Perbedaan Antara Tabungan dan Dana Darurat
Saat ini rasanya tidak ada yang tidak tahu tentang tabungan dan dana darurat. Kedua hal tersebut memang sangat banyak dibahas, baik di dalam berbagai artikel finansial hingga dibicarakan oleh para ahli keuangan. Idealnya, setiap orang harus memiliki tabungan dan dana darurat.
Meskipun demikian, apakah kamu sudah memahami perbedaan antara tabungan dan dana darurat?
Tidak bisa dipungkiri, mencapai dana darurat dan tabungan sesuai keingingan atau jumlah ideal memang sangat sulit. Kebutuhan tidak terduga sering muncul hingga membuat budget pengeluaran yang sudah disusun membengkak di akhir bulan. Meskipun demikian, wajib bagi kamu untuk memiliki keduanya.
Tetapi, mana yang lebih penting dan mana yang bisa digunakan? Artikel ini akan membahas secara tuntas tentang perbedaan antara tabungan dengan dana darurat, pentingnya kedua hal tersebut dan kapan keduanya harus digunakan.
DANA DARURAT
Dana darurat, seperti namanya, adalah uang simpanan yang bisa digunakan saat kamu sedang menghadapi kondisi darurat. Datangnya penyakit yang tidak terduga, kehilangan pekerjaan, kondisi hidup yang tidak diharapkan, hingga biaya renovasi rumah atau berbagai macam peralatan rumah tangga yang rusak dan perlu perbaikan.
Tujuan dari dana darurat adalah memberikan kamu dana yang cukup untuk membiayai hidup setidaknya selama 3 sampai 6 bulan saat kamu tidak memiliki pemasukan. Oleh karena itu, menurut banyak ahli finansial, dana darurat yang ideal dimiliki oleh seseorang yang belum menikah adalah 3 sampai 6 kali lipat pengeluaran bulanan.
Jika kamu sudah memiliki pasangan, maka jumlahnya akan berlipat ganda. Demikian pula jika rumah tangga memiliki 1 anak, 2 anak, hingga seterusnya. Maka jumlah dana darurat yang harus kamu miliki akan lebih banyak lagi.
Dana darurat seringkali disebut sebagai tulang belakang yang menyangga rencana finansial seseorang. Dana darurat tidak boleh digunakan sewaktu-waktu, terutama jika kamu tidak sedang berada dalam kondisi “darurat”.
Misalnya saat kamu ingin membeli mobil baru atau membeli rumah, maka tidak boleh dibiayai dengan dana darurat. Begitu juga dengan biaya pendidikan. Masing-masing biaya tersebut harus dilunasi dengan alokasi dana yang lain.
Jika melihat jumlah dana darurat yang harus berkali-kali lipat dari pengeluaran bulanan, mungkin akan terlihat menakutkan karena sangat besar. Tidak perlu khawatir, kamu bisa memulai dana darurat dengan jumlah yang kecil terlebih dahulu.
Mengapa Dana Darurat Sangat Diperlukan?
Besarnya dana darurat tentu berbeda, tergantung dari gaya hidup dan pengeluaran setiap orang. Berapapun besarnya dana darurat yang ingin kamu tuju, berikut beberapa alasan mengapa kamu memerlukan dana darurat.
- Jika kamu kehilangan sumber pendapatan
Kehilangan sumber pendapatan tidak selalu berarti dipecat dari pekerjaan, meski mungkin hal itulah yang kamu pikirkan. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan kamu kehilangan pekerjaan. Misalnya, saat kamu terpaksa harus pindah ke kota terpencil atau pulang kampung untuk merawat orang tua yang sedang sakit?
Atau saat perusahaan dimana kamu bekerja tiba-tiba saja diakuisisi oleh perusahaan lain yang lebih besar, mengadakan perampingan karyawan, dan kamu termasuk salah satu yang dirumahkan? Atau contoh lainnya, ketika perekonomian memburuk dalam 6 bulan ke depan dan pekerjaanmu termasuk salah satu yang terkena dampak terburuk? Situasi-situasi tersebut bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja.
Namun jika kamu memiliki dana darurat, kamu tidak perlu bingung bagaimana cara kamu akan membiayai hidup selama tidak ada pendapatan hingga kamu bisa menemukan pekerjaan baru atau sumber pendapatan yang baru.
- Menurunnya kondisi kesehatan
Tidak ada yang tahu kapan penyakit akan datang. Meski kamu sudah merasa aman dengan asuransi kesehatan yang dimiliki, kamu tetap harus mempersiapkan dana darurat untuk mengantisipasi kondisi-kondisi seperti ini. Tidak semua penyakit dapat dibiayai dengan asuransi kesehatan.
