Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa Itu Digital Immigrant?

Teknologi saat ini telah mengalami perkembangan yang demikian pesat. Segala sesuatu dalam perangkat kehidupan hampir menggunakan teknologi digital, mulai dari mesin-mesin produksi, administrasi perkantoran, peralatan medis, hingga perangkat komunikasi berupa ponsel pintar (smartphone). Tak bisa dielakkan bahwa saat ini kita tengah berada di era teknologi digital.

Seperti halnya dunia semesta, dunia digital pun memiliki penghuni yang secara garis besar dikategorikan menjadi dua yakni digital native atau yang disebut dengan penduduk asli atau pribumi dan digital immigrant yaitu kaum pendatang.

Mereka yang termasuk dalam kategori digital native adalah kelompok yang dilahirkan dan tumbuh berkembang serta aktif berinteraksi dengan teknologi digital. Lantas, siapakah digital immigrant?

Apa itu digital immigrant?

Digital Immigrant merupakan istilah bagi penghuni dunia digital yang mengacu pada kelompok orang yang lahir dan tumbuh hingga dewasa sebelum era digitalisasi. Kelompok ini sering pula disebut dengan Generasi X (Gen X). Digital immigrant tak hanya merujuk kalangan Gen X saja, tetapi juga generasi yang lebih tua.

Generasi X dan sebelumnya yang masuk dalam kategori digital immigrant tidak tumbuh dengan komputasi atau internet, sehingga mereka butuh ‘energi’ ekstra untuk beradaptasi dengan bahasa baru dan praktik teknologi digital. Hal ini merupakan kebalikan dari digital native yang justru tidak mengenal dunia lain selain dunia yang ditentukan oleh internet dan perangkat pintar.

Seperti halnya digital native, istilah immigrant digital juga dipopulerkan oleh Marc Prensky pada tahun 2001. Secara umum, kelompok orang yang lahir sebelum 1985 digolongkan sebagai penduduk imigran di dunia digital. Untuk bisa mengenal dan mengadopsi teknologi, digital immigrant harus beradaptasi terlebih dahulu. Berbeda dengan digital native yang tumbuh berkembang seiring dengan perkembangan teknologi.

Sejarah munculnya digital immigrant

Ide tentang digital immigrant muncul dari adanya permasalahan di bidang pendidikan, terkait dengan konsep dan metode pembejalaran yang dinilai kuno dan ketinggalan zaman. Para guru kesulitan untuk berkomunikasi dengan generasi baru karena adanya kesenjangan teknologi.

Sementara para siswa sebagai penduduk asli dunia digital berbicara dan menggunakan bahasa yang berbeda dengan guru, yang notabene merupakan digital immigrant. Kesenjangan ini berdampak pada perubahan cara guru berinteraksi dengan siswanya. Akibatnya, siswa merasa metode dan media belajar yang disampaikan guru kurang mampu memenuhi harapannya di era digital seperti sekarang ini.

Munculnya ide tentang digital immigrant ini bukan tanpa kontroversi. Inti permasalahnnya terletak pada adanya kesenjangan antara dua generasi yang berbeda, bukan kategorisasi kelompok orang yang lahir sebelum dan sesudah tahun 1985.

Istilah digital immigrant tidak memperhitungkan orang-orang yang mampu beradaptasi dengan era teknologi digital dengan mulus. Tak hanya itu, digital immigrant juga tidak mempertimbangkan seluruh populasi anak yang tidak memiliki akses internet dan teknologi umum lainnya.

Karakteristik digital immigrant

Digital immigrant tidak begitu akrab dengan teknologi, karena mereka tidak lahir dan besar dalam dunia digitalisasi. Meski demikian, bukan berarti digital immigrant sama sekali ‘buta’ terhadap teknologi. Mereka bisa saja mengenal dan memanfaatkan teknologi digital jika mampu beradaptasi dengan baik.

