Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Bayar Hutang atau Investasi, Mana yang Harus Didahulukan?

Saat membaca judul tulisan ini, sebagian dari Anda mungkin heran mengapa hal ini dipermasalahkan dan dibingungkan jalan keluarnya. Anda mungkin berpendapat bahwa bagaimanapun hutang adalah sesuatu yang wajib dibayar sehingga harus didahulukan dari yang lain. Jika dilihat dari kasat mata pada sebagian besar kasus, hutang-lah yang harus dibayar dibanding berinvestasi. Namun tidak semuanya bisa diputuskan semudah itu, karena ada saja hal-hal yang muncul untuk menjadi pertimbangan.

Misalnya saja ada peluang investasi yang menjanjikan keuntungan sejumlah nominal yang bukan saja dapat membayar hutang, namun juga menjadi tambahan bagi tabungan keluarga. Padahal uang yang dimiliki jumlahnya tidak cukup untuk melakukan keduanya, sedangkan sayang kalau peluang investasi itu terlewatkan. Tapi tetap ada kekhawatiran mengenai pembayaran hutang yang tentunya memiliki bunga yang terus berjalan.

Jika berada dalam keadaan tersebut, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan.

1. Hutang Baik dan Hutang Buruk

Rekaplah semua yang termasuk hutang Anda, dari mulai cicilan rumah, cicilan mobil, pinjaman bank, pinjaman personal, tagihan kartu kredit, dan lain sebagainya. Lalu sertakan juga sumber peminjaman (dari mana Anda meminjam), berapa sisa yang belum dibayar, dan berapa tagihan bulanannya. Kemudian pisahkan hutang-hutang tersebut menjadi dua kelompok, hutang baik dan hutang buruk.

Hutang baik (good debt) adalah semua hutang yang Anda ambil untuk membeli sesuatu atau melakukan sesuatu yang nilainya akan bertambah seiring berjalan waktu. Hutang ini diambil untuk memenuhi hal-hal yang memang berupa kebutuhan dan dapat menjadi aset di kemudian hari. Misalnya hutang untuk membeli rumah, pendidikan anak, cicilan kendaraan, renovasi rumah, dan lain sebagainya.

Sedangkan hutang buruk (bad debt) adalah semua hutang yang Anda ambil untuk memenuhi gaya hidup, yang sebenarnya melebihi batas kemampuan Anda. Hutang ini bukan untuk sesuatu yang masih Anda pakai sebagai kebutuhan mendasar dan bahkan mudah terlupakan. Misalnya cicilan tas branded, liburan ke luar negeri, membeli mobil mewah padahal masih punya mobil yang bisa dipakai, atau bahkan hutang untuk pengeluaran rumah tangga.

Pemisahan hutang menjadi dua kelompok ini akan sangat membantu Anda dalam mengambil keputusan. Bayarlah semua hutang buruk yang masih Anda miliki, kemudian Anda bisa mempertimbangkan untuk melakukan investasi. Barang atau hal yang dimiliki dari hutang buruk akan berkurang nilainya dan biasanya memiliki bunga yang tinggi, sehingga sangat beresiko jika Anda tetap ingin berinvestasi sebelum semua hutang buruk itu dibayar.

2. Rasio Bunga Hutang dan Keuntungan Investasi

Setelah mengeliminasi hutang buruk, selanjutnya Anda perlu meninjau manakah jumlah yang lebih besar antara bunga dari hutang dengan keuntungan dari investasi. Jika keuntungan investasi hingga mencapai dua sampai tiga kali lipat dari bunga hutang, mungkin Anda bisa mempertimbangkan untuk menaruh investasi Anda. Namun perlu diingat juga untuk mengecek apakah angka tersebut sudah pasti apakah masih dalam perkiraan? Sedangkan bunga dari hutang relatif lebih pasti jumlahnya dibanding keuntungan investasi yang bisa saja berubah tidak sesuai prediksi.

Selain keuntungan, Anda juga perlu memperkirakan resiko dari investasi yang akan dilakukan. Apakah ada kemungkinan besar investasi akan gagal dan berapa besar persentasenya? Berinvestasi memang tidak lepas dari resiko, namun Anda bisa memilih investasi yang memiliki resiko bisa diterima dan sekiranya bisa ditanggulangi nantinya.

3. Sisi Emosional

Mungkin tampaknya seperti hal yang sepele, namun sisi emosional memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan mengenai apakah akan membayar hutang atau berinvestasi. Cobalah Anda pikirkan bagaimana rasanya jika Anda sudah tidak memiliki hutang karena semuanya sudah terbayar lunas? Atau bagaimana rasanya jika Anda justru melewatkan kesempatan berinvestasi yang menurut Anda akan memberikan keuntungan besar?

Pikirkan juga bagaimana kalau ternyata investasi yang Anda lakukan gagal dan Anda mengalami kerugian? Bagaimana dengan sisa hutang yang harus dibayar jika hal tersebut terjadi? Memikirkan dari sisi emosional akan membantu Anda dalam memperkirakan kemungkinan yang akan terjadi dan apa yang harus dilakukan.

4. Bukan Perkara “Kalau tidak A, maka B.”

Sebenarnya bukan berarti jika membayar hutang maka tidak bisa berinvestasi, sehingga Anda hanya bisa melakukan salah satunya saja. Anda bisa saja melakukan keduanya dengan mengatur porsi masing-masing, misalnya membayar bunganya dahulu untuk hutang kemudian sebagian uang digunakan untuk berinvestasi sekian persen. Tentu saja dengan melakukan ini, Anda tidak bisa membayar langsung hutang atau berinvestasi penuh. Namun jika setelah dipikirkan dan dipertimbangkan bahwa itu adalah hal yang tepat, maka mengapa tidak dilakukan?

Kembali lagi untuk melihat gambaran besar dari kondisi keuangan Anda dan target apa saja yang ingin dicapai. Jika hutang yang Anda miliki, hutang baik tentunya, masih dapat di-handle untuk dibayarkan meski tidak sekarang, maka berinvestasi bukanlah solusi yang buruk untuk mendapatkan keuntungan. Namun jika Anda tidak yakin bisa membayar hutang tersebut jika tetap berinvestasi, maka utamakan dulu untuk membayar hutang yang ada.

Demikianlah hal-hal yang perlu diperhatikan saat hendak memutuskan apakah akan membayar hutang atau digunakan untuk berinvestasi. Pada dasarnya, semuanya kembali lagi pada kondisi, keadaan, dan tentunya kemampuan Anda baik secara finansial maupun keahlian bisnis. Berinvestasi bukan saja membutuhkan modal sejumlah dana, namun juga kemampuan berbisnis dan melihat peluang yang ada. Semoga informasi ini bermanfaat!

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang hutang atau investasi yang harus didahulukan, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Contoh Surat Perjanjian Hutang
11 Hal yang Wajib Ditanyakan Sebelum Membeli Saham
Apa itu Akad Wakalah/Sukuk Wakalah?
Apa itu Stock Split?
Cara Menghitung Weighted Average
Cara Berinvestasi Dengan Dana Yang Terbatas
Menghindari Jebakan Hutang
Apa Itu Capital Gain?
Tip Investasi di Peer To Peer Lending (P2P)
Waspada Investasi Bodong Big Data (BDIG)


Bagikan Ke Teman Anda