Oleh karena itu, jika kamu mengalami penurunan kesehatan yang memerlukan kamu untuk membiayainya secara mandiri, kamu dapat mengambilnya dari dana darurat, sehingga tidak perlu mengambil uang tabungan atau uang yang dipersiapkan untuk biaya hidup bulanan.
Apa Saja yang Termasuk Kondisi Darurat?
Tidak semua kondisi yang mendesak merupakan keadaan darurat. Agar kamu dapat menggunakan dana darurat dengan baik dan sesuai keadaan, maka kamu harus memahami apa saja yang disebut dengan keadaan darurat ini.
Berikut ini beberapa contoh kondisi darurat finansial yang bisa didanai dengan dana darurat yang kamu miliki:
- Kehilangan pekerjaan
- Biaya medis tidak terduga untuk menjaga kesehatan
- Terjadi kecelakaan lalu lintas atau kerusakan mobil mendadak
- Kerusakan salah satu barang yang ada di rumah seperti AC kamar tidur, atap rumah yang bocor, hingga korsleting pada saluran listrik rumah
- Seorang anggota keluarga meninggal dan kamu harus membeli tiket di menit-menit akhir untuk sampai ke tempat tujuan.
- Seorang anggota keluarga atau orang tua sakit dan kamu harus cuti beberapa waktu dari pekerjaan untuk merawat mereka.
Apa Saja yang Bukan Keadaan Darurat?
Fungsi dari dana darurat adalah untuk membantu keuanganmu dalam membiayai berbagai keadaan darurat. Sebaliknya, kamu juga harus tahu apa saja yang tidak dapat disebut sebagai keadaan darurat.
Berikut beberapa contoh keadaan yang tidak darurat dan tidak boleh dibiayai menggunakan dana darurat:
- Tindakan medis yang tidak mendesak seperti bedah plastic
- Diskon tiket liburan yang ingin dibeli
- Permintaan mendadak dari seorang teman untuk menghadiri pernikahan mereka di luar kota
- Ban kendaraan semakin menipis dan perlu diganti (membeli ban baru harusnya masuk ke dalam budgeting, bukan kondisi darurat)
TABUNGAN
Setelah memahami dana darurat secara menyeluruh, kini saatnya kamu memahami apa itu tabungan. Berbeda dengan dana darurat yang dikumpulkan hingga mencapai jumlah tertentu lalu digunakan hanya saat kondisi darurat saja, maka tabungan dapat digunakan untuk berbagai keperluan lain meskipun sifatnya tidak darurat.
Misalnya kamu ingin menabung untuk membayar uang muka rumah baru atau mobil baru, membeli peralatan elektronik rumah tangga baru, membayar biaya pendidikan, dana untuk liburan, hingga melakukan hobi tertentu.
Sama seperti dana darurat, tabungan juga memiliki sasaran tertentu. Setelah dana tabungan mencapai jumlah tertentu yang diinginkan, uang tersebut dapat diambil dan digunakan. Dana darurat bisa dikatakan sebagai salah satu jenis tabungan yang harus dimiliki oleh seseorang.
Tabungan biasanya dapat diwujudkan dalam rekening bank, investasi, hingga aset lain yang dapat dikembangkan.
Mengapa Menabung itu Penting?
Mungkin kamu sudah sering mendengar betapa pentingnya menabung, tidak perduli berapapun usiamu. Menabung akan lebih mudah jika kamu memiliki tujuan yang jelas, sehingga kamu akan lebih bersemangat untuk menabung.
Inilah beberapa alasan penting mengapa kamu harus memiliki tabungan.
- Menabung untuk dana darurat
Meski dana darurat berbeda dengan tabungan, dana darurat adalah bagian dari tabungan itu sendiri. Salah satu jenis tabungan yang harus kamu miliki adalah dana darurat. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, dana darurat hanya boleh digunakan untuk membiayai berbagai kondisi darurat yang sifatnya mendesak dan mendadak.
Misalnya seperti tagihan kesehatan, biaya perbaikan mobil, hingga kehilangan pekerjaan mendadak. Itulah mengapa jumlah dana darurat harus bisa menutup biaya hidupmu selama beberapa bulan hingga mendapat pekerjaan baru atau memperoleh sumber pendapatan yang baru.
Menabung untuk dana darurat bisa dimulai dari jumlah yang kecil dan dilakukan secara perlahan, tergantung dari berapa besar pendapatan yang kamu miliki setiap bulan dan besarnya pengeluaran setiap bulan. Tentu saja jumlah dana darurat berbeda bagi setiap orang.
