Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Ini Dia Mitos yang Salah Kaprah Tentang Entrepreneur

Menjadi seorang entrepreneur bukanlah hal yang mudah. Untuk mengucapkannya saja susah, belum lagi kalau menjalani. Namun, terkait dengan profesi yang satu ini, ada sesuatu yang unik. Ketika Anda secara jujur mengatakan pada orang lain bahwa Anda adalah seorang entrepreneur, sontak lawan bicara Anda menilai Anda sosok yang kaya, sukses, dan bakal popular.

Mengapa demikian?

Kemungkinan besar tak lain karena kita hidup di tengah jaman yang serba materialistik, dimana penghargaan terhadap segala sesuatu yang erat kaitannya dengan materi sangatlah tinggi. Dan, dimana kesuksesan atau kegagalan seseorang diukur dari seberapa besar ia menampilkan sosoknya yang penuh gelimang materi.

Namun, ada juga yang berpendapat bahwa respon positif terhadap seorang entrepreneur tak lepas dari kontribusi yang bersangkutan terhadap perekonomian. Hanya entrepreneur yang sanggup memberi sesama pekerjaan atau peluang untuk kerja serta status sosial. Hanya entrepreneur yang mampu meningkatkan nilai tambah suatu benda. Dan hanya entrepreneur yang sanggup bertahan melawan jebakan stagnasi birokrasi yang seringkali bersifat kontraproduktif terhadap kehidupan perekonomian lokal atau nasional.

Meski demikian, ada beberapa ide dan pemikiran di masyarakat soal entrepreneurship yang keliru, tapi berkembang luas sehingga ada kalanya ‘merugikan’ entrepreneur itu sendiri. Apa saja hal itu? Simak poin-poin berikut.

1. Merupakan cara termudah untuk kaya raya

Harus diakui bahwa entrepreneurship merupakan satu cara untuk membangun kekayaan dengan potensi kesuksesan yang besar; ketika berbagai variabel yang tepat telah terkumpul, maka tidak ada batasan atas akan berapa besar keuntungan yang bakal Anda raup. Tapi, adalah keliru jika memiliki anggapan bahwa entrepreneurship merupakan cara cepat untuk kaya. Tidak ada yang instan di dunia entrepreneurship karena Anda harus menginvestasikan berbagai macam sumber daya ke dalam bisnis Anda, termasuk uang dan harta, misalnya. Dan, meski semua cara yang sudah Anda lakukan benar, sama sekali tidak ada jaminan bahwa Anda akan mendulang keuntungan besar.

2. Mengerti betul rahasia sukses

Salah satu hal yang paling mengejutkan yang dipercaya oleh para entrepreneur baru adalah mereka benar-benar percaya kalau mereka mengerti rahasia sukses. Mereka merasa bahwa ide mereka takkan bisa disaingi atau mereka meras sudah punya timing yang pas atau punya ‘senjata rahasia’ yang akan membuat mereka sukses berat. Jujur saja, ini hanya tipuan mental saja, kok. Padahal, sukses tidaknya bisnis tergantung pada sejumlah variabel yang berbeda-beda, yang berinteraksi satu sama lain. Kenyataan sesungguhnya dari entrepreneurship sangat berbeda dari apa yang sering digambarkan di artikel biografi dan headline berita ekonomi. Tapi, itu tidak berarti bahwa entrepreneurship tidak layak dijalani atau dijadikan jalan hidup.

3. Hanya bisa sukses kalau ada pemodal di belakangnya

Jika seorang pengusaha cukup duduk dan menunggu modal datang dengan sendirinya, maka mayoritas ide-ide tidak akan terlaksana. Kalau Anda berpikir bahwa Anda tidak dapat membuat sebuah perusahaan untuk sukses, maka Anda sudah salah besar. Ada banyak perusahaan besar yang dulunya berdiri tanpa adanya dukungan dan bantuan modal sama sekali, kok.

4. Harus punya jaringan yang kuat agar bisa berhasil

Meskipun mengetahui mana saja orang yang tepat merupakan nilai tambah, tapi itu bukanlah hal yang utama untuk sukses. Apa yang Anda butuhkan adalah dorongan dan keuletan untuk menjadikan koneksi-koneksi tersebut mampu memenuhi kebutuhan bisnis Anda. Jika Anda bersedia mengangkat telepon, mengirim email, maka jaringan dan dukungan akan dapatkan dari orang yang tepat. Tidak akan ada yang langsung diserahkan pada Anda secara gratis. Maka dari itu persiapkan diri dan paksa diri Anda untuk bekerja keras.

5. Memiliki waktu pribadi lebih banyak

Memang benar bahwa kesuksesan di dunia bisnis biasanya membuat orang kebebasan untuk mendikte waktunya sendiri dan menghabiskan lebih banyak waktu melakukan apa yang ia inginkan; yang mana berarti memiliki waktu pribadi lebih banyak. Tidak demikian adanya. Apa yang biasa disebut oleh seorang pengusaha sebagai ‘waktu pribadi’ biasanya cenderung berhubungan dengan pekerjaan mereka. Artinya, ada kalanya justru di saat ‘waktu pribadi’ itulah seorang entrepreneur bekerja jauh lebih keras lagi ketimbang biasanya.

Perlu disadari bahwa di kalangan mereka yang benar-benar sukses, batasan antara waktu pribadi dan waktu sosial ada kalanya mengabur. Itu bukan berarti mereka tidak disiplin. Tidak demikian. Itu tak lain karena mereka benar-benar menikmati apa yang mereka jalani sehingga bekerja pun terasa tanpa beban.

6. Memiliki kemerdekaan tanpa batas

Banyak orang menilai bahwa seorang entrepreneur memiliki potensi kebebasan yang tanpa batas. Memang benar bahwa dengan menjadi seorang pengusaha artinya Andalah yang menentukan aturan mainnya. Anda bisa saja mengabaikan aturan jam kerja dari jam 9 pagi hingga 5 sore jika Anda mau, entah karena mengadopsi cara kerja remote atau memanfaatkan cloud computing. Tak hanya itu, cara berpakaian pun Anda yang menentukan. Tapi, di luar itu semua, adalah kewajiban utama seorang pengusaha untuk menciptakan keuntungan bagi perusahaan yang dibangunnya, yang seringkali memerlukan pengorbanan begitu berat.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang mitos yang salah kaprah tentang entrepreneur, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Jangan Ulangi Kesalahan Pengusaha Pemula Ini!
Faktor Apa yang Membuat Entrepreneur Sukses?
Cara Terbaik Untuk Memperluas Jaringan Profesional
Tip dan Saran untuk Bootstrapped Entrepreneur
Cara Agar Tetap Termotivasi Sebagai Solopreneur
5 Daftar Kesalahan Entrepreneur Pemula
5 Pengusaha Mancanegara yang Sukses Setelah Umur 40 Tahun
7 Kesalahan Entrepreneur Generasi Milineal
Ide Nama Usaha Makanan Unik dan Contohnya
Tips Agar Pelanggan Tetap Setia


Bagikan Ke Teman Anda