Apa Penyebab Utama Kemiskinan?
Tidak ada orang kaya jika tidak ada orang miskin. Benarkah? Tentu saja. Orang disebut kaya karena ada pembandingnya yaitu orang miskin. Lantas apakah orang yang miskin berpeluang untuk menjadi kaya? Ya, semua orang bisa menjadi kaya dan terlepas dari kemiskinan jika ada usaha lebih dari mereka.
Namun bukankah kenyataannya banyak orang yang berusaha tapi tetap terjerat kemiskinan? Benar sekali, banyak orang yang sudah bekerja keras tapi masih saja hidup dalam kemiskinan. Dari beberapa pernyataan tersebut, sebenarnya apa penyebab utama kemiskinan? Mengapa kemiskinan seperti enggan terlepas dari masalah kehidupan?
Tidak ada yang tahu penyebab pastinya. Namun beberapa alasan yang disebutkan di bawah ini bisa anda jadikan bahan pertimbangan. Langsung saja berikut beberapa kemungkinan yang menyebabkan kemiskinan.
1. Memiliki kemampuan kognitif yang rendah
Alasan pertama adalah karena banyak orang miskin yang tidak mengembangkan kemampuan kognitifnya. Hal ini mungkin dikarenakan mereka tidak mengenyam cukup pendidikan. Padahal pendidikan sangat mempengaruhi pemikiran seseorang, termasuk pemikiran untuk mengubah jalan kehidupan.
Jika alasan satu ini anda beritahukan pada orang miskin, kemungkinan besar jawabannya adalah “tidak sempat memikirkan sekolah karena untuk makan saja susah”. Jika sudah seperti itu, anda bisa apa? Memberi bantuan pun hanya berguna untuk sesaat karena kemampuan perencanaan masa depan mereka terlalu rendah.
Sebenarnya sangat disarankan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya ilmu pengetahuan sebelum memberikan bantuan. Dengan begitu bantuan yang nantinya diberikan bisa digunakan untuk merencanakan masa depan yang lebih cerah.
Agar lebih paham, kita beri contoh keadaan suatu daerah di Indonesia. Pemerintah telah mencanangkan program sekolah gratis dan bantuan langsung tunai. Orang miskin A yang berpikiran ke depan pasti akan menyekolahkan anak mereka dan menggunakan bantuan untuk masa depan anak serta hal penting lain yang berhubungan dengan kehidupan mereka.
Namun berbeda dengan orang miskin B yang memiliki perencanaan jangka pendek. Kebanyakan mereka pasti berpikir bahwa sekolah itu perlu buku, seragam, sepatu, dan lainnya sehingga tetap mengeluarkan uang. Jadi daripada untuk sekolah anak, uang bantuannya mereka gunakan untuk keperluan saat itu saja seperti membeli persediaan makanan beberapa hari ke depan. Anak yang tidak sekolah pun bisa diminta membantu pekerjaan orang tua jadi mereka untung dobel.
Dilihat dalam waktu dekat, rencana orang B memang bagus, mereka bisa merasakan hidup lebih baik saat itu juga. Berbeda dengan orang A yang tetap bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan. Namun hasil jangka panjangnya tentu lebih bagus pemikiran orang A. Anak yang mereka sekolahkan pasti bisa memberikan kehidupan yang sedikit lebih baik dan nantinya secara perlahan terlepas dari kemiskinan.
Sedangkan orang B tetap seperti sebelumnya. Tetap miskin karena anak yang mereka besarkan memiliki pemikiran seperti mereka. Kemiskinan pun berlanjut ke generasi berikutnya. Dari alasan pertama ini bisa diketahui bahwa pemikiran seseorang itu sangat mempengaruhi tingkat kemiskinan.
2. Kurangnya peran pemerintah dan masyarakat sekitar
Penyebab kemiskinan selanjutnya adalah kurangnya peran dari pemerintah dan masyarakat sekitar. Jika tidak setuju dengan alasan ini, coba lihat kemiskinan yang ada di sekitar anda. Apakah pemerintah sudah mencanangkan program tertentu untuk menanganinya? Apakah masyarakat sekitar sudah cukup membantu?
