9 Sektor Industri yang Tersungkur Akibat Hantaman Virus Corona
Virus corona yang menyerang segala penjuru dunia telah menghancurkan banyak aspek usaha. Melansir dari berbagai sumber, ada 9 sektor industri yang harus rela menelan kerugian akibat wabah yang menerjang tak terkendali. Apalagi, banyak imbauan yang mengisyaratkan agar pabrik dan semua kegiatan usaha memberhentikan kegiatan operasionalnya agar tidak semakin banyak menelan korban.
Perusahaan-perusahaan besar asal Amerika Serikat yang ada di China seperti Tesla dan Walmart juga diketahui mengalami kondisi yang buruk. Kondisi ini bahkan sampai menekan harga saham masing-masing. Tak sedikit pula perusahaan yang juga memperingatkan para investor terkait dampak virus corona yang menyebar dari hari ke hari.
Para ahli mengatakan, sebagian besar konsekuensi dari merajalelanya wabah seperti ini disebabkan karena kepanikan, kesalahan manajemen, dan kurangnya komunikasi.
Daftar berbagai bidang industri yang merugi karena wabah corona
Berikut ini ada 9 sektor industri yang harus merugi akibat penyebaran virus corona di lebih dari 200 negara di dunia.
- Industri hiburan
Industri pertama yang paling terdampak corona adalah industri hiburan yang selama ini menghasilkan omzet terbesar. Misalnya saja, Disney yang telah menutup resor dan juga taman hiburannya yang tersebar di berbagai belahan dunia. Karena penghentian layanan itu, Disney harus mengembalikan uang pelanggan yang telah merencanakan perjalanan liburan mereka.
Selain itu, banyak pusat perbelanjaan dan juga aneka industri hiburan lain yang menghentikan layanan mereka. Hal ini dilakukan semata untuk memutus rantai penyebaran virus corona yang semakin hari menelan banyak korban jiwa.
Tak sedikit pula perusahaan di industri hiburan yang memprediksi bahwa serangan virus corona akan merusak laporan keuangan selama 2020 dengan penurunan 10 sen per saham.
- Industri makanan dan minuman
Industri berikutnya yang harus rela tersungkur karena corona adalah industri makanan dan minuman. Bahkan, industri satu ini dikatakan sebagai industri yang paling terdampak virus Covid-19. Baru setelahnya, disusul oleh industri jasa dan ritel.
Di Indonesia sendiri, dilaporkan sebanyak 13 dari 17 kota yang diobservasi mengalami penurunan pendapatan harian yang cukup signifikan akibat corona. Observasi yang dilakukan ini terkonsentrasi di beberapa wilayah, seperti Bali, Batam, Bandung, Jabodetabek, Medan, Semarang, Surabaya, Yogyakarta.
Surabaya dan Bali termasuk dua kota yang mengalami penurunan pendapatan harian paling signifikan, jika dibandingkan dengan kota lain. Masing-masing mengalami penurunan sebesar 26 persen untuk Surabaya dan 18 persen untuk Bali.
Sementara itu, daerah Jabodetabek juga mengalami penurunan pendapatan harian, meski tak setajam Bali dan Surabaya. Wilayah yang paling terkena dampak di daerah Jabodetabek adalah Depok, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Tangerang.
- Industri manufaktur
Industri manufaktur termasuk dalam salah satu industri yang menerima dampak cukup besar akibat virus corona, khususnya manufaktur otomotif. Meski demikian, perusahaan di bidang ini mungkin harus lebih berhati-hati jika ingin melakukan PHK kepada para karyawannya. Sebab, mencari tenaga terampil di industri ini tergolong bukan perkara yang mudah.
- Industri otomotif
Pandemi virus corona telah memukul berbagai sektor industri, termasuk otomotif. Mungkin bagi para produsen mobil yang memiliki kekuatan dana besar tidak akan membuat mereka tumbang. Pasalnya, mereka pasti telah menyiapkan sejumlah rencana bisnis agar mampu tetap bertahan.
Namun, imbas dari adanya wabah ini justru paling dirasakan oleh para supplier komponen atau suku cadang otomatif. Kebanyakan dari mereka adalah pelaku industri kecil. Tentu saja, mereka tak sekuat produsen otomotif yang memiliki pendanaan besar.
Untuk segmen pasarnya sendiri, industri otomotif sangat berharap pada kalangan menengah ke atas, karena target menengah ke bawah sudah sangat kesulitan secara ekonomi. Hal ini bisa dilihat dari penurunan konsumsi rumah tangga sebesar 4,8 persen. Kondisi inilah yang kemudian menjadikan konsumsi untuk kebutuhan otomotif harus dikesampingkan dalam jangka waktu beberapa bulan ke depan.
