Apa Untung Ruginya Membuat Program Magang bagi Perusahaan Startup?
Praktik magang atau kerja praktik kerapkali memberi keuntungan bagi kedua belah pihak, yakni perusahaan pemberi kerja dan individu yang magang di perusahaan tersebut. Keduanya saling melengkapi, terutama bagi mereka yang magang karena dengan begitu yang bersangkutan lebih mengenal kondisi dunia kerja dengan cara yang kurang formal dan kurang profesional. Sementara itu, keuntungan bagi perusahaan pemberi tempat untuk magang memang tidak terlampau besar, terutama dari segi finansial.
Bagi perusahaan penyedia tempat magang, praktik semacam ini sifatnya sosial dan merupakan investasi yang tak kalah penting. Dengan menyediakan tempat magang, maka perusahaan tersebut berarti telah turut serta dan berkontribusi dalam penyediaan sumber daya manusia yang paham betul bagaimana dunia kerja nantinya.
Penyediaan fasilitas magang belakangan ini dirasa cukup penting bagi perusahaan startup. Tenaga magang dirasa tidak mungkin dihindari keterlibatannnya karena dipandang memberikan kontribusi penting di tengah momen pengembangan perusahaan jenis startup. Mereka yang magang dipandang punya pengetahuan yang lebih segar dan cenderung lebih obyektif dalam menilai apa yang dikehendaki konsumen. Selain itu, tenaga magang dipandang sebagai salah satu solusi finansial dibanding meng-hire tenaga tetap.
Di luar itu semua, ada banyak pertimbangan yang berujung pada keuntungan dan kerugian dari pemberlakuan tenaga magang di perusahaan startup. Beberapa hal di bawah ini membuat magang sebagai suatu kebijakan yang masuk akal untuk dijalankan perusahaan startup Anda.
1. Menjaring mereka yang berbakat untuk terlibat dalam praktik perusahaan
Tidak terlampau sulit dipahami untuk kemudian disepakati bahwa memiliki banyak orang berbakat dan melibatkan mereka dalam aktifitas bisnis dan hal produktif merupakan salah satu kunci penting dalam keberhasilan perusahaan Anda. Bakat merupakan aset yang krusial dan seringkali menjadi kunci dalam gebrakan besar di perusahaan Anda nantinya, disadari atau tidak.
Nah, penyediaan posisi untuk tenaga magang bisa menjadi cara yang paling efektif dan cerdas untuk menyaring dan menjaring mereka yang berbakat. Anda bisa pura-pura jago dalam satu persoalan tertentu guna mengesankan orang yang mewawancarai Anda, tapi Anda tidak akan bisa berpura-pura saat eksekusi berlangsung. Dengan adanya program magang, Anda membuka peluang untuk
Anda untuk menemukan mereka yang benar-benar berbakat dan bisa memberi kontribusi besar bagi perusahaan Anda. Tidak mengherankan jika yang bersangkutan, jika cocok, bisa direkrut untuk kerja sama profesional selepas lulus.
2. Lebih banyak tangan untuk eksekusi
Makin banyak tangan yang terlibat membuat pekerjaan lebih ringan untuk dijalani. Hal ini sangat terasa ketika berhubungan dengan aktifitas yang sederhana seperti mengelola media sosial, berinteraksi dengan pelanggan, serta memasarkan produk. Dengan begitu, perusahaan startup Anda bisa lebih fokus menggarap apa yang seharusnya digarap. Terlalu banyak berkutat dengan hal yang kurang strategis seringkali menjadi jurang bagi perusahaan startup, yang merasa semuanya bisa diselesaikan dengan teknologi.
3. Peluang menjajal ide dan peran baru dalam perusahaan
Masa awal pendirian perusahaan tentu bukan hal mudah bagi seorang founder. Anda kemungkinan besar tidak yakin atau belum sepenuhnya mengerti bakat seperti apa yang dibutuhkan perusahaan startup Anda dan juga lingkup kerja yang harus Anda berikan. Ini berarti bahwa keterlibatan tenaga kerja full-time hanya menambah ongkos pengeluaran kantor yang hanya akan menyakiti kondisi keuangan Anda dan mempengaruhi kultur perusahaan dan operasi bisnis Anda secara keseluruhan. Dengan adanya tenaga magang, hal tersebut bisa diatasi karena Anda berpeluang untuk menguji peran-peran dan posisi baru di perusahaan Anda.
Dengan begitu, Anda akan paham betul akan posisi mana yang seharusnya ada dan tidak ada. Satu hal yang perlu digarisbawahi di sini adalah jangan sekali-kali meremehkan kemampuan seorang tenaga magang. Mereka cenderung lebih muda sehingga cenderung lebih kreatif dan peka dalam membaca pasar serta memiliki pengetahuan terkini yang mampu membantu founder memperbaiki arah perusahaan startup yang dipimpinnya.
Meski demikian, ada sejumlah hal yang perlu diwaspadai dari penggunaan tenaga magang. Hal-hal tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Kondisi moral saat magang berakhir
Tim kerja cenderung senang dengan adanya anak baru yang masuk sebagai anggota. Dan, bukan rahasia lagi bahwa wajah baru yang cocok dengan kultur perusahaan merupakan angin segar bagi startup Anda. Namun, moral Anda mungkin bakal sedikit goyah ketika tenaga magang Anda harus kembali ke bangku sekolah atau kuliah. Persoalan menjadi sedikit lebih pelik lagi ketika Anda tidak punya alokasi posisi yang tepat bagi tenaga magang. Anda bisa seperti kehilangan seluruh anggota tim jika tidak mengalokasikan dengan baik.
2. Anda perlu mengalokasikan waktu lebih untuk mengajari
Hal ini pasti terjadi saat tenaga magang baru tiba di perusahaan Anda. Terlebih jika tenaga magang baru tersebut diberi tugas atau peran yang lumayan kompleks. Maka dari itu, adalah sesuatu hal yang kontraproduktif jika seorang tenaga magang diberi persoalan yang kompleks karena itu berarti bahwa Anda harus meluangkan waktu dan tenaga lebih untuk mengajari mereka apa yang harus dilakukan dan bagaimana seharusnya sesuatu itu dilakukan. Padahal, sebagai pelaku startup, Anda tidak punya waktu lebih untuk itu mengingat kompetisi yang begitu sengit.
Artikel Terkait
- Startup Seharusnya Jangan Menghabiskan Waktu untuk Hal-hal Berikut
- Ide-ide Startup yang Sering Gagal
- 9 Hal yang Harus Dimiliki Founder Startup Berbasis Teknologi
- Ini Dia Sisi Gelap Berkarir di Perusahaan Startup
Demikianlah artikel tentang untung ruginya membuat program magang bagi perusahaan startup, semoga bermanfaat bagi Anda semua.