Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Cara Alokasi Dana Darurat yang Bijak

Kita tidak akan bisa memprediksi apa yang akan terjadi di hari esok. Saat ini mungkin kamu masih tinggal di rumah yang nyaman, bisa mengendarai mobilmu sendiri, dan tidak mengalami masalah keuangan berarti.

Namun semua bisa berubah secara tidak terduga. Meski kamu tidak menginginkannya terjadi, hal-hal buruk bisa menimpamu setiap saat, bahkan secara bersamaan. Misalnya saja, kecelakaan mobil, memburuknya hubungan dengan pasangan, hingga berbagai permasalahan keluarga lainnya.

Kondisi finansialmu akan goyah dengan terjadinya beberapa hal buruk ini, namun jika kamu memiliki dana darurat maka kamu akan selamat melewati terjangan badai dalam hidupmu. Tentu istilah dana darurat sudah tidak asing lagi di telinga bukan?

Secara singkat, dana darurat adalah sejumlah uang yang bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan ketika terjadi situasi yang darurat. Dana darurat juga bisa disebut sebagau bumper atau jaring pengaman ketika kamu harus menghadapi situasi yang kurang menguntungkan seperti kehilangan pekerjaan.

Dana darurat digunakan untuk membiayai hidup sehari-hari selama kamu belum menemukan pekerjaan baru. Situasi seperti ini sulit diprediksi, sehingga membuat peran dana darurat benar-benar penting.

Apa pentingnya dana darurat, berapa besarnya dana darurat, dan bagaimana cara membangun dana darurat yang tepat akan dibahas secara rinci dalam artikel ini.

Apa itu dana darurat?

Dana darurat bisa diartikan sebagai sebagian uang yang dengan sengaja kamu sisihkan, baik itu langsung dalam jumlah besar atau sedikit demi sedikit seiring berjalannya waktu. Uang ini akan membantumu dalam situasi-situasi darurat dimana kamu mambutuhkan uang dalam waktu singkat.

Sebagai contoh, sepeda motormu tiba-tiba saja harus diservis besar-besaran dan menghabiskan biaya tidak sedikit. Karena kamu tidak punya asuransi motor, maka kamu harus membiayainya dengan uangmu sendiri. Dalam kondisi seperti ini, kamu bisa mengambil sedikit uang dari simpanan dana daruratmu.

Situasi lain yang akan membuatmu bersyukur memiliki dana darurat adalah ketika kamu kehilangan pekerjaan. Di musim pandemi seperti ini, banyak orang kehilangan pekerjaan mereka. Jika tidak demikian, penghasilan tentu menurun drastis sementara kebutuhan bertambah banyak.

Dana darurat memang dipersiapkan sebagai perisai yang bisa kamu gunakan untuk menghadapi berbagai macam situasi tidak terduga yang datangnya tidak bisa diprediksi.

Berapa banyak jumlah dana darurat yang harus kamu miliki?

Tidak ada jumlah pasti tentang berapa banyak jumlah dana darurat yang seharusnya kamu miliki. Dana daruratmu harus disesuaikan dengan kebutuhan keluarga, kondisi ekonomi, status pernikahan, hingga besarnya penghasilan yang kamu miliki.

Sebagian besar konsultan finansial di Indonesia menyarankan setiap orang untuk memiliki dana darurat sebesar 3 sampai 6 kali lipat pengeluaran bulanan mereka. Dalam artian dana darurat yang dimiliki bisa menutup seluruh kebutuhan selama 3 hingga 6 bulan ketika terjadi situasi yang buruk. Hal ini berlaku untuk mereka yang masih single atau belum menikah.

Jika kamu sudah menikah? Tentu kamu akan membutuhkan dana darurat yang lebih besar karena lebih banyak lagi yang harus ditanggung.

Besarnya jumlah dana darurat yang ideal untuk sebuah keluarga kecil dengan satu anak adalah 9 sampai 12 kali lipat pengeluaran bulanan. Untuk keluarga dengan dua anak, maka jumlahnya harus dilipatgandakan lagi.

Meski ada rumusan ideal yang demikian, dana darurat satu orang dengan orang lain tidak sama, tergantung dari jumlah pendapatan mereka dan kebutuhan mereka setiap bulannya.

Simulasi penghitungan dana darurat

Contoh 1

Si A adalah pria berusia 25 tahun dengan penghasilan bulanan Rp 5 juta rupiah. Pengeluaran a setiap bulannya untuk mencukupi semua kebutuhan adalah Rp 2 juta rupiah, karena ia hidup sendiri dan tidak menanggung kedua orang tua maupun saudaranya.

Berapa dana darurat yang harus dimiliki oleh A?