Jawabannya pasti belum, atau sudah tapi belum maksimal. Dilihat dari alasan pertama, anda harusnya tahu bahwa untuk bisa membantu orang miskin diperlukan perhatian yang cukup. Tidak hanya membantu dengan uang, tapi perlu perhatian dan bimbingan di setiap tahapannya.
Agar lebih paham, kita buat dua permisalan. Permisalan pertama, anda memberi bantuan orang miskin di sekitar dengan uang tunai dan kedua, anda memberi bantuan berupa bimbingan untuk melakukan usaha. Nah dalam jangka waktu tertentu, kira-kira bantuan mana yang memberikan hasil lebih baik?
Jika orang yang anda bantu memiliki kemampuan perencanaan yang baik, cara pertama ataupun kedua pasti memberikan dampak yang lebih baik. Namun jika tidak, maka cara kedua yang berpeluang memberikan hasil positif.
Jadi anda bisa menyimpulkan bahwa kemiskinan ada karena banyaknya pihak yang tidak mau membantu dengan maksimal. Hal ini tergolong wajar karena setiap orang memiliki urusan masing-masing, tidak bisa sepenuhnya mengabdi untuk kepentingan banyak orang. Karena itulah muncul alasan ketiga berikut ini.
3. Kurangnya tindakan dari pelaku kemiskinan
Karena tidak semua orang bisa meluangkan waktunya untuk membantu banyak orang maka orang miskin itu sendiri yang harus memiliki hasrat untuk mengubah hidupnya. Jadi diri mereka sebenarnya lah yang menjadi patokan apakah mereka bisa sukses atau tidak.
Orang yang memiliki semangat untuk bisa keluar dari kemiskinan pasti tidak akan pasrah saja jika kelaparan. Mereka pasti akan bertindak, bekerja, dan berusaha untuk mendapatkan makanan. Begitu seterusnya hingga kehidupan mereka menjadi layak. Jika memiliki keinginan, halangan seperti tidak ada alat transportasi, tidak ada lowongan kerja, dan lain sebagainya akan teratasi dengan mudah.
Dari banyaknya orang miskin yang ada, ternyata tidak semua memiliki niat untuk mengubah hidupnya. Banyak yang nyaman dengan hidup kekurangan. Karena itulah hidup mereka tidak berubah, tetap miskin. Orang miskin yang membaca tulisan ini mungkin menyangkal dan berpendapat bahwa berbicara itu memang mudah, menulis itu memang mudah, tapi menjalaninya yang susah.
Memang benar, hampir semua orang mengetahui kalimat tersebut. Namun perlu diketahui bahwa untuk hidup lebih enak, lebih nyaman itu diperlukan pengorbanan dan perjuangan. Jadi harus terbiasa dengan kesulitan dan rasa lelah. Dibalik kekayaan orang-orang, pasti ada kerasanya perjuangan dan usaha.
Kesimpulannya adalah semua alasan kemiskinan seperti berkurangnya lapangan pekerjaan, banyaknya beban hidup yang harus ditanggung, keterbatasan sumber daya, banyaknya manipulasi, banyaknya korupsi masih bisa diatasi jika menemukan solusi tiga penyebab di atas. Orang miskin yang rajin dan bisa mengatasi permasalahan di atas pasti bisa terentas dari kemiskinan.
Demikian tadi ulasan tentang penyebab utama kemiskinan. Dari alasan di atas, kita bisa tahu bahwa faktor utama yang membuat orang bisa keluar dari kemiskinan adalah orang itu sendiri. Lingkungan dan orang sekitar memang berpengaruh, tapi tetap yang menjadi penentu utama adalah diri sendiri. Karena “istilah tidak ada yang tidak mungkin” itu memang benar adanya.
Artikel Terkait
- Mengapa Orang Pintar Gagal Mengembangkan Potensi Mereka?
- 15 Cara Terbaik Mengajari Anak tentang Uang
- Anda Tidak Ingin Menyesal, Jangan Ulangi Hal-hal Berikut Ini!
- 12 Cara Bagaimana Berhenti Menjadi Biasa Saja, Dan Menjadi Luar Biasa
Demikianlah artikel tentang penyebab utama kemiskinan, semoga bermanfaat bagi Anda semua.