Contoh Surat Pengunduran Diri
Tak sedikit orang yang telah bekerja di suatu perusahaan dengan masa kerja yang cukup lama dan jabatan karir yang lumayan tinggi, tiba-tiba harus memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya tersebut. Mengundurkan diri atau resign dari pekerjaan pada prinsipnya merupakan hak setiap orang. Meski demikian, tak semua pekerja bisa mengundurkan diri dengan mudah, misalnya karyawan yang masih terikat dengan kontrak kerja. Karyawan kontrak bisa saja mengundurkan diri dari pekerjaannya, namun umumnya dikenai pinalti, yakni membayar sejumlah nominal tertentu sebagai denda atas kerugian perusahaan akibat kekosongan posisi atau jabatan yang ditinggalkan.
Meski menjadi hak setiap pekerja atau karyawan, pengunduran diri dari pekerjaan harus dilakukan dengan cara yang baik. Salah satunya adalah dengan membuat surat pengunduran diri yang ditujukan kepada pimpinan atau bagian personalia yang lebih dikenal dengan istilah HRD (Human Resources Development).
Apa itu surat pengunduran diri?
Surat pengunduran diri dapat dipahami sebagai surat resmi berisi pernyataan untuk mengundurkan diri dari suatu pekerjaan yang ditujukan kepada perusahaan tempat bekerja. Pengunduran diri bisa disampaikan secara lisan, tetapi akan lebih baik jika dipertegas dengan pernyataan tertulis dalam surat pengunduran diri. Pengajuan surat pengunduran diri ini dirasa akan lebih sopan dan sebagai bentuk penghormatan kepada perusahaan yang selama ini telah memberikan kesempatan untuk bekerja.
Setiap perusahaan memiliki aturan tersendiri terkait dengan pengajuan surat pengunduran diri ini. Namun umumnya, surat pengunduran diri diajukan ke departemen yang mengurus karyawan yaitu Human Resources Development (HRD) maksimal satu bulan sebelumnya. Tujuannya adalah agar perusahaan bisa menyiapkan atau merekrut karyawan baru untuk mengisi posisi pekerjaan yang ditinggalkan.
Secara etika, surat pengunduran diri penting untuk diajukan sebagai bentuk kesopanan dan sarana untuk ‘berpamitan’ kepada perusahaan dan juga rekan-rekan kerja. Dengan berpamitan secara resmi, Anda bisa saja memperoleh hak-hak dari perusahaan, misalnya pesangon dan surat pengalaman kerja. Surat pengalaman kerja ini berisi pernyataan dan penilaian perusahaan terhadap kinerja karyawan selama mendedikasikan diri bekerja di perusahaan. Dengan surat pengalaman kerja tersebut, karyawan bisa menjadikannya sebagai modal atau referensi untuk mencari pekerjaan di perusahaan lain.
Manfaat dari surat pengunduran diri
Anda diterima masuk dan bekerja di suatu perusahaan secara baik-baik dengan mengajukan lamaran kerja. Ketika Anda memutuskan untuk keluar dari perusahaan tersebut, sudah sepatutnya Anda pun pergi secara baik-baik dengan mengajukan surat pengunduran diri. Entah disadari atau tidak, secara administratif, surat pengunduran diri memberikan manfaat baik bagi pekerja atau karyawan maupun perusahaan, utamanya bagian HRD. Adapun manfaat dari surat pengunduran diri sebagai berikut.
- Menjaga profesionalisme
Menulis dan mengajukan surat pengunduran diri kepada HRD dapat merepresentasikan sikap profesionalisme kerja Anda sebagai karyawan. Anda akan dinilai memiliki kesopanan dan mampu menghargai perusahaan yang telah memberi kesempatan Anda bergabung guna memberikan sumbangsih dalam mengembangkan perusahaan. Selain itu, Anda juga akan dinilai sebagai seorang karyawan yang bertanggung jawab dan profesional.
- Mempermudah perusahaan merekrut karyawan baru
Jangan mengajukan surat pengunduran diri secara mendadak, seperti hari ini diajukan dan esoknya Anda sudah tidak lagi bekerja di perusahaan terkait. Pengajuan surat pengunduran diri setidaknya satu bulan sebelum Anda benar-benar pergi dan tidak memiliki ikatan kerja lagi dengan perusahaan. Bagi perusahaan, surat pengunduran diri Anda akan membantu mereka untuk merekrut karyawan baru guna mengisi posisi lowong yang Anda tinggalkan.
- Mempertegas status karyawan
Surat pengunduran diri dapat mempertegas status Anda sebagai karyawan, terkait dengan mulai bergabung dan terakhir bekerja, termasuk jabatan terakhir yang diemban. Tak hanya itu, surat pengunduran diri juga mempertegas bahwa sejak tanggal yang disebutkan dalam surat, yang bersangkutan tak lagi berstatus sebagai karyawan perusahaan terkait, sehingga segala perilakunya tidak lagi memiiki sangkut paut dengan aktivitas perusahaan.