Perlu Anda ketahui, beberapa pabrikan mobil di Amerika Serika mengalami dampak secara substansial pada sistem operasional perusahaan. Apalagi, perusahaan-perusahaan mobil terbesar memiliki cabang di China yang selama ini dikenal sebagai episentrum corona di seluruh dunia. Padahal, perusahaan ini bekerja sebagai manufaktur maupun rantai pasok bahan baku.
- Industri pariwisata
Dalam beberapa riset yang telah dilakukan di lapangan, industri pariwisata menjadi industri yang terpapar cukup tinggi akibat peredaran virus corona. Hal ini dinilai sangat wajar, mengingat ada banyak sekali negara-negara di dunia yang memberlakukan lockdown sehingga otomatis bisnis pariwisata terhenti total. Semua ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona antarnegara.
Bukan hanya pariwisata internasional saja yang terdampak virus corona, di Indonesia sendiri, industri pariwisata juga lesu akibat serang wabah ini. Bahkan tak sedikit pula industri perhotelan yang secara spesifik juga terdampak akan kondisi ini.
Berdasarkan riset, anjloknya okupansi hingga angka 40 persen membawa dampak yang cukup besar bagi keberlangsungan bisnis hotel. Akibat pandemi secara global ini, beberapa hotel di Bali dan Batam meminta karyawanannya untuk cuti sementara di rumah hingga situasi membaik. Dengan demikian, bisa kita simpulkan bahwa industri pariwisata menjadi industri yang terkena dampak negatif dari virus corona dengan kerugian luar biasa.
- Industri penerbangan
Tak bisa dipungkiri, sektor penerbangan di dunia merasakan dampak langsung dari adanya serangan virus corona. Permintaan untuk melakukan perjalanan ke berbagai negara terus mengalami penurunan secara signifikan ketika virus menyebar. Tak sedikit maskapai penerbangan yang mengurangi layanan penerbangan hingga kini.
Ditambah lagi, negara-negara saling mengimbau dan merilis peringatan untuk tidak mengadakan perjalanan apapun ketika itu memungkinkan untuk dilakukan. Hal inilah yang kemudian membuat banyak perusahaan maskapai benar-benar menghentikan kegiatan operasionalnya.
Beberapa perusahaan maskapai penerbangan yang mengumumkan penangguhan layanan penerbangan adalah Delta Airlines. Selain itu, ada juga American Airlines yang menghentkan layanannya di tengah masalah wabah corona. Ada juga United Airlines yang dikenal memiliki layanan terbanyak ke China dari semua maskapai AS. Mereka terpaksa harus menangguhkan beberapa rute penerbangan dalam jangka waktu tertentu.
Tak jauh berbeda dengan perusahaan maskapai yang telah disebutkan sebelumnya, Air Canada juga turut mengatakan bahwa mereka menangguhkan beberapa penerbangan dengan rute tertentu. Beberapa maskapai seperti Air Seoul, Air France, Austrian Airlines, British Airways, Cathay Pacific, hingga Lufthansa pun akhirnya turut mengurangi aktivitas penerbangan bahkan, meniadakan layanan penerbangan hingga kondisi berubah jadi lebih baik.
- Industri ritel
Hampir sebagian besar toko ritel di dunia melakukan perpanjangan libur bagi karyawannya. Banyak negara yang mengeluarkan rekomendasi resmi untuk pembatasan operasional perusahaan dengan membatasi atau mengurangi jam kerja di pabrik dan toko.
Salah satunya adalah Walmart yang memiliki ribuan ritel di seluruh dunia. Mereka mengatakan bakal mengikuti rekomendasi resmi pemerintah setempat. Meski demikian, mereka belum mengatakan apakah akan menutup lokasi atau tidak.
Sama halnya dengan perusahaan makanan cepat saji McDonalds yang juga menutup ratusan restorannya di negara yang terindikasi sebagai pusat penyebaran Covid-19. Di Indonesia sendiri, McDonalds hanya melayani pesanan take away dan drive thru saja. Tak ada satupun pelanggan yang terlihat menikmati layanan dine in di seluruh gerai McDonalds Tentu saja, alasan terbesarnya untuk memutus rantai penyebaran virus mematikan ini.
Ada pula Starbucks yang juga menutup hampir setengah dari lokasi ritelnya. Para eksekutif mengatakan, lokasi yang masih terbuka mengalami penurunan penjualan. Selain itu, Coca-Cola juga menutup sejumlah kantor dan pabriknya. Namun, mereka masih belum bisa menentukan dampak ekonomi apa saja yang dirasakan dalam jangka pendek.