- Tabungan pensiun
Masa pensiun harus dipersiapkan sedini mungkin, terlebih lagi jika pekerjaanmu tidak memberikan garansi untuk hari tua. Semakin cepat kamu mulai menabung, maka semakin panjang pula waktu yang kamu miliki untuk mempersiapkan masa pensiun.
Kamu bisa membuka tabungan khusus untuk pensiun. Biasanya bank menyediakan besaran bunga khusus bagi nasabah yang membuka tabungan pensiun. Dana ini tidak akan bisa diambil sebelum waktu tertentu, ketika tiba saat kamu pensiun.
- Tabungan untuk uang muka rumah
Untuk kamu yang memiliki cita-cita membeli rumah sendiri, uang muka yang dibutuhkan tentu tidak sedikit. Jika mustahil untuk bisa membayar semua uang muka dalam sekali waktu, maka mau tidak mau kamu harus menabung untuk bisa membayar uang muka rumah.
Setelah mengetahu berapa besar jumlah uang muka yang harus kamu bayar untuk memiliki rumah, maka kamu akan bisa memutuskan berapa besar dana yang harus ditabung setiap bulan dan kapan kamu akan bisa membayarkan uang muka tersebut.
- Tabungan untuk liburan, membeli mobil baru, dan kesenangan lainnya
Menabung dan berhemat bukan berarti tidak bisa bersenang-senang. Kamu bisa menabung secara khusus untuk berbagai macam kesenangan dan kemewahan seperti membeli mobil baru, pergi berlibur ke destinasi impian, atau hal-hal lain yang kamu lakukan hanya untuk kesenangan.
Ketika kamu berusaha mengumpulkan uang untuk tujuan yang kamu sukai, maka kamu akan lebih termotivasi dalam prosesnya. Bahkan kamu akan rela berhemat agar uangmu lebih cepat terkumpul dan kamu bisa segera mendapatkan apa yang kamu inginkan.
- Tabungan investasi
Investasi menjadi salah satu target yang penting dalam perencanaan finansial. Meski investasi bisa dimulai dari dana yang minimal, kamu juga dapat menabung hingga memenuhi jumlah tertentu yang ingin kamu investasikan. Misalnya saat kamu ingin berinvestasi dalam reksadana, saham, atau membeli tanah.
MANA YANG LEBIH PENTING?
Dana darurat dan tabungan adalah dua hal yang sangat penting. Tetapi pertanyaan yang pasti muncul di benakmu adalah: mana yang lebih penting antara dana darurat dan tabungan? Tentunya, kamu harus memiliki keduanya karena keduanya sangat penting.
Namun jika saat ini kamu masih belum memiliki dana darurat dan tabungan yang cukup, maka sebaiknya kamu mendahulukan dana darurat. Dana darurat sendiri merupakan salah satu jenis tabungan. Mengingat dana darurat dapat membantumu dalam berbagai kondisi yang mendesak, maka idealnya kamu memiliki dana darurat terlebih dahulu.
Kondisi darurat memang datangnya tidak bisa diduga. Misalnya saja seperti pandemi yang melanda seluruh dunia sepanjang tahun 2020 ini. Banyak negara di dunia terancam resesi, sektor ekonomi melemah, dan banyak orang kehilangan pekerjaan.
Kamu mungkin termasuk salah satu yang mengalami dampak pandemi tahun ini. Pandemi yang menyebabkan kamu kehilangan sumber pendapatan dan tidak dapat membiayai berbagai macam pengeluaran bisa mengambil dana darurat untuk memenuhi semua kebutuhamu.
Setelah kamu selesai mengumpulkan dana darurat, baru kamu bisa menabung untuk keperluan lain. Baik itu untuk membeli mobil baru, berlibur ke luar negeri, dan lain sebagainya.
Namun jika kamu bisa mengumpulkan dana darurat dan menabung sekaligus, maka tidak ada salahnya melakukan kedua hal itu secara bersamaan. Kondisi ekonomi setiap orang tidak sama, sehingga kamu bisa menyesuaikannya dengan situasi finansialmu masing-masing.
Boleh saja membaca banyak buku atau artikel mengenai pengelolaan finansial, namun yang paling penting adalah menyesuaikan rencana finansial dengan kondisimu saat ini.
Artikel Terkait
- Definisi Cash Flow
- Mudah Tergoda Barang Tidak Penting? Begini Siasat Agar Lebih Bijak dalam Belanja Online
- Penyebab Kita Jadi Lebih Boros Selama Pandemi
- Cara Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak
Demikianlah artikel tentang perbedaan antara tabungan dan dana darurat, semoga bermanfaat bagi Anda semua.