Unsur-unsur dalam surat pengunduran diri
Datang dan pergi secara baik-baik. Itulah hakikatnya dari pengajuan surat pengunduran diri dari pekerjaan. Lantas, bagaimana membuat dan menulis surat pengunduran diri? Dalam membuat surat pengunduran diri, pastikan terdapat unsur-unsur sebagai berikut.
- Identitas diri
Surat pengunduran diri harus memuat identitas diri karyawan yang mengajukan resign. Identitas diri mencakup nama lengkap, alamat, dan posisi jabatan terakhir yang ditinggalkan.
- Alasan yang logis
Umumnya karyawan yang mengundurkan diri dari pekerjaannya selalu memiliki alasan yang tak hanya kuat tetapi juga logis. Misalnya, pindah ke kota lain, ingin membuka usaha sendiri, dan lain sebagainya. Penulisan alasan ini tidak perlu panjang lebar, tetapi singkat, padat dan jelas.
- Bahasa yang sopan
Terlepas dari kepuasan atau ketidakpuasan terhadap perusahaan, surat pengunduran diri haruslah ditulis dengan bahasa yang halus dan sopan sehingga terkesan penuh hormat, bukannya luapan kekecewaan terhadap aturan dan kebijakan perusahaan yang dianggap tidak sesuai.
- Ucapan terima kasih
Bagaimana pun kondisinya, perusahaan pernah memberi Anda kesempatan untuk bekerja dan menerapkan ilmu dan keterampilan yang dimiliki. Oleh sebab itu, dalam surat pengunduran diri, Anda perlu untuk menuliskan ucapan terima kasih. Hal ini akan memunculkan penilaian positif dan rasa segan dari pihak perusahaan terhadap Anda yang tampak lebih profesional dan rendah hati.
- Ucapan permintaan maaf
Tak lupa Anda pun perlu mencantumkan permintaan maaf dalam surat pengunduran diri, jika selama bekerja pernah melakukan kesalahan, kinerja yang belum maksimal, atau beberapa tugas yang belum terselesaikan. Selain itu, permintaan maaf juga ditujukan untuk sikap dan perbuatan baik yang disengaja maupun tidak disengaja barang kali telah menyinggung atau membuat pimpinan dan rekan kerja merasa tidak nyaman.
Contoh surat pengunduran diri
Pada prinsipnya surat pengunduran diri telah memiliki template standar yang bisa disesuaikan dengan kondisi atau aturan masing-masing perusahaan. Berikut beberapa contoh surat pengunduran diri dari pekerjaan yang umum diajukan ke HRD.
Contoh 1
Jakarta, 10 Agustus 2021 Kepada Yth.: Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Zaki Hasan Berniat mengajukan permohonan pengunduran diri dari jabatan sebagai Marketing Officer di PT. Makmur Sejahtera, terhitung pada tanggal 9 September 2021, bersamaan dengan kontrak kerja yang telah berakhir. Saya bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Bpk/Ibu yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk bekerja dan berkembang di perusahaan ini. Selain itu, saya juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan kerja yang telah berjuang bersama dalam mencapai target perusahaan. Mohon maaf atas kinerja yang belum maksimal selama menjadi bagian dari perusahaan Bpk/Ibu. Saya juga memohon maaf atas segala kesalahan baik yang disengaja maupun tidak telah meninggalkan kesan buruk di hati Bpk/Ibu dan rekan-rekan sekalian. Semoga, perusahaan Bpk/Ibu dapat terus maju dan berkembang. Demikian surat pengunduran diri ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanpa tekanan dari pihak manapun. Hormat saya, (Zaki Hasan) |
Contoh 2
Surabaya, 28 Juli 2021 Kepada Yth.: Dengan hormat, Nama : Diajeng Laras Utami Berdasarkan ketentuan dari Surat Kesepakatan Bersama tentang Karyawan dan Undang-Undang Kerja, saya bermaksud mengajukan permohonan pengunduran diri dari PT. Mitra Karya, dengan alasan ingin merintis bisnis. Saya akan melaksanakan sisa kewajiban terhadap perusahaan dan membantu proses transisi pekerjaan kepada pengganti yang ditunjuk dengan sebaik-baiknya. Surat ini dibuat tanpa tendensi apapun dan telah sesuai dengan prosedur hubungan industrial. Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya. Saya mohon maaf atas segala khilaf dan kesalahan baik yang disengaja maupun tidak selama saya bekerja di perusahaan Bpk/Ibu. Hormat saya, (Diajeng Laras Utami) |
Artikel Terkait
- Contoh Fungsi BPR (Bank Perkreditan Rakyat)
- Contoh Sistem Ekonomi Terpusat
- Contoh Keunggulan Komparatif
- Contoh Kebutuhan Sekunder dan Penjelasannya
Demikianlah artikel tentang contoh surat pengunduran diri, semoga bermanfaat bagi Anda semua.