Jika dibandingkan dengan digital native dalam hal teknologi, digital immigrant memang memiliki kelemahan. Sebab, mereka cenderung lebih suka berbicara di telepon atau berkomunikasi langsung tatap muka. Tak heran jika digital immigrant lebih menyukai saluran komunikasi formal, seperti telepon, email secara detail, atau komunikasi tatap muka.

Pemahaman dan penguasaan terhadap bahasa gaul atau istilah populer di internet pun, kelompok digital immigrant memiliki keterbatasan, bahkan tidak mengerti sama sekali. Dalam bidang kerja, digital immigrant cenderung lebih senang mencetak atau menciptakan sesuatu dibandingkan bekerja di depan layar komputer.

Berkenaan dengan hal tersebut, kelompok digital immigrant dapat dibedakan dari karakteristiknya sebagai berikut.

  • Menghindari penggunaan teknologi modern

Kategori karakteristik menghindari penggunaan teknologi modern mengacu pada kelompok digital immigrant yang telah berusia lanjut, yang sulit bahkan tidak bisa sama sekali berhubungan dengan teknologi modern.

Seiring dengan semakin menuanya usia, kondisi fisik dan tingkat pemahaman cenderung menurun atau lemah. Hal ini yang tidak memungkinkan kelompok digital immigrant yang telah memasuki usia renta untuk beradaptasi dengan teknologi moden.

  • Menggunakan teknologi dengan enggan

Pada kategori ini, kelompok digital immigrant yang dimaksudkan adalah mereka yang terpaksa menggunakan teknologi tetapi lebih memilih hard copy, karena kurang mempercayai sumber daya elektronik. Digital immigrant pada kelompok kategori ini cenderung enggan untuk mengadopsi teknologi digital.

Digital immigrant pada kelompok ini sangat dimungkinkan untuk mengenal dan beradaptasi dengan teknologi digital, tetapi enggan untuk mempelajarinya lebih lanjut. Mereka akan senang memperhatikan budaya digital dari ‘warga lokal’, mempelajari bahasanya, dan memahami kompleksitasnya. Bukannya buta dengan teknologi modern, digital immigrant cenderung menjaga jarak internal teknologi, dan hanya menggunakannya secara efektif dan efisien.

  • Semangat beradaptasi dengan teknologi

Dalam kategori ini, digital immigrant memiliki semangat untuk terlibat dalam diskusi online melalui berbagai media sosial seperti Facebook, Twitter, Telegram, situs berita, blog, atau pendidikan online. Mereka yang tergolong dalam kategori ini bahkan dapat membuat konten online sendiri, aktif online sepanjang hari, menemukan teknologi yang menarik, dan memiliki ponsel cerdas (smartphone).

  • Inovator yang bekerja dengan teknologi

Digital immigrant dengan karakteristik sebagai inovator yang bekerja dengan teknologi adalah mereka para game developer, programmer, teknisi. Inovator membangun situs web, membuat aplikasi, dan melakukan fungsi kreasi online lainnya untuk sesama inovator. Jadi, meski tidak akrab dengan teknologi digital sejak lahir, namun digital immigrant mampu menjadi inovator yang justru mengembangkan teknologi.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang apa itu digital immigrant, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Apakah TV Digital Selalu Lebih Baik dari TV Analog? Keunggulan TV Analog
Apa itu Revolusi Industri 4.0?
Bahaya Dari Deepfake
Kelebihan dan Kekurangan Mobil Listrik
Apa Itu Digital Native?
Apakah TV Digital Pilihan Yang Tepat? – Kelebihan TV Digital Dibanding TV Analog
Definisi Escrow Account
Perusahaan yang Mati Karena Disruption Teknologi Baru
Apa Itu Telekonsultasi? Manfaat Dan Kendala Dalam Penerapannya
Mengenal Seluk-Beluk Dompet Digital


Bagikan Ke Teman Anda