Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Keuntungan Dan Kerugian Globalisasi

Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah globalisasi. Era perekonomian terbuka, di mana transaksi perdagangan lintas negara dilakukan secara bebas tanpa hambatan. Globalisasi tidak semata-mata menyangkut pasar barang saja, tetapi juga pasar modal dan bahkan pasar tenaga kerja. Maka, tak perlu heran apabila banyak tenaga kerja asing yang berdatangan dan bekerja di dalam negeri. Meski demikian, semua lingkup globalisasi tersebut didasarkan pada standar internasional.

Globalisasi dipercaya mampu meningkatkan daya saing internasional. Hal ini tentu saja mengarah pada peningkatan kualitas produk, termasuk tenaga kerja dari masing-masing negara di pasar internasional. Benarkah demikian? Sebenarnya apa itu globalisasi? Apakah memang menguntungkan bagi seluruh negara di dunia atau justru menimbulkan kerugian bagi perekonomian sebagian negara, terutama yang masuk dalam kategori sedang berkembang dan berpendapatan rendah?

Apa itu globalisasi?

Globalisasi merupakan terbukanya perekonomian untuk pasar dunia guna mencapai daya saing internasional. Secara sederhana, globalisasi adalah perdagangan bebas. Globalisasi ekonomi menunjukkan interaksi negara yang berkaitan dengan produksi, perdagangan, dan transaksi keuangan dengan negara-negara industri maju di dunia.

Istilah globalisasi setidaknya memiliki empat karakteristik yang sekaligus digunakan sebagai parameter, yaitu:

  • Adanya izin untuk arus bebas barang dengan mengurangi atau bahkan menghilangkan sama sekali hambatan perdagangan antar-negara.
  • Adanya cipta lingkungan guna mendukung aliran modal antar-negara.
  • Adanya kemungkinan aliran bebas dalam transfer teknologi.
  • Adanya cipta lingkugan guna pergerakan bebas tenaga kerja antar-negara di dunia.

Secara historis, konsep globalisasi didasarkan pada harapan dan keinginan untuk mengintegrasikan negara-negara di dunia dengan asumsi aliran barang yang tidak dibatasi guna mencapai keuntungan bersama. Globalisasi dianggap sebagai suatu strategi untuk meningkatkan perekonomian seluruh negara-negara di dunia, baik miskin maupun kaya.

Konsumen di setiap negara dapat memilih barang-barang murah yang dibuat dari luar negeri dengan lebih leluasa. Ke depannya, hambatan perdagangan akan menurun guna mendukung lebih banyak ekspansi perusahaan multinasional dan keuntungan ekonomi. Selain itu, kerja sama geo politik juga akan berkembang. Globalisasi memungkinkan banyak negara berkembang memiliki akses ke pasar internasional dan dapat mengekspor barang murah. Demikian pula sebaliknya.

Meski demikian, globalisasi bukanlah konsep sederhana, bahkan berpotensi menimbulkan permasalahan yang begitu rumit dan kompleks. Di satu sisi bisa saja menguntungkan, tetapi tidak menutup kemungkinan di sisi lain justru menimbulkan kerugian.

Keuntungan globalisasi

Setiap konsep atau strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, apalagi berkaitan dengan perdagangan internasional, selalu saja memicu pro dan kontra. Mereka yang pro beranggapan bahwa konsep dan strategi globalisasi ini memiliki keuntungan yang dapat diperoleh dan dirasakan manfaatnya oleh negara-negara di dunia. Adapun beberapa keuntungan dari globalisasi sebagai berikut.

  • Memungkinkan kerja sama dan pengumpulan berbagai sumber daya

Dengan alasan pertahanan dan keamanan negara, tak sedikit negara-negara ‘super power’ seperti Amerika Serikat yang secara khusus menganggarkan dana untuk peperangan yang tidak sedikit. Namun sebenarnya anggaran tersebut akan lebih bermanfaat bagi kebaikan global apabila dialihkan untuk membangun sarana untuk kepentingan bersama.

Contohnya pembangunan Stasiun Luar Angkasa Internasional yang didanai oleh beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, Rusia, dan Kanada. Negara-negara tersebut terlibat dalam pembiayaan dan kelanjutan operasi program. Pembangunan sarana tersebut jelas akan lebih bermanfaat untuk meningkatkan sistem pertahanan dan keamanan negara, dibandingkan dengan menyiapkan anggaran khusus untuk peperangan, yang tentunya menimbulkan kerusakan dan kerugian yang lebih besar.

  • Mengurangi masalah eksploitasi tenaga kerja

Tak bisa dipungkiri bahwa perdagangan manusia memang ada dan terjadi lintas negara. Tak hanya itu, masalah eksploitasi pekerja dan anak pun semakin hari semakin bertambah kasusnya. Berbagai permasalahan ini bisa jadi dipicu oleh ketatnya penjagaan perbatasan negara dan terbatasnya akses untuk memperoleh pekerjaan.

