Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Hal yang Sering Diajarkan Kepada Seorang Anak, Namun Berbahaya!

Setiap orang tua pasti menginginkan anak mereka berhasil, dan memiliki rasa aman terhadap mereka. Namun apakah tiap tindakan orang tua itu baik? Atau sebaliknya, makin memperburuk keadaan?

Pada kesempatan kali ini, kita akan sedikit banyak membahas tentang Parenting atau pendidikan bagi orang tua mengenai cara mengasuh anak dengan benar, sebab ada beberapa hal yang sering dilakukan oleh orang tua yang menurut mereka adalah hal yang lumrah,  namun sebenarnya hal tersebut adalah hal yang fatal.

Berikut merupakan kesalahan yang sering dilakukan orang tua dalam proses mendidik anak;

1. Kompetisi yang Tidak Seharusnya Ada

Hal yang paling sederhana adalah ketika orang tua bertanya kepada anaknya, apakah mereka lebih menyayangi Ayah/ Ibu. Hal ini jelas kompetisi orang tua yang tidak seharusnya ada. Ada istilah lain, seperti “Kita harus mencintai Ibu yang paling utama dibanding apapun. Karena ibu yang telah melahirkan kita.” Memang tidak salah mengatakan hal ini, namun perlu diketahui, seorang anak tetap harus mencintai Ayah yang telah membiayainya. Ini adalah salah satu contoh kompetisi yang tidak perlu dilakukan.

Kompetisi lainnya yang tidak perlu untuk dilakukan orang tua adalah, memacu anak untuk sama dan membalap orang lain. Contohnya; “Anak itu lemot namun nilainya bisa jauh melampaui perkiraan. Kamu pasti bisa lebih dari dia, kan kamu tidak lemot.” Mengajarkan seorang anak dengan menjelekan salah satu dari mereka adalah sesuatu yang salah yang sering dilakukan orang tua kepada anak mereka.

Mungkin maksud dari orang tua adalah baik, untuk memacu semangat anak tersebut agar mampu dan mau bersaing dengan anak yang lain, namun itu merupakan hal yang salah! Secara tidak langsung orang tua mengajarkan anaknya untuk melihat kelemahan orang lain dan dirinya sendiri. Ini akan membuat seorang anak minder, tidak percaya diri, dan belajar lebih keras bukan untuk pencapaiannya, namun hanya untuk menyenangkan anda.

Ketika dewasa, ketika seorang anak perempuan di tantang orang tua untuk mencari pasangan hidup yang kaya raya. Ini sendiri merupakan persaingan yang tidak perlu dilakukan, sebab masalah pasangan hidup dan hati adalah pilihan masing-masing pribadi.

2. Laki-laki Tidak Boleh Memukul Wanita

Ini tentunya bukan merupakan standart yang baik dalam seorang anak. Jika dari kecil mereka di tanamkan tidak boleh memukul seorang wanita karena wanita memiliki tubuh lebih kecil dan lemah, teori itu jelas lah salah. Lalu, ketika mereka dewasa, mereka melihat seorang wanita yang memukul pria terlebih dahulu, apakah laki tidak boleh membalas?

Anak wanita yang diajarkan teori ini juga akan semena-mena kepada seorang laki-laki, mereka bisa saja memukul tanpa merasa takut bahwa seorang laki-laki akan membalas mereka.

Seharusnya para orang tua mengajarkan kepada anak-anak mereka untuk tidak memukul siapapun termasuk sesama laki-laki juga perempuan ke laki-laki.

3. Anak Akan Mendapatkan Apa yang Mereka Inginkan, Jika Mereka Melakukan Apa yang Anda Inginkan

Dalam konteks ini sering kali orang tua menawarkan dan menukar sesuatu yang anak inginkan dengan perilaku apa yang mereka harapkan. Hal ini akan membuat seorang anak bekerja bukan melakukan untuk dirinya, tapi untuk mendapatkan imbalan dari anda.

Walau tujuan inti dari orang tua sendiri ingin anak mereka melakukan yang terbaik dan mendapatkan yang terbaik, namun secara tidak langsung, orang tua menanamkan pada diri anak untuk melakukan agar mendapatkan upah.

Pendidikan semacam ini mengajarkan dan memberikan nilai ketidak tulusan pada seorang anak. Kelak ketika mereka bekerja, mereka akan bekerja hanya untuk mendapatkan upah. Jika menolong tanpa adanya upah, mereka tidak akan mengerjakannya.

4. Konsep Ketuhanan dan Agama

Agama adalah pilihan seseorang, tidak dapat dipaksakan. Salah satu kesalahan orang tua dalam mendidik anak adalah wajib beribadah sesuai dengan kepercayaan yang dianut oleh orang tua. Memang hal tersebut adalah wajar dan lumrah untuk memperkenalkan prinsip ke Tuhanan dimana ada dimensi lain yang tidak dapat di capai dan diluar pikiran manusia.

Konsep pemaksaan sesuai dengan agama orang tua akan membuat seorang anak terpaksa untuk beribadah bukan karena kemauan dalam hati tapi hanya untuk menurut dengan orang tua.

Seharusnya orang tua memberikan pandangan terhadap sebuah agama dengan tepat. Tidak menjelekan agama lainnya di hadapan anak hanya untuk anak mau beribadah pada agama yang sama. Bagaimanapun juga agama dan penyembahan sesuai dengan nurani anak sendiri.

5. Penolakan

Penolakan adalah hal yang sering dialami seorang anak. Anak akan sangat mudah merasa ditolak, tidak dinginkan pada beberapa situasi, misalnya; ketika kita marah kepada mereka, coba tanyakan apa alasan anda marah. Kebanyakan dari anak-anak tersebut akan menjawab jika orang tua membenci mereka. Segitu rentannya seorang anak akan penolakan.

Maka sebagai orang tua, belajar dan coba jelaskan ke anak kita mengapa kita memarahi dan menghukum mereka. Bukan karena benci sama mereka, namun kita benci apa yang mereka lakukan. Penjelasan seperti ini sangat perlu dilakukan agar mereka mengerti mengapa kita marah, bukan karena penolakan.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang hal yang sering diajarkan kepada seorang anak, namun berbahaya, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Mendidik Anak Menjadi Pengusaha? Mengapa Jarang yang Melakukannya?
Panduan Menabung untuk Pendidikan Anak di Masa Depan
Sekolah Tutup, Ini Dia Tips Belajar di Rumah untuk Anak
Nasehat Bijak tentang Keuangan dari Orang Tua
Ajarkan Anak Keterampilan Penting Ini, Keterampilan yang Tidak Diperoleh di Sekolah
Kegiatan yang Bisa Dilakukan Bersama Anak-Anak Selama Karantina di Rumah
7 Tip Parenting untuk Mencetak Anak Menjadi Pengusaha Muda
Apa Itu Strict Parents? Ciri Dan Dampaknya Terhadap Anak
10 Pekerjaan Paling Berbahaya Selama Pandemi Covid-19
Sering Diajarkan Pada Anak, Tetapi Sebenarnya Kurang Bagus


Bagikan Ke Teman Anda