Apa Itu Cryptoart?
Bicara tentang karya seni, masalah yang sering dikeluhkan oleh para seniman adalah pembajakan karya seni. Pembajakan ini terjadi pada hampir semua jenis karya seni, baik musik dan lagu, lukisan, animasi, dan lain sebagainya. Hal ini tentu merugikan para seniman karena mereka tidak memperoleh kompensasi berupa royalti yang seharusnya diterima atas tersebarnya hasil karyanya.
Entah penanganan yang kurang serius atau pemberlakuan hukuman yang ringan sehingga tak memberi efek jera, kasus pembajakan karya seni semakin merajalela. Seolah tak ada perlindungan hak cipta bagi para seniman atas karyanya, hingga munculnya cryptoart.
Apa itu Cryptoart?
Secara sederhana cryptoart atau seni kripto dapat dipahami sebagai seni digital yang dihargai secara fisik dan memiliki bukti kepemilikan. Sebagai suatu karya seni digital, cryptoart didukung dengan kemampuan untuk memverifikasi kepemilikan dan keaslian dari karya seni tersebut.
Keaslian karya seni ditegaskan dengan tanda tangan penciptanya. Misalnya, lukisan Picasso yang asli memiliki tanda tangan dari pelukisnya, di mana keaslian dan kepemilikannya diverifikasi oleh kritikus seni dan keahlian ilmiah. Seperti halnya karya seni fisik, karya seni kripto keasliannya juga diverifikasi dengan menggunakan teknologi NFT (Non-Fungible Token) atau token yang tidak dapat dipertukarkan.
NFT merupakan token khusus yang merepresentasikan identitas (ID) unik yang ditautkan pada karya seni kripto yang tidak dapat direplikasi dan digunakan untuk memverifikasi kepemilikan karya. Token ini dapat dilampirkan pada lukisan dan beragam karya seni digital seperti JPEG, GIF, MP4, bahkan musik. Adanya token ini menjadi bukti kepemilikan file asli atas suatu karya seni yang disimpan di dalam blockchain yang merupakan buku besar permanen yang dapat diakses dari komputer mana pun di dunia.
Cara Kerja Cryptoart
Cara kerja cryptoart didukung penuh oleh NFT. Setiap karya seni kripto yang disimpan di dalam blockchain dapat dilampiri dengan NFT. NFT ini merupakan kode unik yang bisa melacak penerbit token, pemilik awal, dan pemilik akhir dari suatu karya yang bersifat collectible. Ketika NFT telah dienkripsi di blockchain, maka tidak akan mungkin bisa direplikasi atau diduplikasi.
Blockchain dapat memverifikasi bukti kepemilikan aset digital dengan memeriksanya di spreadsheet yang berisi informasi tentang identitas atau ID unik dari NFT yang dilampirkan pada aset digital tersebut. Siapa pun seniman dari seluruh dunia dapat menambahkan deretan informasi tersebut dalam spreadsheet di blockchain.
Meski demikian, pemalsuan data atau informasi ID pada spreadsheet hampir mustahil terjadi. Sebab, semua komputer yang terhubung dalam jaringan dapat memeriksa satu sama lain untuk memverifikasi keaslian aset digital yang disimpan dalam blockchain.
Cryptoart Sebagai Karya Seni Berharga
Anda mungkin bertanya-tanya, mengapa ada orang yang mau membayar untuk MP4, yang sebenarnya dapat diunduh secara gratis di internet? Inilah salah satu bentuk pelanggaran hak cipta atau pembajakan ‘terselubung’, di mana orang dengan bebas menyebarkan file-file JPEG, GIF, MP4 dan lainnya di internet, sehingga memungkinkan orang lain untuk mengunduhnya secara gratis. Di sini jelas pemilik asli dari karya-karya tersebut yang dirugikan.
Sebenarnya ada perbedaan yang mencolok antara mengunduh file gambar atau musik secara gratis dengan membeli file aslinya yang didukung NFT. File gambar atau musik yang diunduh tidak memiliki nilai sama sekali, sedangkan file yang didukung atau dilampiri NFT merupakan karya seni asli dari seniman.
