Alasan Si Miskin Semakin Miskin sedangkan Si Kaya Semakin Kaya
Di dunia ini, ada dua jenis orang. Orang kaya, dan orang miskin. Keduanya seakan dipisahkan oleh satu sekat yang tak terlihat, yang membuat mereka seakan tidak ingin disatukan. Si Miskin dengan segenap hati ingin mendobrak sekat itu dan berubah menjadi Si Kaya, sedangkan Si Kaya akan sekuat tenaga tidak ingin terjatuh dan menjadi Si Miskin.
Namun, Si miskin akan banyak menemukan rintangan dalam usahanya menjadi kaya. Pasalnya, banyak alasan yang menyebabkan Si Miskin akan tetap menjadi miskin. Alasan-alasan tersebut kadang tidak disadari oleh Si Miskin, hingga Si Miskin terus saja terjebak dalam situasi tersebut, yang membuat dia akan selamanya menjadi miskin.
Berikut ini beberapa alasan mengapa Si Miskin Semakin dan Si Kaya semakin kaya:
1. Tidak Menabung
Banyak orang yang masih belum sadar akan pentingnya menabung. Bahkan kesadaran ini tidak kunjung datang hingga hari tua. Tabungan memiliki banyak sekali manfaat dalam menunjang finansial seseorang. Tabungan hadir untuk menutupi kebutuhan-kebutuhan tak terduga yang banyak bermunculan dalam hidup, membiayai biaya sekolah anak yang tidak sedikit, hingga membeli barang-barang dambaan orang.
Namun kesadaran akan pentingnya menabung tersebut tidak dimiliki oleh orang miskin. Akibatnya, ia tidak punya tabungan sehingga keteteran untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Biasanya, satu-satunya jalan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan berhutang. Akibatnya, Si Miskin akan terjerat banyak utang, hingga tidak ada uang pendapatannya yang digunakan untuk menikmati hidup, yang mana malah digunakan untuk membayar utang.
2. Punya Banyak Anak
Pepatah ‘banyak anak banyak rezeki’ seringkali disalah artikan oleh sebagian orang. Pepatah tersebut tidak berlaku secara mutlak. Seperti yang diketahui, mengurus dan membesarkan anak bukanlah masalah yang gampang. Semakin banyak anak, maka semakin banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Banyak orang tua yang tidak bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan anaknya tersebut, hingga anak-anaknya terlantar dan tidak memiliki pendidikan yang bagus. Kondisi seperti ini akan membuat suatu keluarga terjerat dalam kemiskinan.
Namun beda halnya dengan orang tua yang mengerti dan tahu bagaimana cara mendidik anak. Orang tua seperti ini akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan anaknya secara maksimal, hingga memberikan pendidikan yang sangat layak kepada anak-anaknya. Contohnya adalah keluarga Gen Halilintar. Di tangan orang tua yang tepat, anak-anak akan menjadi aset yang bagus sehingga mendatangkan banyak uang. Akibatnya, keluarga akan menjadi semakin kaya
3. Kurangnya Edukasi Gaya Hidup
Gaya hidup merupakan suatu hal yang penting dalam kesejahteraan seseorang. Gaya hidup yang melebihi pendapatan akan mengancam kesejahteraan hidup seseorang. Namun sayangnya, hal ini yang tidak dimengerti oleh Si Miskin. Biasanya, Si Miskin akan selalu mengagungkan pandangan orang lain, dan punya midset selalu ingin dilihat orang. Akibanya, ia akan ingin tampil wah dengan barang-barang mewah yang sebenarnya tidak berguna dalam hidupnya. Padahal, biasanya Si Miskin tidak mempunyai cukup uang untuk membeli barang-barang tersebut. Akibatnya, Si Miskin akan berhutang, yang artinya Si Miskin akan membuat lubang kemiskinan sendiri untuk dirinya.
