Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Memahami Lebih Jelas tentang Market Cap

Dunia investasi memang penuh dengan spekulasi. Butuh kecermatan dalam menganalisis agar tidak salah memilih investasi. Alih-alih menghasilkan keuntungan yang diharapkan, tetapi justru menderita kerugian. Seorang investor saham tidak hanya dituntut memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menganalisis dan memprediksi tren pasar dan pergerakan harga saham. Selain itu, satu hal yang juga harus diperhatikan oleh investor ketika akan berinvestasi adalah market cap.

Apa itu market cap?

Market cap atau kapitalisasi pasar merupakan nilai pasar agregat suatu perusahaan. Sebagai nilai pasar perusahaan, market cap dihitung berdasarkan harga pasar saat ini dari saham dan jumlah total saham yang beredar. Market cap digunakan untuk kepentingan komparasi dan kategorisasi ukuran perusahaan diantara investor dengan analis.

Nilai dari market cap suatu perusahaan dapat dihitung dengan mengkalikan jumlah saham yang beredar dengan harga pasar yang berlaku saat ini. Saham beredar mengacu pada jumlah total saham yang saat ini dimiliki oleh semua pemegang saham perusahaan, termasuk blok saham yang dimiliki oleh investor institusional dan saham terbatas yang dimiliki oleh pejabat dan orang dalam internal perusahaan.

Jenis-jenis market cap

Sebagai nilai pasar dari suatu perusahaan, di mana masing-masing perusahaan dalam setiap industri bisa jadi memiliki market cap yang berbeda. Sehubungan dengan hal tersebut, markep cap dapat dikategorisasi menjadi beberapa jenis berdasarkan nilai pasarnya. Berikut standat umum yang digunakan dalam kategorisasi market cap.

  • Mega cap

Kategorisasi mega cap mengacu pada perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$ 200 miliar atau lebih. Berdasarkan nilai pasarnya, perusahaan-perusahaan yang masuk dalam kategori ini tergolong sebagai perusahaan publik terbesar, yang biasanya menjadi market leader dari sektor industri atau pasar tertentu. Misalnya, perusahaan teknologi Apple (AAPL) memiliki kapitalisasi pasar sebesar $ 2,37 triliun, dan retailer online Amazon.com (AMZN) berada di urutan bawahnya dengan kapitalisasi pasar sebesar $ 1,67 triliun.

  • Large cap

Perusahaan dianggap masuk dalam kategori large cap apabila memiliki nilai kapitalisasi pasar yang berkisar antara $ 10 miliar hingga $ 200 miliar. Perusahaan global yang masuk dalam kategorisasi market cap ini adalah International Business Machines Corp. (IBM) dengan nilai pasar sebesar $ 125 miliar dan General Electric (GE) sebesar $ 117 miliar.

Saham pada perusahaan mega cap dan large cap disebut sebagai blue chips dan dianggap relatif stabil dan aman. Meski demikian, tidak ada jaminan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut mampu mempertahankan nilai pasar mereka agar tetap stabil, karena semua bisnis tunduk pada mekanisme dan risiko pasar.

Di Indonesia, perusahaan yang sahamnya termasuk sebagai blue chips, yang mana masuk ke dalam indeks LQ45 mencakup BBRI (Bank Rakyat Indonesia), BBNI (Bank Negara Indonesia), BBCA (Bank Central Asia), dan Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES).

  • Mid cap

Kategori mid cap mengacu pada perusahaan-perusahaan yang nilai pasarnya berkisar antara $ 2 miliar hingga $ 10 miliar. Kelompok perusahaan dalam kategori ini cenderung lebih fluktuatif dibandingkan dengan perusahaan mega cap dan large cap. Meski perusahaan yang termasuk dalam kategori ini bukan market leader, namun bisa jad sedang dalam ‘perjalanan’ untuk tumbuh dan menuju large cap.

