Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa itu Amortisasi?

Apa Anda pernah mendengar tentang amortisasi? Sebagian besar orang menganggap definisi amortisasi sama dengan depresiasi, yaitu penyusutan. Padahal keduanya memiliki definisi dan prosedur yang berbeda dalam pelaksanaannya. Amortisasi dan depresiasi merupakan prosedur yang sangat penting dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan. Sekilas keduanya juga mirip dan berkaitan namun tidak sama.

Amortisasi adalah prosedur atau proses pembayaran utang dalam periode tertentu secara bertahap. Misalnya cicilan KPR, KTA maupun kredit kendaraan. Nilai cicilan harus lebih besar daripada pokok pinjaman dan bunga. Sehingga pada setiap pembayaran, nilai amortisasi tadi akan semakin menyusut dan akhirnya terlunasi.

Definisi amortisasi lainnya adalah pengurangan nilai atau biaya atas aset tidak berwujud yang dilakukan secara bertahap. Pengurangan ini dilakukan tergantung pada umur ekonomis aset, selama aset masih bisa memberi manfaat pada perusahaan. Cara mengurangi nilainya adalah dengan memberi beban pengeluaran secara berkala dan merata pada pendapatan. Contoh aset tidak berwujud misalnya hak paten, goodwill dan hak cipta.

Untuk amortisasi pinjaman, beban pengeluaran itu dilakukan melalui pembayaran pada pokok pinjaman dan bunganya. Sehingga akan diketahui berapa besarnya cicilan dan berapa lama masa pinjamannya. Sedangkan untuk pengurangan nilai atau biaya atas aset, dilakukan dengan menyebar biaya secara merata sesuai waktu ekonomis aset.

Fungsinya, agar diketahui berapa nilai penjualan kembali dari aset tidak berwujud tersebut. Jadi nilai amortisasi aset sama dengan nilai cicilan aset tersebut.

Lantas, apa kaitannya amortisasi dengan depresiasi? Seperti yang kita ketahui, depresiasi adalah nilai penyusutan suatu aset tetap perusahaan. Misalnya kendaraan, mesin-mesin dan peralatan kantor. Bedanya jika amortisasi digunakan untuk mengurangi nilai aset tidak berwujud, maka depresiasi untuk aset yang berwujud. Keduanya juga memiliki kaitan satu sama lain.

  1. Dari fungsinya. Amortisasi berfungsi sebagai cerminan berapa nilai aset perusahaan saat akan dijual kembali. Sementara depresiasi berfungsi sebagai batasan agar perusahaan dapat memelihara pendapatan di bulan harta tertentu. Sehingga keduanya sama-sama menunjukkan perubahan nilai aset perusahaan di masa yang akan datang.
  2. Dari pelaksanaannya. Baik amortisasi maupun depresiasi, penghitungannya sama-sama dilakukan pada bulan terjadinya pengeluaran. Keduanya juga memiliki rumus tertentu.

Karena aset harus diamortisasi setiap bulan, maka perlu dilakukan pengumpulan dana secara bertahap untuk melunasinya. Dana ini disebut amortization fund. Dengan adanya dana ini perusahaan akan sanggup membayar tagihan biaya amortisasi. Lantas dengan mengetahui berapa nilai aset tersebut di setiap periode, perusahaan bisa mengambil keuntungan jika aset ingin dijual kembali.

Contoh Amortisasi

  • Contoh pertama:

PT. Santuy Selalu memiliki pinjaman sejumlah Rp100.000.000 dalam jangka waktu 10 tahun. Setiap tahun diangsur sebesar Rp10.000.000. Maka diketahui bahwa PT. Santuy Selalu telah mengamortisasi pinjaman sebesar Rp10.000.000 setiap tahun.

