Apa itu Business Model Canvas?
Business Model Canvas yang biasa disingkat menjadi BMC merupakan alat manajemen strategis untuk mendefinisikan dengan cepat dan mudah serta mengkomunikasikan ide maupun konsep bisns. BMC berbentuk dokumen berisi satu halaman. Di dalamnya terdapat elemen fundamental sebuah bisnis atau produk yang menyusun ide dengan cara yang serasi.
Dengan kata lain, BMC akan memberi tahu struktur rencana bisnis tanpa improvisasi. Untuk lebih memahaminya, mari kita perhatikan ulasan lebih lengkapnya di bawah ini.
Elemen dalam BMC
BMC disusun dari beberapa elemen penting. Beberapa elemen penting tersebut adalah:
- Segmentasi konsumen. Elemen ini kira-kira menjadwab siapa konsumen bisnis kita? Apa yang mereka pikirkan, rasakan, lihat, dan lakukan?
- Proposisi Nilai, berisi apa yang menarik dari produk atau layanan perusahaan? Apa alasan konsumen membeli produk atau menggunakan layanannya?
- Channel, bagaimana produk atau layanan dipromosikan, dijual, dan disampaikan? Kenapa menggunakan channel tersebut dan apakah berhasil?
- Hubungan dengan pelanggan, bagaimana perusahaan berinteraksi dengan pelanggan melalui perjalanan mereka masing-masing?
- Arus pendapatan, bagaimana bisnis bisa mendapat pendapatan?
- Aktivitas utama, hal strategis apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk menyampaikan penawarannya? Apakah ada cara yang unik agar menarik?
- Sumber daya utama, aset strategis apa yang membuat bisnis menjadi unik sehingga memiliki daya saing yang tinggi?
- Kemitraan utama, hal-hal apa yang seharusnya tidak dilakukan perusahaan agar bisa tetap fokus pada aktivitas utama?
- Struktur pembiayaan, apa yang bisa mendorong biaya utama perusahaan? Bagaimana caranya menghubungkannya dengan pendapatan?
BMC untuk Internal dan Eksternal
Jika melihat selembar kanvas BMC, di bagian kanannya merupakan elemen yang fokus pada eksternal perusahaan. Eksternal yang dimaksud adalah konsumen. Sementara bagian kiri kanvas BMC fokus pada internal perusahaan yaitu bisnis.
Kedua sisi eksternal dan internal perusahaan akan bertemu di sekitar Value Proposition atau proposisi nilai. Ini merupakan titik di mana terjadi pertukaran nilai antara bisnis dan konsumen atau klien.
Kenapa Menggunakan BMC?
Ada beberapa alasan kenapa BMC digunakan dalam mengatur bisnis. Di antaranya adalah:
- Agar bisa cepat membuat gambaran tentang apa yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan, lebih fokusnya lagi untuk produk tertentu.
- BMC bisa memudahkan klien atau konsumen untuk memahami bisnis sebuah perusahaan. Dengan BMC, maka bisa dimulai proses untuk menyatukan berbagai ide dan mewujudkannya menjadi bisnis yang menghasilkan.
- BMC bisa menganalisis keputusan konsumen dan pengaruhnya pada penggunaan sistem perusahaan.
- BMC bisa membantu untuk mendapatkan gagasan yang jelas akan bisnis apa yang dijalankan.
Bagaimana Cara Menggunakan BMC?
Beberapa orang mungkin akan kesulitan dalam menggunakan BMC. Untuk lebih mudahnya, berikut cara menggunakan BMC berdasarkan elemennya:
- Proposisi Nilai
Ini merupakan dasar untuk usaha atau produk apa pun. proposisi nilai merupakan konsepdasar pertukaran nilai antara usaha dengan pelanggan atau klien.pada umumnya, nilai ditukar dari pelanggan dengan uang ketika konsumen mendapatkan manfaat dari bisnis kita.
