Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Menghitung Biaya Peluang

Dalam hidup kita, pasti pernah dihadapkan pada dua pilihan yang membingungkan. Kedua pilihan tersebut sama-sama menarik dan sama-sama punya kelebihan serta kekurangan masing-masing. Maka tak dapat dihindari, kedua pilihan ini akan membuat kita bimbang.

Kalau berada dalam situasi seperti ini, kita bisa meminta pendapat dari orang terdekat yang bisa diandalkan. Bisa juga meminta bantuan dari ahli. Misalnya saat harus membuat keputusan yang berhubungan dengan kondisi finansial seseorang. Maka ia akan bertanya pada ahli ekonomi.

Namun, jika harus menghadapinya sendirian, sebaiknya mundur sejenak. Beri waktu untuk diri sendiri untuk berpikir, mempertimbangkan segala kemungkinan. Proses menimbang-nimbang antara dua pilihan ini bisa dikatakan sebagai biaya peluang (opportunity cost).

Dalam tahap ini, seseorang akan membayangkan apa yang akan terjadi jika ia membuat pilihan A, dan apa yang terjadi jika ia membuat pilihan B. Apa kelebihan dan apa kekurangannya. Dengan menghitung biaya peluang, kita bisa mengetahui prioritas kita. Tentunya jika dilakukan dengan tepat.

Apa Sebenarnya Arti Biaya Peluang?

Yang dimaksud dengan biaya peluang adalah apa yang kita relakan ketika kita membuat pilihan. Apapun jenis pilihan yang sedang kita hadapi, pasti ada saja pilihan yang juga sama baiknya. Namun tidak mungkin kita mengambil semua pilihan, pasti ada yang harus kita lepas. Ini bisa juga berarti kita harus merelakan kesempatan lain saat memilih sesuatu.

Tentu saja, kita ingin memperkecil biaya peluang dengan cara memilih opsi yang paling menguntungkan bagi kita. Namun, dalam setiap pilihan yang harus dibuat dalam hidup, pasti ada alternatif yang lebih baik. Sehingga biaya peluang pasti akan ada dan tidak bisa dihindari. Dengan kata lain, biaya peluang tidak bisa dihilangkan sepenuhnya.

Hal ini wajar saja dan sangat manusiawi. Setelah menetapkan keputusan, tak jarang seseorang akan mulai membandingkan “bagaimaa jika ia memilih pilihan yang satu lagi?” atau “seharusnya saya pilih yang itu”. Pasti kamu juga pernah berada di situasi seperti ini, kan? Hal ini sangat normal dialami setiap orang, setidaknya sekali dalam hidup mereka.

Yang paling penting adalah jangan terlalu berlarut-larut pada “bagaimana jika…” dan “seharusnya pilih yang itu”. Kalau perasaan ini terus-menerus ditanam dan dibiarkan, tentu malah akan jadi beban pikiran saja. Lebih baik menerima dan bertanggung  jawab pada setiap pilihan yang sudah dibuat. Jangan hanya bisa menyesali belakangan. Toh setiap hal pasti ada sisi negatif dan positifnya.

Biaya Peluang dalam Perekonomian

Menurut ahli ekonomi Malcolm Turnbull, salah satu konsep ekonomi yang paling penting adalah biaya peluang. Kenyataan bahwa ketika kita menghabiskan uang untuk sesuatu, maka uang itu tidak bisa ditarik kembali dan tidak bisa lagi digunakan untuk hal yang lain. Inilah hubungan biaya peluang dalam ekonomi.

Membuat keputusan pada umumnya membutuhkan waktu, sumber-sumber terpercaya, dan beberapa peraturan. Hal-hal yang biasa menjadi pertimbangan dalam biaya peluang adalah resiko versus apa yang akan didapat, kekurangan versus kelebihan, harga versus kualitas, gaji versus kualitas hidup yang lebih baik. Selain hal-hal tersebut, masih banyak lagi yang menjadi pertimbangan banyak orang dalam hidup.

