Aktivitas Membuang-buang Waktu yang Banyak Dilakukan di Usia 20-30an
Banyak orang yang menyesal dengan hidupnya ketika sudah mulai menginjak usia senja. Mengapa? Tak lain dan tak bukan penyebabnya adalah masa muda yang terbuang sia-sia. Diakui atau tidak banyak orang yang menghabiskan masa mudanya dengan hura-hura dan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat lainnya.
Selain itu, juga sering melewatkan bahkan menyia-nyiakan kesempatan yang datang padanya karena merasa akan banyak kesempatan lain yang masih bisa diraih di kemudian hari. Sayangnya tak semua orang memiliki keberuntungan yang sama. Harapan tinggal harapan dan tak berujung menjadi kenyataannya. Tanpa disadari usia telah semakin menua, kesempatan sudah semakin langka, namun hidup tak kunjung sejahtera.
Masa muda adalah masa yang penuh dengan energi untuk mencapai produktivitas optimal bahkan maksimal. Tak heran jika usia 20 hingga 30an digolongkan sebagai usia produktif. Sebab, di rentang usia tersebut banyak aktivitas dan hal positif yang bisa dilakukan untuk menyiapkan kehidupan yang lebih baik saat usia mulai senja.
Sayang, banyak yang membiarkan masa mudanya berlalu begitu saja dan mengisinya dengan aktivitas yang tidak bermanfaat sehingga hanya membuang-buang waktu saja. Berikut beberapa ragam aktivitas yang sering dilakukan banyak orang di usia 20 hingga 30an sehingga membuang waktu mudanya secara percuma.
- Tidak berinvestasi
Investasi bisa menunggu tua. Inilah kesalahan berpikir yang sering menjangkiti anak-anak muda di usia 20-30an. Mereka lebih memilih untuk menunda investasi atau bahkan tidak memikirkannya sama sekali. Bersenang-senang dahulu, investasi belakang. Sesat pikir seperti inilah yang justru berpotensi menjerumuskan mereka dalam kubangan penyesalan yang paling dalam.
Mengelola keuangan dengan investasi sebaiknya dilakukan sejak dini di saat usia masih muda. Sebab, kesempatan untuk melakukan trial and error dan mengeksplorasi guna memilih investasi yang tepat masih terbuka lebar. Di usia 20 hingga 30an sangat efektif untuk belajar dan mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam berinvestasi. Meski dengan modal terbatas, namun dengan ketekunan yang tinggi, maka peluang untuk meraih kesuksesan dan kemandirian finansial di usia lanjut akan lebih besar.
Jadilah anak muda yang energik, pantang menyerah, serta mampu membaca dan memanfaatkan peluang. Atur keuangan sebaik mungkin dengan menginvestasikan uang yang dimiliki ke dalam aset yang akan bertambah nilainya dari tahun ke tahun. Tak hanya itu, investasikan waktu ke dalam keterampilan yang akan berkembang. Di saat usia lanjut nanti, Anda tinggal menikmati kesuksesan dengan pengetahuan, keterampilan dan kemandirian finansial yang dimiliki.
- Menerapkan gaya hidup tidak sehat
Nongkrong dari kafe ke kafe berjam-jam sambil merokok, menikmati makanan siap saji yang begitu lezat, malas berolahraga merupakan aktivitas yang banyak dilakukan oleh kaum muda saat ini. Beragam alasan yang dikemukakan, mulai dari menghilangkan rasa suntuk dan penat, sedang galau, sampai pada hanya sekadar menikmati hidup saja. Bahkan, tak sedikit yang minum minuman beralkohol sampai mabuk, mengonsumsi narkoba, dan menikmati hiburan di klub-klub malam.
Secara batin mungkin saja anak-anak muda yang menerapkan gaya hidup seperti disebutkan di atas merasa senang dan puas dengan kehidupannya. Namun, mereka seolah tak menyadari bahwa gaya hidup tersebut menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan mereka ke depannya. Mereka baru akan menyadari saat tubuhnya rentan terhadap penyakit di saat usia mereka telah lanjut.
Bersenang-senang menikmati masa muda memang bukanlah kesalahan, sah-sah saja dilakukan. Asal kesenangan tersebut tidak memberikan dampak buruk pada kehidupan Anda di masa mendatang. Imbangi kesenangan Anda tersebut dengan berolahraga secara teratur dan diet yang sehat. Hal ini agar tak ada timbunan lemak di tubuh sehingga tak hanya mengganggu kesehatan juga penampilan.
- Terlalu memikirkan pendapat orang lain
Bersosialisasi dan membangun jaringan sosial tentu sangat baik. Sayang, anak-anak muda pada rentang usia 20-30an mudah terpengaruh dengan pendapat orang lain, terutama yang menyangkut tentang dirinya. Mereka seolah berusaha menjadi baik di mata orang-orang yang berada di sekelilingnya. Sebab itu, mereka disibukkan dengan hal-hal yang sebenarnya membuang-buang waktu hanya untuk menyenangkan orang lain.
