Mengapa Emas Berharga? Apa Sebab Emas Bernilai?
Saat berbicara soal kekayaan, kebanyakan orang akan langsung mempertanyakan berapa jumlah emas yang dimiliki selain jumlah harta yang tersimpan di bank. Memang, emas telah menjadi penanda kekayaan seseorang sejak ribuan tahun yang lalu; semenjak manusia telah mengenal peradaban. Hal tersebut cukup menarik mengingat emas sendiri tidak termasuk logam langka dan penggunaannya yang sangat jarang. Secara kimiawi sekalipun, emas tidak lah menarik karena bisa bereaksi dengan unsur lain.
Di luar fakta tidak istimewa soal emas, manusia telah menjadikannya sebagai target buruan yang tidak bisa tidak harus diperoleh meski harus berdarah-darah sekalipun. Mengapa demikian? Kenapa manusia rela mengabaikan unsur lain dalam tabel sistem periodik dan berburu emas di seantero dunia serta menjadikannya komoditas politik terhadap bangsa lain?
Ada beberapa sebab yang membuat emas tampak berharga bagi manusia, seperti:
1. Termasuk logam yang jarang ditemukan
Emas memang jarang ditemukan dalam bentuk murni. Perlu usaha keras untuk mendapatkannya serta mengekstraknya dari campuran dengan unsur lain. Hal ini mudah untuk ukuran jaman sekarang. Tapi, di masa lalu, upaya mendapatkan emas murni sangatlah sulit karena dibutuhkan upaya fisik luar biasa besar dan juga intelejensi di luar manusia kebanyakan. Adalah emas yang membuat ilmu kimia berkembang, dan menjadi dasar pijakan alkemi.
2. Lebih kuat
Jika dibandingkan dengan perak atau tembaga, emas lebih istimewa karena lebih kuat. Emas tidak mudah dihancurkan, dalam artian masih tetap mempertahankan kemurniannya dalam waktu lama. Emas juga tidak akan larut oleh larutan asam atau pelarut biasa. Dan, menariknya lagi, emas dapat dengan mudah dilapiskan ke logam lain sehingga memberi nilai tambah terhadap logam yang ditempelinya.
3. Faktor sejarah
Pandangan negatif para analis terhadap emas seringkali menyitir sebuah mitos populer: bahwa emas bukanlah instrumen investasi jangka panjang yang menjanjikan. Penilaian keliru terhadap emas tersebut seringkali bermula dari ulasan singkat atas emas oleh para kritikus yang disesatkan oleh kepemilikan saham.
Sejak tahun 1971, harga emas terus mengalami peningkatan. Jelasnya, nilai emas terus meningkat sejak diberlakukannya perdagangan bebas. Emas sudah populer dalam perdagangan dan perekonomian semenjak era Yesus sekalipun. Konon, di era Yesus Kristus, 1 ons emas memungkinkan seorang Romawi untuk memberi satu stel baju, satu sabuk kulit dan sepasang sepatu atau sandal.
Hari ini, 1 ons emas yang Anda miliki memungkinkan Anda untuk memiliki barang yang sama. Bahkan di era Raja Nebukadnezar, para sejarawan mendapati temuan bahwa 1 ons emas nilainya kurang lebih sebanyak 350 potong roti. Untuk jaman sekarang, berapa potong roti yang bisa Anda peroleh dengan 1 ons emas? Coba Anda hitung sendiri. Jumlahnya kurang lebih akan mirip, yakni 350 potong. Tentu, roti berkualitas yang dimaksud di sini.
4. Keuntungan finansial
Emas punya banyak hal yang membuatnya menguntungkan secara finansial, seperti: tidak memiliki batas waktu dan sulit dipalsukan. Kelebihan lainnya adalah emas bisa sejajar dengan uang, dalam artian: dapat dengan mudah dijadikan uang tunai; nilainya konsisten seiring dengan pertambahan waktu; dapat dibagi-bagi jika menginginkan nilai tukar yang lebih kecil; nyaman dan memungkinkan untuk dibawa dalam jumlah kecil untuk nilai yang besar; sifatnya pribadi dan kerahasiannya lebih terjaga karena Anda bisa mengontrol dan mengatur siapa yang memilikinya.
Selebihnya, yang membuat emas menarik adalah karena orang tidak mungkin mencetak emas – butuh waktu hingga 10 tahun bagi perusahaan atau penambang emas untuk mendapatkan untung atau memulai produksi – serta tak mungkin mengalami inflasi, mengingat tidak mungkin direproduksi oleh bank sentral manapun. Singkat kata, emas bernilai karena memiliki karakter intrinsik yang tidak dimiliki aset lain.
Emas merupakan barang berharga yang menjadi idaman siapapun, terutama bagi mereka yang berasal dari Amerika, Asia dan Afrika. Di luar tersebarnya lokasi ditemukannya emas, pada intinya emas dipandang sebagai salah satu cara untuk membedakan status dan atau kekuasaan seseorang, baik sekarang maupun setelah yang bersangkutan meninggal. Hal inilah yang membuat emas menarik di mata berbagai peradaban dunia.
Penggunaan emas di masyarakat mengalami evolusi seiring dengan pertambahan waktu, terutama sebagai basis perekonomian. Ketika mata uang suatu peradaban ada dalam bentuk koin, emas menjadi tolok ukur status dimana hanya mereka yang masuk dalam golongan berada atau bangsawan sajalah yang mampu memanfaatkannya sebagai alat tukar perdagangan sehingga terdapat wajah raja dalam mata uang emas tersebut.
Peristiwa ini menandai dikendalikannya emas oleh penguasa, dan juga awal mula mengapa emas tidak boleh dimiliki oleh orang awam. Kontrol emas oleh penguasa atau pemerintah inilah yang membuat nilai emas ‘turun’ karena penetapan standar yang diberlakukan atasnya. Konsep dan praktik ini terus bergulir hingga era modern seperti dewasa ini.
Artikel Terkait
- Ini Dia Barang-barang Termahal di Dunia
- Mana yang Lebih Untung, Investasi Emas atau Reksa Dana?
- Apakah Investasi Emas Selalu Menguntungkan?
- Investasi Emas untuk Pendidikan, Kenapa Tidak?
Demikianlah artikel tentang emas, semoga bermanfaat bagi Anda semua.