Adanya globalisasi diharapkan mampu mengatasi berbagai permasalahan pekerja dan perdagangan manusia. Ketika perbatasan negara lebih longgar, memungkinkan perpindahan dan mobilitas orang-orang untuk mendapatkan peluang terbaik menjadi lebih mudah.

Apalagi di negara-negara miskin, standar hidup lebih rendah karena nominal upah pekerja yang diterima sangatlah buruk dibandingkan negara maju. Contohnya, upah pekerja pabrik konveksi di Bangladesh jauh lebih rendah dibandingkan dengan pekerja di Amerika Serikat untuk industri yang sama, atau bahkan lebih upah pekerja paling rendah sekalipun di negara Paman Sam tersebut.

Dengan globalisasi, berbagai masalah pekerja dan segala bentuk eksploitasinya dapat dikurangi bahkan dihindari. Setiap orang bisa tinggal, bekerja, dan pergi ke tempat yang mereka suka dengan lebih sedikit batasan, sehingga memungkinkan mereka lebih mudah mengejar dan mewujudkan impiannya.

  • Mendorong kemajuan dunia berkembang lebih cepat

Harus diakui bahwa ada kesenjangan diantara negara-negera di dunia. Artinya, tak semua negara kaya dan makmur sentosa, tetapi masih ada sebagian lainnya yang berkembang bahkan masih terbelakang sehingga selalu dihantui oleh kemiskinan. Banyak negara telah mengalami revolusi industri versi mereka sendiri, namun tak bisa dipungkiri bahwa masih banyak pula penduduk di setiap negara berjuang sebagai masyarakat agraris.

Globalisasi membuka akses perdagangan dan transaksi lainnya secara lebih luas dan bebas. Artinya, adanya globalisasi yang disepakati oleh berbagai negara di dunia berimbas pada lebih longgarnya perbatasan dan hambatan ekspor dikurangi. Hal ini memungkinkan perpindahan penduduk menjadi lebih leluasa dan pilihan barang-barang komoditas di pasar menjadi lebih beragam dengan harga bersaing.

Dengan demikian, akan lebih banyak orang yang dapat meningkatkan cara hidupnya. Kehidupan yang meningkat tentu akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan. Dengan pendapatan yang lebih tinggi, segala permasalahan baik dalam hal daya beli, kesehatan, maupun pendidikan dapat diturunkan.

  • Mendorong perdagangan bebas

Bagi orang awam, globalisasi adalah perdagangan bebas. Sebab itu, ada kekhawatiran dari pengusaha lokal terutama pengusaha home industry juga usaha menengah ke bawah akan membanjirnya produk-produk dari luar negeri yang dipercaya memiliki kualitas lebih baik dibandingkan dengan produk-produk lokal. Kekhawatiran ini cukup beralasan mengingat karakter konsumen lokal yang lebih menyukai produk luar negeri karena dianggap lebih bergengsi.

Adanya ketakutan bahwa produk-produk lokal akan tergerus dengan produk-produk dari luar negeri, karena globalisasi membebaskan bea dan pajak, kecuali barang-barang mewah atau barang lain yang bernilai tinggi. Bebas bea dan pajak ini berdampak pada harga produk-produk luar negeri yang cenderung murah, bahkan bisa jadi lebih murah dibandingkan dengan produk lokal.

Namun faktanya tidaklah demikian. Setiap otoritas negara tetap membebani bea dan pajak untuk barang-barang impor. Perdagangan bebas sebenarnya mendorong agar pelaku usaha lokal termotivasi untuk senantiasa meningkatkan dan menjaga kualitas produknya, sehingga memiliki daya saing dan mampu bersaing dengan produk-produk dari luar negeri. Sebab itu, tak perlu ada kekhawatiran, jika pelaku usaha lokal fokus pada peningkatan kualitas produknya.

  • Menciptakan lebih banyak kesempatan kerja

Globalisasi membuka selang impor dan ekspor ke pasar internasional, karena hambatannya dapat dikurangi. Hal ini berpengaruh pada biaya produksi barang atau penawaran jasa akan turun tanpa mempengaruhi margin keuntungan perusahaan. Dari perspektif konsumen tak kalah menguntungkan, karena harga barang jadi lebih murah, konsumsi lebih banyak, dan pilihan produk lebih beragam. Sementara dari sisi pasar tenaga kerja, peluang kerja semakin terbuka dari seluruh dunia.

Kerugian globalisasi

Globalisasi memang mampu membuka pembatasan dalam perdagangan sehingga hambatan untuk barang masuk ke berbagai negara menjadi kecil. Namun, faktanya globalisasi yang selalu menguntungkan. Ada saja kelemahan yang menjadi kerugian dari globalisasi ini.

  • Memicu terjadinya offshoring

Offshoring atau alih keluar merupakan proses pemindahan operasi bisnis dari suatu negara ke negara lain. Tujuannya tentu tak lain untuk meningkatkan keuntungan dengan mempekerjakan tenaga-tenaga kerja yang diupah lebih murah. Offshoring ini biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan multinasional yang berbasis di negara-negara maju, di mana operasional bisnisnya dipindah ke negara-negara berkembang yang tingkat upah tenaga kerjanya lebih murah.