Kebutuhan dana darurat A bisa dilihat dari penghitungan sederhana, yaitu dengan mengalikan pengeluaran bulanan sebanyak 6 kali dengan anggapan dana darurat digunakan untuk mencukupi kebutuhan selama 6 bulan, sehingga

2.000.000 x 6 = 12.000.000.-

Jumlah ideal dana darurat yang harus dimiliki oleh A sebanyak Rp 12 juta.

Contoh 2

B adalah seorang kepala keluarga dengan 1 orang anak. Penghasilan rumah tangga B setiap bulan adalah Rp 10 juta dengan pengeluaran sebesar 5 juta rupiah. Berapa jumlah dana darurat yang harus dimiliki oleh keluarga B?

Untuk seseorang yang sudah berkeluarga, dana darurat yang ideal adalah 9 hingga 12 kali pengeluaran bulanan, sehingga

5.000.000 x 12 = 60.000.000

Maka keluarga B sebaiknya memiliki dana darurat sebesar Rp 60 juta. Jumlah ini adalah jumlah untuk keluarga dengan satu orang anak. Jika B memiliki anak lagi dalam beberapa tahun ke depan, maka jumlah dana daruratnya harus dilipatgandakan.

Bagaimana memulai dana darurat?

Setelah kamu tahu berapa jumlah dana darurat yang harus kamu miliki sesuai dengan kondisi keuangan dan kebutuhan keluarga, maka kini saatnya kamu mengambil tindakan nyata untuk memulai dana darurat.

Karena dana darurat adalah dana yang sifatnya harus likuid dan bisa cepat diakses, maka sebaiknya jangan mewujudkan dana dalam bentuk investasi berjangka seperti deposito dan reksa dana atau berupa aset tidak bergerak seperti rumah dan tanah.

Tabunglah dana daruratmu dalam bentuk uang setelah kamu mencari tahu bank mana yang menawarkan bunga lebih tinggi. Kamu juga harus mempertimbangkan faktor inflasi yang bisa berpengaruh terhadap nilai mata uang.

Kamu juga tidak perlu terburu-buru dalam mengumpulkan dana darurat. Jika kamu memang tidak bisa mencukupi target dana daruratmu dalam sekali waktu, maka kumpulkan saja sedikit demi sedikit hingga mencapai target. Misalnya kamu ingin memenuhi dana daruratmu dalam waktu 3 bulan, maka kamu tinggal menghitung berapa jumlah uang yang harus kamu sisihkan setiap bulannya.

Dana darurat dan asuransi, mana yang lebih baik?

Asuransi dan dana darurat adalah 2 hal yang berbeda. Kamu boleh saja memiliki asuransi kesehatan hingga asuransi jiwa karena keduanya sangat penting. Namun memiliki dana darurat juga sama pentingnya – tidak semua pengeluaran bisa dibiayai dengan dana darurat.

Selain itu, tidak semua orang mampu membayar tarif asuransi yang relatif mahal setiap bulannya. Ini berbeda dengan dana darurat yang bisa dikumpulkan secara perlahan dan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

Dana darurat juga lebih mudah dibandingkan dengan asuransi. Kamu bisa mencairkan dana tersebut kapanpun kamu butuhkan, sementara asuransi harus melewati serangkaian birokrasi yang terkadang rumit dan membutuhkan waktu lama.

Baik dana darurat maupun asuransi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Idealnya, memiliki keduanya akan lebih baik. Namun semua harus dikembalikan lagi ke kondisi keuangan masing-masing orang.

Tips Mempersiapkan Dana Darurat Sesuai Kebutuhan

Melihat besarnya dana darurat yang harus dipersiapkan, bukan tidak mungkin kamu merasa pesimis. Dana darurat bisa dikumpulkan secara perlahan sesuai dengan kemampuanmu. Tentu saja kamu harus mengutamakan kebutuhan pribadimu.

Jangan sampai hanya fokus mengumpulkan dana darurat saja tanpa mempedulikan kebutuhan yang lainnya. Agar kamu semakin mudah dalam mempersiapkan dan mengumpulkan dana darurat, berikut ada beberapa tips yang bisa kamu gunakan.

  1. Pangkas pengeluaran yang tidak perlu

Sebelum kamu mulai memikirkan bagaimana cara mengumpulkan dana darurat, kamu harus memahami bahwa akan ada banyak pengeluaran yang perlu dipangkas. Ini adalah langkah pertama dan sangat penting dalam pengelolaan finansial di semua tingkatan, mulai dari pribadi hingga organisasi.

Jadi kamu bisa memulai dengan meninjau kembali daftar pengeluaran selama 2 sampai 3 bulan ke belakang. Teliti satu per satu apa saja yang bisa kamu pangkas dan dialokasikan ke dana darurat. Meskipun pendapatanmu lebih dari mencukupi dan kamu tidak merasa perlu memangkas pengeluaran apapun, berhemat adalah prinsip utama dakam mencapai kebebasan finansial yang sesungguhnya.

