Mengapa Orang Yahudi Bisa Cerdas & Sukses?
Terbersit sebuah pemikiran pada sebagian orang, mengapa orang Yahudi terbilang sangat cerdas dan bagaimana Israel mampu berkembang begitu pesat?
Jawaban atas pertanyaan tersebut sebenarnya cukup misterius sehingga kamu membutuhkan sedikit imajinasi liar untuk menemukannya. Jangan lupa untuk menambahkan sejumput fakta sejarah dan pengetahuan di bidang biologi serta campur dengan segelintir ayat dari kitab suci atau narasi berbau propaganda.
Jika ditelaah lebih dalam, pertanyaan semacam ini merujuk pada jenis pertanyaan lain yang terkadang agak susah ditemukan maksudnya. Seperti misalnya, mengapa orang Yahudi lebih suka hidup di tengah kota ketimbang menjadi petani di desa?
Mengapa banyak orang Yahudi lebih memilih berkutat di sektor perdagangan, hukum, bisnis, keuangan, pendidikan, dan kedokteran? Mengapa orang-orang Yahudi disebut mampu bertahan selama ribuan tahun padahal tingkat pertumbuhannya tak pernah tinggi, bahkan sempat menurun drastis?
Jawaban paling standar, orang Yahudi tidak tertarik menjadi petani karena saat zaman pertengahan, nenek moyang mereka dilarang memiliki tanah. Orang-orang Yahudi memutuskan untuk menjadi praktisi keuangan karena di zaman tersebut, mereka dilarang menjadi rentenir.
Sementara soal populasi yang tak kunjung meningkat, banyak orang berpendapat bahwa kisah pengusiran dan pembantaian bangsa Yahudi di setiap fase sejarah memaksa mereka menyebar ke berbagai penjuru bumi hingga tak pernah sempat meningkatkan populasi.
Fakta di balik penguasaan ekonomi Yahudi dan Israel
Siapa sangka, ternyata di balik pertumbuhan dan penguasaan ekonomi bangsa Yahudi maupun Israel terdapat sebab rasional yang menyertainya. Penasaran apa saja sebab-sebab tersebut? Simak ulasannya berikut ini.
- Latar belakang sejarah yang mengenaskan
Bicara soal sejarah, hal ini lebih banyak terkait dengan negara Israel ketimbang bangsa Yahudi itu sendiri. Pendirian Israel dilatarbelakangi oleh sejarah yang mengenaskan atas nasib orang-orang Yahudi, terlebih bagi mereka yang berada di wilayah Eropa.
Mereka yang selamat memutuskan untuk bermigrasi ke seluruh pelosok dunia. Bahkan, mereka menetap di wilayah yang saat ini dikenal sebagai Israel sembari sibuk menolak dikembalikan ke Eropa.
Nahas, begitu tiba di lokasi tersebut, para pendiri Israel justru tersadar akan sesuatu. Mereka berada di sekeliling bangsa Arab yang disinyalir hendak melanjutkan genosida yang dilakukan oleh Hitler di Jerman pada 1941 silam. Tak heran, hingga detik ini, Israel gencar melakukan serangan dan mempertahankan wilayahnya dari bangsa Arab.
Menariknya, di balik kisah mengerikan soal saling mempertahankan wilayah tersebut ditemukan beberapa fakta. Salah satunya, Israel mendapat pengakuan dunia sebagai negara kaya dengan kemajuan serta kepemilikian persenjataan berteknologi tinggi dan paling canggih di dunia. Itulah mengapa tidak ada yang berani meremehkan kepiawaian pasukan khusus Israel, begitu juga dengan alutsista yang mereka miliki saat ini.
- Menganut sistem ketuhanan yang portable
Tak banyak orang yang tahu, bangsa Yahudi dan hampir seluruh penduduk Israel menganut sistem keagamaan yang unik dan bersifat turun-temurun. Sejarah dunia mencatat, hanya para Yahudi yang menemukan konsep ketuhanan bersifat portable. Artinya, Tuhan mereka ada di mana saja dan bisa disembah kapan saja. Tuhan mereka bersifat non-materi alias tidak berwujud.
Secara intelektual, hal ini menguntungkan jika mengingat konsep semacam ini memaksa penganutnya untuk fokus saat beribadah. Pasalnya, mereka tidak akan pernah terjebak dalam imaji sosok Tuhan itu sendiri.
Namun, jika kita lihat secara kultural, hal inilah yang membuat bangsa Yahudi mampu bertahan di bagian manapun di muka bumi. Sebab, di manapun mereka menghadapkan wajah, maka di sanalah Tuhan-nya hadir.
Ironisnya, fakta ini yang akhirnya menjadi dasar pengusiran dan pembantaian bangsa Yahudi di masa lalu karena tidak semua kultur ataupun pemerintahan mampu menerima konsep ketuhanan semacam itu.
- Cermat di bidang infrastruktur
Dengan hanya memiliki sekitar 8 juta penduduk, Israel bertransformasi menjadi satu-satunya negara kecil di Timur Tengah yang membuat bulu kuduk berdiri. Tak bisa dipungkiri, Israel cukup sulit untuk dikalahkan, baik secara fisik maupun non-fisik.