Bahkan jika perusahaan-perusahaan multinasional tersebut mempertahankan pekerja lokal asal negaranya, maka konsekuensinya adalah mutasi ke negara di mana operasional bisnis tersebut dipindahkan. Hal ini tentu tidak menguntungkan bagi pekerja-pekerja lokal di mana perusahaan multinasional itu berasal. Sebab, offshoring jelas akan menurunkan pendapatan mereka. Penurunan pendapatan akan berimbas pada penurunan standar hidup dan daya beli secara bersamaan.

  • Mendorong penyebaran dan penularan penyakit

Globalisasi tak hanya sekadar perdagangan bebas, tetapi juga kebebasan akses di pasar tenaga kerja. Artinya, masyarakat internasional memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan pekerjaan di seluruh negara di dunia. Sederhananya, tenaga kerja dari berbagai negara dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan di negara yang diinginkan, selama memenuhi syarat tanpa adanya hambatan yang berarti. Hal ini tentu berpengaruh pada mobilitas orang dari luar yang semakin banyak.

Disadari atau tidak, perpindahan dan mobilitas orang dari luar ini bisa saja mendorong penyebaran dan penularan penyakit menjadi lebih mudah dan luas. Sejarah mencatat bahwa penyebaran dan penularan penyakit mudah merebak ke berbagai belahan dunia yang paparannya minimal. Contohnya saja baru-baru ini bahkan masih berlangsung hingga saat ini, yaitu penyebaran virus Covid-19 ke berbagai belahan dunia, sehingga menjadi pandemi global.

  • Menciptakan sistem politik baru

Meski globalisasi lebih menekankan pada perekonomian, tetapi imbasnya tidak hanya ke bidang ekonomi saja, tetapi juga ke politik. Guna mempertahankan eksistensi bahkan memenangkan persaingan yang tentunya bermuara pada keuntungan korporasi, tak sedikit individu dan organisasi yang menghabiskan banyak uang untuk melobi politisi. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah untuk mempengaruhi atau bahkan turut andil dalam perumusan kebijakan dan undang-undang tertentu yang menguntungkan mereka. Dalam perspektif ekonomi global, mereka yang paling kaya dan berkuasa yang akan mempengaruhi hukum negara yang pastinya berdampak pada hajat hidup orang banyak.

  • Memicu kesenjangan konsumsi sumber daya

Globalisasi bertujuan untuk menyamaratakan pola konsumsi penduduk di seluruh dunia. Gerakan ini memang dilakukan, namun tak dapat disangkal bahwa faktanya negara-negara terkaya masih mendominasi konsumsi sumber daya. Artinya penduduk di negara-negara kaya mengonsumsi sumber daya jauh lebih banyak dibandingkan dengan negara-negara berkembang bahkan terbelakang. Sebut saja Amerika Serikat yang penduduknya merupakan 5% dari populasi global saat ini, mengonsumsi 24% energi dunia. Faktanya, globalisasi justru memicu kesenjangan konsumsi sumber daya.

  • Berdampak negatif terhadap lingkungan

Globalisasi memicu peningkatan operasi bisnis. Artinya, semakin banyak pabrik yang dibangun sebagai ‘rumah produksi’ produk-produk berkualitas guna memenuhi kebutuhan masyarakat internasional. Hal ini berarti pula ada yang harus dikorbankan, yaitu lingkungan.

Banyaknya pabrik tentu saja akan menghasilkan asap-asap yang jelas memperparah polusi udara. Bahkan emisi gas rumah kaca meningkat dari tahun ke tahun, meski ada upaya untuk menguranginya, namun hasilnya tidaklah memuaskan. Mikro-plastik menginvasi laut, sehingga menciptakan dampak buruk pada kehidupan laut.

Banyak pohon ditebang sebagai bahan baku produksi kertas dan turunannya. Hutan dibabat untuk membuka lahan perkebunan baru. Benar-benar memicu kerusakan lingkungan yang semakin parah. Akibatnya, banyak resapan air yang beralih fungsi, sehingga memicu terjadinya bencana banjir dan tanah longsor ketika musim hujan tiba. Selama globalisasi ini masih berjalan, di mana pembatasan terhadap perizinan usaha dilonggarkan, maka permasalahan lingkungan akan terus bertambah dan semakin buruk.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel keuntungan dan kerugian globalisasi, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Cara Bank Memperoleh Keuntungan
Keuntungan dan Kerugian Kloning Manusia
Apa Itu Afiliator? Dan Apa Keuntungannya?
Keuntungan dan Kerugian Knowledge Management
Keuntungan / Dampak Positif dari Resesi
Apa Keuntungan Dan Kerugian Memulai Bisnis Sendiri?
Mengenal Apa Itu Konsinyasi: Pengertian, Keuntungan Hingga Sistem Pembayaran
Apa Saja Keuntungan dan Kerugian Inflasi?
Cara Menghitung Marginal Cost untuk Menentukan Keuntungan Maksimal
Cara Menghasilkan Keuntungan Bisnis Di Masa Resesi


Bagikan Ke Teman Anda