4. Gaji di Bawah UMR
Alasan satu ini adalasan yang tidak bisa terelakkan lagi. Gaji di bawah UMR menandakan bahwa pendapatan yang diterima oleh seseorang sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kondisi ini sering dialami oleh buruh pabrik, hingga para buruh pabrik marak mengadakan demo kenaikan upah. Untuk menanggulangi kondisi ini, ada baiknya seseorang membuka pintu rezeki baru dengan cara bekerja sambilan lain yang akan mendatangkan pendapatan tambahan.
5. Lingkungan yang Tidak Mendukung
Lingkungan tempat tinggal juga merupakan kondisi yang dapat mempengaruhi status ekonomi seseorang. Misalnya, seseorang tinggal diantara tetangga yang pelit, yang tidak mau meminjamkan uang kepada dirinya. Padahal uang utang tersebut dapat digunakan oleh seseorang untuk membuka bisnis baru, bisnis kecil-kecilan misalnya, untuk mengangkat status perekonomiannya. Menjadi kaya juga butuh supportdari lingkungan sekitar. Lingkungan yang tidak mendukung seperti contoh di atas, akan mempersulit seseorang untuk keluar dari jerat kemiskinan.
6. Tidak Punya Tujuan Hidup
Orang yang punya tujuan hidup akan mengerti bahwa hidup adalah perjalanan yang panjang. Perjalanan panjang seperti itu tentu harus dipersiapkan sebaik mungkin. Untuk ke depannya, ingin memiliki rumah seperti apa dan di usia berapa, ingin punya anak berapa, ingin menyekolahkan anak di mana, dan lain sebagainya. Rencana-rencana tersebut tentu memerlukan uang yang tidak sedikit jumlahnya.
Seseorang yang memiliki tujuan hidup, akan menyimpan uangnya untuk kebutuhan di masa depan yang telah ia rencanakan. Namun biasanya Si Miskin adalah orang yang tidak mempunyai tujuan hidup dan menganggap hidup hanya untuk bersenang-senang. Akibatnya, uang Si Miskin akan habis dibelanjakan untuk barang-barang yang tidak penting yang sifatnya hanyalah kesenangan jangka pendek. Saat dihadapkan kebutuhan besar di masa mendatang, Si Miskin akan kalang kabut karena tidak punya uang untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Akibatnya, Si Miskin akan menjadi semakin miskin.
7. Tidak Punya Kontrol Diri
Setiap orang pasti memiliki keinginan. Dan seringnya, keinginan-keinginan manusia akan melebihi kemampuan finansial mereka. Menghadapi keadaan ini, ada dua jenis orang. Pertama, adalah orang yang bisa mengerti dan mengendalikan keinginannya, sedangkan yang kedua adalah orang yang tidak bisa mengendalikan keinginannya. Saat orang tidak bisa mengendalikan keinginannya, maka ia akan membeli segala jenis barang keinginannya yang sebenarnya tidak terlalu penting. Inilah penyebab lain Si Miskin menjadi semakin miskin. Si Miskin tidak mempunyai kontrol diri untuk membeli barang keinginanya, sehingga ia akan menghabiskan uangnya untuk hal-hal yang tidak penting.
Itulah tujuh alasan mengapa Si Miskin semakin miskin, dan Si Kaya semakin kaya. Pada dasarnya, untuk menghindari jerat kemiskinan adalah dengan mengetahui kapasitas keuangan serta kebutuhan-kebutuhan hidup.
Artikel Terkait
- 15 Lifehack dalam Kehidupan Sosial agar Hidup Lebih Sukses
- 7 Keuntungan Tak Terduga Saat Menerapkan Gaya Hidup di Bawah Kemampuan Sebenarnya
- 9 Hal yang Harus Dilakukan Agar Tidak Jatuh Miskin
- 6 Alasan Kelas Menengah Tetap Kelas Menengah
Demikianlah artikel tentang alasan si miskin semakin miskin sedangkan si kaya semakin kaya, semoga bermanfaat bagi Anda semua.