- Industri teknologi
Banyak perusahaan teknologi di beberapa negara telah mempersiapkan strategi khusus untuk menghadapi kondisi di tengah pandemi corona. Sebagian besar dari mereka mencoba memperingatkan para pemegang saham pada panggilan konferensi triwulanan mereka, tentang bagaimana virus corona pada akhirnya memengaruhi laba di tahun ini.
Seperti halnya pabrik Tesla yang terdapat di Shanghai. Mereka memang tengah meningkatkan beberapa nilai saham selama beberapa bulan terakhir. Namun, Tesla mengatakan kepada para pemegang saham, bahwa pabrik akan tetap ditutup di tengah merebaknya wabah.
Tak heran jika akhirnya hal ini sedikit memengaruhi profitabilitas untuk kuartal meski terbatas. Sebab, kontribusi laba dari beberapa model produk masih memasuki tahap awal.
Sementara itu, perusahaan teknologi multinasional asal Amerika Serikat, Microsoft Corporation menyebut, semua perjalanan bisnis karyawan yang tak terlalu penting agar ditunda untuk beberapa waktu. Bahkan, mereka juga memperbolehkan sebagian besar karyawannya untuk bekerja di rumah. Begitu juga dengan Amazon yang memiliki kantor di beberapa negara besar, juga mengatakan akan membatasi perjalanan bisnis para karyawannya hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Tak sedikit perusahaan yang meminta karyawan untuk bekerja dari rumah selama kurang lebih 14 hari, khususnya bagi karyawan yang baru kembali dari bepergian. Tak ketinggalan, perusahaan digital raksasa, Google mengatakan akan menutup beberapa kantornya untuk sementara waktu dan membatasi perjalanan karyawan.
Bahkan pabrikan seperti Apple pun juga ikut menutup beberapa manufakturnya. Sementara Facebook hanya menerapkan aturan pembatasan perjalanan bagi karyawan di negara-negara terdampak virus Corona.
- Industri UMKM
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, hampir semua sektor industri harus tersungkur karena pandemi yang sedang berlangsung. Termasuk di antaranya para pelaku bisnis di sektor industri UMKM. Mereka pun tak bisa berkelit dari imbas yang diakibatkan oleh Covid-19 sejak merebak di awal tahun 2020 ini.
Saat ini, para pelaku UMKM di Indonesia mulai menghadapi berbagai macam kesulitan bisnis sejak wabah menyerang. Para pengusaha UMKM menyatakan, bahwa mereka mengalami penurunan omzet yang cukup signifikan sejak bulan Februari 2020 lalu.
Bahkan ada pula sejumlah UMKM yang terpaksa menelan pil pahit tidak mendapatkan pemasukan apapun di bulan Maret dan April ini. Tak sedikit dari mereka yang terpaksa melakukan pemecatan terhadap karyawannya. Meski semua upaya telah dilakukan, rasanya tetap tak ada lagi yang bisa dilakukan selain bertahan sekaligus merelakan penurunan omzat bertubi karena corona.
Dampak corona terhadap industri di Indonesia
Industri merupakan salah satu penyumbang terbesar dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di tahun 2019 lalu. Kontribusi yang diberikan industri ini pada PDB 2019 tercatat ada sekitar 19,62% yang tentu saja berada jauh di atas pertanian, perdagangan, pertambangan, hingga konstruksi.
Menurut data yang dihimpun oleh BPS, selama bulan Februari 2020 ini nilai impor hampir semua golongan barang mengalami penurunan dibanding Januari 2020. Hal ini membuktikan bahwa, penurunan impor bahan baku di dalam negeri tersebut tengah lesu.
Penurunan ini juga muncul dikarenakan adanya pembatasan terhadap segala bentuk aktivitas di luar rumah demi mencegah penyebaran Covid-19. Tak heran jika hal ini akhirnya berdampak pada aktivitas ekonomi, serta membuat perputaran uang semakin melambat. Namun, pemerintah memberikan keyakinan bahwa meskipun virus ini merebak, segala bentuk kebutuhan harian seperti sembako dan bahan-bahan lainnya akan tetap terjaga.
Demikian ulasan singkat mengenai beberapa sektor industri yang tersungkur akibat hantaman pandemi corona di berbagai belahan dunia. Semoga informasi ini bermanfaat dan wabah yang tengah kita hadapi saat ini segera mereda. Stay safe, stay strong, and stay at home.
Artikel Terkait
- Harga Minyak Minus, Apa Faktor dan Bagaimana Sejarahnya Terjadinya?
- Barang-barang Berharga yang Bisa Dibarter Ketika Krisis Ekonomi
- Siapa yang Bakal Terdampak Akibat Adanya Lock Down?
- Apa yang Akan Berbeda Setelah Adanya Corona Virus
Demikianlah artikel tentang 9 sektor industri yang tersungkur akibat hantaman virus corona, semoga bermanfaat bagi Anda semua.