Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Cara Membuat Media Planning

Di era teknologi canggih seperti sekarang, media adalah salah satu alat terbaik untuk melakukan pemasaran. Namun agar pemasaran berbasis media bisa sukses besar, diperlukan sebuah media planning yang baik. Apa itu media planning? Apa manfaat media planning bagi pemasaran? Bagaimana cara melakukan media planning.

Definisi Media Planning

Media planning adalah sebuah proses dimana pelaku pemasaran menentukan kapan, dimana, dan seberapa sering mereka akan melakukan pengiklanan untuk memaksimalkan pengenalan publik dan ROI (return of Investment). Dengan adanya media planning, maka berbagai sumber pengiklanan baik itu online maupun offline dikelompokkan sendiri-sendiri.

Dunia periklanan yang semakin berkembang menuntun pelaku pemasaran untuk memberikan pesan yang tepat pada para konsumen, di waktu yang tepat, dan saluran yang tepat agar dapat dikenal publik. Media planning berperan untuk menentukan kapan waktu yang “tepat” tersebut.

Pelaku media planning sendiri biasanya adalah media planners pada perusahaan pengiklanan. Media planners akan bekerja sama dengan media buyers dan perusahaan klien untuk mengembangkan strategi demi memaksimalkan ROI untuk dana yang dihabiskan pada sektor periklanan. Untuk mendapatkan media planning yang baik, media planners harus mengerti merek dari perusahaan tersebut, target audiens, berbagai jenis platform media, dan tren media yang sedang berkembang.

Poin Penting dalam Media Planning

Sebelum membuat sebuah media planning, ada poin-poin penting yang harus diperhatikan oleh media planner dan pelaku pemasaran.

  1. Target Konsumen. Pembuat media planning harus memahami kebutuhan konsumen hingga ke detail yang terkecil. Dengan demikian, mereka dapat memahami apa yang diinginkan konsumen dan menyampaikan pesan yang lebih mengena melalui iklan yang ditayangkan.
  2. Platform yang Diinginkan. Ada banyak platform media yang bisa digunakan untuk beriklan dengan target konsumen yang berbeda-beda. Sesuaikan platform yang dipilih dengan target audiens yang diinginkan. Dalam proses ini, pertimbangkan pula budget yang dibutuhkan.
  3. Terlalu Fokus Pada Budget. Masalah terbesar pelaku pemasaran dalam membuat media planning adalah dana yang dibutuhkan. Sering kali mereka lebih fokus memikirkan berapa besar dana yang dibutuhkan, hingga melupakan metode yang paling tepat untuk beriklan. Media planning modern membutuhkan alokasi budget yang fleksibel dengan menggunakan beberapa platform sebagai alternatif. Dengan demikian, jika satu platform tidak bekerja dengan baik, maka pengiklan harus berpindah ke platform yang lain untuk mencapai sasaran. Terlebih lagi jika sebuah platform telah sukses diterapkan banyak pengiklan, maka dana yang dibutuhkan bisa lebih besar.
  4. Pengukuran yang Pas. Banyaknya platform iklan, baik secara online maupun offline, bisa menyulitkan pelaku pemasaran untuk menentukan mana yang paling berhasil. Itulah mengapa dibutuhkan pengukuran yang pas dan matang untuk menganalisa melalui platform mana sebuah produk meraih sukses dan menjangkau banyak konsumen. Gunakan metode pengukuran terintegrasi untuk memoptimalkan pengiklanan produk.

Cara Membuat Media Planning yang Baik

Membuat sebuah media planning adalah proses yang membutuhkan ketelitian tinggi hingga ke detail yang paling kecil. Para perencana harus mempertimbangkan kebutuhan target konsumen dan tujuan dari bisnis sebuah perusahaan. Inilah beberapa langkah penting yang harus ditempuh oleh para media planners ketika menyusun media planning.

1. Tujuan dan Sasaran Media

Singkatnya, tujuan dari media planning adalah meningkatkan kesadaran publik dan mengalihkan perhatian mereka pada produk yang diiklankan. Namun sebenarnya tidak sesederhana itu. Bisa ada lebih dari satu tujuan dan sasaran dalam satu kali iklan, tergantung dari departemen yang ada di perusahaan.

Misalnya bagi bagian penjualan, peningkatan pendapatan adalah sasaran utama. Namun bagi bagian pemasaran, meningkatkan brand awareness adalah tujuan utama. Tentukan satu tujuan utama dari sebuah iklan, bagaimana cara mencapainya, dan bagaimana cara menyampaikannya kepada konsumen.