Sistem perpolitikan Israel relatif bersih dari segala tindak korupsi. Tata kelola pemerintahannya sangat efisien. Mulai dari polisi, birokrat, sampai segala sistem yudisialnya. Aneka kebijakan perdagangan bebas serta pasar benar-benar diregulasi dengan sempurna dan transparan. Hal tersebut yang membuat Israel cukup kondusif untuk keperluan bisnis internasional.
Di sisi lain, infrastruktur fisik yang paling mendasar seperti, jalan raya, air minum, dan sarana transportasi benar-benar berfungsi dengan baik. Semuanya berjalan seimbang dan lancar tanpa kendala apapun di Israel. Negara satu ini juga mengalokasikan dana dan waktunya untuk pengembangan sistem pendidikan serta pelatihan warga negaranya.
- Menjunjung tinggi pendidikan dan kehidupan intelektual
Sementara negara lain disibukkan dengan kekayaan dan kekuasaan semata, bangsa Yahudi justru meletakkan pengetahuan serta aktivitas intelektual sebagai bagian paling mendasar dari eksistensi mereka. Bangsa ini mampu berpikir secara aktif dan menjadikan dirinya sebagai komponen masyarakat yang peka terhadap lingkungan, situasi, dan proyeksi masa depan dunia secara keseluruhan.
Bangsa Yahudi dan semua orang yang berkewarganegaraan Israel seolah mengerti naik turunnya suatu negara atau stabil tidaknya perpolitikan di area tersebut. Hal ini yang akhirnya menjadi patokan mereka, kapan dan ke mana harus bermigrasi.
Rahasia kecerdasan orang-orang Yahudi
Alquran menuliskan, kebanyakan dari golongan orang-orang Yahudi diberikan karunia berupa kepintaran akal. Lantas, timbul pertanyaan mengapa orang yahudi cerdas? Apakah memang mereka terlahir sebagai makhluk cerdas? Atau ada rahasia di balik fakta tersebut?
Berikut ini beberapa poin menarik yang disimpulkan dari sejumlah penelitian para ahli tentang rahasia kecerdasan orang-orang Yahudi.
- Melatih kecerdasan otak sejak di dalam kandungan
Sebagian besar pasangan suami istri Yahudi yang sedang menanti kelahiran sang buah hati, bakal membeli buku matematika dan menyelesaikan soal tersebut bersama-sama. Fakta ini cukup mencengangkan. Pasalnya, tidak semua orang di dunia memikirkan hal yang sama.
Orang-orang Israel berpendapat, dengan memecahkan soal matematika seperti itu, maka mereka secara tidak langsung sedang melatih otak si jabang bayi. Dengan harapan, kelak anak-anak ini akan menjadi generasi berotak jenius.
Menariknya, setiap calon ibu di Israel seolah tak pernah mengenal kata jenuh ketika mengerjakan satu demi satu latihan soal matematika hingga hari perkiraan lahir si bayi tiba.
- Pola makan super sehat dan bergizi
Sejak trimester pertama kehamilan, para wanita Yahudi gemar memakan kacang badam atau almond, kurma, dan susu. Di pertengahan hari, mereka mengonsumsi makanan utama berupa roti dan ikan tanpa kepala. Menu tersebut dilengkapi dengan salad yang lagi-lagi dikombinasikan dengan kacang badam serta jenis kacang lainnya.
Menurut mereka, daging ikan sangat baik untuk perkembangan otak janin yang dikandung. Namun, kepala ikan mengandung suatu zat kimia berbahaya yang bisa merusak pertumbuhan otak anak sehingga harus dihindari.
Pola makan seperti ini sudah jadi bagian dari adat bangsa Yahudi ketika mengandung. Itulah sebabnya, mengapa setiap calon ibu di Israel merasa wajib untuk mengonsumsi pil minyak ikan.
Uniknya, orang-orang Yahudi tak pernah meletakkan daging dan ikan dalam satu meja secara bersamaan. Mereka benar-benar tak pernah memakan kedua sumber protein hewani tersebut dalam satu waktu yang sama.
Pasalnya, seluruh keluarga Yahudi berpendapat bahwa daging dan ikan tidak baik dimakan bersamaan. Belum ada alasan pasti di balik kebiasaan ini. Meski demikian, salad dan kacang tetap harus ada dalam menu makanan mereka, apapun jenis lauknya.
Orang-orang Yahudi akan makan buah-buahan dahulu sebelum menyantap hidangan utama. Jadi jangan terkejut, jika suatu hari nanti kamu diundang ke kediaman orang Yahudi dan kamu justru dipersilakan untuk menyantap buah-buahan terlebih dulu.
Kebiasaan ini bukan tanpa alasan. Menurut mereka, memakan hidangan yang mengandung karbohidrat, seperti nasi atau roti lebih dulu sebelum buah-buahan, bakal mengundang rasa kantuk. Efeknya tentu saja tidak baik, karena membuat tubuh jadi terasa lemah dan payah saat akan beraktivitas.