  1. Analisis kondisi keuangan saat ini

Bicara soal perencanaan keuangan, tidak ada satu hal pun yang mutlak, semua tergantung pada kondisi finansial masing-masing. Itulah mengapa sebelum kamu memutuskan berapa banyak jumlah dana darurat yang kamu butuhkan dan bagaimana kamu mencapai targetmu, lakukan analisis menyeluruh terhadap kondisi keuangan pribadimu.

Dimulai dengan mengidentifikasi semua sumber pendapatan yang kamu miliki. Mulai dari pendapatan utama seperti gaji tetap hingga pendapatan sampingan, juga pendapatan pasangan jika kamu sudah menikah.

Jangan lupa identifikasi pula utang-utang dan berbagai cicilan yang wajib kamu bayar setiap bulannya. Ini akan sangat berpengaruh pada berapa kama kamu bisa mencapai target dana daruratmu berdasarkan pengeluaran bulanan.

  1. Tentukan jumlah dana darurat yang akan kamu persiapkan

Karena tidak ada rumus pasti tentang bagaimana cara menghitung dana darurat, tidak ada salahnya mengikuti saran para ahli keuangan yang mengatakan bahwa jumlah ideal dana darurat adalah 3 sampai 6 kali lipat pengeluaran bulanan jika belum menikah, serta 9 sampai 12 kali lipat pengeluaran bulanan apabila kamu sudah berkeluarga.

Jumlah dana daruratmu tidak akan terlalu membebani kamu karena pengeluaran bulanan setiap orang pastilah berbeda, tergantung pada kemampuan finansial masing-masing. Setelah kamu menemukan jumlah dana darurat yang ideal buatmu, kamu bisa memperhitungkan berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk mencapai target tersebut.

  1. Simpan dana darurat di rekening terpisah

Agar keuanganmu terkelola dengan benar, sebaiknya kamu memiliki lebih dari satu rekening untuk masing-masing tujuan. Misalnya uang untuk kebutuhan sehari-hari sebaiknya tidak dicampur dengan uang tabungan. Demikian juga dana darurat, sebaiknya disisihkan dalam akun rekening tersendiri agar kamu tidak tergoda untuk mengambilnya.

Buatlah akun rekening baru yang khusus digunakan untuk menyimpan dana daruratmu. Dalam hal ini, kamu harus jeli memilih bank mana yang bisa memberikan kamu nilai bunga yang palign besar. Karena kamu menyimpan danamu dalam bentuk uang, perhitungkan juga aspek lain seperti inflasi yang mungkin berpengaruh terhadap nilai mata uang.

Dana darurat tak ubahnya investasi masa depan, sehingga kamu tidak bole salah melangkah. Menyimpan dana darurat dalam bentuk tabungan adalah cara terbaik jika kamu ingin punya likuiditas tinggi.

  1. Mulai menabung dana darurat perlahan

Kemampuan finansial setiap orang tidak sama, jadi kamu tidak bisa memaksakan dana daruratmu segera terkumpul dalam waktu singkat. Kumpulkan secara perlahan, namun pasti. Tidak perlu terburu-buru hanya karena kamu merasa tinggal kamu sendiri yang tidak memiliki dana darurat.

Mulai mengumpulkan dana darurat saat ini juga tidak akan membuatmu terlambat. Namun satu hal yang harus kamu ingat, tentu kamu harus berusaha keras karena semakin cepat dana darurat terkumpul maka akan semakin baik .

Itulah informasi lengkap mengenai dana darurat. Tidak bisa dipungkiri, keberadaan dana darurat memang sangat penting bagi siapa saja. Jika kamu belum memiliki dana darurat untuk mengamankan kamu di situasi yang sulit, mulai persiapkan dari sekarang ya! Jangan sampai ekonomimu ambruk hanya karena satu kejadian dalam hidup seperti kehilangan pekerjaan yang membuat pendapatan menurun drastis.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang cara alokasi dana darurat yang bijak, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



7 Cara Cerdas Mengelola Keuangan
Kesalahan Umum Dalam Budgeting dan Cara Menghindarinya
Barang-barang yang Sebaiknya Jangan Dibeli di Supermarket
13 Saran Menabung Bagi Anak Muda Generasi Milenial
Pentingnya Literasi Keuangan Dan Cara Meningkatkannya
Kegiatan Menarik Ketika Tidak Punya Uang Lagi
Rumus Rasio Kecukupan Modal dan Cara Menghitungnya
Persiapan Pribadi Menghadapi Resesi yang Akan Datang
Apa Itu Pay Yourself First?
Mengenal Pandemic Fatigue, Gejala, dan Cara Mengatasinya


Bagikan Ke Teman Anda