Untuk menentukan proposisi nilai, bisa menggunakan pertanyaan seperti apa masalah konsumen yang bisa diselesaikan dengan produk kita? Kenapa konsumen ingin masalahnya diselesaikan? Dan apa yang mendasari untuk menyelesaikan masalah tersebut?
Untuk menemukan jawabannya, cara yang paling baik adalah untuk mendekatkan diri dengan konsumen. Dengan begitu, sebuah bisnis bisa melihat masalah konsumen dan produk apa yang dibutuhkan. Jika sebuah perusahaan menjual produk untuk perusahaan lain, maka penting untuk mengenal konsumen perusahaan tersebut. Dengan begitu, bisnis kita mampu menghasilkan produk atau layanan yang tepat sasaran.
- Segmentasi Konsumen
Ini merupakan praktik membagi basis pelanggan menjadi kelompok berdasarkan kategori tertentu. Misalnya berdasarkan usia, jenis kelamin, kebiasaan belanja, minat, hobi, dan lain sebagainya. Dengan cara ini, kita bisa tahu pasti apa yang dibutuhkan pelanggan serta cara menghadapi dan membantu memenuhi kebutuhan mereka.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menentukan segmentasi pelanggan adalah untuk siapa bisnis kita memecahkan masalah? Siapa yang akan menghargai proposisi nilai usaha kita? Apakah produk atau layanan kita bisa digunakan bisnis lain? Kalau bisa, apa karakteristik bisnis lain tersebut?
Hal lain yang juga penting untuk dipahami sebuah bisnis adalah seberapa besar cakupan pasar bisnis kita. Ada berapa orang yang telah menjadi pelanggan?
- Hubungan dengan Konsumen
Setelah tahu segmentasi konsumen, saatnya membangun hubungan. Caranya bisa dengan bertemu langsung secara personal, via telepon, atau melalui online. Beberapa perusahaan membuat acara khusus secara teratur yang didedikasikan untuk konsumen setia. Cara-cara seperti ini bisa menumbuhkan loyalitas pelanggan. Bisnis pun semakin paham akan apa yang dibutuhkan pelanggannya.
- Channel
Channel yang tepat biasanya dipilih sesuai dengan segmentasi pelanggan. Kalau sudah tahu tipe pelanggan apa yang dimiliki bisnis kita, maka akan lebih mudah untuk memilih channel sebagai jalur promosi.
Misalnya untuk konsumen anak muda, gunakan lebih banyak promosi di sosial media. Ada juga pelanggan yang lebih suka mendengarkan radio atau menonton TV.
- Aktivitas Utama
Merupakan aktivitas bisnis untuk mengembangkan atau meningkatkan produk atau layanan. Aktivitas ini bisa berupa konsultasi, mendesain, membangun web, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan jenis usaha.
- Sumber Daya Utama
Ini merupakan sumber daya yang sangat penting dalam melaksanakan aktivitas bisnis. Misalnya ruang kerja, komputer, koneksi internet, sumber daya manusia, kendaraan, dan lain-lain.
- Partner Utama
Bentuknya bisa beragam, tapi partner merupakan bagian eksternal perusahaan yang membantu jalannya bisnis. Misalnya supplier dan mitra kerja lainnya.
- Struktur Biaya
Ini merupakan salah satu hal penting dalam setiap usaha. Struktur biaya yang baik akan sangat membantu perusahaan berkembang dengan baik. Dari sini akan terlihat bagaimana biaya dibangun.
- Arus Pendapatan
Arus pendapatan yang baik bisa membuat perusahaan berkembang menjadi lebih baik. Jika perusahaan mendapat keuntungan, ini bisa digunakan untuk mengembangkan ide atau memperluas usaha.
BMC merupakan alat untuk managemen strategis yang bisa sangat membantu jika kamu bisa menggunakanya dengan tepat.
Artikel Terkait
Demikianlah artikel tentang apa itu business model canvas, semoga bermanfaat bagi Anda semua.