Biaya peluang terjadi pada saat seseorang mempertimbangkan apa yang tidak bisa ia lakukan sebagai akibat membuat satu pilihan. Contoh yang paling simpel, dengan uang Rp 5 juta, seseorang bisa membeli smartphone terkini, tapi ia jadi tidak bisa membeli laptop. Kemudian ia akan membayangkan “bagaimana jika ia menggunakan uang itu untuk beli laptop”.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa:

  • Biaya peluang = apa yang didapat dari pilihan yang paling menguntungkan dikurangi apa yangg didapatkan dari opsi yang dipilih.
  • Biaya peluang = apa yang kamu korbankan dibagi dengan apa yang kamu dapatkan.

Faktor yang Mempengaruhi Biaya Peluang

Biaya peluang bisa terjadi karena ada sesuatu faktor yang langka dalam setiap pilihan yang kita buat. Karena itulah seseorang jadi menimbang-nimbang saat dihadapkan pada pilihan. Kelangkaan ini bisa berupa kelangkaan waktu, uang, ataupun usaha.

Misalnya karena uang yang terbatas, harus memilih meneruskan pendidikan di dalam negeri. Walaupun sebelumnya ada kemungkinan untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri. Tapi karena terlalu banyak yang harus dikorbankan jika harus ke luar negeri, maka seseorang harus menimbang pilihan dan akhirnya memilih di dalam negeri saja.

Dalam keadaan ini, seseorang harus mempertimbangkan apa yang paling berharga dari kedua pilihan tersebut. Apa yang akan dihasilkan dari pilihan tersebut, apakah menguntungkan atau tidak. Apakah bentuk investasi berupa mengenyam pendidikan di dalam atau luar negeri akan memberi hasil yang baik di masa depan atau tidak.

Karena itulah, kita harus mempertimbangkan pilihan dan membuat keputusan dengan hati-hati. Agar pilihan yang kita buat bisa memberi kita keuntungan dibandingkan pilihan yang lainnya.

Contoh Sederhana Biaya Peluang

Walau kesannya rumit, tapi sebenarnya dalam kegiatan sehari-hari yang tampak simpel pun kita sering berhadapan dengan biaya peluang. Misalnya saja ketika hendak memutuskan mau makan siang apa hari ini. Membuat keputusan ini aja pasti kita akan dihadapkan pada hilangnya kesempatan lain yang juga sama menariknya.

Misalnya kita bingung, mau makan mie ayam atau sate padang siang ini. Akhirnya kita memilih makan di warung mie ayam. Tentunya kita akan menikmati semangkuk mie ayam panas yang memang merupakan menu favorit.

Tapi kita juga melewatkan lezatnya rasa pedas dari rempah-rempah pada saos sate padang. Belum lagi kripik singkong pedasnya. Menimbang-nimbang hal yang kita lewatkan adalah biaya peluang.

Contoh simpel lainnya adalah saat harus membayar langganan untuk Netflix dan Viu. Kita suka streaming dari kedua aplikasi tersebut. Yang satu acara Hollywood lebih lengkap, yang satunya lagi acara Korea paling komplit. Tapi kita hanya punya dan untuk langganan 1 saja. Akhirnya Netflix yang dipilih. Dalam hal ini, streaming di Viu adalah biaya peluang.

Pada skala yang lebih besar, kita mengenal Reliance Jio Infocomm Ltd atau yang lebih dikenal sebagai Jio, sebuah operator jaringan seluler di India yang dimiliki oleh perusahaan Reliance Industries. Kantornya ada di Mumbai sana.

Peristiwa terjadi ketika mereka merilis penawaran untuk karyawan Reliance pada 27 Desember 2015 sebagai bagian dari ulang tahun pendiri ke delapan puluh tiga, Dhirubhai Ambani. Ternyata tawaran yang awalnya hanya terbatas pada karyawan perusahaan malah mampu memikat lebih 72 juta pelanggan.