Contohnya, Anda mengunduh gambar lukisan Picasso atau membeli replika lukisan Picasso, gambar dan replikasi tersebut tidak memiliki nilai apa pun setelah diverifikasi. Lain halnya dengan membeli karya seni kripto atau digital yang dilampiri dengan NFT, Anda akan memiliki karya seni yang asli dan berharga.
Cryptoart merupakan karya seni yang berharga, karena nilainya didasarkan pada kelangkaan. Faktanya, seni kripto tidak dapat direproduksi karena telah didukung dengan NFT. Fakta lainnya adalah tak sedikit orang yang menghargai karya seni kripto dengan membelinya dengan nilai tertentu.
Pada karya seni fisik, kolektor memberi nilai berdasarkan kelangkaannya. Sementara pada seni kripto, nilai ditentukan berdasarkan piksel. Para kolektor membeli karya seni kripto karena memang ingin ‘menikmatinya’ atau mendukung artis atau seniman untuk terus berkarya.
Prinsip-prinsip Cryptoart
Cryptoart tidak memiliki konsep yang diterima secara umum yang menjelaskan tentang karakteristik dari seni kripto itu sendiri. Meskipun demikian, cryptoart dapat dijelaskan melalui prinsip-prinsip berikut.
- Bersifat digital
Prinsip digital merujuk pada proses penciptaan, penerbitan, dan jual-beli karya seni kripto sepenuhnya dilakukan secara elektronik.
- Independensi geografis
Prinsip independensi geografis merujuk pada kepesertaan tanpa batas. Artinya seniman dari seluruh dunia dapat mengambil bagian dalam penciptaan karya seni kripto yang kemudian disimpan di dalam blockchain.
- Demokrasi
Prinsip demokrasi merujuk pada dorongan bagi semua orang untuk membuat karya seni kripto, tanpa memandang latar belakang pendidikan, keahlian, prestasi, kelas, jenis kelamin, ras, usia, agama, dan lain sebagainya. Artinya, siapa pun Anda selama memiliki kemampuan dan kemauan untuk menciptakan karya seni digital, maka bisa turut andil dalam perkembangan dunia cryptoart.
- Desentralisasi
Prinsip desentralisasi merujuk pada sistem yang mampu mengurangi pengaruh makelar seni dan meningkatkan kekuatan seniman itu sendiri. Artinya, seniman dapat menciptakan dan menjual sendiri hasil karya seninya secara digital dalam jaringan blockchain, tanpa melalui perantara atau makelar.
- Anonimitas
Prinsip anonimitas merujuk pada penggunaan nama samaran, di mana seniman dimungkinkan untuk membuat dan menjual karya seninya dengan menggunakan nama samaran, atau bukan nama aslinya.
Manfaat Cryptoart
Hadirnya NFT dalam cryptoart merupakan terobosan unik yang menguntungkan bagi seniman. Salah satu keuntungan yang dapat diperoleh seniman dengan menjual karya seni kripto adalah dapat tetap memegang hak cipta dan mendapatkan royalti dari setiap hasil penjualannya.
Setiap genre atau aliran seni memiliki peminat masing-masing. Kehadiran cryptoart memungkinkan seniman untuk menjaga keaslian hasil karyanya dari pembajakan, yakni penggunaan karya seni tanpa izin sang pemilik dari karya tersebut. Dengan begitu, cryptoart disinyalir bisa menjadi solusi untuk menekan maraknya tindak pembajakan karya seni.
Cryptoart memiliki cakupan yang sangat luas, tidak hanya sebatas pada lukisan dan gambar atau foto saja, tetapi juga bentuk karya seni lain yang lebih interaktif. Misalnya seperti motion grafis, animasi, dan lain sebagainya.
Dari sisi penjualan, seniman dapat menjual karya seni kriptonya secara mandiri, hanya dengan menetapkan harga yang sesuai dan menawarkannya melalui website tertentu. Seniman tidak perlu bergabung dengan Event Organizer (EO) atau membuat suatu lembaga khusus untuk menjual karya seninya.
Artikel Terkait
- Apa Itu NFT (Non Fungible Tokens)?
- Apa Itu Minimum Viable Product (MVP)?
- Apa Itu Market Depth Chart?
- Apa Itu Aggregate Supply?
Demikianlah artikel tentang apa itu cryptoart, semoga bermanfaat bagi Anda semoga bermanfaat bagi Anda semua.