2. Riset Pada Tren Pasar

Setelah satu tujuan utama telah ditentukan, langkah selanjutnya adalah melakukan riset terhadap tren pasar yang sedang berkembang, termasuk para pesaing yang ada. Dengan riset ini, maka media planners dan pelaku pemasaran dapat melihat merek sejenis dan tujuan-tujuan mereka yang telah tercapai di masa lalu. Hal ini bisa menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan terkait media planning.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan telah menggunakan pengiklanan via email untuk memasarkan produk mereka. Padahal para pesaingnya telah menerapkan iklan berbayar dan meraih kesuksesan yang lebih besar. Dengan ditemukannya fakta seperti ini, maka perusahaan akan tahu kapan saatnya mereka merubah kebijakan.

3. Penentuan Budget

Penentuan tujuan dan sasaran dalam sebuah media planning akan erat kaitannya dengan budget yang dibutuhkan. Aspek ini tidak boleh luput dalam proses media planning. Pengiklan sebaiknya tidak menentukan budget yang kaku untuk saluran iklan tertentu. Budget yang lebih fleksibel untuk periklanan bisa memberikan hasil yang lebih optimal bagi perusahaan.

4. Menentukan Target Konsumen

Tren marketing saat ini cenderung melihat kebutuhan konsumen. Sehingga pengiklan datang sebagai pihak yang mengerti dan memenuhi kebutuhan mereka. Ketika pengiklan membuat pesan yang akan disampaikan pada konsumen, kebutuhan mereka harus menjadi fokus utama, entah saluran apapun yang digunakan.

Pertama, tentukan target konsumen mana yang akan dijadikan sasaran perusahaan. Setelah itu, pelaku pemasaran dapat menentukan berbagai atribut lain untuk menganalisis dan memahami berbagai jenis iklan yang esai dengan target.

Umumnya pengiklan menggunakan klasifikasi data dengan kategori umum seperti umur, lokasi, dan ketertarikan umum. Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih detail dan akurat, harus dilakukan survei secara personal agar pelaku pemasaran dapat menentukan metode pengiklanan yang lebih tepat.

5. Jangkauan dan Frekuensi

Aspek kunci lain yang harus diperhatikan dalam media planning adalah jangkauan dan frekuensi. Jangkauan adalah berapa banyak orang yang dapat melihat iklan yang ditampilkan dalam jangka waktu tertentu, sementara frekuensi adalah tentang seberapa sering konsumen dapat melihat iklan yang ditayangkan.

Untuk menentukan jangkauan dan frekuensi, ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan:

    • Continuity. Dengan pendekatan ini, iklan akan tayang dalam waktu yang telah ditentukan secara konsisten. Misalnya, dua kali penayangan setiap Minggu. Metode ini biasanya diterapkan untuk produk yang sifatnya musiman dan membutuhkan penguatan secara berkala agar selalu diingat konsumen.
    • Pada pendekatan ini, iklan sebuah produk ditayangkan dalam waktu tertentu dan berhenti sama sekali pada waktu yang lain. Artinya, ada saat dimana produk ini tidak muncul sama sekali di semua saluran periklanan. Strategi ini diterapkan untuk produk yang bersifat musiman.
    • Pulsing. Sebagai kombinasi antara kedua pendekatan di atas, pulsing adalah metode pengiklanan dimana pengiklan akan menurunkan intensitas dalam waktu tertentu dan melakukan pengiklanan secara besar-besaran di waktu yang lain. Sehingga dalam kurun waktu setahun, sebuah produk diiklankan secara besar-besaran hanya di waktu-waktu tertentu saja.

6. Memilih Media yang Tepat

Setelah menentukan tujuan, sasaran, jangkauan, sasaran, dan frekuensi, kini hal yang paling penting dalam media planning harus ditentukan: media apa yang akan digunakan untuk memasang iklan. Kini adalah ratusan jenis media, baik itu online maupun offline, yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana pengiklanan.

Untuk dapat memilih media yang tepat, maka pengiklan harus mengumpulkan semua data yang diperoleh dalam riset dan penentuan tujuan. Dengan semua data yang ada, maka dapat ditentukan saluran mana yang bisa mendatangkan keuntungan pengiklanan paling besar.

Inilah berbagai saluran media populer yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana pengiklanan

1. Media Offline

  • Majalah

Majalah terbukti memiliki “umur” yang sangat panjang, karena biasanya konsumen akan menyimpan majalah mereka selama dua sampai empat Minggu setelah penerbitan. Dengan demikian, semua informasi yang ada dalam majalah cenderung bertahan lama. Menurut sebuah penelitian, konsumen memiliki kepercayaan yang lebih tinggi pada iklan di majalah dibandingkan dengan media lainnya.