Tawaran diberikan secara gratis selama tiga bulan pertama. Otomatis setelah tiga bulan tersebut, Jio berhak menarik tagihan ke pelanggan. Tetapi yang dilakukan Jio berbeda. Mereka memutuskan untuk memperpanjang masa gratis selama tiga bulan lagi.

Mereka memang kehilangan pendapatan $ 800 juta atau Rs 5.400 crore pada masa perpanjangan penggunaan tawaran secara gratis. Tetapi mereka sadar, kalau menarik tagihan pada saat itu secara langsung, mereka akan melihat para pelangganya lebih memilih meninggalkan tawaran.

Contoh Menghitung Biaya Peluang dalam Bidang Investasi

Kalau biaya peluang hanya sekedar memilih mie ayam atau sate padang, langganan Netflix atau Viu, tentu tidak akan menjadi masalah besar. Masalahnya, biaya peluang sering juga terjadi pada hal-hal yang jauh lebih besar. Misalnya dalam menginvestasikan aset yang kita miliki untuk sesuatu yang nilainya cukup besar.

Saat memutuskan membeli rumah atau apartemen. Otomatis kita akan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan yang akan didapat. Membuat keputusan besar seperti ini tentu harus dilakukan dengan sangat berhati-hati. Karena keputusan ini melibatkan aset dalam jumlah yang tidak sedikit. Apalagi jika aset itu didapat dari hasil kerja keras selama bertahun-tahun.

Contoh lainnya adalah saat menginvestasikan aset pada pasar saham. Karena saham bisa naik dan turun, sebelum berinvestasi kita sudah harus siap dengan hal ini. Bukan hanya pemula, bahkan para ahli dan profesional di bidang investasi saham pun pasti pernah dibuat kecewa saat saham mereka turun nilainya. Terutama jika ini terjadi di luar perkiraan mereka.

Tapi, nilai saham juga bisa mengalami peningkatan yang tak diduga-duga sebelumnya. Ini bisa saja terjadi pada saham atas sesuatu yang sama sekali tidak diperhitungkan orang. Ironisnya, pasar saham yang fluktuatif dan tak bisa ditebak ini merupakan salah satu karakteristik pasar saham yang tetap konsisten.

Inilah yang menjadi alasan, kenapa mempertimbangkan saham yang akan diinvestasikan menjadi sangat penting. Mana yang akan lebih menguntungkan? Menimbang-nimbang berbagai kemungkinan akan membuat kita jadi memutuskan dengan lebih akurat. Sehingga kita pun menjadi lebih yakin kemana mengalokasikan aset ke depannya.

Namun tentu saja yang menjadi bahan pertimbangan dalam investasi pasar saham bukan hanya soal mana yang akan lebih menguntungkan saja. Waktu juga berperan sangat penting. Berapa lama waktu yang dibutuhkan agar investasi yang kita buat bisa mulai menghasilkan. Dalam investasi pasar saham, waktu memainkan peranan penting.

Misalnya kita sudah berinvestasi sebesar Rp 10 juta, jika saham dijual sekarang maka nilainya adalah Rp 15 juta. Kita bisa mendapat untung sebesar Rp 5 juta. Tapi, jika mau sabar menunggu hingga 3 bulan lagi, diperkirakan harga saham yang kita miliki akan lebih besar lagi. Setelah menimbang-nimbang, kita memilih menjual saham sekarang. Karena sedang membutuhkan uang.

Biaya peluang dalam kasus ini adalah kemungkinan keuntungan yang lebih dari Rp 5 juta jika kita menunggu hingga 3 bulan lagi. Namun lagi-lagi, dalam investasi saham, waktu adalah uang. Bisa jadi kita akan mendapat keuntungan lebih dari Rp 5 juta jika sabar menunggu, tapi bisa juga harga saham malah turun. Kalau yang terjadi adalah yang belakangan, maka kita kehilangan timing.