  • Contoh kedua:

Perusahaan kue Lapis Nanas Pak Ngah memiliki hak paten atas mesin pengoles selai otomatis selama 10 tahun. Biaya perolehan hak paten tersebut adalah Rp12.000.000. Maka yang dianggap biaya amortisasinya adalah Rp1.200.000 per tahun  atau Rp12.000.000 dibagi 10 tahun.

Cara Menghitung Amortisasi

Dalam proses amortisasi, perusahaan harus membayar cicilan utang berupa pokok angsuran dan bunganya. Pokok pinjaman adalah besarnya total pinjaman yang dilakukan perusahaan dan harus dilunasi. Pokok angsuran adalah cicilan utang setiap bulan sesuai tenor atau jangka waktu pinjaman. Sedangkan bunga pinjaman adalah biaya tambahan yang dikenakan pada perusahaan oleh pemberi pinjaman.

Semakin besar nilai pokok angsuran maka akan semakin menurun bunganya. Jadi seiring waktu bunga yang dibayarkan akan berkurang sementara pokok angsurannya akan semakin besar. Kemudian di akhir tenor pokok pinjaman akan sama dengan pokok angsuran yang dibayarkan. Sehingga saldo pinjaman pun nol.

Pada tahap awal perhitungan, kita harus menemukan besar amortisasi pada bulan pertama. Untuk menghitung amortisasi, bisa dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:

Jumlah angsuran = P x (i/12) / 1 – (1+(i/12)-t)

Bunga amortisasi = P x i x (30/360)

Pokok angsuran = jumlah angsuran – bunga amortisasi

Keterangan:

  • P = pokok pinjaman
  • i  = suku bunga
  • t = tenor pinjamannya.

Contoh, pokok pinjaman PT. Santuy Selalu adalah Rp10.000.000. Dengan suku bunga 6% dan tenornya adalah 12 bulan, maka penghitungan jumlah angsurannya:

10.000.000 x (6%/12) / 1 – (1+(6%/12)-12) = 860.664

Bunga amortisasi = 10.000.000 x 6% x (30/360) = 50.000

Sehingga pokok angsuran = 860.664 – 50.000 = 810.664

Saldo pinjaman amortisasi di bulan pertama adalah

10.000.000 – 810.664 = 9.189.336

Setelah mengetahui amortisasi pada bulan pertama, maka bisa dicari perhitungan amortisasi untuk keseluruhan periode. Tidak perlu menggunakan rumus setiap kali menghitungnya, cukup gunakan tabel pembayaran seperti di bawah ini.

Dalam tabel bisa dilihat bahwa nilai pokok angsuran terus bertambah setiap bulan, sedangkan nilai bunga semakin menurun. Lantas pokok pinjaman akan terlunasi di akhir tenor.

Amortisasi adalah komponen penting di dalam laporan keuangan sebuah perusahaan. Tanpa perhitungan amortisasi, laporan keuangan tidak akan mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Dengan perhitungan yang benar dan pencantuman besaran amortisasi dalam laporan, pihak-pihak terkait akan mengetahui kondisi keuangan perusahaan dengan gamblang. Pengambilan keputusan juga bisa dilakukan dengan benar.

Kini sudah bisa dibedakan bukan, definisi amortisasi dan definisi depresiasi serta contoh dan cara menghitungnya. Keduanya sangat berkaitan dengan nilai aktual aset perusahaan, baik yang berwujud maupun tidak berwujud. Semoga bermanfaat.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang apa itu amortisasi, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Contoh Surat Balasan Kunjungan
Surat Balasan Izin Observasi / Surat Keterangan Izin Observasi
Contoh Surat Izin Observasi
Contoh Surat Permohonan Izin Peminjaman Tempat
Contoh Surat Balasan Peminjaman Tempat
Contoh Surat Balasan Penawaran Barang
Contoh Surat Balasan Penawaran Jasa
Contoh Surat Balasan Penawaran Kerjasama
Contoh Surat Permohonan Izin Mengadakan Penelitian
Contoh Surat Balasan Izin Penelitian


Bagikan Ke Teman Anda