Untung Rugi Adanya Ketimpangan (Inequality)
Ketimpangan atau inequality menandakan adanya kesenjangan antara seseorang dengan penghasilan tertinggi dan seseorang berpenghasilan terendah. Ketimpangan juga dapat berhubungan dengan kekayaan materi. Di satu sisi, ada pendapat bahwa ketimpangan diperlukan untuk memberikan insentif dalam ekonomi pasar bebas.
Tanpa adanya ketimpangan, akan ada stagnasi ekonomi dan kurangnya usaha. Di sisi lain, ada juga pendapat bahwa ketimpangan memiliki banyak kelemahan dan menjadi bukti ada masalah mendasar dalam masyarakat. Berikut sisi positif dan negatif dari inequality atau ketimpangan.
Masalah dalam Ketimpangan
Bisa dibilang, ketimpangan adalah sebuah kegagalan pasar. Hal ini bisa terjadi ketika ada alokasi sumber daya yang tidak efisien di pasar bebas. Dan kondisi tersebut dapat terjadi karena beberapa hal, berikut diantaranya.
- Besarnya kekuatan monopoli
Jika sebuah perusahaan memiliki kekuatan monopoli, hal tersebut mereka berada dalam posisi yang bisa mengontrol harga yang lebih tinggi pada konsumen. Ini mengacu pada redistribusi pendapatan dari konsumen pada pemegang saham monopoli. Di sini, ketimpangan didasarkan pada distribusi kekuasaan yang tidak adil dalam masyarakat. Bahkan Adam Smith pakar ilmu ekonomi berkebangsaan Skotlandia, berpendapat bahwa pemerintah perlu mengatur monopoli.
- Adanya kekuatan Monopsoni
Monopsoni terjadi ketika perusahaan memiliki kekuatan pasar dalam mempekerjakan pekerja dengan upah di bawah upah minimum kompetitif. Hal ini berarti pekerja akan mendapat bayaran yang jauh lebih rendah dari yang seharusnya. Tentunya ini akan menyebabkan distribusi pendapatan yang tidak adil di kalangan pekerja. Sekali lagi ketimpangan muncul dari sejumlah perusahaan yang memiliki kekuatan untuk menetapkan besaran tingkat upah para pekerjanya.
- Berkurangnya utilitas marjinal
Penghasilan memiliki utilitas marjinal yang semakin berkurang. Penghasilan Rp 5 juta pertama yang Anda hasilkan akan memberi manfaat yang besar. Dengan Rp 5 juta pertama ini, Anda bisa mencukupi kebutuhan hidup seperti makanan, sewa tempat tinggal dan kebutuhan dasar yang lainnya.
Penghasilan Rp 5 juta pertama yang Anda dapatkan, memiliki utilitas tertinggi karena sangat penting untuk bertahan hidup. Jika Anda mendapatkan penghasilan Rp 5 juta lagi, hal ini juga akan meningkatkan utilitas (kepuasan) Anda, karena sekarang Anda dapat meningkatkan kualitas konsumsi dan juga tempat tinggal yang lebih baik. Namun, ketimpangan utilitas akan terjadi jika pendapatan Anda yang pertama kurang dari Rp 5 juta.
Namun, jika Anda seorang jutawan dan memperoleh tambahan Rp 5 juta. Utilitas ekstra (marginal) menjadi sangat terbatas. Anda mungkin bisa membeli mobil yang sedikit lebih mahal, atau membeli kapal pesiar berukuran lebih besar dan dengan fasilitas lengkap. Namun, peningkatan utilitas atau kepuasan menjadi terbatas.
Oleh karena itu, peningkatan ekuitas pendapatan dapat menghasilkan keuntungan bersih secara keseluruhan. Karena mereka yang berpenghasilan rendah melihat peningkatan utilitas yang lebih besar dibanding kerugian yang dialami oleh seseorang dengan penghasilan tinggi.
- Masalah Sosial
Bisa dikatakan ketimpangan dapat menyebabkan gesekan sosial. Hal ini bisa menjadi faktor pemicu kerusuhan atau meningkatnya angka kriminalitas yang lebih tinggi. Dalam hal ini, semua anggota masyarakat menjadi tak berdaya. Hal ini jauh lebih mendesak jika ketimpangan dianggap muncul dari peluang kesempatan yang tidak adil atau merata, misalnya seperti kekayaan warisan ataupun kekuatan monopoli.
- Pengangguran
Penyebab terbesar angka kemiskinan relatif ialah adanya pengangguran. Pengangguran dianggap sebagai sebuah kegagalan pasar yang terjadi karena alokasi sumber daya yang kurang efisien di pasar bebas.
- Warisan Kekayaan
Warisan kekayaan yang diperoleh dari keluarga memberikan seseorang keuntungan yang ‘tidak adil’ dalam hidup. Hal tersebut sangat mungkin membuat mereka malas karena masih bisa hidup dari warisan yang dimiliki.
Keuntungan dari Ketimpangan
Selain memberikan banyak masalah, ketimpangan ternyata juga memiliki dampak atau sisi yang lebih positif. Berikut diantaranya.
- Efek insentif
Jika seseorang bekerja lebih keras dan sebagai gantinya ia menerima upah yang lebih tinggi maka hal ini bukanlah kegagalan pasar. Janji upah yang lebih tinggi sangat penting untuk mendorong peningkatan produktivitas para pekerja. Dengan menghargai kerja keras, akan ada dorongan untuk meningkatkan produktivitas yang mengarah pada hasil yang lebih tinggi. Sehingga semua orang dapat memperoleh manfaat.
- Pengusaha membutuhkan imbalan
Ketimpangan diperlukan untuk mendorong pengusaha agar berani mengambil risiko dan membuka bisnis baru. Tanpa prospek adanya imbalan besar yang akan didapat, kemauan untuk mengambil risiko dan berinvestasi dalam peluang bisnis baru akan sangat kecil.
- Trickle down effect
Jika beberapa orang mendapatkan penghasilan tambahan, maka ini bisa memberikan efek trickle down ke orang lain. Misalnya saja, seorang pengusaha mendirikan bisnis maka ia tak hanya bisa jadi jutawan, tetapi juga bisa menciptakan pekerjaan dan memberikan penghasilan bagi pekerja lain. Mungkin akan ada kesenjangan antara seseorang dengan penghasilan tertinggi dan terendah. Tapi, penghasil terendah tentu akan jadi lebih baik karena peran seorang pengusaha.
- Keadilan
Bisa dikatakan bahwa seseorang berhak untuk mempertahankan pendapatan yang lebih tinggi jika keterampilan yang dimilikinya layak untuk mendapatkannya. Jika seorang pesepakbola papan atas dibayar puluhan juta seminggu, maka hal ini menjadi cerminan bahwa orang-orang bersedia membayar uang sebanyak itu hanya untuk menonton performanya.
Artikel Terkait
- Untung Rugi Menaikkan Upah Minimum
- Apa Itu Refinancing Kredit
- Apa itu Pasar Persaingan Sempurna?
- Untung Rugi Mendirikan PT
Demikianlah artikel tentang untung rugi adanya ketimpangan (inequality), semoga bermanfaat bagi Anda semua.