  • Small cap

Perusahaan yang termasuk dalam small cap adalah perusahaan yang memiliki market cap antara $ 300 juta hingga $ 2 miliar. Umumnya perusahaan yang termasuk dalam kategori ini bukan market leader dari suatu industri, namun memiliki potensi yang kuat untuk bertumbuh hingga menjadi perusahaan yang mapan. Dalam industri bisnis, rekam jejak perusahaan-perusahaan small cap tidak sepanjang perusahaan-perusahaan dengan market cap menengah hingga besar. Namun, mereka berpotensi untuk menghadirkan apresiasi modal yang lebih besar.

Pentingnya market cap

Banyak investor terutama pemula yang melakukan kesalahan dalam berinvestasi saham. Mereka beranggapan bahwa harga saham menjadi satu-satunya faktor dominan yang harus diperhatikan dalam memutuskan untuk berinvestasi. Bagi mereka, harga saham merupakan representasi akurat dari nilai, kesehatan finansial, dan stabilitas dari perusahaan tersebut. Harga saham yang tinggi dianggap sebagai ukuran stabilitas perusahaan, sedangkan harga saham yang rendah dianggap sebagai peluang investasi yang murah. Padahal tidaklah demikian. Harga saham saja tidak mewakili nilai perusahaan yang sebenarnya. Maka dari itu, investor penting untuk memperhatikan dan mempertimbangkan market cap karena merupakan ukuran yang tepat guna mewakili nilai perusahaan yang sebenarnya.

Market cap penting lantaran memungkinkan investor untuk memahami ukuran relatif dari satu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Market cap mengukur nilai perusahaan di pasar terbuka, dan persepsi pasar mengenai prospek masa depannya. Sebab itu, market cap mencerminkan apa yang tersedia dibayar investot untuk sahamnya.

Perusahaan yang berkapitalisasi besar (mega cap dan large cap) cenderung memiliki lebih banyak peluang untuk menginvestasikan modalnya pada aliran bisnis baru, dan mungkin saja tidak akan mendapat ‘pukulan’ besar ketika investasi tersebut gagal. Lain halnya dengan perusahaan berkapitalisasi menengah dan kecil. Jika perusahaan pada kategorisasi markep cap ini melakukan investasi dengan nilai yang sama dengan perusahaan berkapitalisasi besar, kemungkinan akan menghadapi ‘pukulan’ besar apabila investasinya mengalami kegagalan, karena mereka tidak memiliki pondasi finansial yang lebih besar untuk menyerap kegagalan.

Sebaliknya, jika investasi berhasil, untuk perusahaan-perusahaan besar mungkin keuntungan yang diperoleh akan tampak kecil. Namun, jika investasi yang sama berhasil bagi perusahaan-perusahaan menengah dan kecil, maka hal tersebut dapat meningkatkan kesuksesan perusahaan, yang berarti pula meningkatkan valuasi perusahaan.

Investasi pada saham perusahaan berkapitalisasi besar cenderung lebih dianggap konservatif dengan volatilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan investasi pada saham berkapitalisasi kecil. Meskipun saham perusahaan berkapitalisasi menengah dan kecil menawarkan potensi pengembalian yang tinggi bagi investor yang berani mengambil risiko, namun keterbatasan sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut menjadikan sahamnya lebih rentan terhadap persaingan, ketidakpastian, dan penurunan bisnis.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang market cap, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Apa Guna PER (Price Earning Ratio)?
Ciri-ciri Investasi Money Games dan Cara Menghindarinya!
Apa itu Brent Crude Oil?
Reksadana Campuran dan Jenisnya
Alasan Kamu Harus Berinvestasi Pada Panel Energi Bertenaga Surya
Apa itu Right Issue?
Apa itu Bank Investasi? Definisi Bank Investasi
Cara Berinvestasi Dengan Dana Yang Terbatas
Apa itu Automated Trading?
Tipe-Tipe Bond (Obligasi)


Bagikan Ke Teman Anda