Pengambilan keputusan dalam berinvestasi juga bukan hanya berdasarkan untung dan rugi saja. Kondisi yang sedang dihadapi investor saat ini juga berperan penting. Keuntungan Rp 5 juta itu bisa digunakan untuk membayar cicilan, misalnya. Atau bisa juga digunakan untuk investasi lainnya. Yang jelas, keuntungan yang didapat pasti berguna. Entah itu besar ataupun kecil.

Bagaimana Cara Menghitung Biaya Peluang?

Pada umumnya, dalam investasi biaya peluang dihitung dengan nilai mata uang. Untung dan rugi atas pilihan A atu B. Tetapi perasaan dan nilai-nilai yang menurut kita penting juga harus menjadi bagian dari pengambilan keputusan.

Pasar investasi yang naik turun, hal-hal yang mempengaruhi kehidupan profesional, dan kehidupan pribadi kita bisa menjadi faktor penentu yang penting dalam mengambil keputusan. Jadi, biaya peluang tidak selalu menjadi formula tepat dalam setiap pengambilan keputusan.

Dalam sepanjang hidup kita, pasti akan dihadapkan pada pengambilan keputusan yang akan mempengaruhi siuasi finansial kita. Tapi bukan hanya itu saja, keputusan yang kita ambil juga akan mempengaruhi kebahagiaan dan perkembangan kita secara personal sebagai manusia.

Karena itu, tidak ada formula yang tepat dalam mengambil keputusan. Pada intinya, menimbang-nimbang dengan biaya peluang bisa merupakan cara untuk menemukan hal yang paling prioritas bagi kita. Dengan begitu, kita jadi lebih mudah membuat keputusan yang penting di saat itu. Namun, cukup sampai di situ juga. Jangan berlarut-larut dengan prinsip biaya peluang.

Jika terus berlarut-larut dalam “bagaimana jika…” atau “seharusnya saya mengambil pilihan A”, ini akan membuat kita terus-menerus menyesal. Lebih baik cepat menerima kesalahan dan ambil sebagai pelajaran. Jangan buat lagi kesalahan yang sama ke depannya. Cepat tinggalkan pikiran menyes dan maju ke tahap selanjutnya untukk masa depan yang lebih baik.

Kesimpulan

Membuat keputusan tidak selalu mudah, terutama jika menyangkut investasi aset yang kita miliki. Melakukan pertimbangan dengan konsep biaya peluang itu perlu dan bisa memberikan hasil yang positif. Kita jadi bisa melihat apa yang lebih penting bagi hidup kita. Sehingga peluang untuk membuat keputusan yang lebih tepat pun lebih besar.

Namun, tidak selamanya hasil yang dapat dari menimbang-nimbang dengan biaya peluang selalu sesuai dengan yang kita harapkan. Jika hasilnya tidak sesuai, ingatkan diri untuk tidak terlalu lama tenggelam dalam penyesalan. Bangkit, dan selesaikan masalah dengan solusi yang lebih baik. Jika butuh bantuan orang lain dalam membuat keputusan, datanglah pada orang yang dapat diandalkan.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang menghitung biaya peluang, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Rumus Rasio Kecukupan Modal dan Cara Menghitungnya
Cara Menghitung Earning Per Share
Apa Itu Biaya Peluang?
Apa Itu EBIT dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Cara Menghitung Total Revenue, Marginal Revenue, dan Average Revenue
Inilah Limit Serta Biaya Beberapa Bank di Indonesia
Cara Membiayai Kuliah dan Hidup di Luar Negeri
Cara Menghitung Cost per Unit
Cara Menghitung Asset Turnover Ratio
Bagaimana Cara Menghitung Pendapatan Nasional


Bagikan Ke Teman Anda