Sebagai makhluk sosial, pentingnya keberadaan orang lain memang tidak bisa dinafikan. Namun, bukan berarti orang lain berhak untuk mengatur kita dengan berbagai pendapatnya. Artinya, jangan terlalu memikirkan pendapat orang lain. Sebab, hal tersebut di luar kendali Anda. Biarkan mereka berpendapat sesuka hatinya, dan jangan biarkan pendapat tersebut mempengaruhi Anda sedemikian rupa hingga mengganggu kehidupan Anda.
- Bersikap boros
Jika hemat pangkal kaya, maka boros pangkal sengsara. Di usia 20-30an tanpa disadari banyak yang terjebak dalam sikap boros. Membeli segala sesuatu berdasarkan keinginan, bukan kebutuhan. Apalagi bagi mereka yang tergila-gila dengan barang-barang branded. Mereka tak akan segan untuk merogoh kocek sedalam apapun untuk mendapatkan barang yang diinginkannya terutama produk-produk fashion, seperti pakaian, sepatu, tas, perhiasan, dan aksesoris.
Perilaku konsumtif seperti yang disebutkan di atas tak hanya dilakukan secara tunai, tetapi juga kredit. Demi gaya hidup dan pujian orang lain, tak sedikit orang yang membeli barang-barang secara kredit. Sebut saja mobil, motor, rumah, smartphone, peralatan elektronik, dan lain sebagainya. Akibatnya, mereka harus bekerja ekstra keras untuk bisa membayar cicilan dan melunasinya. Belum lagi jika keluar model baru dari barang-barang yang dibeli, mereka akan kembali berutang untuk mendapatkannya. Hal ini bisa menjadi sebuah siklus yang sebenarnya tidak menguntungkan dan hanya membuang-buang waktu saja. Tak menutup kemungkinan bahwa sikap boros yang dijadikan sebagai gaya hidup akan menjerumuskan dalam utang berkepanjangan hingga mereka memasuki masa tuanya. Alih-alih menikmati masa tua dengan kehidupan yang damai dan sejahtera, tetapi justru mencekam dan penuh ketegangan karena utang.
- Menyibukkan diri dengan media sosial
Di era digital yang serba canggih seperti sekarang ini, keberadaan media sosial selain sebagai media untuk berinteraksi jarak jauh secara real time online, juga memudahkan untuk mengakses berbagai informasi. Terlepas dari segala sisi positif dari media sosial, terdapat pula sisi negatifnya. Media sosial memiliki efek candu yang begitu dahsyat. Orang mengakses media sosial rata-rata 2 hingga 6 jam bahkan lebih setiap harinya, termasuk mereka yang tergolong dalam rentang usia 20-30an.
Masa muda terbuang karena sebagian besar waktunya digunakan untuk eksis di media sosial. Bahkan parahnya, mereka justru abai dengan lingkungan sekitarnya, termasuk keluarganya baik orang tua, anak, maupun pasangan hidup. Media sosial memang mampu mendekatkan yang jauh, sekaligus mampu menjauhkan yang dekat. Berasyik masyuk dengan orang-orang jauh melalui dunia maya, yang bisa jadi tidak kenal secara personal. Namun di sisi lain, komunikasi tatap mata langsung dengan orang-orang di sekitarnya justru jarang dilakukan. Jangan sampai menyesal!
Kesibukan di media sosial jika hanya untuk sekadar eksis tak akan memberi manfaat apapun dalam kehidupan Anda. Sebab, pada kenyataannya tidak ada yang terlalu peduli dengan masalah sosial Anda. Berjam-jam waktu yang dicurahkan untuk bermain di media sosial, hanyalah bentuk pemborosan waktu saja. Alih-alih mengendalikan media sosial, tetapi justru Anda yang dikendalikan olehnya.
Gunakanlah media sosial secara bijak dan tujuan yang benar. Jangan habiskan waktu dan hidup Anda hanya untuk eksis di media sosial. Misalnya untuk memasarkan bisnis Anda, membangun jaringan, memperluas jangkauan pelanggan, dan lain sebagainya. Dengan demikian, Anda akan menjadi lebih produktif.
Artikel Terkait
- Kesalahan Umum yang Harus Dihindari Sebelum Usia 30
- Hal-hal yang Harus Dilakukan di Usia 20-an agar Tidak Menyesal di Usia 30 Hingga 40-an
- Tip dan Saran Finansial bagi Generasi Milenial Umur 25-an
- Nasihat Positif untuk Orang Muda Berumur di Bawah 30 Tahun
Demikianlah artikel tentang aktivitas membuang-buang waktu yang banyak dilakukan di usia 20-30an, semoga bermanfaat bagi Anda semua.