalkan tugas dan izinkan anak melakukan apa saja yang mereka inginkan.
Namun buat komitmen dengan anak bahwa mereka akan kembali pada tugas sekolah setelah diberi kebebasan. Tidak perlu menerapkan aturan ketat seperti di sekolah karena anak akan memberikan reaksi berbeda kepada Anda sebagai guru di rumah.
8. Latih jiwa kreatif anak
Belajar di rumah dan bekerja dari rumah bisa dipandang sebagai waktu yang sangat berharga untuk mempererat hubungan antara anak dengan orang tua. Mereka bisa menghabiskan lebih banyak dari biasanya dan bisa melakukan berbagai kegiatan yang menyenangkan.
Ajak anak untuk bermain kreativitas dengan menggunakan barang-barang bekas. Bisa menggunakan botol, kain bekas, pita, dan lain sebagainya. Untuk ide barang apa yang bisa dibuat, cari saja di internet.
Momen ini sangat berharga untuk Anda, bukan hanya karena kreativitas anak menjadi lebih terasah tetapi Anda bisa menyaksikan pertumbuhan anak tanpa terlewat. Apalagi jika Anda selalu sibuk bekerja dan jarang berkomunikasi dengan anak selain di akhir pekan.
9. Minta anak membantu pekerjaan rumah
Cara lain untuk membuat anak tetap sibuk dan jauh dari rasa bosan adalah dengan meminta mereka untuk membantu pekerjaan rumah. Misalnya mencuci piring, memasak, membuat kue, hingga membersihkan halaman.
Tentu aktivitas ini harus dibuat semenyenangkan mungkin agar anak tidak merasa terbebani. Jangan lupa selipkan beberapa permainan sehingga pekerjaan rumah terasa lebih mengasyikkan.
10. Jadwalkan screen time untuk anak
Di era teknologi yang serba canggih seperti sekarang, mustahil anak bisa terlepas dari gadget. Gawai sudah menjadi bagian dari hidup mereka yang tak terpisahkan. Anda sebagai orang tua harus bisa mengakomodasi kebutuhan tersebut dan mengaturnya dalam porsi yang pas.
Dalam sehari, beri anak waktu dan kebebasan untuk menentukan kapan screen time mereka. Apakah di pagi hari sebelum mulai belajar, di tengah-tengah belajar saat istirahat, atau setelah semua kewajiban mereka selesai.
Jangan membuat keputusan sendiri tanpa melibatkan anak karena hal ini akan membuat mereka merasa terpaksa. Di sini orang tua harus punya komitmen yang kuat. Jika screen time sudah berakhir, segera minta gawai yang mereka pegang agar bisa kembali fokus belajar dan mengerjakan tugas.
11. Jalin komunikasi dengan guru anak
Tidak ada jaminan bahwa apa yang sudah Anda rancang sedemikian rupa akan berhasil saat diterapkan. Jika kenyataan tidak berjalan sesuai seperti yang Anda harapkan, jangan berputus asa. Itulah mengapa Anda tidak boleh memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi.
Saat menemui jalan buntu, cobalah untuk menjalin komunikasi dengan guru anak di sekolah. Langkah ini bahkan lebih baik jika dilakukan sejak awal. Tanyakan bagaimana kebisaan anak saat di sekolah lalu mintalah saran bagaimana membuat anak tetap fokus dalam belajar meskipun harus dari rumah. Berikan update tentang perkembangan terbaru anak kepada guru sekolah mereka.
12. Siapkan banyak bujukan untuk anak
Anak-anak, apalagi usia SD yang belum memahami betul arti tanggung jawab, cenderung lebih rewel saat harus belajar atau mengerjakan tugas dari rumah. Mereka biasanya memerlukan bujukan dan rayuan untuk memicu semangatnya.
Misalnya menjanjikan screen time lebih buat anak jika mereka mau belajar lebih lama. Tetapi jalankan ide ini sesuai dengan urutan prioritas. Misalnya anak tidak boleh bermain dengan gawai mereka sebelum semua tugas sekolah selesai. Hal-hal seperti ini akan membuat anak bersemangat karena mereka tidak mau menunggu lebih lama untuk melakukan apa yang mereka sukai.
Pandemi Coronavirus yang sedang melanda seluruh dunia memang tidak bisa dipastikan kapan akan berakhir. Ini artinya, Anda juga tidak tahu harus sampai kapan anak-anak belajar dari rumah. Karena setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda, jangan memaksakan satu metode saja untuk membuat mereka bersemangat belajar dari rumah.
Dari waktu ke waktu, Anda mungkin harus membuat perubahan terhadap pola belajar anak. Sementara Anda sendiri harus bekerja dari rumah, jangan lelah untuk mengajak anak melakukan aktivitas seperti biasa dari dalam rumah.
Artikel Terkait
- Apa yang Harus Dilakukan Bila Terkena PHK Secara Tiba-Tiba
- Tips Umum Mengatur Keuangan Rumah Tangga
- Bagaimana Cara Mencegah Cyber Bullying?
- Tip Mengelola Keuangan Bagi Keluarga Baru
Demikianlah artikel tentang tips belajar di rumah untuk anak, semoga bermanfaat bagi Anda semua.