  • Koran

Jika memilih koran sebagai sarana beriklan, letakkan iklan di sektor yang relevan dengan isinya. Misalnya untuk iklan pakaian, sebaiknya diletakkan di rubrik fashion atau hiburan. Kelebihan memasang iklan di koran adalah pembacanya yang cenderung berpendidikan tinggi dan bergaji besar.

  • Radio

Menggunakan radio sebagai sarana iklan membutuhkan dana yang lebih sedikit dibandingkan platform lainnya. Namun menurut sebuah riset, iklan yang dipasang di radio tidak dapat menjelaskan secara detail sebuah produk pada konsumennya, sehingga menyebabkan daya beli rendah.

  • TV dan kabel

Memasang iklan pada TV dapat mendekatkan produk pada konsumen. Mereka secara langsung bisa melihat kegunaan sebuah produk untuk diri mereka, misalnya produk pembersih lantai dan produk lain yang biasa digunakan di dalam rumah. Pendekatan ini sangat tepat dilakukan terutama untuk produk yang sasarannya adalah ibu rumah tangga.

  • Outdoor

Menggunakan baliho yang besar di jalan-jalan atau area padat juga bisa menjadi sarana iklan yang tepat. Menurut penelitian, dengan memasang iklan pada billboard yang ada di pinggir jalan, sebuah produk dapat dilihat oleh lebih dari 10.000 orang setiap bulan. Dengan demikian, pelaku pemasaran dapat menjangkau target konsumen mereka dengan lebih cepat dan mudah.

2. Media Online

  • Publikasi digital

Cara yang paling umum dilakukan dalam publikasi digital adalah mengirim email pada konsumen, berdasarkan database yang dimiliki perusahaan. Untuk menjangkau sasaran yang tepat, diperlukan publikasi yang lebih terspesialisasi agar lebih mudah dalam menjangkau target konsumen.

  • Pay-per-Click

PPC adalah metode iklan yang paling murah dibandingkan dengan yang lainnya. Pengiklan bisa menyasar pengguna sebuah situs, lalu memasang produk mereka di sana agar dilihat oleh mereka. Misalnya seperti iklan produk kosmetik dan kecantikan pada sebuah blog tentang Health & Beauty. Dengan demikian, setiap pengunjung akan melihat produk yang diiklankan.

  • Media Sosial

Penggunaan media sosial yang sangat tinggi (dengan berbagai jenis yang ada) menjadikan platform ini sebagai salah satu media paling jitu untuk memasang iklan. Selain itu, dana yang dibutuhkan juga sangat rendah, lebih murah dari platform yang lain. Pemasang iklan juga bisa menjangkau target mereka dengan lebih spesifik, menjalin kedekatan langsung dengan konsumen, serta membuka peluang agar produk yang diiklankan bisa viral di media sosial.

Tips dalam Menyusun Media Planning

Dalam menyusun media planning yang tepat untuk sebuah produk, maka ada hal-hal yang harus diperhatikan, seperti berikut ini:

  1. Pilih tempat atau outlet yang bisa menjangkau target secara langsung. Misalnya dengan memasang iklan saat acara olahraga sedang berlangsung. Dengan mengiklan pada sebuah siaran langsung, terutama acara olahraga, maka konsumen tidak akan melewatkan iklan tersebut dengan berpindah ke saluran lain.
  2. Tentukan tujuan yang jelas. Apa yang ingin dicapai melalui pengiklanan ini? Apakah brand awareness yang semakin tinggi? Menjangkau konsumen baru? Berapa orang yang ingin dijangkau? Siapa saja mereka? Semua pertanyaan ini harus dijawab dengan serinci mungkin.
  3. Seberapa dekat sebuah produk terhadap konsumen melalui iklan yang ditayangkan sangat penting. Semakin dekat produk dengan konsumen, maka semakin sering mereka akan membicarakan produk yang diiklankan.

 Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang cara membuat media planning, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Ini Dia Cara Pelunasan KPR Bank BTN
Bagaimana Cara Memulai Sebuah Bisnis Les Privat?
Cara Cek Transaksi Kartu Kredit di Bank (Baik Online / SMS)
Apa Itu Capital Loss: Definisi dan Cara Menghindari Capital Loss
Cara Menyiapkan Anak Menjadi Seorang Insinyur/Engineer
10 Cara Menjadi Miliuner
Pengertian dan Cara Menghitung Depresiasi
Rasio Solvabilitas: Definisi, Jenis, dan Cara Menghitungnya
Berjualan Adalah Cara Terbaik Menghasilkan Uang
Apa Itu Buffer Stock, Kegunaan dan Cara Menghitungnya


Bagikan Ke Teman Anda