- Cara belajar orang Yahudi di atas rata-rata
Sejak usia dini, orang-orang Yahudi akan mengajarkan anak-anak mereka untuk bermain biola dan juga piano. Bahkan, bagi sebagian besar orang, hal ini adalah suatu keharusan yang tak boleh dilewatkan begitu saja dalam proses tumbuh kembang anak.
Menurut mereka, bermain dan memahami musik tak sekadar untuk meningkatkan IQ saja, tapi juga mampu membuat anak-anak Yahudi jauh lebih unggul dan cerdas. Tak heran, jika anak-anak Yahudi dikenal sebagai anak yang memiliki keahlian bicara minimal dalam tiga bahasa, yaitu Hebrew, Arab, dan Inggris.
Menurut para ahli Yahudi, musik upbeat mampu merangsang kemampuan otak dan memberikan energi positif yang baik bagi tubuh. Oleh sebab itulah, mengapa ada banyak sekali ahli musik yang lahir dari kalangan Yahudi.
Di sekolah, tiap anak-anak Yahudi akan belajar matematika berbasis perdagangan, sedangkan pelajaran IPA sangat diutamakan. Inilah yang membuat mereka terlihat lebih unggul ketimbang anak-anak di belahan bumi lainnya.
- Olahraga merupakan kewajiban
Selain semua pelajaran tadi, anak-anak Yahudi juga memiliki kewajiban lain, yaitu dalam bidang olahraga. Ada beberapa olahraga yang diutamakan, di antaranya lari, menembak, dan memanah.
Menurut mereka, menembak dan memanah mampu melatih otak agar tingkat konsentrasi tetap terjaga dengan baik. Selain itu, menembak adalah bagian dari bentuk persiapan setiap warganya untuk membela negara.
- Asupan sains yang tiada berhenti
Hampir semua murid di sekolah menengah atau SMA di Israel bakal diberi asupan pelajaran sains yang seolah tiada henti. Mereka selalu didorong untuk berkreasi menciptakan suatu produk yang inovatif.
Meski terkadang proyek-proyek ini seringkali terlihat lucu dan boros, tapi tetap akan diteliti secara serius. Apalagi kalau kamu membuat proyek seputar medis, teknik, dan senjata. Percayalah, ide-ide brilian seperti itu yang akan membuatmu dibawa ke jenjang yang lebih tinggi.
- Ekonomi dipelajari secara serius
Jenis pelajaran lain yang tak kalah diperhatikan oleh orang Yahudi adalah soal ekonomi. Kebanyakan orang Yahudi sangat agresif dan serius mempelajari ekonomi. Bahkan, para mahasiswa yang hampir menyelesaikan studinya diwajibkan mengerjakan suatu proyek. Bukan sekadar proyek, karena mereka juga harus mempraktikkannya. Para mahasiswa ini baru dikatakan lulus jika timnya mampu meraup keuntungan sebanyak USD 1 juta.
Fakta yang cukup mencengangkan, bukan? Lantas, bagaimana dengan Indonesia kita tercinta? Apa sih yang sebenarnya jadi syarat kelulusan selama ini?
Di Indonesia, banyak orang yang cukup puas dengan hanya mencapai nilai 60 saja. Bahkan tak sedikit yang merasa cukup dengan nilai di bawah itu. Mirisnya, ada banyak juga yang bangga karena nilainya hasil katrolan.
Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan oleh sebagian mahasiswa Indonesia pun ala kadarnya. Mereka seolah tidak benar-benar memikirkan, bahwa proyek yang dibuat harus berguna bagi umat. Setidaknya, poin inilah yang harus kita renungkan dan perbaiki secepat kilat.
- Merokok tampak seperti dosa besar
Di Israel, merokok dianggap sebagai salah satu bentuk dosa terbesar. Jadi, jangan sekali-kali merokok saat kamu diundang makan di rumah orang Yahudi. Apabila kamu nekat melakukannya, maka mereka pun tanpa sungkan bakal mengusirmu keluar dari rumah mereka.
Menurut para ahli gen dan DNA asal Israel, penelitian menyebutkan bahwa nikotin mampu merusak sel utama pada otak manusia dan bakal melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok akan membawa generasi yang cacat otak atau bodoh.
Kesimpulan dari informasi di atas adalah melahirkan anak cerdas merupakan suatu kewajiban. Namun, hal tersebut bukan perkara yang bisa diselesaikan dalam semalam karena membutuhkan proses teramat panjang untuk menerapkannya.
Jadi, apakah kamu tertarik untuk melakukan semua kebiasaan orang-orang Yahudi tersebut agar mendapatkan kecerdasan di atas rata-rata?
Artikel Terkait
- Efek Buruk dari Teknologi 5G
- Tips dan Trik Berbelanja Makanan Selama Pandemi Virus Corona
- Bagaimana Mengubah Hidup Lebih Baik Dengan Cepat
- Mengenal Tugas dan Wewenang Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Demikianlah artikel tentang mengapa orang Yahudi bisa cerdas & sukses, semoga bermanfaat bagi Anda semua.